Halodoc, Jakarta - Sistem pencernaan manusia cukup kompleks dan melibatkan banyak organ-organ penting. Gangguan pada sistem pencernaan ada banyak jenisnya, bisa terjadi pada siapa saja, dan semuanya dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Show Mengetahui apa saja gangguan pada sistem pencernaan yang umum terjadi bisa membantu mengidentifikasi kondisi yang dialami dengan lebih mudah. Lantas, apa saja gangguan yang bisa terjadi pada sistem pencernaan manusia? Simak lebih lanjut, ya. Baca juga: 4 Tanda Masalah Pencernaan yang Diabaikan Jenis-Jenis Gangguan pada Sistem PencernaanAda banyak jenis gangguan yang bisa terjadi pada sistem pencernaan manusia. Berikut ini beberapa di antaranya: 1.Maag Gangguan ini ditandai dengan rasa tidak nyaman pada perut, yang umumnya ringan dan muncul ketika mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, serta saat terlambat makan. Pada kebanyakan kasus, maag bisa diatasi dengan memperbaiki pola makan dan menghindari hal-hal yang memicunya. 2.GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) Ditandai dengan naiknya asam dari lambung ke kerongkongan (esofagus). Gangguan pencernaan ini terjadi karena longgar atau tidak menutup dengan baiknya katup antara esofagus dan lambung. Asam dari lambung yang naik ke esofagus bisa menyebabkan iritasi. Itulah sebabnya ketika gejala GERD kambuh, pengidapnya mengalami sensasi panas di dada, mual, muntah, kesulitan menelan, dan batuk. 3.Tukak Lambung Gangguan sistem pencernaan yang satu ini ditandai dengan adanya luka lepuh pada dinding lambung. Penyebabnya adalah infeksi bakteri H. pylori atau efek samping dari konsumsi obat antiinflamasi non-steroid. Ketika mengalami tukak lambung, gejala yang umum dialami adalah sakit perut bagian atas dan kembung. Selain itu, gejala lain yang juga dapat terjadi adalah mual, muntah, hilangnya nafsu makan, hingga warna feses yang menghitam. Baca juga: 4 Gangguan Pencernaan Saat Hamil dan Cara Mengatasinya 4.Diare Cukup umum terjadi, diare adalah kondisi ketika frekuensi buang air besar meningkat, dengan tekstur feses yang encer. Pada beberapa kasus, dapat juga disertai sakit perut, mual, hingga adanya darah di feses. Penyebab dari diare sangat beragam. Bisa jadi karena konsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri atau parasit, efek samping obat (seperti antibiotik), hingga prosedur medis (misalnya operasi pada area perut). 5.Sembelit Kebalikan dari diare, sembelit terjadi ketika seseorang buang air besar kurang dari tiga kali per minggu dengan tekstur feses yang keras. Gangguan pencernaan ini bisa terjadi karena banyak hal. Misalnya, kurang minum air putih dan konsumsi makanan berserat, hingga pengaruh obat-obatan (seperti antasida atau obat antiinflamasi nonsteroid). 6.Inflammatory Bowel Disease (IBD) IBD terjadi ketika ada luka melepuh kronis di saluran pencernaan, umumnya pada usus besar. Gangguan ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Gejala yang bisa timbul ketika mengalami IBD adalah sakit perut, diare, feses yang disertai darah, demam, kelelahan, penurunan berat badan, hingga kekurangan gizi (malnutrisi). Penyebab dari gangguan pencernaan ini belum diketahui secara pasti. Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan Bayi 7.Irritable Bowel Syndrome (IBS) Ini adalah gangguan pencernaan kronis pada usus besar. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi sejumlah faktor memengaruhi risiko seseorang untuk mengalaminya, seperti kontraksi otot usus, peradangan, infeksi berat, hingga perubahan bakteri di usus. Gejala IBS yang umum terjadi adalah nyeri atau kram perut, kembung, diare atau sembelit, dan adanya lendir pada feses. Gejala-gejala tersebut umumnya dipicu oleh konsumsi makanan tertentu, stres, maupun perubahan hormon. Itulah beberapa jenis gangguan pada sistem pencernaan yang umum terjadi. Gangguan tersebut tidak bisa disepelekan, karena jika tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan kondisi serius. Gunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter lewat chat atau buat janji dengan dokter di rumah sakit, jika mengalami gejala gangguan pencernaan. Dengan begitu, penanganan dapat dilakukan secepatnya dan komplikasi bisa dicegah. Referensi:Health Grades. Diakses pada 2021. 10 Common Digestive Disorders.Everyday Health. Diakses pada 2021. 9 Common Digestive Conditions From Top to Bottom.Health Plus. Diakses pada 2021. 7 Common Digestive Problems You May Have.
