Jelaskan tentang kegunaan plastik dalam kehidupan manusia

Kapanlagi.com - Plastik menjadi salah satu material yang sering digunakan oleh kebanyakan orang. Setiap jenis plastik tersebut memiliki kegunaan serta bahayanya tersendiri untuk manusia dan lingkungan. Bahkan, banyaknya plastik yang beredar luas, membuat sampah plastik pun menjadi menggunung. Padahal, plastik menjadi salah satu sampah yang tidak mudah untuk diuraikan. Oleh sebab itu, saat ini penggunaan plastik dan barang-barang lainnya yang berbahan dasar plastik pun sedang dikurangi. Tentu saja hal tersebut untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan.

Bagi kalian yang belum mengetahui, ternyata ada sederet jenis plastik yang tentunya sangat berbeda-beda jenisnya. Beberapa jenis plastik bisa digunakan kembali dan beberapa jenis plastik lainnya tidak bisa digunakan untuk berulang kali. Akibat ketidaktahuan itu, banyak orang yang masih menggunakan plastik secara sembarangan tanpa memperhatikan peruntukannya. Nah, supaya kalian nggak salah lagi, berikut ini sederet jenis plastik yang sering kalian jumpai. Yuk langsung saja simak ulasannya berikut ini.

 

Jenis plastik pertama yang perlu kalian ketahui yaitu Polyethylene Terephthalate atau PETE. Jenis plastik yang satu ini seringkali digunakan untuk kemasan makanan dan minuman karena kemampuannya yang kuat untuk mencegah oksigen masuk dan merusak produk di dalamnya. Tak hanya itu saja, Plastik PETE ini juga dapat menjaga karbondioksida dalam minuman berkarbonasi supaya tidak keluar.

Biasanya, kalian bisa menjumpai plastik jenis yang memiliki ciri khas jernih transparan ini pada botol air mineral, botol soda, dan tempat plastik lainnya. Perlu kalian ketahui pula, jika jenis plastik ini hanya digunakan satu kali pemakaian. Hal ini lantaran PETE mengandung antimon trioksida yang mampu menyebabkan kanker pada jaringan hidup.

High-Density Polyethylene atau HDPE ini merupakan jenis plastik kedua berwarna putih susu yang digunakan sebagai botol deterjen, botol shampoo, botol susu, botol obat, dan lain sebagainya. Jenis botol yang satu ini juga diketahui lebih kuat dan lebih tebal dibandingkan PETE.

Berbeda dengan PETE, HDPE ini bisa digunakan berulang kali. HDPE juga relatif lebih stabil daripada PETE. HDPE adalah pilihan yang lebih aman digunakan untuk menyimpan bahan makanan dan minuman. Jenis plastik ini memiliki karakter yang kuat, keras, buram dan tahan suhu tinggi sehingga mampu mencegah reaksi kimia antara kemasan dengan makanan di dalamnya.

Selanjutnya, jenis plastik ketiga yang perlu kalian ketahui yaitu Polyvinyl Chloride (PVC). Jenis plastik yang satu ini memiliki ciri khas keras dan kokoh. Jenis plastik ini banyak digunakan sebagai pipa air, botol jus, mainan anak dan lantai vinyl. Umumnya jenis plastik ini akan meleleh jika terkena suhu 80 derajat. Selain itu, plastik PVC juga paling sulit didaur ulang dibandingkan bahan lainnya. Plastik ini juga dapat membahayakan ginjal dan hati. Oleh sebab itulah, jenis plastik yang satu ini tidak pernah digunakan sebagai botol plastik minuman karena mengandung zat berbahaya.

Low-Density Polyethylene (LDPE) merupakan jenis plastik keempat yang paling banyak di gunakan di seluruh dunia. Plastik jenis ini tidak menimbulkan reaksi kimia jika menyentuh obyek lain (makanan dan minuman), namun sulit untuk dihancurkan. LDPE sendiri memiliki sifat yang kuat dan sedikit tembus cahaya.

Umumnya, jenis plastik ini digunakan untuk tempat makanan, kantong pakaian, hingga plastik belanjaan. Jenis plastik ini memiliki fleksibilitas yang tinggi dan daya tahan yang lama. LDPE juga aman untuk didaur ulang dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.

Selanjutnya, Polypropylene (PP) merupakan jenis plastik kelima yang sering digunakan untuk tutup botol, tempat makanan, botol obat dan botol minuman bayi. Ciri dari jenis plastik ini yaitu tahan panas, berwarna transparan dan agak mengkilap. Selain itu, jenis plastik PP adalah pilihan bahan plastik yang paling aman untuk wadah makanan dan minuman, serta dapat digunakan berkali-kali karena sifatnya yang tahan lama. Meski begitu, jenis plastik yang satu ini sangat susah di daur ulang.

Polystyrene (PS) merupakan jenis plastik keenam yang memiliki ciri khas ringan dan mudah dibentuk berbagai macam kegunaan. Biasanya, kalian menjumpainya pada gelas minum atau wadah makanan styrofoam sekali pakai, karton telur, alat makan piknik berbahan plastik. Plastik PS ini berbahaya bagi kesehatan karena mengandung styrine, bahan yang bisa menyebabkan gangguan syaraf, otak dan reproduksi wanita. Oleh sebab itu, banyak orang yang mulai menghindari memilih plastik jenis ini sebagai tempat makanan.

