Jenis pameran yang waktu penyelenggaraannya dilakukan secara periodik

Seni Rupa dan Desain Ilmu Seni Rupa

Berdasarkan waktu penyelenggaraan, pameran seni rupa dibedakan menjadi 3 jenis. Apa sajakah jenis pameran tersebut?

Berdasarkan waktu penyelenggaraan, pameran dibedakan menjadi 3 jenis yakni Pameran:

  • Periodik, merupakan pameran yang diselenggarakan secara berkala pada periode-periode tertentu, seperti setahun sekali atau event tahunan.
  • Insidental, merupakan pameran yang diselenggarakan jika memang diperlukan, dimana pelaksanaannya bisa dilakukan kapan saja.
  • Permanen, merupakan pameran yang diadakan pada tempat yang tetap atau tidak berubah dan buka hampir setiap hari pada jam-jam tertentu. Pameran permanen paling banyak ditemui di museum atau tempat bersejarah lainnya.

*Berdasarkan waktu penyelenggaraan, pameran dibedakan menjadi 3 jenis yakni Pameran: 1. Periodik, merupakan pameran yang diselenggarakan secara berkala pada periode-periode tertentu, seperti setahun sekali atau event tahunan. 2. Insidental, merupakan pameran yang diselenggarakan jika memang diperlukan, dimana pelaksanaannya bisa dilakukan kapan saja.

3. Permanen, merupakan pameran yang diadakan pada tempat yang tetap atau tidak berubah dan buka hampir setiap hari pada jam-jam tertentu. Pameran permanen paling banyak ditemui di museum atau tempat bersejarah lainnya.

Menikmati waktu luang bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk berjalan-jalan tanpa tujuan. Ternyata, datang ke pameran seni juga bisa menjadi salah satu pilihan kegiatan yang menyenangkan lho. Selain bisa menambah pengetahuan maupun inspirasi mengenai perkembangan tren di bidang seni dan desain, juga jenis-jenis pameran itu sendiri, kegiatan ini juga bisa membantu kita melepaskan penat.

Dalam berkarya seni, pameran merupakan hal yang harus dilakukan oleh seorang seniman untuk menguji kemampuannya. Maka pameran dapat didefinisikan sebagai kegiatan menyampaikan ide gagasan melalui karya seni rupa sehingga bisa diapresiasi oleh banyak orang.

Jenis-jenis pameran seni sebenarnya sangatlah beragam dan bisa dibedakan berdasarkan kategori, mulai dari jenis karya seni yang dipamerkan, waktu penyelenggaraan, jumlah peserta, sifat pameran, serta ruang tempat pelaksanaan pameran.

Dalam artikel kali ini, kita akan berkenalan lebih jauh dengan jenis-jenis pameran berdasarkan kategorinya. Apa saja ya kira-kira?

Pameran Homogen, merupakan pameran yang hanya fokus dalam memamerkan satu jenis karya seni, seperti pameran patung, pameran lukisan, pameran grafis, dan pameran kriya.

Pameran Heterogen, merupakan pameran yang memamerkan berbagai jenis karya seni yang berbeda, seperti pameran lukisan, grafis, kriya, maupun patung.

Pameran Periodik, merupakan pameran yang dilangsungkan secara berkala. Misalnya, pameran yang dilakukan sekali dalam sebulan.

[Baca juga: Pengertian. Fungsi dan Tujuan Pameran]

Pameran Incidental, merupakan pameran yang hanya dilangsungkan dalam waktu tertentu jika diperlukan.

Pameran Permanen, merupakan pameran yang dilangsungkan dalam jangka waktu tertentu dan tempatnya telah ditentukan.

Pameran Tunggal, merupakan pameran karya seni dengan jumlah peserta hanya satu orang. Ini berarti bahwa karya seni yang dipamerkan dalam sebuah pameran karya seni merupakan hasil karya seseorang saja.

Pameran Kelompok, merupakan pameran karya seni dengan jumlah peserta lebih dari satu orang ayau kelompok. Ini berarti bahwa hasil karya seni yang dipamerkan dalam sebuah pameran karya seni merupakan hasil karya berssama beberapa orang atau kelompok.

Pameran Seniman, merupakan pameran yang dilakukan oleh seorang seniman atau lebih.

Pameran Keliling, merupakan pameran incidental yang diadakan karena adanya keperluantertentu.

Pameran Sekolah, merupakan pameran periodik yang diadakan di sekolah untuk memamerkan hasil karya murid-muridnya.

Pameran Kelas, merupakan pameran yang dilangsungkan sesaat setelah siswa menyelesaikan karya seninya.

