Sabili - adalah majalah bulanan yang secara khusus mengangkat persoalan-persoalan keislaman. Semboyannya “Meniti Jalan Menuju Mardhotillah Isi Berita”.
Sejarah Grafika - Mencetak adalah wujud dari keinginan manusia untuk membuat salinan atau memperbanyak informasi yang dimilikinya sehingga dapat disimpan atau disebarluaskan, dan dapat dibaca oleh sebanyak-banyaknya orang, di mana saja, dan dalam waktu yang bersamaan.
Anwar Tjokroaminoto yang lebih dikenal dengan nama samarannya Bang Bedjat sebagai penjaga pojok Asia Raya pernah menurunkan tulisan lebih kurang begini: “Awalan ‘se’ itu ada yang mengartikan ‘satu’. Jangan ditafsirkan neka-neka, bila ada yang bilang Nippon-Indonesia sehidup semati”.
Terbentuknya
KONI SIWO PWI Pusat Anggota
AIPS dan ASPU Anugerah Olahraga Sarung Tinju Emas (STE) Pekan Olahraga Wartawan Nasional Susunan Pengurus SIWO PWI
Pusat Komisaris-komisaris Masa bakti 1971-1973, dipilih melalui Mukernas Siwo PWI se-Indonesia, bersamaan dengan Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) di Palembang. Ketua Umum : Sondang Meliala (Jakarta) Masa bakti 1973-1977 dipilih melalui Mukernas Siwo PWI se-Indonesia bersamaan dengan berlangsungnya PON VIII/1973 di Jakarta sebagai berikut: Ketua Umum : Sondang Meliala (Jakarta) Masa bakti 1977-1981 dipilih melalui Mukernas Siwo PWI se-Indonesia bersamaan dengan berlangsungnya PON IX/1977 di Jakarta sebagai berikut: Ketua Umum : Sondang Meliala (Jakarta) Kepengurusan ini secara administratif hanya berfungsi sampai Desember 1978 karena dalam Kongres PWI di Padang tahun 1978, status Siwo di Pusat diubah menjadi Departemen Wartawan Olahraga. Siwo menjadi satu dengan kepengurusan PWI Pusat, mengelola kegiatan olahraga secara otonom. Ketua Departemen Wartawan Olahraga PWI Pusat dan Ketua PWI Pusat lainnya secara fungsional bekerja sama dalam mengisi program Siwo Pusat. Ketua Departemen Wartawan Olahraga PWI Pusat masa bakti kegiatannya sama dengan periode kepengurusan PWI Pusat. Masa bakti 1978-1983 : Sondang Meliala.
1. Ikut bertanggung jawab atas kehidupan pers nasional yang sehat dan bertanggung jawab. Pemerintah dalam hal ini Departemen Penerangan (Bab I, pasal 1, ayat 10 Undang Undang Pokok Pers No. 11 tahun 1966, yang telah disempurnakan dengan Undang Undang No. 21 tahun 1982) telah memberikan pengesahannya terhadap Serikat Grafika Pers, sebagai salah satu organisasi pers.
1
Dahlan Iskan Ketua Umum - Jawa Pos Pengurus Harian 1 M.Ridlo'Eisy, MBA Ketua Harian Galamedia Dewan Pertimbangan 1 Drs.Jakob Oetama - Ketua - Kompas Sekretariat 1 Asmono Wikan Direktur Eksekutif
Otoriter 1. Media tidak melakukan hal-hal yang di luar kewenangannya yang dapat merusak legitimasi kewenangan kekuasaan pemerintahan; 1. Kebebasan mempublikasikan, dan menolak sensor
pendahuluan; 1. Media menerima dan memenuhi kewajiban tertentu kepada masyarakatnya; Media Soviet Media Pembangunan J. Herbert Altschull, dalam Agents of Power (1984), mendefinisikan berbagai pandangan mengenai kebebasan pers berdasar tiga bentuk sistem pers yakni yang dikaitkan dengan Dunia Pertama (Kapitalis-Liberal), Dunia
Kedua (Sosialis-Soviet), dan Dunia Ketiga (Negara-negera Berkembang). Secara berurutan, Altschull menamakan ketiga sistem tersebut sebagai sistem Pasar, Marxis, dan Berkembang (Severin dan Tankard, Jr, 1992). Sistem Pers Indonesia
Soeara Merdeka - suratkabar harian. Koran ini memulai perjuangannya
di Jalan Raya Timoer No. 51 Bandung. Selaras dengan sosialisme yang menjadi landasannya, tiap-tiap edisinya dihangatkan wacana tentang kaum buruh dan tani.
Soebagijo IN (Blitar 5 Juli 1924). Profesi jurnalistik sudah menjadi cita-citanya sejak kecil. Bakat menulisnya memang handal. Saat kecil ia sering disuruh ayahnya memberi koran. Lalu, sebelum diberikan kepada ayahnya koran itu dibacanya terlebih dulu. Dari tingkah lakunya itu Soebagijo mengenal tokoh-tokoh nasional maupun internasional.
Kami atas nama organisasi wartawan Indonesia:
Suara Merdeka - suratkabar harian. Ketika terbit pertama tanggal 11 Februari 1950, kantor Suara Merdeka masih menumpang pada suratkabar berbahasa Belanda, De Locomotief. Beberapa tahun kemudian, suratkabar ini bisa menempati gedungnya sendiri, lengkap dengan percetakannya (Percetakan Semarang) di Jalan Merak 11 A.
Surabaya Pagi - suratkabar harian. Koran lokal di Surabaya ini terbit sore hari (sejak 2007 terbit pagi) dan independen (tidak terikat dengan grup media massa mana pun). Surabaya Pagi semula bernama Surabaya Sore, didirikan mantan pimpinan Surabaya Post, Drs. H. Tatang Istiawan, S.H., M.M., tahun 2004. Lahirnya Surabaya Pagi, hanya beberapa waktu setelah koran sore Surabaya Post, yang didirikan
suami-istri A. Azis-Toety Azis, dilikuidasi. Surabaya Post - suratkabar harian. Terbit di Surabaya, Jawa Timur, sejak 1 April 1953. Edisi pertamanya ditandai dengan toast lewat foto, tanpa tumpeng atau gunting pita. Sebab, saat koran ini terbit, tak ada lagi modal yang tersisa untuk seremoni semacam itu. Surastri Karma Trimurti (Boyolali, 11 Mei 1912 - Jakarta 20 Mei 2008), wartawan tiga zaman. Lahir dari pasangan suami-istri R. Ng. Salim Banjaransari Mangunsuromo dan R.A. Saparinten
binti Mangunbisomo, dan bersaudara kandung delapan orang.
Swadaya Raya - koran mingguan independent. Mingguan ini terbit dengan menyandang moto “Mengumandangkan Suara Bangsa Indonesia”. Diterbitkan oleh CV Manggala, Solo, dan termasuk koran yang berusia pendek.
Rumusan tentang prinsip-prinsip swakrama berbeda antara suatu negara dengan negara lainnya.
Meskipun demikian, terdapat beberapa prinsip yang diserap oleh kebanyakan kode etik periklanan di mancanegara. Prinsip-prinsip ini adalah: a. Jujur, bertanggung jawab, dan tidak bertentangan dengan hukum negara; b. Sejalan dengan nilai-nilai sosial-budaya masyarakat; c. Mendorong persaingan, namun dengan cara-cara yang adil dan sehat.
|