Jelaskan bahwa manusia yang hidup di dataran tinggi membentuk lebih banyak

Mengapa orang yang hidup di dataran tinggi cenderung mempunyai jumlah eritrosit lebih banyak?

  • Sesuai dengan topografinya, dataran tinggi tentunya lebih tinggi daripada dataran rendah sehingga memiliki kadar oksigen yang lebih sedikit dibandingkan di dataran rendah. 
  • Sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai pengangkut oksigen ke seluruh tubuh, maka jumlah eritrosit yang dibutuhkan pun lebih banyak agar dapat memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh. Adapun untuk orang yang berada di dataran rendah kadar oksigennya lebih banyak sehingga jumlah eritrosit pun lebih sedikit daripada orang yang berada di dataran tinggi.

------------#------------

Jangan lupa komentar & sarannya
Email:

Newer Posts Older Posts

Jelaskan bahwa manusia yang hidup di dataran tinggi membentuk lebih banyak

Ikustrasi Mengapa Jumlah Sel Darah Merah Orang yang Tinggal di Dataran Tinggi Lebih Banyak daripada di Dataran Rendah? /Pixabay/Istimewa/

UTARA TIMES – Mengapa jumlah sel darah merah orang yang tinggal di dataran tinggi/pegunungan lebih banyak daripada tinggal di dataran rendah/pantai?

Hal yang perlu diingat, di daerah  dataran  tinggi  tekanan  udara  dan  kadar  oksigennya  lebih  rendah  dibandingkan dengan dataran rendah.

Hal tersebut mempengaruhi jumlah sel darah merah untuk orang yang tinggal di dataran tinggi seperti di pegunungan.

Baca Juga: Info Cara Daftar Antrian KJP Pasar Jaya di antriankjp.pasarjaya.co.id, Dapatkan Tiket Pengambilan Bahan Pangan

Bila dibandingkan dengan yang tinggal di dataran rendah seperti pantai, sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih tinggi.

Simak penjelasannya berikut ini sebagaimana dikutip Utara Times dari berbagai literatur Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Jumlah sel darah merah di dalam tubuh manusia berbeda-beda dari tingkat usia. Misalnya, pada manusia dewasa kurang lebih terdapat 4-5 juta sel tiap 1 mL darah.

Nama lain dari sel darah merah adalah eritrosit. Akar katanya dari erythrocyte, yakni ‘erythro’ berarti merah, dan ‘cyte’ yang berarti sel.

Jawaban dari mengapa jumlah sel darah merah orang yang tinggal di dataran tinggi/pegunungan lebih banyak daripada tinggal di dataran rendah/pantai, adalah karena kadar oksigennya.

Niken Bestari Jumat, 15 April 2022 | 19:00 WIB

Jelaskan bahwa manusia yang hidup di dataran tinggi membentuk lebih banyak

Kenapa orang di dataran tinggi memiliki eritrosit lebih banyak? (Pixabay.com)

Bobo.id - Pasti teman-teman tahu bahwa udara di dataran tinggi, seperti gunung dan pegunungan memiliki udara lebih dingin daripada dataran rendah, kan?

Tekanan udara di puncak gunung berbeda dengan tekanan udara yang ada di pantai atau dataran rendah lainnya.

Hal ini disebabkan di puncak gunung jumlah partikel udaranya semakin kecil yang mengakibatkan gaya gravitasinya kecil sehingga tekanan pada udaranya pun akan semakin kecil.

Tekanan udara di dataran tinggi yang semakin kecil ini menyebabkan kadar oksigen juga berkurang, teman-teman.

Sehingga, orang yang tinggal di dataran tinggi cenderung memiliki sel darah merah lebih banyak daripada orang yang tinggal di dataran rendah.

Kenapa bisa begitu, ya?

Mengenal Sel Darah Merah

Darah adalah salah satu organ tubuh kita yang berfungsi untuk mendistribusikan atau menyalurkan oksigen, zat makanan, dan zat penting tubuh.

