Show Perubahan Sosial Budaya KOMPAS.com - Setiap individu atau masyarakat pasti mengalami perubahan, baik perubahan sosial dan perubahan budaya. Perubahan sosial adalah perubahan dalam masyarakat yang memengaruhi sistem sosial, nilai, ras, sikap, dan pola perilaku individu di antara kelompoknya. Perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama pada berbagai bidang kehidupan di masyarakat. Sementara perubahan sosial budaya merupakan perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Di mana mencakup perubahan budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata kehidupan dari tradisional ke modern. Baca juga: Teks Anekdot: Pengertian, Struktur, Ciri-ciri, dan Kaidahnya Bentuk Perubahan sosial budayaAda beberapa bentuk perubahan sosial budaya, yakni: Proses perubahanDikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pada dasar awalnya dari suatu perubahan adalah komunikasi dari seseorang atau kelompok lainnya. Pada proses komunikasi terjadi penyampaian informasi tentang gagasan, ide, keyakinan dan hasil budaya yang berupa fisik. Proses perubahan budaya dapat terjadi secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Perubahan yang cepat itu disebut revolusi. Pada perubahan tersebut dapat direncana atau tanpa direncanakan, dijalankan dengan kekerasan atau tanpa kekerasan.
Perubahan sosial budaya bisa berlangsung secara lambat dan memerlukan waktu lama. Biasanya perubahan tersebut merupakan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Wujud perubahan sosial budayaDalam wujud perubahan sosial budaya tersebut bisa membawa kemajuan dan kemunduran. Pada proses kemajuan berati perubahan yang dikehendaki dan dapat menguntungkan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bagi yang menimbulkan kemunduran itu perubahan yang tidak dikehendaki dan bisa merugikan kehidupan masyarakat. Baca juga: Tahapan Siklus Hidrologi Pengaruh kebudayaanDalam pengaruh kebudayaan dibagi dua hal, yakni:
Perubahan besar merupakan suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat. Maka terjadi perubahan pada sistem sosial budaya, terjadinya perubahan pola berpikir struktur masyarakat.
Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada bagian kecil dari satu unsur budaya. Di mana tidak membawa pengaruh langsung bagi individu atau masyarakat. Penerimaan perubahan kebudayaanAda beberapa hal dalam penerimaan perubahan kebudayaan, yakni:
Kebudayaan yang dikehendaki merupakan perubahan yang diperlukan dan telah direncanakan oleh pihak-pihak yang mengadakan perubahan.
Perubahan yang dikehendaki merupakan perubahan yang terjadi tanpa sengaja atau tidak diinginkan oleh pihak-pihak yang mendagakan perubahan.
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang sebelumnya telah diprogramkan oleh masyarakat atau pemerintah.
Perubahan yang tidak direncanakan adalah perubahan yang tidak dikehendaki dan berlangsung di luar perkiraaan atau jangkauan manusia. Biasanya menimbulkan dampak atau akibat yang tidak dikendaki oleh manusia. Baca juga: Struktur Sosial: Pengertian, Klasifikasi, Ciri-ciri, dan Fungsinya Faktor pendorong perubahan sosial budayaBerikut faktor pendorong perubahan budaya:
Faktor penghambat perubahan sosial budayaBerikut faktor-faktor penghambat sosial budaya:
Dampak perubahan sosial budayaAdanya perubahan sosial budaya juga memiliki dampak bagi masyarakat. Berikut dampak perubahan sosial budaya: Dekadensi moralDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dekandesi adalah kemerosotan (tentang akhlak), kemunduran (tentang seni, sastra). Dekandesi moral adalah merosotnya moral seseorang yang ditunjukkan dari perilaku yang bertentangan dengan nilai dan norma di masyarakat. Biasanya perilaku tersebut merugikan dirinya dan orang lain. KriminalitasPerubahan sosial budaya bisa berdampak pada kriminalitas. Kriminalitas adalah suatu kondisi dan proses sosial yang menghasilkan perilaku lain. Kriminalitas merupakan tindakan yang melanggar norma hukum. Aksi protes atau demonstrasiDemontrasi adalah pernyataan protes yang dikemukakan secara massal. KonsumerismeKonsumerisme merupakan pandangan yang diikuti dengan tindakan atau perbuatan penggunaan barang secara berlebihan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.tirto.id - Adat dan kebiasaan dapat menjadi faktor yang menghambat terjadinya perubahan sosial. Secara keseluruhan, terdapat 9 faktor yang menghambat perubahan sosial. Perubahan sosial tidak dapat dihindari dari kehidupan bermasyarakat. Meski begitu, perubahan tersebut dapat berjalan lambat, karena sejumlah faktor yang mempengaruhinya. Perubahan sosial memiliki 4 ciri khas yang paling umum diketahui, menurut sosiolog, Selo Soemardjan. Pertama, masyarakat merasakan perubahan sosial dalam lingkungannya, baik itu berjalan lambat atau cepat. Perubahan ini terus-menerus tanpa henti.
Kedua, saat perubahan dialami oleh lembaga kemasyarakatan, akan terjadi perubahan pula di lembaga-lembaga sosial lain. Ketiga, disorganisasi dapat terjadi jika perubahan sosial berlangsung sangat cepat dalam suatu kelompok masyarakat. Akan tetapi, sifat disorganisasi ini hanya sementara. Keempat atau yang terakhir, perubahan dapat terjadi di bidang kebendaan (materi) maupun spiritual. Kedua bidang ini memiliki kaitan timbal-balik.
