Jika tidak terdapat kerjasama di antara masyarakat Indonesia menurutmu apa yang akan terjadi

KOMPAS.com - Manusia merupakan makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial. Meski dibekali akal pikiran untuk memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan manusia lain.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, salah satu cara manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan kerja sama.

Setiap manusia selalu melakukan kerja sama dengan manusia lain dalam berbagai bidang kehidupan.

Kerja sama antar sesama manusia berarti setiap manusia saling membantu satu sama lainnya dalam melaksanakan suatu kegiatan untuk mewujudkan tujuan bersama.

Tahukah kamu apa arti kerja sama?

Pengertian kerja sama

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kerja sama adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang (lembaga, pemerintah dan sebagainya) untuk mencapai tujuan bersama.

Baca juga: Ketua DPR: Berbagai Tantangan 2020 Bisa Diatasi dengan Gotong Royong

Dalam bahasa Inggris, kerja sama disebut cooperate. Menurut Kamus Oxford kerja sama adalah bekerja bersama menuju akhir yang sama.

Soerjono Soekanto menyatakan kerja sama merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.

Basrowi menyatakan kerja sama merupakan proses sosial di mana di dalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktivitas masing-masing.

Pamudji mengartikan kerja sama adalah pekerjaan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan melakukan interaksi antar individu yang melakukan kerja sama sehingga tercapai tujuan yang dinamis.

Menurut Pamudji, ada tiga unsur yang terkandung dalam kerja sama yaitu:

  1. Orang yang melakukan kerja sama
  2. Adanya interaksi
  3. Adanya tujuan yang sama

Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan kerja sama adalah bentuk hubungan antara manusia yang satu dengan manusia lainnya yang saling berinteraksi dan saling menguntungkan untuk mencapai tujuan bersama.

Berdasarkan hal tersebut, maka terdapat tiga prinsip dalam kerja sama yaitu:

  1. Berorientasi pada tercapainya tujuan yang baik
  2. Memperhatikan kepentingan bersama
  3. Saling menguntungkan

Baca juga: Petugas dan Warga Gotong Royong Bersihkan Sisa Banjir di Kota Tangerang

Gotong Royong

Salah satu bentuk kerja sama adalah gotong royong. Gotong royong terdiri dari kata gotong yang artinya bekerja dan royong yang artinya bersama.

Secara harfiah, gotong royong berarti mengangkat bersama-sama atau mengerjakan sesuatu bersama-sama.

Sikap gotong royong adalah bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan pekerjaan dan menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil.

Gotong royong adalah suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan dilakukan secara sukarela oleh semua warga menurut batas kemampuannya masing-masing.

Gotong royong merupakan ciri khas dan budaya masyarakat Indonesia yang didorong adanya kesadaran bahwa:

  1. Manusia memerlukan bantuan orang lain dalam kehidupannya.
  2. Manusia dapat hidup secara wajar apabila bersama-sama dengan manusia lainnya.

Di Indonesia terdapat berbagai macam istilah kerja sama sesuai adat istiadat dan budaya daerah masing-masing. Istilah kerja sama tersebut antara lain:

  • Gugur gunung (Yogyakarta)
  • Sambatan (Jawa Tengah)
  • Mapalus (Minahasa)
  • Ammosi (Sulawesi Selatan)
  • Subak (Bali)
  • Siadapari (Sumatera Utara)
  • Manunggal Sakato (Sumatera Barat)

Baca juga: Di Desa Terpencil Ini, Umat Beragama Hidup Berdampingan, Gotong Royong Membangun Tempat Ibadah

Bentuk kerja sama

Bentuk kerja sama dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:

Kerja sama primer adalah kerja sama yang terjadi dalam kelompok primer yaitu keluarga. Pihak-pihak yang terlibat dalam kerja sama ini adalah setiap orang yang ada di lingkungan keluarga. Misal, ayah, ibu, anak, kakek dan nenek.

Kerja sama sekunder adalah kerja sama yang terjadi dalam kelompok sekunder, yaitu kelompok yang terdapat di luar lingkungan keluarga. Misal organisasi kemasyarakatan dan organisasi profesi.