Di dalam tulang kita, ada sumsum tulang, di sanalah pabrik pembuatan sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).

Baca Juga: Penjelasan Bagian Darah Manusia: Eritrosit, Leukosit, Trombosit, dan Fungsinya


Page 2


Page 3

Jelaskan bahwa manusia yang hidup di dataran tinggi membentuk lebih banyak

Pixabay.com

Kenapa orang di dataran tinggi memiliki eritrosit lebih banyak?

Bobo.id - Pasti teman-teman tahu bahwa udara di dataran tinggi, seperti gunung dan pegunungan memiliki udara lebih dingin daripada dataran rendah, kan?

Tekanan udara di puncak gunung berbeda dengan tekanan udara yang ada di pantai atau dataran rendah lainnya.

Hal ini disebabkan di puncak gunung jumlah partikel udaranya semakin kecil yang mengakibatkan gaya gravitasinya kecil sehingga tekanan pada udaranya pun akan semakin kecil.

Tekanan udara di dataran tinggi yang semakin kecil ini menyebabkan kadar oksigen juga berkurang, teman-teman.

Sehingga, orang yang tinggal di dataran tinggi cenderung memiliki sel darah merah lebih banyak daripada orang yang tinggal di dataran rendah.

Kenapa bisa begitu, ya?

Mengenal Sel Darah Merah

Darah adalah salah satu organ tubuh kita yang berfungsi untuk mendistribusikan atau menyalurkan oksigen, zat makanan, dan zat penting tubuh.

Di dalam tulang kita, ada sumsum tulang, di sanalah pabrik pembuatan sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).

Baca Juga: Penjelasan Bagian Darah Manusia: Eritrosit, Leukosit, Trombosit, dan Fungsinya

tolong bantu dong besok pagi di kumpulinnya​

jenis akar agave americana​

seorang anak berjalan atau bergerak lurus beraturan mampu menempuh jarak 20m dalam waktu 3detik. berapakah kelajuan yang dialami anak tersebut​

jawab yang bener yee:soal1.apa nma latin sorgum?2.sebutkan tiga fase pertumbuhan tanman sorgum!!jawab yaa tapi jangan bilang aku ngk tautau yee ​

Aliran material,komponen,dan suku cadang terus menerus

identifikasi gerak otot antagonis dan sinergis pada video senam making melodis​

cara menanam kacang merah​

perkembangan dan pertumbuhan buah apel​

tuliskan 4 penyakit penyakit menular sek sual tuliskan penyebabnya​

apa saja alat gerak pasif? dan apa saja alat gerak aktif?​

Orang yang di dataran tinggi lebih banyak eritosit untuk mengikat oksigen lebih banyak. Di dataran tinggi konsentrasi oksigen sangat rendah. Peristiwa tersebut termasuk adaptasi fisiologi. Adaptasi fisiologi yaitu penyesuaian fungsi tubuh untuk menyesuaikan lingkungan.

Pembahasan

Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh tiga peristiwa yaitu adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan atau reproduksi. Adaptasi merupakan penyesuaian diri suatu makhluk hidup terhadap lingkungan. Seleksi alam yaitu kemampuan alam untuk menyeleksi organisme yang ada di dalamnya. Dengan beradaptasi maka makhluk hidup yang mampu bertahan hidup akan melangsungkan hidupnya, sedangkan yang tidak mampu bertahan akan punah, dan dalam peristiwa inilah alam akan berperan sebagai penyeleksi. Adapun perkembangbiakan atau reproduksi bertujuan untuk melestarikan jenisnya sehingga kelangsungan hidup organisme akan tetap berlangsung.

Pelajari lebih lanjut tentang adaptasi di: brainly.co.id/tugas/23987903.

Adaptasi merupakan kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Ada banyak bentuk adaptasi tubuh makhluk hidup supaya dapat bertahan hidup, bentuk adaptasi tersebut dapat berupa struktur tubuh, warna tubuh, fungsi alat tubuh dan lain-lain, yang semuanya bertujuan untuk membantunya untuk bertahan hidup.

Adaptasi dibedakan menjadi 3 yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku.

1.  Adaptasi Morfologi

Adalah penyesuaian diri bentuk tubuh atau alat- alat tubuh untuk menyesuaiakan diri dengan lingkungannya.  Adaptasi morfologi mudah untuk diamati pada hewan maupun pada tumbuhan.

Macam-macam adaptasi morfologi sebagai berikut:

a. Teratai

Teratai merupakan tumbuhan air yang hidup di permukaan air. Teratai mempunyai daun yang tipis dan lebar agar dapat mengapung di permukaan air dan mempercepat penguapan.

b. Kaktus

Kaktus memiliki bentuk akar yang panjang dan tumbuh meluas untuk menyerap air yang berada jauh di dalam tanah. Batang kaktus tebal untuk menyimpan sistem air (sukulen). Bentuk daun runcing seperti jarum bertujuan mengurangi penguapan sehingga dapat menghemat air.

c. Kaki Burung

Bentuk kaki berbagai jenis burung berbeda-beda, tergantung cara hidupnya. Contohnya adalah kaki bebek memiliki selaput yang menghubungkan jari-jari kakinya. Kaki berselaput tersebut digunakan untuk berenang dan berjalan di tanah yang berlumpur.

d. Paruh Burung

Bentuk paruh burung bermacam-macam tergantung cara hidup dan jenis makanannya. Contohnya adalah burung elang memiliki paruh yang besar, kuat, dan ujung yang runcing untuk merobek daging mangsanya.

Pelajari lebih lanjut tentang adaptasi serangga di: brainly.co.id/tugas/19684741.

2. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi kerja alat-alat tubuh.

Contoh adaptasi fisiologi sebagai berikut:

a. Jumlah sel darah merah manusia yang tinggal di pegunungan lebih banyak untuk mengikat oksigen lebih maksimal.  

b. Pengeluaran air seni (urin) lebih banyak pada saat musim dingin.

c. Pada cuaca panas, manusia lebih banyak mengeluarkan keringat dari pada air seni.

d. Unta yang memiliki kantung air di punuknya sehingga dapat bertahan dari dehidrasi di gurun pasir.

e. Ikan yang berada di laut minum banyak air dan mengeluarkan urin sedikit dan pekat daripada ikan yang ada di air tawar

f. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mengeluarkan bau khas tersendiri (feromon).

3. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku memiliki hubungan langsung dengan perilaku makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Organisme wajib melakukan tingkah laku tertentu untuk bisa beradaptasi demi menjaga kelangsungan hidupnya. Berikut ini beberapa contoh adaptasi tingkah laku adalah:

a. Pada musim kemarau pohon jati menggugurkan daunnya (meranggas). Rumput-rumputan mematikan bagian tubuhnya yang berada di atas tanah seperti daun menjadi kering. Kedua peristiwa tersebut berfungsi untuk mengurangi penguapan air.

b. Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah warna kulit sesuai dengan lingkungan tempat dia tinggal. Hal ini bertujuan untuk melindungi dirinya dari predator yang mengancam.

c. Cumi-cumi mengeluarkan tinta pada saat dia terancam oleh pemangsa. Cumi-cumi juga dapat melakukan mimikri.

d. Dalam keadaan bahaya, cicak mampu memutuskan ekornya atau autotomi.  

e. Paus setiap setiap saat muncul ke permukaan air untuk menghirup oksigen (bernafas) dan memancarkan air yang merupakan uap air sudah jenuh.

Pelajari lebih lanjut tentang pengertian dari mimikri di: brainly.co.id/tugas/3809358.

Detil jawaban

Kelas: 5  

Mapel: Biologi.

Bab: Penyesuaian Makhluk Hidup dengan Lingkungannya

Kode: 5.4.3

Kata kunci: kelangsungan hidup organisme, adaptasi, fisiologi, morfologi, tingkah laku