Jelaskan filosofi tentang alif lam syamsiah dan alif lam qomariah

Jelaskan filosofi tentang alif lam syamsiah dan alif lam qomariah
Ada 14 huruf Alif Lam Syamsiah yang penting diketahui saat membaca Al Quran. (Foto: Freepik)

Kastolani Senin, 06 Desember 2021 - 15:30:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Ada 14 huruf alif lam syamsiah atau juga disebut dengan Al Syamsiah dalam ilmu tajwid yang penting untuk diketahui dalam membaca Al Quran. 

Alif Lam Syamsiah  juga sering disebut dengan istilah Idgham Syamsiah yaitu bagian dari hukum Alif Lam Ta’rif yang berlaku ketika ada huruf Alif-Lam ( ال ) ketemu dengan satu dari 14 (empat belas) huruf hijaiyah. 

Adapun 14 huruf alif lam syamsiah dalam hijaiyah yakni:

1. Ta (ت)

2. Tsa (ث)

BACA JUGA:
Hukum Bacaan Alif Lam, Pengertian serta Contohnya

3. Dal (د)

4. Dzal (ذ)

BACA JUGA:
Hukum Bacaan Alif Lam Mim, Contoh & Arti di Dalamnya

5. Ra (ر)

6. Zai (ز)

7. Sin (س)

8. Syin (ش)

9. Shad (ص)

10. Dhad (ض)

11. Tha (ط)

12. Dho (ظ)

13. Lam (ل)

14. Nun (ن)

Ciri-Ciri Alif Lam Syamsiah

Dalam kitab Alquran, ciri-ciri Alif Lam Syamsiah tersebut berada dalam Tanda Tasydid yang terletak di atas huruf Syamsiah, yaitu tanda tasydid yang diberikan sebab terjadinya suatu hukum pertemuan antara huruf hijaiyah Alif-Lam dan Huruf Syamsiah.

Cara membaca Al Syamsiah adalah dengan memasukkan (mengidghamkan) Al (lam sukun) ke huruf-huruf syamsiah sehingga bacaan lam sukunnya hilang dan lebur ke dalam huruf syamsiyah yang mengikutinya, atau seolah-seolah dengan membuang lam sukun dan mentasydidkan huruf-huruf syamsiah.

Syamsiah berasal dari kata syams, yang artinya adalah matahari. Dalam kitab Alquran,  sifat-sifat dari Hukum Alif Lam Syamsiah tersebut berada dalam Tanda Tasydid yang terletak di atas huruf Syamsiah, yaitu tanda tasydid yang diberikan sebab terjadinya suatu hukum pertemuan antara huruf hijaiyah Alif-Lam dan Huruf Syamsiah.

Ada 4 hal yang harus sangat diperhatikan dalam hukum Alif Lam Syamsiah pada saat membaca Al Quran, Hukum yaitu :

1. Bila terletak pada awal ayat atau sering disebut dengan istilah Ibtida’ [memulai lagi bacaan sesudah waqaf / berhenti), maka cara membacanya adalah huruf Alif dibaca seperti huruf yang berharakat Fathah. Sementara itu, untuk huruf Lam tak dibaca [seperti tidak ada, sebab sudah melebur ke huruf Syamsiah atau dibaca dengan idgham. Cara membaca seperti ini tetaplah berlaku meskipun di atas huruf Syamsiah tersebut tidak terdapat tanda tasydidnya.

Contoh : الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ

Dibaca Arrahmaanirrakhiimi bukan al rahmaanil rakhiimi.

2. Bila Alif Lam Syamsiah terletak di tengah ayat Alquran (washal/berhenti di tengah ayat Al Qur’an), maka huruf Alif-Lam tidak dibaca / seperti dianggap tidak ada. Jadi huruf sebelum alif Lam langsung dileburkan ke dalam huruf Syamsiah.

Contoh: مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ

Maaliki yaumiddiini. Bukan dibaca maaliki yaumildiini. karena al nya melebur

Tasydid yang berada di seluruh huruf Syamsiah, cara membaca panjangnya yaitu 2 harokat atau  1 Alif, kecuali pada huruf hijaiyah Nun[النّ], maka panjang bacaannya adalah sama seperti pada Hukum Ghunnah Musyaddadah, yaitu sekitar 2-3 harakat atau 1 1/2 Alif. Dan yang perlu diperhatikan  -ketika kita mewashal- apakah dalam kalimat tersebut terdapat Waqaf Mamnu’ disampingnya ataukah tidak. Apabila tidak terdapat Waqaf Mamnu’, maka sebaiknya hindarilah untuk mewashal.

