pada 27 Feb 2021, 20:03 WIB Diperbarui 27 Feb 2021, 20:03 WIB Takaran oli pada mesin sepeda motor telah ditentukan oleh pabrikan. Liputan6.com, Jakarta - Banyak hal yang bisa menyebabnya berkurang oli mesin sepeda motor. Misalkan kebocoran mesin hingga penguapan oli. Penggunaan zat aditif yang tepat merupakan solusi untuk tetap mengoptimalkan oli di mesin. Saat ini oli sepeda motor modern memiliki beragam kandungan aditif. Berikut adalah zat aditif dikutip dari laman resmi Federal Oil: 1. Anti Oksidan, berfungsi mencegah terjadinya proses oksidasi pada molekul pelumas. Lalu ada Detergent, untuk menjaga permukaan logam bebas kotoran. 2. Aditif Dispersant bertujuan mengendalikan dan membawa kotoran agar terdispersi merata dalam pelumas. 3. Aditif Anti Karat atau Anti Korosi merupakan komposisi penting yang berfungsi untuk mencegah terjadinya karat pada bagian logam yang berhubungan dengan pelumas. 4. Aditif Anti Wear untuk mencegah gesekan dan keausan permukaan mesin. Kalau dijabarkan, aditif Anti Wear ada beberapa macam, nanti dirumuskan formulasi pelumasnya agar sesuai dengan kebutuhan mesin. 5. Aditif Friction Modifier dipakai meningkatkan tingkat kelicinan film pelumas. Kandungan Pour point despressant, menjadikan pelumas tetap mudah mengalir pada temperatur rendah. **Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini. Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:6. Aditif Anti Foam berfungsi mencegah terbentuknya busa pada pelumas. Sebab jika terdapat busa pada oli, maka komponen Anti Wear jadi tidak berfungsi dan keausan lebih besar dapat terjadi 7. Kemudian yang terakhir adalah aditif untuk menjaga viskositas (kekentalan) oli agar tetap stabil pada suhu rendah dan tinggi. Pada poin terakhir, terdapat zat aditif untuk menjaga viskositas. Ya, viskositas atau tingkat kekentalan oli juga mempengaruhi penguapan oli sepeda motor. Namun, adanya aditif tersebut akan tetap menjaga penguapan berada dalam batas normal volume oli yang dibutuhkan oleh mesin sepeda motor. Satu lagi yang menjadi keunggulan dari oli sepeda motor Federal Oil adalah penggunaan zat aditif dengan Heat Protection Formula. Zat ini berfungsi menjaga mesin berada dalam suhu yang stabil dan tidak mengalami panas berlebih. Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni) Lanjutkan Membaca ↓
Lihat Foto
Brahma Putra Mahayan, Jr Technical Specialist Pertamina Lubricants, mengatakan, aditif berguna untuk memperbaiki sifat base oil yang digunakan. "Aditif adalah zat kimia yang ditambahkan dalam jumlah yang relatif sedikit, untuk memperbaiki (base oil), membentuk sifat pelumas yang diinginkan pada operasi pelumasan," katanya saat acara Pertamina Lubricants Workshop belum lama ini.
Lihat Foto Brahma mengatakan setidaknya ada sepuluh jenis aditif yang biasa ditambahkan dalam pelumas. Sepuluh aditif tersebut ialah viscosity modifier, detergent, oxidation inhibitor, oiliness agent, rust inhibitor, corrosion inhibitor, anti-foam agent, dispersant, pour point depressant, dan anti-wear agent. Tiap aditif punya fungsi yang berbeda-beda. Seperti detergen, fungsinya untuk membersihkan hasil sisa pembakaran di ruang bakar, serta rust inhibitor yang mencegah karat. Baca juga: Beda Bahan Pembentuk Oli dan Gemuk Adapula metal deactivator. Brahma menyebut bahan ini digunakan untuk mencegah material di dalam mesin bereaksi antara satu sama lain. "Oli kalau tidak dipakai tapi ada di dalam mesin. Di dalam mesin ada banyak berbagai material, ada besi, tembaga, nikel dan lain-lain, dan partikel itu meski mesin tidak bergerak tapi mereka bersifat sebagai katalis," katanya. "Katalis sebagai mak comblang si A dan B, awalnya ketemu tidak ada apa-apa, tapi ada si C yang bersifat mak comblang, jadinya si A dan B jadi ada cemistry dan ada rasa," kata Brahma. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Saat ini, untuk memberikan perlindungan sempurna pada mesin, pelumas atau oli mesin telah dilengkapi bermacam zat aditif. Namun banyak pengguna kendaraan yang belum paham akan kegunaan dan zat aditif apa saja yang terkandung pada pelumas. Yuk, kita bahas. "Pelumas merupakan hasil formulasi dari base oil dan aditif. Saat formulasi, produsen oli akan bekerja sama dengan pabrikan motor untuk mengetahui kebutuhan mesin masing-masing. Dan di pelumas modern, terdapat sembilan kandungan aditif," papar Mardiani Indriastuti, Product Deputy Department Head PT Federal Karyatama, produsen Federal Oil. Yang pertama adalah Anti Oksidan, berfungsi mencegah terjadinya proses oksidasi pada molekul pelumas. Lalu ada Detergent, untuk menjaga permukaan logam bebas kotoran. Selanjutnya aditif Dispersant mengendalikan dan membawa kotoran agar terdispersi merata dalam pelumas. "Aditif Anti Karat atau Anti Korosi merupakan komposisi penting yang berfungsi untuk mencegah terjadinya karat pada bagian logam yang berhubungan dengan pelumas," jelas Mardiani. Kemudian, terdapat juga aditif Anti Wear untuk mencegah gesekan dan keausan permukaan mesin. "Kalau dijabarkan, aditif Anti Wear ada beberapa macam, nanti dirumuskan formulasi pelumasnya agar sesuai dengan kebutuhan mesin." Pelumas berkualitas juga terdapat aditif Friction Modifier dipakai meningkatkan tingkat kelicinan film pelumas. Kandungan Pour point despressant, menjadikan pelumas tetap mudah mengalir pada temperatur rendah. "Tak kalah penting adalah aditif Anti Foam untuk mencegah terbentuknya busa pada pelumas. Sebab jika terdapat busa pada oli, maka komponen Anti Wear jadi nggak berfungsi dan keausan lebih besar dapat terjadi Terakhir, ada aditif untuk menjaga viskositas (kekentalan) oli tetap stabil pada suhu rendah dan tinggi |