Jelaskan fungsi alat potong pada mesin bubut

    Pahat Bubut adalah perkakas alat potong yang digunakan dalam proses pembubutan dengan Mesin Bubut, pahat butut ini terbuat dari logam keras yang terbuat dari HSS dan carbide. Pahat bubut harus lebih keras daripada bahan/benda kerja.

Jelaskan fungsi alat potong pada mesin bubut

    Apabila pahat bubut memiliki kekerasan yang kurang dibanding material yang akan dibubut maka pahat bubut tersebut akan kalah dan tidak akan bisa memotong material benda kerja.


    Ada beberapa Sifat pahat bubut yang harus dipenuhi oleh pahat potong mesin bubut, antara lain;

    Tahan gesek pada pahat bubut dapat terjadi apabila alat potong tersebut memiliki kekerasan. Dengan kekerasan bahan pahat bubut tersebut yang pada akhirnya terjadi tahan gesek dan tidak gampang aus karena kekerasan bahan pahat cukup tinggi.


    Kekerasan harus cukup tinggi melebihi benda kerja yang akan dipotong, tidak saja pada temperatur ruang tetapi juga pada temperatur tinggi pada saat proses pemotongan. Memang ada beberapa temperatur saat proses pemesinan, saat pahat belum bersentuhan dengan benda kerja temperatur masih berada pada temperatur ruang, tetapi setelah terjadi pergesekan atau pahat bersentuhan dengan benda kerja maka terjadilah gesekan-gesekan yang mengakibatkan temperatur tinggi.

    Kemampuan menerima beban alat potong bubut adalah karena sifat keuletannya. Apabila menerima beban saat pemotongan maka pahat bubut harus ulet dan tidak mudah patah. Pada posisi ujung pahat bubut paling mudah terjadi patahan kecil, maka


    Pahat bubut harus tidak mudah patah. Pahat bubut mendapat beban apapun harus mempunyai bentuk seperti awal sebelum digunakan membubut. Maka dari itu selain mempunyai sifat keras, pahat bubut harus mempunyai sifat ulet. Kaca mempunyai sifat keras tetapi tidak mempunyai sifat ulet, apabila kaca mendapat beban yang melebihi kapasitasnya maka kaca akan mengalami pecah.

    Beban selanjutnya yang akan diterima pahat bubut adalah beban kejut, beban kejut ini harus bisa diatasi pahat bubut. Beban kejut terjadi apabila kita pertama kali menyentuhkan pahat bubut dengan benda kerja, saat itulah pahat bubut mengalami beban kejut.

    Pasa proses pemotongan pemesinan akan selalu terjadi getaran yang diakibatkan oleh bersentuhannya alat potong dengan benda kerja. Getaran tersebut bisa saja terjadi dalam frekuensi dan amplitudo yang rendah hingga tinggi.

    Tinggi rendahnya frekuensi diakibatkan oleh bentuk geometri benda kerja, struktur material, atau faktor lain. Dalam kondisi seperti itu, pahat bubut harus dapat bertahan pada bentuk, dimensi, dan strukturnya agar dapat berfungsi dengan baik saat proses pembubutan.

    Ketahanan pahat bubut untuk mempertahankan sifat mekanik dan sifat kimia pada proses pemotongan adalah hal yang sangat penting. Pada saat proses pemotongan benda kerja, pahat bubut akan mengalami panas yang tinggi. 

    Panas ini diakibatkan oleh gesekan langsung antara pahat dan benda kerja. Panas yang dialami pahat akan merubah struktur yang dapat berdampak pada sifat mekanik maupun kimia dari material bubut tersebut. Apabila sifat mekanik dan kimia berubah maka kekuatan dari pahat bubut ini mengalami perubahan pula.

    Pahat bubut harus memiliki sifat ketahanan terhadap panas fluktuasi termal, hal ini diperlukan saat terjadi perubahan temperatur yang cukup besar secara berkala atau periode. proses ini sangat sering terjadi pada proses penggunaan mesin-mesin perkakas karena terkadang proses pemakanan benda kerja memiliki bentuk yang berbeda (tidak silindris). 

    Sebagai contoh terkadang benda kerja memiliki kekerasan yang berbeda di tiap bagiannya, kekerasan dari cm pertama mungkin berbeda dengan kekerasan di cm berikutnya. Hal inilah yang dinamakan fluktuasi termal atau panas yang berfrekuensi atau panas yang berubah-ubah.