3. Cara membaca Alif Lam Syamsiah selanjutnya, bila  ingin mewashalkan ayat Al Qur’an [menyambungkan antara ayat Al Qur’an yang satu ke ayat Al Qur’an berikutnya); yaitu huruf Alif-Lam tak dibaca [dianggap tidak ada], dan langsung masuk ke dalam huruf Syamsiah.

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ

4. Hal yang harus diperhatikan ketika membaca huruf Alif Lam Syamsiah yang paling akhir yaitu keitka Lam-Alif ( ال ) ketemu dengan Tanwin (bisa berupa Kasrahtain, Fathatain ataupun Dhammatain).

Cara membaca pada kasus ini adalah sama dengan cara membaca hukum Alif Lam Qamariah,  yaitu menggantikan tanda tanwin tersebut menjadi harakat biasa (apabila fathatain diubah menjadi harakat fathah, bila kasrahtain diubah jadi harakat kasrah, dan bila dhammatain diubah jadi harakat  dhammah), sementara itu untuk Hamzah Washal, diganti jadi suara huruf Nun dengan harakat Kasrah, atau dibaca “NI”.

Kemudian, untuk Nun Wiqayah atau huruf Nun Kecil yang berada di bawah Hamzah Washal tersebut langsung diidghamkan atau dileburkan ke dalam huruf Syamsiah.

Contoh:

فَكَيۡفَ تَتَّقُوۡنَ اِنۡ كَفَرۡتُمۡ يَوۡمًا يَّجۡعَلُ الۡوِلۡدَانَ شِيۡبَا

اۨلسَّمَآءُ مُنۡفَطِرٌ ۢ بِهٖ‌ؕ كَانَ وَعۡدُهٗ مَفۡعُوۡلًا

Fakaifa tattaquuna ingkafartum yauman yaj'alulwildaana syaibaanissamaau munfatiruumbihii kaana wa'dahuu maf'uula. (QS. Al Muzzammil: 17-28).

Pentingnya Ilmu Tajwid

Tajwid menurut bahasa adalah tahsin, yang artinya memperindah. Adapun menurut istilah dan mustahaknya (orang yang membaca Al Quran) wajib menerapkan tajwid saat membaca ayat-ayat Al Quran. 

Maka dapat dikatakan Ilmu Tajwid adalah pengetahuan tentang kaidah serta cara-cara membaca Al-Quran dengan mengeluarkan huruf dari makhrojnya serta memberi hak dan mustahaknya. 

Hukum mempelajari Ilmu tajwid adalah Fardhu Kifayah, sedang membaca Al Qur'an dengan baik dan benar sesuai ilmu tajwid hukumnya Fardhu Ain.

Bagi orang yang belum mampu membaca Al Quran sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu Tajwid wajib hukumnya untuk berusaha membaguskan bacaannya sehingga mencapai standar yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW.


Perintah membaca Al Quran dengan tartil disebutkan dalam Surat Al Muzzamil ayat 4.  Allah SWT berfirman:

اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ

Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)

Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. 

Ada banyak hadis yang menunjukkan anjuran membaca Alquran dengan bacaan tartil dan suara yang indah, seperti hadis berikut: 

"زَيِّنوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ" 

Artinya: Hiasilah Al-Qur’an dengan suara kalian!

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

Jelaskan filosofi tentang alif lam syamsiah dan alif lam qomariah
​ ​

Bacaan alif lam (ال) adalah ketentuan membaca alif lam mati yang diikuti salah satu huruf hijaiyah. Dalam ilmu tajwid, ada dua hukum bacaan alif lam, yaitu alif lam syamsiyah dan alif lam qomariah

Nah, kali ini IDN Times akan mengulas tentang pengertian, ciri-ciri, serta contoh dari hukum bacaan alif lam qomariah. Yuk, simak!

Jelaskan filosofi tentang alif lam syamsiah dan alif lam qomariah
Jelaskan filosofi tentang alif lam syamsiah dan alif lam qomariah
Ilustrasi membaca Al-Qur'an (unsplash.com/Rachid Oucharia)

Alif lam qomariyah adalah hukum bacaan di mana al-ma’arif atau lam ta’rif bertemu dengan salah satu huruf qomariyah. Alif lam qomariah dibaca secara jelas, yang artinya huruf alif lam dibaca sesuai dengan pelafalannya yaitu ‘al’.

Huruf-huruf qomariyah ada 14, yaitu : ا ب ج ح خ ع غ ف ق ك م وﻫ ي . Layaknya hukum Izhar, cara membaca hukum ini harus dengan jelas atau terang. 

Baca Juga: Hukum Bacaan Tajwid dalam Al-Qur'an Lengkap dengan Contohnya

Baca Juga: Pengertian, Cara Baca, Hukum, Serta Contoh Mad Layyin

Baca Artikel Selengkapnya

Membaca Al-Quran adalah kewajiban dari setiap muslim. Membaca Al-Quran bukan hanya sekedar membaca teks atau lafdz-nya saja melainkan juga membaca isi dan makna yang terdapat dalam kitab tersebut. Banyak orang yang berpendapat bahwa membaca Al-Quran hanya sekedar mempelajari bacaan tajwidnya saja. Padahal, lebih dari itu Al-Quran sebagaimana fungsinya memberikan petunjuk. Apabila manusia hanya membaca dan tidak memahami maknanya sama seperti membaa simbol lalu lintas namun tidak memahami untuk apa aturan tersebut ada.

Al-Quran juga berisi dan mengajarkan bagaimana jika manusia beriman, dengan manfaat beriman kepada Allah SWT  dan juga manfaat tawaqal, seperti apa yang telah Rasul dan Orang-orang Beriman lakukan. Hal ini dikarenakan dalam Al-Quran terdapat sejarah hidup para Nabi dan Rasul juga orang-orang beriman yang hidup di masa lampau. Tentu hal ini belum tentu diketahui jika umat islam tidak membaca-nya secara utuh.

Agar dapat memahami Al-Quran secara utuh, tentu dapat dimulai dari hal yang sifatnya dasar terlebih dahulu. Membaca Al-Quran dapat dimulai dengan mempelajari hukum bacaan Al-Quran atau tajwidnya. Hukum tajwid ini ada sangat banyak dan kaidahnya tidak dapat salah untuk dapat memahami dan mendapatkan makna yang benar sesuai dengan maksud yang disampaikan oleh Allah SWT dalam bahasa Arab. Untuk itu, memulai mempelajari Al-Quran dapat dimulai dari pelajaran atau pembahasan hukum bacaan Al-Quran atau tajwid. Tentu tidak sulit jika disertai dengan niat dan kesungguhan untuk mendalami Al-Quran, kitab petunjuk universal umat islam seluruh dunia.

Membaca Al-Quran secara benar adalah tugas dan kewajiban dari setiap muslim. Untuk membaca Al-Quran dengan benar dan tartil, maka tidak harus tergesa-gesa. Mengucapkannya harus dengan lafadz bacaan yang tepat dan hukum bacaan yang sesuai. Untuk itu, sebelum membacanya maka umat muslim harus dapat menguasai dan memahami Tajwid dalam bacaan Al-Quran terlebih dahulu. Hal ini sebagaimana dalam ayat berikut.

“Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran kerana hendak cepat-cepat (menguasai)nya”. (QS. Al-Qiyamah:16)

Untuk dapat menguasai bacaan Al-Quran ini, maka alangkah lebih baik jika pendidikan Al-Quran sudah ditanamkan sejak dini. Bacaan Tajwid ada cukup banyak dan jika hanya memahami atau mempelajarinya saat sudah berusia, tentu akan kurang waktunya dan juga prosesnya melambat. Agar dapat mencapai itu, maka mempelajarinya harus sesegara mungkin sejak anak-anak dan bisa diajak untuk berpikir dan belajar.

Anak-anak masih sangat mudah untuk menerima dan belajar. Maka itu, waktu yang tepat pula untuk mengajarkan bacaan Al-Quran pada mereka. Secara ideal pendidikan islam dan Al-Quran, sejatinya mengikuti hakikat pendidikan islam, filsafat pendidikan islam, ilmu pendidikan islam. Hal ini dikarenakan tujuan pendidikan dalam islam sejatinya untuk dapat memahami Al-Quran dan dapat mengaplikasikannya dalam keseharian fungsi agama. Pendidikan Anak dalam Islam tentunya masing-masing orang tua harus juga mempelajari bagaimana tujuan pendidikan islam.

Di dalam Al-Quran sendiri ada berbagai masalah yang harus dipahami oleh manusia terutama mengenai dasar-dasar dalam agama yaitu seperti rukun islam dan rukun iman. Hal penting lainnya terkait hal manusia adalah tujuan penciptaan manusia , proses penciptaan manusia, konsep manusia dalamislam, hakikat penciptaan manusia karena hal-hal tersebut adalah hal dasar dalam hidup manusia. Sedangkan hal-hal ini sulit dipahami dan dibiasakan untuk dipelajari, jika tidak dipelajari mengenai dasar Al-Quran terlebih dahulu.

Hukum Bacaan Tajwid Alif Lam Syamsyah

Alif lam syamsyah adalah salah satu bacaan atau hukum tajwid yang ada di Al-Quran. Untuk itu, Alif lam syamsyah sebagai hukum bacaan tajwid juga perlu dipahami oleh umat muslim sebelum membaca Al-Quran atau melakukan tilawtil Al-Quran. Sedikit bacaan yang salah, maka tentu akan menjadi berbeda maknanya.

Secara pengertian, Alif lam syamsiyah adalah hukum atau cara pembacaan huruf alif lam (ال)  jika bertemu dengan huruf-huruf syamsyah. Hukum bacaan alif lam syamsyah dapat disebut juga sebagai Idgham syamsiyah. Cara membaca alif lam syamsyah harus dimasukan atau diidghamkan pada huruf syamsiyah atau penulisannya tetap, namun tidak dibaca huruf lam-nya.

Alif lam syamsyah disebut dengan Idgham Syamsiyah sebab bunyi Alif lam di idghamkan ke dalam huruf Syamsiyah yang ada didepannya. Akibatnya bunyi alif lam menjadi lebur karena dimasukkan dengan huruf Syamsiyah yang ada dihadapannya tersebut.

Berikut adalah Huruf-huruf syamsiyah yang terdiri dari 14 huruf, yaitu :

ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن

Alif lam syamsyah tentu akan berbeda dengan bacaan Alif Lam Qomariah. Aif lam qomariyah yaitu hukum bacaan tajiwd, apabila ada ada al-ma’arif atau lam ta’rif bertemu dengan salah satu huruf qomariyah. Cara membacanya jelas atau terang. Sehingga, huruf lam-nya terbaca jelas. Alif  Lam yang bertemu dengan salah satu huruf Qamariyah maka Alif Lam harus dibaca jelas.

Berikut adalah huruf alif lam qomariah :

ب ج ح خ ع غ  ف ق ك م و غ ه ء ي ا

Perbedaan bacaan Alif Lam Syamsyah dan Alif Lam Qomariah adalah:

  • Alif lam Syamsyah, huruf lam dibaca tidak jelas dan dimasukkan ke huruf berkutnya sedangkan Alif lam Qomariah dibaca jelas dan terang (izhar)
  • Alif lam syamsyah tidak berharokat (dianggap tidak ada) sedangkan Alif Lam Qomariah terdapat sukun
  • Penulisan Alif lam syamsyah menggunakan tanda tasydid (ﹽ) dan huruf Syamsiyah berada di depan Alif Lam.
  • Penulisan Alif lam Qamariyah memakai tanda sukun ( ) yang terdapat pada huruf lam

Alif Lam Syamsyah dan Alif Lam Qomariah adalah salah satu saja dari bentuk-bentuk tajwid yang ada. Untuk mempelajari hukum ini tentu tidak sulit jika dilakukan dengan istiqomah, dengan intensitas yang sering, dan juga rutin. Untuk itu, mempelajari tajwid hanya soal waktu dan kebiasaan saja. Tidak sulit jika umat islam mau mencobanya serta menjadikannya bagian dari aktivitas keseharian yang menjadi tekad. Sama hal-nya sebagaimana kita mempalajari bahasa asing lainnya. Akan sulit jika tidak dipraktekan, hanya menjadi teori, dan tidak pernah melakukan evaluasi dari hasil belajarnya.

Selamat belajar Al-Quran dan menerapkannya dalam kehidupan!