Jenis plastik ketujuh yakni jenis lainnya seperti PC (Polycarbonate), SAN (Styrene Acrylonitrile) serta ABS (Acroylonitrile Butadiene Styrene). Dalam arti lain yaitu jenis plasyik yang tidak teridentifikasi seperti jenis plastik nomer 1 hingga 6. Kandungan bahannya berbahaya jika tercampur dengan makanan. Jenis plastik di kategori ini biasa digunakan pada CD, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik.

Itulah sederet jenis plastik beserta kegunaannya yang perlu kalian ketahui. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kalian ya.

Yuk Baca Lagi

Plastik dibuat dengan cara polimerisasi yaitu menyusun dan membentuk secara sambung menyambung bahan-bahan dasar plastik yang disebut monomer. Misalnya, plastik jenis PVC (Polivinil Chlorida), sesungguhnya adalah monomer dari vinil klorida. Disamping bahan dasar berupa monomer, di dalam plastik juga terdapat bahan nonplastik yang disebut aditif yang diperlukan untuk memperbaiki sifat-sifat plastik itu sendiri. Bahan aditif tersebut berupa zat-zat dengan berat molekul rendah, yang dapat berfungsi sebagai pewarna, antioksidan, penyerap sinar ultraviolet, anti lekat, dan masih banyak lagi.

Mengapa plastik begitu banyak dipakai? Plastik memang mempunyai beberapa keunggulan sifat antara lain : ia kuat tetapi ringan, tidak berkarat, bersifat termoplastis,yaitu dapat direkat menggunakan panas, serta dapat diberi label atau cetakan dengan berbagai kreasi. Selain itu plastik juga mudah untuk diubah bentuk.

Sesudah Perang Dunia II, berbagai jenis kemasan plastik fleksibel muncul dengan pesat. Sebagai bahan pembungkus, plastik dapat digunakan dalam bentuk tunggal, komposit atau berupa lapisan multilapis dengan bahan lain, (pakah itu antara plastik dengan plastik yang beda jenis, plastik dengan kertas atau lainnya). Kombinasi tersebut dinamakan aminasi. Dengan demikian, kombinasi dari berbagai janis plastik dapat menghasilkan ratusan jenis kemasan.

Dalam kehidupan sehari-hari, pangan merupakan salah satu. kebutuhan primer manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi, produk pangan pun mengalami perkembangan, antara lain dari segi teknik pengolahan, pengawetan, pengemasan dan distribusinya. Hal tersebut memungkinkan suatu produk pangan yang dihasilkan di suatu tempat dapat diperoleh di tempat lain.

Kebanyakan produk pangan yang ada di pasaran telah dikemas sedemikian rupa sehingga mempermudah konsumen untuk mengenali serta membawanya. Secara umum, kemasan pangan merupakan bahan yang digunakan untuk mewadahi dan/atau membungkus pangan baik yang bersentuhan langsung maupun tidak langsung dengan pangan.

Selain untuk mewadahi/membungkus pangan, kemasan pangan juga mempunyai berbagai fungsi lain, diantaranya untuk menjaga pangan tetap bersih serta mencegah terjadinya kontaminasi mikroorganisme; menjaga produk dari kerusakan fisik; menjaga produk dari kerusakan kimiawi (misalnya permeasi gas, kelembaban/uap air); mempermudah pengangkutan dan distrisbusi; mempermudah penyimpanan; memberikan informasi mengenai produk pangan dan instruksi lain pada label; menyeragamkan volume atau berat produk dan membuat tampilan produk lebih menarik sekaligus menjadi media promosi. Bahan yang umum digunakan sebagai kemasan pangan antara lain adalah kertas, karton, selofan, kaca/gelas, keramik, logam atau campuran logam dan plastik. Bahan-bahan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.

Plastik banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia, mulai dari keperluan rumah tangga hingga industri. Sebagai kemasan pangan, plastik digunakan mulai dari proses pengolahan pangan hingga pangan siap disantap. Penggunaan plastik sebagai pengemas pangan terutama karena keunggulannya dalam hal bentuknya yang fleksibel sehingga mudah mengikuti bentuk pangan yang dikemas; berbobot ringan; tidak mudah pecah; bersifat transparan/tembus pandang, mudah diberi label dan dibuat dalam aneka warna, dapat diproduksi secara massal, harga relatif murah dan terdapat berbagai jenis pilihan bahan dasar plastik.

Walaupun plastik memiliki banyak keunggulan, terdapat pula kelemahan plastik bila digunakan sebagai kemasan pangan, yaitu jenis tertentu (misalnya PE, PP, PVC) tidak tahan panas, berpotensi melepaskan migran berbahaya yang berasal dari sisa monomer dari polimer dan plastik merupakan bahan yang sulit terbiodegradasi sehingga dapat mencemari lingkungan.

Secara garis besar terdapat dua macam plastik, yaitu resin termoplastik dan resin termoset. Resin termoplastik mempunyai sifat dapat diubah bentuknya jika dipanaskan, sedangkan resin termoset hanya dapat dibentuk satu kali saja. Beberapa nama plastik yang umum digunakan adalah HDPE (High Density Polyethylene), LDPE ( Low Density Polyethylene), PP (Polypropylene), PVC (Polyvinyl chloride), PS (Polystryrene), dan PC ( Polycarbonate). PE (Polyethylene) dan PP mempunyai banyak kesamaan dan sering disebut sebagai polyolefin.

Untuk mempermudah proses daur ulang plastik, telah disetujui pemberian kode plastik secara internasional. Kode tersebut terutama digunakan pada kemasan plastik yang Disposable atau sekali pakai.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA