Jelaskan cara kerja teknik tuang sekali pakai a cire perdue

https://pixabay.com/users/ottawagraphics-3815775/ - teknik tuang sekali pakai dibuat untuk

Dalam buku Seni Kerajinan Tangan untuk SMP, ada pertanyaan teknik tuang sekali pakai dibuat untuk apa? Jawabannya tentu saja adalah untuk membuat kerajinan tangan dari bahan tertentu.

Pada zaman Logam, manusia prasejarah sudah mampu membuat peralatan sehari-hari dari logam. Bahan-bahan logam diolah dan dibentuk menjadi beraneka ragam peralatan yang digunakan untuk berburu maupun bercocok tanam.

Hal itu membuktikan bahwa manusia purba telah mengenal teknik peleburan logam. Pada periode ini, masyarakatnya mengenal dua teknik pengolahan logam, yaitu Bivalve dan A Cire Perdue (teknik tuang sekali pakai).

Teknik Tuang Sekali Pakai (A Cire Perdue)

Secara singkat, teknik tuang sekali pakai atau A Cire Perdue ini biasanya dbuat untuk benda-benda dari logam membuat hiasan lebih rumit misalnya arca dan patung perunggu.

Teknik A Cire Perdue adalah cara pengolahan logam menggunakan cetakan yang terbuat dari lilin yang dibungkus tanah liat. Langkah pertama teknik ini adalah membuat model barangnya dengan memanfaatkan lilin. Setelah itu, lilin akan dilapisi dengan tanah liat untuk membuat cetakannya.

Tanah liat yang telah dilubangi pada sisi atasnya lalu dibakar supaya keras. Fungsi lubang tersebut adalah sebagai jalan keluar dari lilin yang mencair dalam proses pembakaran.

Setelah cetakan jadi, logam yang telah dicairkan kemudian dimasukkan ke dalam cetakan dan didiamkan hingga mengeras. Untuk mengambil peralatan logam yang telah selesai dicetak, cetakan akan dipecah atau dihancurkan.

Inilah yang menjadi kekurangan A Cire Perdue, yakni merupakan teknik tuang sekali pakai. Apabila ingin membuat peralatan lagi, maka harus membuat cetakan baru terlebih dahulu.

Barang yang dihasilkan dari teknik mencetak A Cire Perdue biasanya berupa kapak belah, kapak lonjong, dan kapak persegi.

Selain teknik tuang sekali pakai, ada 2 teknik lainnya dalam pembuatan logam, yaitu:

1.Teknik Bivalve (Cetak setangkup)

Dalam teknik ini digunakan cetakan batu atau tanah liat sebagai medianya yang terdiri dari dua bagian, kedua bagian cetakan terlebih dahulu disesuaikan dengan benda yang akan dibuat.

teknik ini biasanya digunakan untuk mencetak bejana-bejana perunggu yang berukuran besar.

Demikian tadi penjelasan mengenai teknik tuang sekali pakai atau yang dikenal dengan istilah A Cire Perdue. (DNR)

Jawaban:

Teknik Tuang Sekali Pakai (A Cire Perdue)

Teknik a cire perdue dibuat untuk membuat benda perunggu yang bentuk dan hiasannya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah liat, selanjutnya dilapisi lilin, lalu ditutup lagi dengan tanah liat, kemudian dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terjadilah rongga, sehingga perunggu dapat dituang ke dalamnya. Setelah dingin cetakan tanah liat dapat dipecah sehingga diperoleh benda perunggu yang diinginkan.

Disamping teknik cor ada juga teknik menempa yang bahan-bahannya berasal dari perunggu, tembaga, kuningan, perak, dan emas. Bahan tersebut dapat dibuat menjadi benda-benda seni kerajinan, seperti keris, piring, teko, dan tempat lilin. Saat ini banyak terdapat sentra-sentra kerajinan cor logam seperti kerajinan perak. Tempat-tempat terkenal itu antara lain kerajinan perak di Kota Gede Yogyakarta dan kerajinan kuningan yang terdapat di Juwana dan Mojokerto.

#backtoschool2019

You're Reading a Free Preview
Pages 4 to 5 are not shown in this preview.

2) Teknik tuang sekali pakai (a cire perdue)Teknik tuang sekali pakai (a cire perdue) dibuat pada benda perunggu yang bentuk dan hiasannya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah liat. Selanjutnya model dilapisi lilin, lalu ditutup lagi dengan tanah liat, kemudian benda dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terjadilah rongga. Tuangkan perunggu ke dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat dapat dipecah sehingga diperoleh benda perunggu yang diinginkan.b. Teknik EtsaKata etsa berasal dari bahasa Belkamu atau Jerman, yaitu etch yang berarti memakan, berkorosi, atau berkarat, Kata etching berarti mengetsa. Benda-benda dari logam dapat dietsa dengan merendam dalam larutan etsa (larutan asam). Untuk melindungi bagian yang tidak ingin teretsa oleh pengikisan larutan asam ini, seluruh permukaannya dilapisi dengan bahan penolak asam, yaitu resist (bahan pelindung). Sementara itu, bagian-bagian yang terpilih untuk dietsa sesuai dengan desain dibiarkan terbuka dan terkena pengikisan asam. Secara perlahan-lahan, asam akan melarutkan dan mengikis tempat-tempat yang terbuka sampai tingkat yang diinginkan sehingga permukaannya turun sampai di bawah permukan aslinya. Sementara bagian logam yang dilindungi tetap utuh. Beberapa larutan atau bahan kimia yang secara terpisah dapat menggigit, mencerna, dan melarutkan logam, sangat bergantung pada jenis logam yang akan dietsa.Larutan pengetsa ini terdiri atas larutan asam organik, asam mineral anorganik, atau campuran dari keduanya. Sebagian asam mempunyai daya kikis yang sangat baik untuk logam-logam tertentu, sedangkan sebagian asam lain ternyata hanya sedikit atau bahkan tidakmempunyai pengaruh sama sekali terhadap logam-logam tertentu lainnya. Kombinasi dari keduanya justru dapat melarutkan logam-logam di dalam larutan tersebut.c. Teknik UkirDi Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak Zaman Batu Muda. Pada masa itu, banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi ukiran bermotif geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis,

swastika, zig-zag, dan segitiga. Umumnya ukiran tersebut selain sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis dan religius.Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiranrendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh.d. Teknik Ukir TekanTeknik mengukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas permukaan pelat logam tipis dengan ketebalan sekitar 0,2 mm untuk pelat logam kuningan dan pelat logam tembaga sampai dengan 0,4 mm. Alat yang biasa digunakan untuk ukir tekan ini yaitu dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk sulit didapat, gunakan bambu ataupun kayu. Cara menggunakan alat ukir tekan ini ialah dengan menekan permukaan benda kerja mengikuti bentuk sesuai motif dari gambar yang telah ditentukan.

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 22 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document