    Karat atau oksidasi umumnya memberikan dampak negativ terhadap material logam. Oksidasi akan mengakibatkan logam lapuk dan terdegradasi. Tahan karat di maksudkan agar pahat tidak mudah berubah dan tetap pada bentuknya.

    Dengan meningkatnya temperature akibat dari pergesekan pemotongan, maka kecenderungan terjadinya penempelan antara alat potong dan geram juga meningkat. Koefisien muai yang rendah berdampak menghindakan penempelan tersebut sehingga kerja alat potong tidak terganggu.

Baca Juga =>  Bagian-bagian Mesin Bubut

Jelaskan fungsi alat potong pada mesin bubut

Hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana alat potong dapat menyayat dengan baik. Untuk itu diperlukan adanya sudut baji, sudut bebas dan sudut tatal sesuai dengan ketentuan yang disebut dengan geometri alat potong. 

Sesuai dengan bahan dan bentuk pisau, geometri alat potong untuk penggunaan setiap jenis logam berbeda. Selain itu sudut kebebasan pahat juga harus dipertimbangkan berdasarkan penggunaan, arah pemakanan dan arah putaran mesin. 

01. Pahat Bubut Rata Kanan 

Jelaskan fungsi alat potong pada mesin bubut

Pahat ini memiliki sudut baji 80 derajat dan sudut-sudut bebas lainnya, pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata memanjang yang pemakanannya dimulai dari kiri ke kanan mendekati cekam. 

02. Pahat Bubut Rata Kiri

Jelaskan fungsi alat potong pada mesin bubut

Pahat ini memiliki sudut baji 55 derajat, pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata memanjang, yang pemakanannya dimulai dari kiri ke kanan mendekati posisi kepala lepas. 

Jelaskan fungsi alat potong pada mesin bubut

Pahat ini memiliki sudut baji 55 derajat, pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata permukaan benda kerja (facing) yang pemakanannya dapat dimulai dari luar benda kerja ke arah mendekati titik senter dan juga dapat dimulai dari titik senter ke arah luar benda kerja tergantung arah putaran mesinnya. 

Jelaskan fungsi alat potong pada mesin bubut

Pahat ulir memiliki sudut puncak tergantung dari jenis ulir yang akan dibuat, sudut puncak 55 derajat adalah untuk membuat ulir jenis whitwhort. Sedangkan untuk pembuatan ulir jenis metris sudut puncak pahat ulirnya dibuat 60 derajat. 

Jelaskan fungsi alat potong pada mesin bubut

Sudut potong dan sudut baji merupakan sudut yang dipersyaratkan untuk memudahkan pemotongan benda kerja, sudut bebas adalah sudut untuk membebaskan pahat dari gesekan terhadap benda kerja dan sudut tatal adalah sudut untuk memberi jalan tatal yang terpotong. 

01. HSS (High Speed Steel)

Jelaskan fungsi alat potong pada mesin bubut

HSS atau Baja kecepatan tinggi merupakan baja paduan dengan menambahkan tungsteng 18% dan chromium 5,5%. Komposisi HSS terdiri dari paduan besi dengan karbon, tungsdteng, molybdenum, chromium dan vanadium, bahkan terkadang adatambahan cobalt. Penggunaannya material lunak (ST41, Almunium, Kuningan). 

Jelaskan fungsi alat potong pada mesin bubut

Pahat keras atau widia terbuat dari logam yang mengandung karbon tinggi yang dipadu dengan bahan lainnya seperti cemented carbide, tungsteng, wide, dan lain sebagainya. Pahat jenis ini tahan terhadap suhu kerja di bawah 1000 derajat celcius, sehingga tahan aus, gesekan tetapi getas dan dalam pengoperasiannya tidak harus menggunakan pendingin, sehingga cocok untuk mengerjakan baja, besi tuang, dan jenis baja lainnya dengan pemakanan yang tebal namun tidak boleh mendapat tekanan yang besar. 

Jelaskan fungsi alat potong pada mesin bubut

Carbida terdiri dari tungsteng, tantalium, boron, cobalt dan karbon. Carbida mampu bertahan pada suhu 900 derajat celcius tanpa kehilangan kekerasannya. Sehingga mampu memotong benda kerja dengan kekerasan 60 HRC dan mampu mencapai kecepatan potong 1000 sfpm. 