Faktor pendorong terjadinya kerja sama

Menurut JB Chitambar, faktor yang mendorong terjadinya kerja sama antara lain:

  1. Motivasi pribadi
  2. Kepentingan umum
  3. Motivasi altruistik
  4. Tuntutan situasi

Baca juga: Warga Gotong Royong Bersihkan Sungai dari Limbah Minyak Pipa Pertamina

Berikut ini penjelasannya:

Motivasi pribadi berarti tujuan-tujuan pribadi dihimpun dalam usaha-usaha bersama untuk mencapainya.

Kepentingan umum atau kepentingan bersama berdasarkan tujuan yang dianggap bernilai tinggi dapat memberi motivasi kepada orang-orang atau kelompok-kelompok dan organisasi untuk bekerja sama.

Motivasi altruistik bersumber dari keinginan seseorang untuk menolong pihak lain karena panggilan hati. misalnya kelompok suka rela yang berniat menolong suatu pihak yang memerlukan bantuan.

Tuntutan situasi adalah desakan karena berada pada situasi tertentu misalnya karena musibah banjir, orang-orang tergerak untuk menanggulangi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jakarta -

Manusia sebagai makhluk sosial penuh dengan keterbatasan dan tidak dapat memenuhi segala kebutuhannya tanpa bantuan orang lain. Untuk memenuhi hal tersebut, diperlukan adanya kerja sama di berbagai lingkungan.

Menurut Basrowi dalam bukunya yang berjudul Pengantar Sosiologi, kerja sama merupakan proses sosial yang di dalamnya terdapat aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktivitas masing-masing.

Berdasarkan pernyataan tersebut, prinsip dalam kerja sama adalah berorientasi pada tercapainya tujuan yang baik, memperhatikan kepentingan bersama, dan tentunya saling menguntungkan.

Selain itu, kerja sama juga memiliki peran penting untuk menguatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, kerja sama perlu dilakukan termasuk dalam lingkungan sekolah.

Manfaat Kerja Sama

Kerja sama dapat membuat pekerjaan yang berat menjadi ringan. Kerja sama mempunyai peranan yang sangat penting dalam membina kehidupan masyarakat yang beragam. Berikut manfaat kerja sama:

1. Pekerjaan yang berat menjadi ringan.

2. Mempererat persaudaraan dan kerukunan.

3. Menghilangkan perbedaan dan menciptakan kebersamaan.

4. Membangun semangat gotong royong.

5. Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

6. Kehidupan bermasyarakat menjadi nyaman, tentram dan damai.

Contoh Kerja Sama dalam Lingkungan Sekolah

Kerja sama dapat dilakukan di berbagai lingkungan sosial, termasuk sekolah. Berikut contoh kerja sama dalam lingkungan sekolah, dilansir dari buku Tematik Ilmu Pengetahuan Sosial karya Lembar Belajar:

1. Membersihkan ruang kelas dengan membentuk regu piket.

2. Kerja sama dalam tugas kelompok.

3. Gotong royong membersihkan lingkungan sekolah.

4. Berdiskusi bersama teman untuk memecahkan suatu masalah.

5. Mematuhi peraturan tata tertib sekolah juga termasuk bentuk kerja sama agar tercipta lingkungan yang tertib.

6. Mendengarkan guru saat menjelaskan materi pelajaran, agar tercipta suasana yang damai dan fokus.

7. Saling membantu teman jika ada kesulitan dalam mengerjakan soal.

8. Bekerja sama menjaga nama baik sekolah dengan tidak mengikuti tawuran, bentrokan, dan lain sebagainya.

9. Bekerja sama mengharumkan nama sekolah dengan mencetak prestasi, dan lain sebagainya.

10. Mengerjakan tugas tepat waktu. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk kerja sama antara guru dan murid agar pembelajaran berlangsung dengan lancar.

Nah, itulah contoh kerja sama dalam lingkungan sekolah. Sudahkah kamu melakukan kerja sama di sekolah?

Simak Video "Kepala BMKG Ajak Komunitas Internasional Gotong Royong Hadapi Perubahan Iklim"


[Gambas:Video 20detik]
(kri/kri)

Jakarta -

Indonesia adalah negara yang memiliki keberagaman. Keberagaman di Indonesia sendiri mencakup ras, etnis, suku bangsa, bu daya, hingga agama. Keberagaman di Indonesia ternyata dipengaruhi oleh banyak faktor mulai dari kondisi geografis, asal-usul nenek moyang, hingga sejarah hubungan dengan bangsa-bangsa lain.

Jika detikers ditanya jelaskan akibat keberagaman masyarakat Indonesia, apakah dapat menjawab? Keberagaman masyarakat juga memiliki potensi menimbulkan berbagai masalah dalam masyarakat. Akibat dari keberagaman masyarakat Indonesia tersebut yaitu adanya perbedaan.

Jika perbedaan yang tidak terselesaikan dengan baik dapat berkembang menjadi konflik masyarakat. Apa saja bentuk konflik dalam masyarakat? Berikut adalah penjelasannya yang dikutip dari buku Kisi-Kisi Terbaru UN+USBN SMP/Mts 2018 karya Tim Edu Penguin :

1. Konflik Ideologi

Konflik ini terjadi karena adanya perbedaan ideologi dalam masyarakat.

2. Konflik Politik

Konflik politik adalah konflik yang terjadi karena pertentangan karena adanya perbedaan kepentingan dalam memperoleh kekuasaan dan merumuskan kebijakan pemerintah.

Bentuk Konflik Berdasarkan Jenis

1. Konflik Antar Suku

Konflik antar suku terjadi karena adanya perbedaan adat istiadat, budaya, sistem kekerabatan, dan norma sosial dalam masyarakat. Pemahaman yang keliru memicu terjadinya konflik.

2. Konflik Antar Agama

Konflik antar agama terjadi karena adanya kelompok yang mempunyai keyakinan atau agama yang berbeda.

3. Konflik Antar Ras

Konflik ini terjadi karena adanya sikap rasialis yaitu memperlakukan orang berbeda-beda berdasarkan ras.

4. Konflik Antar Golongan

Konflik antar golongan biasanya dibedakan atas pekerjaan, partai politik, asal daerah, dan sebagainya.

Penyebab Konflik

Akibat keberagaman masyarakat Indonesia adalah konflik. Sedangkan konflik disebabkan oleh hal-hal berikut:

1. Tidak adanya persamaan pandangan antar kelompok seperti perbedaan tujuan, cara melakukan sesuatu, dan sebagainya.

2. Norma-norma sosial tidak berfungsi dengan baik sebagai alat mencapai tujuan.

3. Adanya pertentangan norma-norma dalam masyarakat sehingga menimbulkan kebingungan bagi masyarakat.

4. Sanksi terhadap pelanggar atas norma tidak tegas atau lemah.

5. Tindakan anggota masyarakat yang sudah tidak lagi sesuai dengan norma yang berlaku.

6. Terjadi proses disosiatif, yaitu proses yang mengarah pada persaingan.

Akibat Konflik

1. Terjadinya perpecahan.

2. Adanya vandalisme yaitu perilaku merusak sesuatu seperti fasilitas umum.

3. Kehancuran nilai dan norma sosial yang ada.

4. Perubahan kepribadian.

Upaya Mencegah dan Mengatasi Konflik

1. Secara preventif, mencegah terjadinya masalah atau sebelum masalah terjadi. Seperti mengembangkan sikap toleransi, kerja sama, latihan bersama, dan sebagainya.

2. Secara represif, adalah upaya untuk mengatasi masalah saat sedang terjadi atau setelah terjadi seperti penangkapan, pembubaran paksa, dan sebagainya.

3. Secara kuratif, yaitu upaya tindak lanjut atau penanggulangan akibat masalah terjadi. Cara ini bertujuan untuk mengatasi dampak dari masalah yang terjadi. Misalnya dengan melakukan pendampingan bagi korban kerusuhan, perdamaian, kerja sama, dan sebagainya.

Jadi akibat keberagaman masyarakat Indonesia adalah terjadinya konflik seperti yang dijelaskan di atas ya, detikers! Tetap jaga perdamaian dan kerukunan ya!

Simak Video "Berkibarnya Spanduk 'Maaf, SBM ITB Tidak Terima Mahasiswa Baru Lagi'"


[Gambas:Video 20detik]
(atj/pay)