Bahasa yang denotatif artinya bahasa yang apa adanya dan lugas/tidak mengandung kiasan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan C.
Jenis tulisan dapat dibedakan menjadi tulisan berbentuk fiksi dan nonfiksi. Fiksi adalah cerita rekaan, sedangkan nonfiksi merupakan tulisan yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan. Tokoh, peristiwa, dan latar tempat dalam tulisan nonfiksi bersifat faktual. Nonfiksi adalah karya tulis yang sifatnya berdasarkan fakta dan kenyataan serta ada kebenaran di dalamnya yang ditulis berdasarkan kajian keilmuan dan atau pengalaman serta bersifat informatif. Menurut Trim (2014), teks nonfiksi adalah tulisan berbasis data dan fakta sebenarnya disajikan dengan gaya bahasa formal atau nonformal berupa argumentasi, eksposisi, atau deskripsi. Baca JugaHenry Guntur Tarigan (1991) menjelaskan, teks nonfiksi tidak hanya bersifat realitas tetapi juga bersifat aktualitas. Apa yang dituangkan dalam teks nonfiksi memberikan informasi tentang fenomena-fenomena aktual yang terjadi dan dapat dibuktikan sumber kebenarannya secara empirik. Ciri-Ciri Teks NonfiksiCiri-ciri teks nonfiksi antara lain:
Baca JugaTeks nonfiksi adalah teks yang berisi fakta atau hal-hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Teks nonfiksi dapat ditemukan dalam artikel surat kabar atau majalah, misalnya jurnal tentang sejarah atau ilmiah, biografi, dan karya sastra. Teks nonfiksi ditulis berdasarkan kenyataan yang ada, tanpa mengada-ada, atau hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan. Jenis teks nonfiksi adalah biografi, kamus, esai, makalah, artikel, dan lain-lain. Baca JugaBiografi adalah sebuah tulisan yang membahas mengenai kehidupan seseorang. Biografi dapat dibuat untuk orang yang sudah meninggal atau yang masih hidup, karena biografi meliput kisah tokoh dengan melibatkan narasumber lain. Dalam teks biografi, pembaca dapat menemukan beberapa keunikan, keistimewaan, atau keteladanan pada diri tokoh. 2. EsaiMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Esai ditulis dengan bahasa baku dan menggambarkan opini penulis tentang subjek tertentu yang coba dinilai oleh penulis. Menurut buku Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Berbasis Pembelajaran Aktif, kata “esai'' berasal dari bahasa Perancis “essay”, berarti mencoba atau berusaha. Esai adalah suatu upaya mengkomunikasikan informasi, opini, atau perasaan dan biasanya menyajikan argumen tentang suatu topik. McClain dan Roth (1999) menjelaskan, penulisan esai dapat dilakukan untuk mempelajari tiga hal penting, yaitu:
Baca JugaMakalah adalah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup pengetahuan. Makalah harus mengandung permasalahan yang membutuhkan suatu solusi penyelesaian. Tujuan penulisan makalah adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis dengan penalaran logis dan sistematis. Makalah terdiri dari tiga bagian, yaitu pendahuluan, pembahasan, dan simpulan/penutup. Baca JugaArtikel adalah sebuah tulisan prosa nonfiksi, berbentuk biasa, dan bagian bebas dari sebuah majalah, koran, dan lain-lain. Menurut (Weiss, 2012) bahwa penulis artikel adalah mereka yang dapat menjawab pertanyaan pembaca, permintaan bahan, atau bahkan saran untuk pekerjaan lebih lanjut. Zainuddin (2004: 85) menjelaskan, artikel adalah bentuk karangan bebas yang mengangkat berbagai macam tema terutama menyangkut masalah sosial dan kemanusiaan. Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku yang berisikan artikel. Baca JugaKamus adalah karya rujukan atau acuan dalam bentuk cetak maupun digital yang memuat kata dan ungkapan, dapat disusun menurut abjad atau tema, berisi keterangan tentang makna, pemakaian, atau terjemahan. Biasanya, kamus disusun menurut abjad. Menurut bahasa yang digunakan, kamus bisa dibedakan menjadi kamus ekabahasa, dwibahasa, dan nekabahasa. Manfaat kamus adalah untuk mendapatkan definisi, arti kata, pemakaian atau pelafalan kata, dan sebagainya. Baca JugaBersumber dari buku Filosofi, Teori, dan Konsep Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Dasar, terdapat tiga bagian dalam teks nonfiksi. Struktur teks nonfiksi terdiri dari:
Cara Menulis Teks NonfiksiHaryadi dan Zamzami dalam Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia (1996) membagi tahapan menulis teks nonfiksi sebagai berikut.
