Jelaskan tentang pengemasan karya kerajinan dari limbah organik

Modifikasi adalah merubah, menggayakan, menambah/ menyederhanakan bentuk, memadukan aneka bahan, mengatur ulang komposisi warna, motif, dan menciptakan hal baru yang sangat berbeda dari asalnya. Wawasan dan pengetahuan pembuatan karya kerajinan dari berbagai bahan limbah organik membuat kita memahami betapa limbah organik yang dianggap sebagai limbah tanpa manfaat ternyata tidak demikian.kita sebagai bangsa Indonesia karena potensi alam Indonesia dan limbahnya pun masih dapat kita manfaatkan untuk kehidupan dan sebagai peluang usaha.

Dalam mengkreasikan karya kerajinan kita dapat melakukan modifikasi dengan cara menggayakan dan menyerderhanakan bentuk produk maupun dengan cara modifikasi paduan bahan, sehingga akhirnya tercipta suatu karya kerajinan baru yang terlihat beda dan lebih menarik bila dibandingkan dengan aslinya. Cara modifikasi benda kerajinan tidak tertutup kemungkinan apabila dilakukan cara yang berbeda dalam mengerjakannya, yang tentu saja tidak terlepas dari kreatifitas Anda masing-masing. 


Kerajinan Modifikasi Paduan Bahan Limbah Organik

Produk kerajinan dari limbah organik dapat dipadukan dari beberapa bahan limbah lainnya. Misalnya; limbah kerang dipadukan dengan tempurung kelapa, limbah jerami dipadukan dengan kayu pinus dan sebagainya. Bahan limbah organik memiliki ciri-ciri yang bervariasi, ada yang basah atau lunak dan ada yang kering atau keras. Di masing-masing daerah memiliki keungulan limbah organik tersendiri.

Karya limbah kap lampu modifikasi dari limbah kerang dan tempurung kelapa. Paduan bahan organik ini lebih terlihat eksklusif, apalagi setelah lampu dinyalakan.

Modifikasi dengan Menyederhanakan atau Menggayakan Bentuk Produk

Para pengrajin yang biasa berkarya dengan satu jenis model karya, ia akan menemukan rasa jenuh, apalagi jika peminat semakin berkurang. Hal yang dapat dilakukan adalah mengkreasikan karya dengan modifikasi baik dengan menyederhanakan atau menggayakan bentuk, teknik, atau dekorasinya agar terlihat sedikit berbeda. Menyederhanakan bentuk dapat dihasilkan karya yang tidak biasa untuk mengurangi karya yang monoton. Sedangkan menggayakan bentuk seolah-olah ada peningkatan kreatifitas dalam karya, meskipun yang diubah hanya sebagian kecil saja.

Sebagai contoh karya limbah mainan anak merupakan modifikasi limbah kayu balsa yang dibuat dengan teknik sambung tali. Karya limbah ini terlihat digayakan dari segi teknik sehingga mainan anak ini dapat dimainkan. Karya limbah wadah payung merupakan modifikasi limbah koran atau majalah yang dibuat dengan teknik gulung/pilin. Karya limbah ini terlihat disederhanakan dari segi bentuk sehingga wadah payung nampak sederhana tapi tetap unik dengan menampilkan umpatan warna di tiap lipatannya.

Kemasan

Kemasan merupakan sentuhan akhir dari sebuah proses. Pada karya modifikasi kerajinan dari bahan limbah organik yang perlu diperhatikan adalah ukuran dari karya. Tidak semua karya kerajinan dapat dibuat kemasan, terkadang karena ukurannya sangat besar karya tidak bisa dibuat kemasan.

Kemasan dapat dilakukan pada karya-karya yang berukuran kecil hingga sedang, yang mudah dibawa. Tetaplah mengikuti prinsip bahwa semua bergantung kepada cocok tidaknya sebuah produk pada kemasannya. Perlu diingat keempat fungsi kemasan.

