Vegetasi (dari bahasa Inggris: vegetation) dalam ekologi adalah istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan di suatu tempat tertentu, mencakup baik perpaduan komunal dari jenis-jenis flora penyusunnya maupun tutupan lahan (ground cover) yang dibentuknya.[1] Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem, atau, dalam area yang lebih sempit, relung ekologis. Beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput, dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi.
Istilah vegetasi berbeda, dan lebih luas cakupannya, dari flora. Pengertian flora hanya merujuk kepada kekayaan jenis tetumbuhan yang ada di suatu wilayah atau kurun waktu tertentu; sedangkan vegetasi dicirikan pula oleh kekayaan bentuk hidup (life form), struktur, periodisitas; selain juga oleh ciri-ciri floristik yang khas. Istilah vegetasi atau tipe vegetasi hampir sama pengertiannya, dan sering pula dipertukarkan, dengan komunitas tetumbuhan; namun yang akhir ini umumnya memiliki cakupan wilayah yang lebih sempit. Tipe vegetasi dibedakan berdasarkan karakter floristik tertentu, misalnya asosiasi spesies-spesies yang dominan, atau karakter lingkungan seperti jenis tanah dan iklim. Analisis vegetasi biasa dilakukan oleh ilmuwan ekologi untuk mempelajari kemelimpahan jenis serta struktur (biomasa, kerapatan tumbuh, pelapisan tajuk, dll.) vegetasi pada suatu tempat. Dengan menganalisis persebaran floristik maka ilmuwan ekologi akan lebih mudah untuk mempelajari suatu komunitas tumbuhan. Tundra di Taman Nasional Sarek, Swedia
Aneka bunga di padang rumput. Jerman
Dunia tumbuh-tumbuhan atau flora di Indonesia sangat kaya, bahkan peneliti biologi yang bernama Van Steenis mengemukakan bahwa di Indonesia setidaknya terdapat kurang lebih 4000 jenis pepohonan, 1.500 jenis tumbuhan pakis dan 5000 jenis anggrek. Angka tersebut menunjukkan bahwa Indonesia kaya akan flora yang tersebar di seluruh penjuru bangsa. Persebaran flora di Indonesia sangat tergantung dari faktor cuaca, iklim dan ketinggian tempat. Faktor iklim di Indonesia sangat berkaitan dengan curah hujan, suhu udara, keadaan air dan juga angin yang berhembus di daerah tersebut. Selain itu hal yang mempengaruhi tumbuhnya flora adalah ketinggian tempat. Ketinggian tempat diukur dari permukaan air laut (elevasi). Persebaran flora dan fauna asli Indonesia dan jenis flora menurut ketinggian dan iklim dapat dilihat berikut ini: 1. Hutan hujan tropik Letak astronomis Indonesia dan geografis yang berada di garis katulistiwa mengakibatkan suhu udara yang ideal, iklim tropis dengan manfaat curah hujan yang tinggi dan sinar matahari hadir sepanjang tahun, keadaan ini membuat tumbuhan dapat hidup subur dengan varietas yang heterogen karena mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun dengan kelembapan udara dan tanah pas sesuai dengan perkembangan tumbuh-tumbuhan. Ciri-ciri dari flora hutan hujan tropis ini antara lain adalah daunnya yang lebat dan bewarna hijau karena mengandung banyak klorofil, pohon tidak pernah mengalami musim gugur karena mendapatkan air sepanjang tahun dan sangat beragam jenisnya karena sangat banyak tumbuhan yang dapat hidup di hutan hujan trpois. Persebaran hutan hujan tropis ada di daerh sumatera, Kalimantan, Sulawesi, papua dan jawa. Hutan hujan tropis dibagi menjadi dua yaitu hutan hujan tanah kering dengan ketinggian 1000 hingga 3000 meter dari permukaan laut dan hutan hujan rawa yang berada pada ketinggian 5 hingga 100 meter dari permukaan laut. 2. Hutan musim atau meranggas Hutan musim ini bergantung pada pembagian musim di Indonesia. Jika hutan musim ini berada di daerah yang suhu udaranya tinggi dan terletak pada daerah dengan ketinggian 1000 hingga 1200 meter dari permukaan laut. Tumbuh-tumbuhan yang berada di hutan musim jarang sehingga sinar matahari sampai ke dasar lapisan atmosfer tanah dan membuat tanah menjadi kering. Pohon yang bisa hidup di hutan ini biasanya merupakan pohon yang kuat seperti pohon jati, kapuk dan pohon angsana dimana daunnya selalu menggugur pada musim kemarau. 3. Hutan sabana Sabana merupakan hutan yang hanya ditumbuhi oleh sebagian besar vegetasinya adalah rumput dan jika ada pohonnya maka ukurannya kecil tidak sebesar di hutan lainnya. Pola tumbuh dari pohon di hutan sabana ini bergerombol biasanya memusat pada daerah yang terdapat banyak kandungan air. Hutan sabana terdapat di daerah yang waktu musim kemaraunya lebih panjang dari musim hujan seperti di kawasan kepulauan nusa tenggara timur dan barat. Hutan sabana terletak pada ketinggian 900 hingga 2400 meter dari permukaan laut. Dan ada lagi jenis hutan lainnya seperti :
4. Padang rumput jika di hutan sabana masih terdapat pohon meskipun ukurannya kecil namun di padang rumput ini sama sekali tidak terdapat pohon dan hanya ada rumput saja. hal ini dikarenakan karena pengaruh letak astronomis dan geografis yang mengakibatkan suhu udaranya yang sangat kering dan kandungan airnya sangat sedikit. Terdapat di daerah yang lebih panas dibandingkan dengan hutan sabana dan memiliki waktu musim penghujan lebih pendek dari musim kemaraunya. Terdapat di pulau nusa tenggara timur, pulau alor dan sekitarnya. Ketinggian tempat dari hutan ini berada pada 900 hingga 4000 meter dari permukaan laut. Demikian macam-macam persebaran flora di Indonesia berdasarkan iklim dan ketinggian tempatnya. Kekayaan flora di Indonesia yang sangat melimpah ini perlu dijaga kelesetariannya supaya tetap bisa menjaga keseimbangan alam. |