Baca JugaItulah penjelasan tentang teks nonfiksi beserta ciri-ciri, jenis, struktur, dan cara menulisnya.
Sebelum menulis sebuah karangan, ketahui dulu jenis karya tulis apa yang mau kamu buat. Kalau kamu ingin menulis karya tulis seperti artikel atau esai, artinya teks yang kamu tulis termasuk ke dalam jenis teks nonfiksi. Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan tentang teks nonfiksi, seperti gaya bahasa yang digunakan pada teks nonfiksi yaitu gaya bahasa denotatif. Tapi seperti apa gaya bahasa tersebut? Simak penjelasan Mamikos berikut. Pengertian Teks Nonfiksi Teks nonfiksi merupakan karya tulis yang disusun berdasarkan fakta, peristiwa yang benar-benar terjadi, atau hasil pengamatan objektif. Contoh karangan nonfiksi yaitu biografi, artikel, makalah, dan esai. Teks nonfiksi biasanya dijadikan sebagai sumber atau bahan rujukan karena teks nonfiksi mengandung informasi yang bisa dibuktikan kebenarannya. Sifat Teks Nonfiksi Teks nonfiksi bersifat informatif, real, dan aktual. Hal ini memengaruhi gaya bahasa yang digunakan pada teks nonfiksi yaitu gaya bahasa yang mencerminkan kredibilitas dan aktualitas informasi di dalamnya. Gaya Bahasa Teks Nonfiksi Teks nonfiksi dapat dikenali melalui gaya bahasa yang digunakan. Gaya bahasa yang digunakan pada teks nonfiksi adalah bahasa baku atau formal dan denotatif. 1. Bahasa Baku atau Formal Bahasa baku merupakan bahasa yang sesuai dengan peraturan yang ada, dalam hal ini berarti mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Bahasa baku digunakan dalam tulisan yang bersifat resmi, sehingga disebut juga sebagai bahasa formal. Bahasa baku digunakan supaya dapat menjaga kenetralan informasi yang ditulis. Selain itu, bahasa baku atau formal cocok digunakan untuk tulisan nonfiksi yang bersifat resmi. Dengan bahasa baku, fakta atau teori dalam teks dapat dipaparkan dengan jelas. Selain itu, sifat bahasa baku juga membuat pembaca mudah memercayai kebenaran informasi yang tertera. 2. Bahasa Denotatif Gaya bahasa denotatif adalah penggunaan gaya bahasa dengan makna denotasi. Gaya bahasa denotatif menggunakan makna harfiah atau makna sesungguhnya suatu kata. Gaya bahasa ini bersifat lugas dan tidak memiliki makna tersembunyi atau makna ganda, serta tidak ambigu. Mengapa teks nonfiksi menggunakan gaya bahasa denotatif? Hal ini karena gaya bahasa denotatif dapat menyajikan penjelasan yang objektif dengan makna yang sesuai aslinya. Dengan gaya bahasa denotatif, informasi dan maksud dari penulis pun tersampaikan dengan jelas tanpa disertai pengaruh perasaan atau penilaian subjektif. Itulah gaya bahasa yang digunakan pada teks nonfiksi yaitu gaya bahasa baku atau formal dan denotatif. Agar tulisanmu apik dan berkualitas, kuasai cara menggunakan gaya bahasa tersebut dengan baik, ya. Jangan lupa pelajari lebih banyak tentang teks nonfiksi pada artikel lainnya di situs Mamikos. Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: Kost Jogja Harga Murah Kost Jakarta Harga Murah Kost Bandung Harga Murah Kost Denpasar Bali Harga Murah Kost Surabaya Harga Murah Kost Semarang Harga Murah Kost Malang Harga Murah Kost Solo Harga Murah Kost Bekasi Harga Murah Kost Medan Harga Murah |