Pameran Berdasarkan Ruang Tempat Pelaksanaan

Pameran merupakan salah satu cara dalam usaha jasa pertemuan dengan tujuan mempertemukan antara penjual dan pembeli, namun pengertian pameran secara lebih rinci merupakan suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu kelompok, perkumpulan, organisasi, produsen tertentu dengan cara menampilkan display produk tertentu kepada pembeli atau calon relasi. Macam-macam jenis pameran, antara lain seperti, Show, Expo, Exhibition, Bazaar, Fair, dan Pasar murah.

Pameran seni rupa merupakan suatu usaha menyajikan karya seni rupa untuk dikomunikasikan kepada penikmat seni khususnya dan masyarakat luas pada umumnya sehingga mendapatkan apresiasi. Pameran dianggap sebagai suatu kegiatan yang sangat panting dalam bidang seni rupa, karena kegiatan pameran baik sekali kegunaannya bagi masyarakat, seniman, pengamat seni rupa, maupun bagi perkembangan seni rupa pada umumnya. Melalui pameran, seorang seniman bisa memperkenalkan karya-karyanya kepada masyarakat baik lingkungan pendidikan atau institusi sekolah ataupun masyarakat umum untuk dilihat, dinilai, dikagumi, atau dikritik.

1. Menurut Jumlah Pesertanya

a. Pameran tunggal, Merupakan pameran seni rupa yang hanya diselenggarakan secara individual [perorangan].

b. Pamoran kelompok/bersama, Marupakan pameran seni rupa yang diselenggarakan oleh baberapa saniman/pengrajin. Materi yang dipamerkan pada pameran bersama marupakan karya-karya lebih dari satu seniman. Biaya Pameran ditanggung oleh seniman yang bersangkutan. Peminjaman gedung dilakukan dengan cara mangajukan parmohonan disertai proposal kepada galeri tempat berlangsungnya pameran. Selanjutnya pormohonan tersebut akan dipertimbangkan oleh kurator. Fasilitas pokok yang disediakan gedung pameran biasanya berupa panel, lampu, bantuan teknis tata pameran, dan fasilitas keamanan.

Penyalanggaraan pameran dapat dilangsungkan antara 1 minggu sampai 3 minggu.

a. Pameran Insidental, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan secara berkala yang didasarkan atas kebutuhan yang ada, misalnya: pameran kaligrafi guna menyongsong perayaan Isro' Mi'raj.

b. Pameran rutin, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan pada periode tertentu secara tetap dan berkelanjutan, misalnya: pentas seni yang dilakukan setiap akhir semester.

c. Pameran permanen, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan secara terbuka, tetap dan terus menerus.

3. Menurut Ragam Jenis Karya yang Digelar

a. Pameran heterogen, yaitu pameran seni rupa yang memamerkan berbagai jenis karya seni rupa.

b. Pameran homogen, yaitu pameran seni rupa yang memamerkan satu jenis karya seni rupa yang seragam.

4. Menurut Tempat Berlangsungnya

a. Pamaran terbuka, yaitu pameran seni rupa yang berlangsung di luar ruangan secara tarbuka.

b. Pameran tertutup, yaitu pameran seni rupa yang berlangsung di dalam ruangan suatu gedung.

c. Pameran bergerak, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan menggunakan alat yang bergerak, seperti kendaraan/ mobil.

5. Menurut Jenis Dimensi Karya Seni Rupa

a. Pameran karya seni rupa dua dimensi

Pameran yang hanya menyajikan karya seni rupa pada bidang datar seperti gambar, lukisan, seni grafis. Karya ini hanya dapat dinikmati dari satu arah.

b. Pameran karya seni rupa tiga dimensi

Pameran yang hanya menyajikan karya seni yang memiliki volume/kesan ruang yang sebenarnya, yaitu memiliki ukuran Panjang x lebar x tinggi. Karya seni ini dapat diamati dari berbagai arah.

a. Media ekspresi [expression], yaitu dengan melakukan pameran maka ide gagasan dan kemauannya dapat tersalurkan/ tercurahkan.

b. Media komunikasi, yaitu melalui aktifitas pameran seni rupa seniman dapat menyampaikan ide, gagasan memalui pesan simbolik yang diungkapkan dalam bentuk karya seni.

c. Media prestasi atau pengembangan bakat, yaitu dengan kegiatan pameran akan mengembangkan bakat dan kemampuan yang terbawa sejak lahir sehingga akan semakin terasah dan lebih maju lagi. Maka dengan kegiatan pameran ini seniman dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang ia dapatkan dari pengakuan masyarakat.

d. Media apresiasi, yaitu dengan adanya aktifitas pameran ini akan membuka peluang masyarakat untuk melakukan kegiatan apresiasi.