Gejala dapat muncul dalam beberapa jam setelah Anda mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Kebanyakan kasus keracunan makanan bersifat ringan dan sembuh dengan sendirinya, tapi ada pula penderita yang memerlukan penanganan di rumah sakit. 6. Penyakit kantong empeduSegala macam peradangan, infeksi, penyumbatan, serta pembentukan batu empedu merupakan bagian dari penyakit kantong empedu. Kantong empedu adalah organ penampung cairan empedu yang terletak di bagian bawah hati. Jenis penyakit kantong empedu yang paling umum adalah sebagai berikut.
Gejala paling umum dari penyakit sistem pencernaan ini adalah nyeri berkala pada perut sebelah kanan dekat tulang rusuk. Rasa nyeri dapat menjalar hingga punggung belakang atau tulang dada, serta dibarengi mual atau muntah. Apabila terjadi pembentukan batu empedu, pasien biasanya mengalami gejala berupa kekuningan. Gejala lain yang dapat muncul yakni urine berwarna gelap, warna feses menjadi lebih terang, penurunan tekanan darah, demam, serta mual dan muntah. 7. Penyakit liverLiver atau hati berfungsi untuk mencerna makanan dan membersihkan tubuh dari zat beracun. Jenis penyakit pencernaan yang menyerang hati dapat disebabkan oleh infeksi virus, konsumsi alkohol secara berlebihan, hingga faktor genetik. Melansir National Library of Medicine AS, berikut adalah beberapa jenis penyakit liver yang paling umum.
Tanda dan gejala umum dari penyakit hati sangat beragam. Tingkat keparahannya pun berbeda-beda, tergantung jenis penyakit. Meski begitu, tanda dan gejala yang paling umum meliputi:
Seiring waktu, gangguan pada liver bisa menyebabkan luka dan pembentukan jaringan parut (sirosis hati). Penyakit ini dapat menyebabkan kegagalan fungsi hati atau bahkan berakibat fatal bila tidak ditangani. 8. Radang usus buntu (apendisitis)Radang usus buntu atau apendisitis termasuk jenis penyakit pada sistem pencernaan yang ditandai dengan peradangan pada apendiks alias usus buntu. Hal ini bisa disebabkan karena usus buntu tersumbat oleh tinja, benda asing, kanker, atau infeksi. Gejala umum dari radang usus buntu meliputi:
Apendisitis perlu ditangani dengan operasi pengangkatan usus buntu. Tanpa usus buntu, Anda tidak akan mengalami masalah berarti. Apendisitis yang dibiarkan justru berbahaya karena dapat pecah dan menyebabkan infeksi pada selaput rongga perut (peritoneum). 9. Gangguan ususAda sejumlah gangguan yang dapat menyerang usus kecil dan usus besar. Beberapa penyakit disebabkan oleh infeksi atau peradangan. Selain itu, ada pula masalah pada usus yang berawal dari pembentukan luka atau jaringan pada lapisan dalam usus. Berikut adalah beberapa contoh penyakit yang dapat menyerang usus kecil.
Sementara itu, berikut adalah jenis penyakit sistem pencernaan yang terjadi pada usus besar.
10. Ambeien/wasir (hemoroid)Ambeien atau wasir adalah peradangan dan pembengkakan pada pembuluh darah di sekitar anus. Dalam dunia medis, kondisi ini juga dikenal sebagai hemoroid. Gejala utamanya adalah rasa nyeri pada anus dan keluarnya darah saat buang air besar. Salah satu faktor yang paling sering menyebabkan wasir adalah kebiasaan mengejan terlalu keras atau lama ketika buang air besar. Masalah ini biasanya dialami oleh penderita sembelit kronis yang kekurangan asupan serat. Ambeien dapat menyebabkan rasa sakit hebat saat buang air besar sehingga Anda mungkin takut untuk buang air besar. Padahal, menahan buang air besar justru bisa membuat ambeien tambah parah. Anda dapat mencegah wasir dengan cara yang sama seperti sembelit, yakni makan banyak serat, minum cukup air, dan berolahraga. Obat wasir non-resep juga dapat membantu mengempiskan bengkak wasir, tapi tetap harus diimbangi dengan konsumsi serat. 11. Jenis penyakit pencernaan lainnyaSistem pencernaan melibatkan berbagai organ dan saluran yang saling bekerja satu sama lain. Selain masalah kesehatan yang telah disebutkan di atas, berikut jenis penyakit lain yang kerap ditemukan pada sistem pencernaan.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan serta organ pelengkap seperti liver, empedu, dan kantong empedu. Tiap komponen sistem pencernaan dapat mengalami masalah akibat peradangan, infeksi, tumor, dan lain-lain. Beberapa penyakit pada sistem pencernaan mungkin bersifat ringan, misalnya sakit perut akibat salah makan. Namun, ada pula gangguan pencernaan yang lebih parah atau dapat menimbulkan komplikasi sehingga perlu ditangani dengan segera. Maka dari itu, jangan abaikan gejala yang muncul pada sistem pencernaan Anda. Jika gejala ringan sekalipun berlangsung selama berhari-hari dan tidak kunjung membaik, segeralah berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui penyebabnya. — |