Pengertian Perubahan Sosial
Secara etimologi, perubahan sosial berarti perubahan pada berbagai lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosial masyarakat, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap, pola, perilaku di antara kelompok dalam masyarakat. Priotr Sztompka menguraikan perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial, dengan penjelasan adanya perbedaan antara keadaan sistem tertentu dalam waktu yang berlainan. Konsep dasar tentang perubahan sosial berkaitan dengan tiga kriteria meliputi:
Di dalam proses perubahan sosial juga terdapat pendorong (penguat) dan penghambat perubahan sosial. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor pendorong membuat proses perubahan sosial budaya menjadi lebih cepat sedangkan faktor penghambat membuat proses perubahan sosial menjadi lebih lambat bahkan gagal.
Faktor Penghambat Perubahan Sosial
Berikut ini adalah faktor penghambat perubahan sosial budaya, seperti dikutip Sumberbelajar Kemendikbud. 1. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain Masyarakat yang kurang berhubungan dengan masyarakat lain mengalami perubahan yang lamban. Hal ini dikarenakan masyarakat tersebut tidak mengetahui perkembangan masya rakat lain yang dapat memperkaya kebudayaan sendiri. Mereka terkukung dalam kebudayaan mereka dan polapola pemikiran yang masih sederhana. Contohnya suku-suku bangsa yang masih tinggal di pedalaman. 2. Masyarakat yang Bersikap Tradisional Umumnya masyarakat tradisional memegang kuat adat istiadat yang ada. Mereka menolak segala hal baru yang berkenaan dengan kehidupan sosial. Adat dan kebiasaan diagung-agungkan. Sikap ini menghambat masyarakat tersebut untuk maju. 3. Pendidikan yang Rendah Masyarakat yang berpendidikan rendah umumnya tidak dapat menerima hal-hal baru. Pola pikir dan cara pandang mereka masih bersifat sederhana. Mereka umumnya enggan mengikuti gerak perubahan yang ada. Artinya, masyarakat statis dan tidak mengalami perubahan yang berarti. 4. Adanya Kepentingan Yang Tertanam Kuat pada Sekelompok Orang (vested interest) Adanya vested interest yang kuat dalam suatu kelompok menyebabkan perubahan sulit terjadi. Hal ini dikarenakan setiap kelompok yang telah menikmati kedudukannya akan menolak segala bentuk perubahan. Mereka akan berusaha mempertahankan sistem yang telah ada. Mereka takut adanya perubahan akan mengubah kedudukan dan statusnya dalam masyarakat. 5. Ketakutan Akan Terjadinya Kegoyahan Integrasi Terciptanya integrasi merupakan harapan dan cita-cita masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, integrasi merupakan sesuatu yang dilindungi oleh masyarakat. Segala hal baru ditolak untuk menghindari kegoyahan dalam integrasi masyarakat. 6. Prasangka Buruk Terhadap Unsur Budaya Asing Sikap demikian sering dijumpai pada masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa asing. Pengalaman-pengalaman tempo dahulu menyebabkan mereka senantiasa berprasangka buruk terhadap budaya asing. Akibatnya, mereka menolak segala hal baru terutama berasal dari bangsa asing, walaupun akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. 7. Hambatan Ideologis Perubahan yang bersifat ideologi sangat sulit dilakukan. Mengapa demikian? Setiap orang memandang ideologi sebagai sebuah pedoman hidup yang paling mendasar. Oleh karena itu, perubahan yang bersifat ideologis tidak mungkin terjadi terlebih pada masyarakat tradisional ketika ideologi dipegang kuat dalam kehidupan sosial. Sementara, dalam Modul Mata Pelajaran Sosiologi SMA, terdapat dua faktor lain yang dapat menghambat perubahan sosial, yaitu: 8. Adat dan Kebiasaan yang Mendarah Daging Kebiasaan merupakan pola-pola perlaku bagi anggota masyrakat untuk memenuhi kebutuhannya pokoknya. Apabila kemudian pola-pola perilaku tersebut tidak efektif lagi dalam memenuhi kebutuhan, maka akan terjadi krisis. Misalnya dalam adopsi inovasi yang kemudian dapat menggantikan tenaga manusia, tidak selalu mudah terjadi karena disisi tertentu teknologi dapat menggantikan keberadaan tenaga manusia sehingga terjadi efektivitas dan penghematan. Di sisi lain justru memunculkan masalah baru yakni terjadi pengangguran. 9. Nilai Bahwa Hidup Ini pada Hakikatnya Buruk dan Tidak Mungkin Diperbaiki Nilai ini dimiliki oleh sebagian individu yang berlatar belakang mengalami kegagalan sehingga merasa bahwa pada hakikatnya hidup itu buruk dan tidak mungkin diperbaiki. Rasa putus asa dan menyerah lebih menguasai daripada ingin bangkit dan mencoba yang baru lagi. Sehingga nilai ini penghambat terjadinya perubahan sosial.
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
SOSIOLOGI
atau
tulisan menarik lainnya
Maria Ulfa
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|