tirto.id - Bentuk umum dari sebuah proses sosial adalah interaksi sosial. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang dinamis antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok satu dengan kelompok lainnya. Show Interaksi sosial akan terjadi apabila memenuhi dua syarat, yaitu kontak dan komunikasi. Kontak sosial bersifat primer apabila pihak-pihak yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan bertatap muka, sementara kontak bersifat sekunder apabila kontak yang terjadi membutuhkan perantara. Ciri-ciri dari interaksi sosial yakni pelakunya lebih dari satu orang, terjadi komunikasi antara pelaku melalui kontak sosial, serta memiliki tujuan yang jelas.
Interkasi sosial dapat terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Berikut ini adalah ciri-ciri interaksi sosial menurut e-modul Pembelajaran Sosiologi SMA Kelas X (2020):
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Bentuk interaksi sosial terbagi atas dua, yaitu interaksi sosial asosiatif dan disosiatif, kembali dikutip dari e-modul Pembelajaran Sosiologi SMA Kelas X (2020):.
1. Interaksi Sosial Asosiatif
Bentuk-bentuk interaksi sosial asosiatif di antaranya adalah kerja sama, akomodasi, akulturasi, dan asimilasi. Kerjasama adalah suatu bentuk interaksi sosial di mana orang-orang atau kelompok-kelompok bekerja sama, saling tolong menolong untuk mencapai tujuan bersama. a. Kerja Sama Ada beberapa jenis kerja sama, antara lain :
b. Akomodasi Akomodasi adalah proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia yang dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi ketegangan. Bentuk-bentuk dari akomodasi yakni sebagai berikut :
c. Akulturasi Akulturasi yakni penerimaan unsur-unsur baru menjadi kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur-unsur yang lama, sehingga terjadi perpaduan dua kebudayaan dalam satu waktu. d. Asimilasi Asimilasi adalah usaha-usaha untuk meredakan perbedaan antar individu atau antar kelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan bersama.
2. Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi yang lebih mengarah kepada konflik dan perpecahan, baik individu maupun kelompok, di antaranya adalah: a. Kompetisi Kompetisi adalah bentuk interaksi sosial disosiatif dimana orang-orang atau kelompok-kelompok berlomba meraih tujuan yang sama melalui persaingan yang sportif. b. Kontravensi Selanjutnya, kontravensi adalah bentuk interaksi sosial disosiatif berupa sikap menentang dengan tersembunyi agar tidak ada perselisihan atau konflik yang terjadi secara terang-terangan. Terdapat lima macam kontravensi, antara lain:
c. Konflik Sosial Konflik sosial disebut juga pertikaian atau pertentangan, terjadi karena perbedaan paham dan kepentingan antar individu atau kelompok yang ditandai dengan adanya ancaman hingga kekerasan fisik. Bentuk-bentuk dari konflik sosial di antanya pertentangan pribadi, pertentangan kebudayaan, pertentangan antar kelas sosial, pertentangan politik, dan pertentangan yang bersifat internasional.
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
INTERAKSI SOSIAL
atau
tulisan menarik lainnya
Nirmala Eka Maharani
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Ilustrasi interaksi keluarga di dapur yang nyaman KOMPAS.com - Bentuk interaksi sosial dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu proses sosial asosiatif dan disasosiatif. Sosiolog Jerman George Simmel-lah yang pertama kali membahas tentang dua proses ini. Ada proses asosiatif yang meliputi kerjasama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. Kemudian ada proses disosiatif mencakup persaingan, kontravensi, pertikaian, dan konflik sosial. Proses asosiatifProses asosiatif juga disebut proses sosial integratif atau konjungtif. Proses ini penting untuk integrasi dan kemajuan masyarakat. Dalam proses sosial ini anggota-anggota masyarakat berada dalam keadaan harmoni yang mengarah pada pola-pola kerja sama. Proses sosial asosiatif dibedakan menjadi empat, meliputi: Kerja samaKerja sama adalah usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama biasanya berawal dari kesamaan orientasi. Bentuk kerja sama dibagi menjadi 4 yaitu:
Baca juga: Interaksi Sosial: Pengertian, Syarat, Ciri, Jenis, dan Faktornya AkomodasiAkomodasi adalah proses penyesuaian diri orang perorang atau kelompok-kelompok manusia yang semula saling bertentangan. Akomodasi dilakukan sebagai upaya mengatasi ketegangan-ketegangan antara pihak yang bertentangan. Tujuan akomodasi tercipta keseimbangan interaksi sosial terkait norma dan nilai dalam masyarakat. |