Prinsip desain berkelanjutan tetap terus menjadi prioritas, meskipun yang dibuat adalah kemasan, perlu dipikirkan agar kemasan tidak langsung dibuang namun dapat digunakan untuk fungsi lain oleh konsumen. Dengan demikian penting untuk memikirkan bentuk kemasan yang manarik untuk dibuat.

Berkarya Kerajinan Modifikasi dari Limbah Organik

a. Perencanaan

  1. Analisis kebutuhan. Suatu hari di sekolah, guru meminta peserta didik untuk membuat karya kerajinan miniatur dari bahan limbah dengan memodifikasi bahan. Berbagai bahan dapat dipadukan untuk membuat karya dari bahan limbah ini. 
  2. Menentukan perencanaan karya kerajinan modifikasi dari bahan limbah organik karton dan paduan bahan lainnya yang diperoleh dari sekitar. Bahan yang dipadukan tidak hanya organik namun juga ada anorganik. Jenis karya yaitu minoatur gerobak, bahan terdiri dari kotak seral, kotak korek api, tutp spidol, dan lain-lain, bentuk kotak, ukuran 20 x 25 cm, teknik potong dan tempel.
  3. Menggali ide dari berbagai sumber (majalah, surat kabar, internet, survei). Mengali ide dilakukan dengan cara melihat gambar dari internet dan melihat langsung gerobak bakso.
  4. Membuat sketsa karya dan menentukan karya terbaik dari sketsa. Buat sketsa produk kerajinan dan oulih sketsa yang terbaik.

b. Pelaksanaan

Jelaskan tentang pengemasan karya kerajinan dari limbah organik

  1. Menyiapkan bahan dan alat. Alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain : Kotak bekas susu/cereal ukuran 1 kg atau 800 gr., Kotak bekas korek api, Tutup spidol bekas, Tutup cat/ benda sejenis yang seukuran, Klip kertas, Sumpit bambu bekas, Lem uhu/fox/lem tembak, Plastik bening bekas kotak mainan, Kain perca/tisu/kertas, Pensil dan penghapus, Penggaris, Pisau kertas, Gunting, Solder, Tang, dan Lem Tembak
  2. Bukalah kotak bekas susu, lalu buat pola diatasnya.
  3. Potonglah sesuai pola yang telah buat, satu sisi hanya di kerat agar tidak ada bagian yang terbuang.
  4. Lemlah kotak susu dengan bagian merk susu didalam, pasanglah bahan-bahan pendukug seperti plastik untuk kaca, tutup lem sebagai tutup panci bakso, kotak korek api sebagai laci/kotak uang. Buatlah asesorisnya seperti gantungan lap dari klip dan lap terbuat dari perca kain atau tisu/kertas.
  5. Lubangi tutup cat dengan solder lalu pasanglah menggunakan lem tembak sebagai roda dengan menggunakan sumpit bambu sebagai as roda. Lalu buatlah jari-jari roda dari karton bekas susu/ cereal/kotak obat. Terakhir dapat pula dilengkapi dengan mie dan bakso yang terbuat dari plastisin.

Gerobak bakso selesai. Selanjutnya dapat mengecatnya jika diinginkan. Jika ingin dipamerkan dapat diberi alas dari kardus berbentuk kotak. Jika ingin dipamerkan karya dapat dikemas dengan diberi alas kardus atau dibuat kotak dari plastik mika atau kaca.

c. Evaluasi

Evaluasi perlu dilakukan agar produk benar-benar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan melakukan evaluasi maka dapat diketahui berbagai kekurangan serta kelemahan selama proses pembuatan karya kerajinan tersebut. Kekurangan dan kelemahan dari produk kerajinan yang dibuat, dapat dipergunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan dan pembenahan dalam proses pembuatan yang berikutnya sehingga benar-benar dapat menghasilkan karya kerajinan yang baik dan berkualitas.

tirto.id - Sebelum produk kerajinan limbah keras dipasarkan ke masyarakat atau konsumen, pengrajin mesti membungkus produknya dengan kemasan yang laik. Kemasan yang baik dan menarik menjadi salah satu penentu keberhasilan kerajinan limbah keras bisa menarik bagi konsumen atau laku di pasaran.