2. Tujuan Pameran Seni Rupa

Pameran merupakan suatu alat bagi seorang seniman untuk mengkomunikasikan karya-karyanya kepada masyarakat. Atau sebaliknya, ia merupakan media apresiasi bagi masyarakat terhadap karya-karya seniman. Hubungan timbal balik ini menunjukkan terjadinya interaksi antara seniman dengan masyarakat.

Tujuan dari penyelenggaraan pameran seni rupa, antara lain sebagai berikut.

  • Meningkatkan apresiasi berkarya seni masyarakat luas.
  • Membangkitkan semangat masyarakat dalam berkarya seni.
  • Melatih masyarakat dalam menilai dan mengevaluasi karya seni.
  • Melatih berorganisasi dan melatih kerja kelompok.
  • Mendidik kemandirian masyarakat serta meningkatkan rasa tanggung jawab.
  • Sebagai sarana apresiasi seni bagi masyarakat serta sarana hiburan bagi masyarakat luas.

Dalam kaitannya dengan pendidikan seni rupa, pameran seni rupa dapat dilaksanakan dalam batas-batas tertentu yang disesuaikan dengan kemampuan. Lepas dari itu semua, pameran di sekolah akan memberi banyak manfaat bagi siswa, di antaranya adalah:

  • menambah kemampuan siswa dalam, memberi apresiasi karya orang lain,
  • mampu mengadakan evaluasi karya secara obyektif,
  • melatih kerja secara kelompok [tim],
  • mempertebal pengalaman sosialisasi bagi siswa,
  • melatih tanggung jawab dan sikap mandiri,
  • melatih membuat rencana dan usaha pelaksanaan suatu pekerjaan.

Untuk menyelenggarakan pameran, kita harus memenuhi syarat-syarat utamanya, yaitu sebagai berikut.

1 . Karya yang Akan Dipamerkan

a. Karya seni rupa homogen

1]. Karya seni rupa 2 dimensi saja. 2]. Karya seni rupa 3 dimensi saja. 3]. Karya lukis saja. 4]. Karya grafis saja, dan sebagainya.

Campuran dari berbagai jenis karya seni rupa, baik dimensi maupun medianya.

Selain menurut jenisnya, pameran juga dapat dikelompokkan menurut jumlah seniman yang akan memamerkan karyanya, yakni:

1] pameran tunggal, yaitu karya-karya yang dipamerkan merupakan hasil karya satu orang seniman,

2] pameran kelompok, yaitu karya-karya yang dipamerkan merupakan hasil karya beberapa seniman.

Penyelenggaraan sebuah pameran biasanya dilakukan oleh sebuah panitia. Hal ini untuk mengatur mekanisme kerja secara efektif. Kepanitiaan pameran di sekolah dapat disusun sebagai berikut.

NoSusunan PanitiaTugas/ Tanggungjawab
Pembimbing

bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan

membantu ketua untuk urusan keluar

membantu bidang administrasi

bertugas menyeleksi karya-karya yang akan dipamerkan

Seksi Publikasi dan Humas

bertugas menghubungi pihak luar yang terkait

bertugas mengatur komposisi pameran

bertugas menyiapkan ruang, tempat, display

bertugas menjaga, menerangkan, dan menerima tamu [pengunjung]

bertanggung jawab atas keamanan pameran

bertugas mengatasi kecelakaan dalam pameran

Susunan kepanitiaan tersebut dapat ditambah atau dikurangi menurut kondisi masing-masing.

Dalam suatu pelaksanaan pameran, sarana dan prasarana menjadi syarat mutlak yang harus ada. Karena, tanpa syarat ini sebuah pameran tidak akan dapat dilaksanakan.

Yang termasuk sarana dan prasarana adalah:

1]. dana, 2]. ruangan / tempat, 3]. pencahayaan [lighting], 4]. panel-panel untuk memasang karya, standar display untuk memasang karya 3 D 5]. sound system, 6]. katalaog, 7]. buku tamu, buku kesan dan pesan.

Sebuah pameran baru dikatakan berjalan bila didatangi pengunjung, karena sebuah pameran pada dasarnya bertujuan mengadakan komunikasi antara seniman dengan pengunjung. Dengan demikian, tujuan pameran tidak akan tercapai bila tak ada pengunjung.

Untuk mendatangkan pengunjung, perlu dilakukan publikasi secara tepat, antara lain dengan reklame-reklame yang bersifat undangan.

Bila semua syarat pameran sudah terpenuhi, maka sebuah pameran dapat dilaksanakan. Beberapa unsur pameran seni rupa yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pameran ialah sebagai berikut.

Karya yang dipamerkan harus diseleksi dan dikelompokkan menurut jenis dan dimensinya. Hal ini untuk memudahkan pengunjung dalam menikmatinya.

Pameran ini akan ideal bila setiap karya dilengkapi dengan informasi yang lengkap, antara lain: judul, tahun pembuatan, nama seniman pembuat, bahan yang digunakan, ukuran, dan sebagainya. Informasi ini selain ditulis dalam katalog juga perlu dibubuhkan di sisi karya yang dipamerkan.

Agar dapat memberi kenyamanan bagi pengunjung untuk mengapresiasi karya yang dipamerkan, maka tempat pameran perlu diperhitungkan. Yang paling ideal adalah tempat yang luas. Penataan tempat yang baik akan memberi efek yang baik bagi pengunjung.

Selain tempat yang memadai, alur lalu lintas pengunjung juga perlu diatur. Dengan demikian pameran tidak terkesan semrawut.

4. Unsur Cahaya [Lighting]

Bila cahaya diletakkan pada posisinya dengan tepat, ia akan memperindah karya yang dipamerkan sehingga ia akan membantu proses komunikasi seniman dengan masyarakat lewat apresiasi karya.

Penataan karya harus tepat, sehingga dapat dinikmati secara optimal oleh pengunjung. Dengan demikian, proses apresiasi berlangsung dengan baik. Penempatan karya yang kurang tepat akan mengharnbat terjadinya proses apresiasi.

Prinsip interaksi adalah prinsip yang harus berorientasi pada kepentingan penyelenggara dan pengunjung dalam penyelenggaraan pameran.

Prinsip inisiatif adalah penyelenggaraan pameran yang mengambil inisiatif serta menentukan langkah-lagkah yang sistematis dan terencana ke arah pendekatan khalayak ramai pada pameran yang sedang diselenggarakan.

Prinsip repetisi adalah prinsip penyelenggaraan pameran yang dilakukan secara berulang-ulang.

Prinsip integritas adalah prinsip penyelenggaraan yang menampilkan banyak koleksi pameran, contohnya pameran seni lukis, yang di dalamnya terdiri dari bermacam-macam aliran.

Prinsip eflsiensi adalah penyelenggaraan pameran dengan melakukan penulisan secara sistematis agar tidak merepotkan penyelenggara dan pengunjung. Prinsip efisiensi dapat didukung oleh lingkungan yang indah dan menarik, cara penataan warna suara maupun komposisi materi pameran hingga tercipta suasana yang menyenangkan. Beberapa kelengkapan pameran yang perlu diketahui di antaranya adalah:

c. lampu untuk penerangan ruang,

d. spanduk untuk publikasi,

e. sketsel atau papan panel,

f. meja untuk menempatkan buku, dan

g. pedestal untuk menempatkan karya 3 dimensi.

Perencanaan pameran secara lengkap, meliputi tema, materi, tempat, waktu, panitia, anggaran, sarana-prasarana, publikasi, dokumentasi, dan tata hias.

Isi perencanaan pameran, antara lain sebagai berikut.

a. Menentukan tema pameran

b. Rencana kegiatan pameran

Rencana kegiatan pameran, meliputi persiapan sebagai berikut:

6] Kelengkapan ruang pameran

8] Tata hias atau dekorasi

12]Tata hias dan dekorasi

Pelaksanaan pameran adalah saat tibanya penyelenggaraan pameran. Penyelenggaraan tersebut memerlukan persiapan dan kerja keras dari semua pihak. Oleh sebab itu, panitia dan pembantu panitia [petugas] harus bekerja sama dengan baik demi kelancaran tugas. Beberapa kegiatan pelaksanaan pameran, antara lain sebagai berikut.

b. Penataan tempat pameran

c. Membuat dekorasi ruang dan lingkungan pameran

a. Pembubaran panitia pameran

Contoh Proposal Pameran Seni Rupa

Pengertian dan Jenis-Jenis Pameran Karya Seni Rupa

Demikian pembahasan tentang "Pengertian Pameran, Jenis-Jenis Pameran, Fungsi dan Tujuan Pameran Seni Rupa" yang dapat kami sampaikan. Baca juga artikel seni menarik lainnya di situs SeniBudayaku.com.