Keuntungan carbida adalah waktu pengerjaan yang singkat, mutu permukaan bagus, dan cocok untuk 

berbagai material. Kerugiannya adalah bahan ini peka terhadap benturan dan permukaan suhu yang secara tiba-tiba. 

Pahat bubut harus disimpan sedemikian rupa sehingga sisi potongnya tidak mudah rusak. Sisi potong yang tumpul menyebabkan getaran yang besar, sehingga menyebabkan panas dan permukaan yang kasar. Oleh sebab itu janganlah menunggu sampai sisi potong tumpul. 

Untuk mempertajam pahat, menggunakan batu asah standar sesuai dengan jenis bahan pahat yang diasah. Pahat perlu diasah secara teratur untuk menjaga ketajaman mata pahat. Penyimpanan pahat dengan ditata teratur dan tidak bertumpuk dengan perkakas lainnya. 


Page 2

Jelaskan fungsi alat potong pada mesin bubut

Perhatikan gambar bagian mesin bubut di bawah ini, kemudian lakukan pengamatan secara langsung di bengkel untuk mengetahui bagian utama dan fungsi dari mesin bubut.

Jelaskan fungsi alat potong pada mesin bubut


01. Sumbu Utama (Main Spindle)

Jelaskan fungsi alat potong pada mesin bubut


Merupakan suatu sumbu utama mesin bubut yang berfungsi sebagai dudukan cekam, plat pembawa, kolet, senter tetap dan lain sebagainya.


02. Meja Mesin (Bed)

Jelaskan fungsi alat potong pada mesin bubut

Berfungsi sebagai dudukan kepala lepas, eretan, penyangga diam dan merupakan tumpuan gaya pemakanan waktu pembubutan. Bentuk alas ini bermacam-macam, ada yang datar dan ada yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian tertentu.

03. Eretan (Carriage)

Jelaskan fungsi alat potong pada mesin bubut

Eretan terdiri atas :

a. Eretan memanjang (longitudinal carriage) yang bergerak sepanjang alas mesin


b. Eretan melintang (cross carriage) yang bergerak melintang alas mesin dan
c. Eretan atas (top carriage) yang bergerak sesuai dengan posisi penyetalan di atas eretan melintang Kegunaan eretan untuk memberikan pemakanan yang besarnya dapat diatur menurut kehendak operator yang dapat terukur dengan ketelitian tertentu yang terdapat pada roda pemutarnya.

04. Kepala Lepas (Tail Stock)

Jelaskan fungsi alat potong pada mesin bubut

Digunakan untuk dudukan senter putar sebagai pendukung benda kerja pada saat pembubutan, dudukan bor tangkai tirus dan cekam bor sebagai penjepit bor. Kepala lepas dapat bergeser sepanjang alas mesin, porosnya berlubang tirus sehingga memudahkan tangkai bor untuk dijepit. Tinggi kepala lepas sama dengan tinggi senter tetap.

05. Penjepit Pahat (Tools Post)

Jelaskan fungsi alat potong pada mesin bubut

Digunakan untuk menjepit atau memegang pahat, yang bentuknya ada beberapa macam. Jenis ini sangat praktis dan dapat menjepit pahat 4 buah sekaligus sehingga dalam pengerjaan bila memerlukan 4 macam pahat dapat langsung dan disetel sekaligus.

06. Transforter dan Sumbu Pembawa

Jelaskan fungsi alat potong pada mesin bubut

Poros transforter adalah poros berulir segi empat atau trapesium yang biasanya memiliki kisar 6mm, digunakan untuk membawa eretan pada waktu kerja otomatis (ulir). Sedangkan sumbu pembawa atau poros pembawa adalah poros yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung jalannya eretan.

07. Tuas Pengatur Kecepatan dan Sumbu Pembawa 

Jelaskan fungsi alat potong pada mesin bubut

Tuas pengatur kecepatan digunakan untuk mengatur kecepatan poros transporter dan sumbu pembawa. Ada dua pilihan kecepatan yaitu kecepatan tinggi dan kecepatan rendah. Kecepatan tinggi digunakan untuk pengerjaan benda-benda berdiameter kecil dan pengerjaan penyelesaian, sedangkan kecepatan rendah digunakan untuk pengerjaan awalan, ulir, alur, kartel dan pemotongan.