Selain melindungi produk kerajinan dari risiko kerusakan, pengemasan juga merupakan bagian dari cara branding, yakni penyampaian image atau kesan kepada konsumen. Brand (merek) yang kuat dari suatu produk merupakan modal penting untuk menjual hasil kerajinan limbah keras dalam kuantitas besar.

Secara umum, pengertian kerajinan limbah keras adalah pengolahan ulang limbah (sampah, sisa, atau bahan tak terpakai) yang berwujud keras, tidak mudah berubah bentuk, dan tidak lekas terurai dalam tanah.

Bahan limbah keras terdiri dari limbah keras organik dan anorganik. Limbah keras organik adalah limbah berasal dari alam, umumnya tumbuhan dan hewan. Sementara itu, limbah keras anorganik adalah limbah keras non-alam, misalnya pecahan keramik, kaca, logam, dan lain sebagainya.

Bermodalkan kreativitas, limbah keras tersebut dapat dimanfaatkan menjadi karya kerajinan yang berdaya jual. Contoh produk kerajinan limbah keras adalah gantungan kunci, kalung dari kerang, hiasan dinding dari pecahan keramik atau kaca, celengan, dan sebagainya.

Baca juga: Contoh Kerajinan Berbasis Media Campuran dari Kayu, Plastik, Batu

Jika produk kerajinan limbah keras didesain ulang dan dibungkus dengan kemasan yang menarik, tidak mustahil konsumen mengira bahwa produk itu adalah barang baru, serta tidak berasal dari limbah keras yang selama ini identik sebagai sampah tak berguna.

Tujuan Pengemasan Produk Kerajinan Limbah Keras

Mengenai bahan kemasan produk kerajinan limbah keras, biasanya pengrajin memanfaatkan salah satu dari tiga bahan berikut, yaitu bahan kemasan kertas atau karton, kemasan kayu, dan kemasan plastik.

Penggunaan bahan kemasan perlu disesuaikan dengan karakteristik produk yang dibikin. Sebagai contoh, untuk produk celengan biasanya kemasan dibuat dari bahan kertas. Produk ini nyaris mustahil dikemas dengan kemasan berasal dari bahan kayu.

Baca juga: Apa Saja Syarat Kemasan Makanan yang Baik dan Sesuai Undang-undang

Suatu kemasan produk dinilai ideal jika memenuhi dua syarat, yaitu syarat proteksi produk dan syarat estetika. Kemasan produk kerajinan limbah keras harus dapat melindungi produk dari risiko kerusakan, kotoran, benturan, dan kondisi buruk sejenisnya.

Selain itu, kemasan produk juga harus memiliki nilai estetika untuk menarik perhatian konsumen agar membeli produk tersebut. Karena itu, kemasan perlu dibuat dengan desain memikat.

Ada sejumlah tujuan pembuatan kemasan untuk produk kerajinan dari bahan limbah keras. Sebagaimana dikutip dari Pembuatan Kerajinan Bahan Limbah Keras (2020) yang ditulis Henni Ratnasusanti, berikut ini sejumlah tujuan dan fungsi dari kemasan produk kerajinan limbah keras:

1. Kemasan untuk mewadahi produk selama distribusi dari penjual hingga ke konsumen.

2. Kemasan untuk melindungi hasil kerajinan limbah keras dari sinar ultraviolet yang berisiko merusak produk, melindungi dari panas, kelembaban udara, benturan, dan lain sebagainya.

3. Kemasan untuk menunjukkan identitas produk. Ia menampilkan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan. Identitas ini juga bisa menjadi pembeda dengan produk dari kompetitor.

4. Kemasan untuk memberikan nilai tambah estetika dari produk sehingga dapat meningkatkan daya tarik calon pembeli.

5. Kemasan dapat menjadi sarana informasi dan iklan. Di bungkus kemasan, produsen dapat menambahkan alamat situs web, sosial media, layanan konsumen, dan lain sebagainya.

Baca juga artikel terkait KERAJINAN atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/add)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates