Jelaskan apa yang dimaksud dengan mass wasting Serta sebutkan faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena tersebut?

Jelaskan apa yang dimaksud dengan mass wasting Serta sebutkan faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena tersebut?

1. Kemiringan lerengSemakin besar sudut kemiringan lereng dan semakin rendah gaya gesek pada pada lereng tersebut, maka lereng tersebut semakin beresiko terhadap mass wasting, begitu juga sebaliknya.2. Pengaruh gravitasiSemakin besar sudut kemiringan lereng, maka semakin besar pula komponen gravitasi yang bekerja sejajar dengan lereng sehingga benda – benda semakin cenderung menuruni lereng.3. Pengaruh air

Keberadaan air di antara butiran batuan atau tanah dapat mengurangi kekohesifan natar mineral sehingga mudah terurai. Keberadaan air juga menambah beban dan tanah menjadi tidak stabil.

  • Jelaskan apa yang dimaksud dengan mass wasting Serta sebutkan faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena tersebut?

  • Jelaskan apa yang dimaksud dengan mass wasting Serta sebutkan faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena tersebut?

KOMPAS.com - Mass wasting bisa juga disebut perpindahan massa batuan atau tanah. Mass wasting umumnya disebabkan oleh pengaruh gravitasi yang bisa mengakibatkan perpindahan massa.

Dalam geografi, mass wasting dipandang sebagai sebuah fenomena alam. Jika mass wasting terjadi dalam skala besar, dampak utama yang paling terlihat ialah perubahan bentuk geografis di kawasan tersebut.

Pengertian mass wasting

Menurut Djauhari Noor dalam buku Geomorfologi (2014), mass wasting adalah perpindahan tanah, regolith serta batuan, yang diakibatkan oleh adanya gaya gravitasi dengan cara rayapan, aliran, rebahan ataupun jatuhan. Mass wasting lumrah terjadi di daerah lereng pegunungan.

Mengutip dari situs U.S. National Park Service, selain disebabkan oleh gravitasi, mass wasting juga bisa dipengaruhi oleh curah hujan serta aktivitas seismik di kawasan tersebut. Contoh mass wasting yang cukup sering terjadi ialah tanah longsor.

Baca juga: Peran Mikroorganisme Tanah

Jenis mass wasting

  • Tanah longsor atau land slide

Melansir dari United States Geological Survey, tanah longsor merupakan fenomena dimana tanah bergerak dengan kecepatan tertentu ke arah bawah. Selain pergerakan tanah, land slide juga menyebabkan adanya aliran berupa bebatuan atau lumpur ke arah bawah.

Tanah longsor disebabkan oleh gravitasi. Namun, fenomena ini juga bisa disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, erosi sungai, perubahan air tanah, gempa bumi, aktivitas vulkanik, dan lain sebagainya.

  • Rayapan tanah atau soil creep

Soil creep merupakan mass wasting yang terjadi secara lambat. Umumnya terjadi di kawasan lereng. Umumnya soil creep bisa diketahui dari dinding bangunan yang retak atau adanya pembengkokan lapisan bebatuan di suatu kawasan.

  • Aliran lumpur atau mudflow

Dalam Encyclopedia Britannica, disebutkan jika mudflow adalah aliran air yang mengandung partikel lumpur dalam jumlah besar. Umumnya aliran lumpur ini memiliki tingkat kepadatan lebih tinggi dibanding aliran sungai.

Mudflow sering terjadi di area lereng, khususnya area yang cukup sering terjadi erosi. Aliran lumpur biasanya disebabkan oleh curah hujan tinggi yang bercampur dengan struktur batuan atau tanah yang mudah terkikis.

Baca juga: Mengapa Polutan Tanah Berupa Zat Organik Mudah Menyatu dengan Tanah?

  • Guguran batu atau rockfall

Guguran batu merupakan massa batuan yang menuruni tebing atau lereng curam. Massa batuan ini bisa bergerak dengan jatuh bebas, terpental, berguling ataupun meluncur bebas. Untuk ukuran batunya berbeda, yakni mulai dari kecil hingga besar.

  • Aliran tanah atau earth flow

Aliran tanah adalah aliran tanah yang terkadang turut disertai material bebatuan, bergerak ke bawah lereng di bawah tarikan gravitasi. Umumnya earth flow terjadi di area sekitar cekungan besar, khususnya di kawasan material yang lapuk. Curah hujan dan kemiringan lereng sangat berpengaruh pada terjadinya aliran tanah.

Pernahkah Kamu mendengar istilah masswasting? Masswasting merupakan pemindahan massa batuan atau tanah berat secara besar-besaran, menuju ke tempat yang lebih rendah. Proses pemindahan ini bisa terjadi seperti pada proses erosi. Hanya saja, pada masswasting, tenaga yang menyebabkan proses pemindahan massa batuan atau tanah ini dikarenakan terlepasnya dari bahan induk, dan dipengaruhi oleh gaya gravitasi.

Jadi, bisa dipahami bahwa pengertian Masswasting adalah aktivitas pergerakan massa batuan hasil pelapukan atau sedimentasi yang disebabkan oleh pengaruh gravitas, sehingga menuruni lerengan. Karena adanya peristiwa masswasting ini, bentang alam dapat mengalami perubahan, terutama jika masswasting terjadi dalam skala besar.

Salah satu jenis mass wasting yang populer dan sering terjadi adalah longsor. Longsor adalah satu jenis masswasting yang terbilang berbahaya. Longsor berpotensi menyebabkan kerusakan besar terhadap hal-hal yang dilaluinya, seperti pemukiman, juga kehidupan masyarakat yang dilalui longsor. 

Fenomena mass wasting ini sering juga dikenal sebagai gerakan lereng atau gerakan massa. Gerakan ini merupakan proses geomorfik dari tanah, regolith, dan lereng bawah batuan bergerak yang ada di bawah gaya gravitasi. 

Agar lebih bisa memahami apa itu masswasting, kita bisa melihat pada contoh masswasting berikut:

Ada beberapa jenis masswasting atau tipe masswasting, seperti:

Masswasting memang seringkali menyebabkan kerugian bagi alam dan manusia. Namun, masswasting ini bisa juga dicegah dengan melakukan beberapa hal, seperti berikut:

Demikian artikel mengenai pengertian masswasting, serta berbagai seluk beluk tentang masswasting. Semoga mudah dipahami dan bermanfaat bagi para pembaca. 

Masswasting merupakan pergerakan massa batuan hasil pelapukan atau sedimentasi yang menuruni lerengan dikarenakan pengaruh gravitasi. Masswasting dapat merubah bentang alam jika terjadi dalam skala yang besar. 

Longsor merupakan salah satu jenis masswasting yang berbahaya karena dapat merusak pemukiman dalam waktu singkat. Longsor di Ponorogo baru-baru ini merupakan salah satu masswasting terbesar yang melanda Indonesia. Puluhan jiwa terkubur longsor dan ratusan rumah hancur. Baca juga: Bedanya patahan dextral dan sinistral

Jelaskan apa yang dimaksud dengan mass wasting Serta sebutkan faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena tersebut?

Masswasting berupa longsoran batu

Fenomena masswasting dapat terjadi akibat kombinasi berbagai faktor diantaranya:

1. Kemiringan lereng

Kondisi lereng yang curam akan memperbesar terjadinya masswasting karena gaya gesek semakin rendah. Lereng yang miring sebaiknya tidak ditinggali atau masuk zona merah karena rawan longsor.

2. Gravitasi

Semakin besar derajat kemiringan lereng maka semakin besar pula gravitasi yang bekerja sehingga material akan cenderung menuruni lereng.

3. Air

Air berfungsi sebagai penambah besarnya gerakan juga penambah beban sehingga dapat mempermudah gerakan. Keberadaan air diantara butir-butir atuan atau tanah dapat mengurangi daya kohesi antara material sehingga mudah terurai. 

4. Gempa atau getaran

Gempa bumi atau getaran akibat mesin dapat membuat retakan di bukit dan lereng sehingga akan mudah untuk bergerak menuruni lereng.

5. Curah hujan 

Curah hujan yang tinggi akan membuat limpasan air di lereng semakin besar dan akan menyebabkan erosi. 

6. Perubahan kondisi vegetasi

Kondisi lereng yang gundul akan lebih mudah untuk mengalami masswasting dibandingkan lereng yang ditumbuhi banyak vegetasi dengan akar yang kuat.

Masswasting dapat diklasifikasikan dalam berbagai tipe sebagai berikut:

1. Rayapan tanah (soil creep)

Rayapan tanah merupakan proses gerakan tanah yang sangat lambat. Rayapan tanah dapat dilihat dari adanya permukaan tanah bergelombang, tiang listrik miring, pagar miring dan dinding bangunan yang retak. Baca juga: Kondisi geografi Indonesia

2. Aliran tanah (earth flow)

Aliran tanah umumnya terjadi pada wilayah lembab dengan lereng curam. Fenomena ini terjadi dalam beberapa jam dan menghasilkan timbunan material berbentuk seperti undakan.

Rayapan tanah

3. Aliran lumpur (mud flow)

Aliran lumpur bisa terjadi menuruni lereng di perbukitan dan pegunungan. Aliran lumpur dapat terjadi pada perbukitan di gurun pasir saat hujan deras.

Aliran lumpur dapat terjadi pada gunung api yang baru meletus. Hujan membawa abu vulkanik sisa letusan menuruni lereng hingga ke sungai membentuk banjir lahar.

4. Tanah longsor (landslide)

Tanah longsor adalah massa batuan yang meluncur dengan cepat ke bawah lereng. Ada dua bentuk tanah longsor ayitu longsoran baru (rock slide) dan runtuhan tanah (slump). Longsoran baru berupa massa batuan induk yang meluncur turun pada bidang miring yang rata seperti patahan. 

Sementara runtuhan tanah adalah massa batuan yang meluncur turun pada bidang miring yang cekung. Baca juga: Bedanya awan cirrus, stratus dan cumulus

5. Guguran batau (rock fall)

Masswasting paling cepat adalah guguran batu. Fenomena ini berupa massa batuan yang bergerak jatuh bebas dari tebing curam. Ukuran baru yang gugur dapat bervariasi mulai batu kecil hingga bongkahan sebesar rumah.

Masswasting dapat dicegah dengan melakukan hal berikut:

- menamam pohon kayu berakar kuat di lereng terjal.

- tidak membuat sawah di atas lereng terjal.

- tidak membuat getaran di atas lereng.

- tidak membangun rumah di bukit yang miring. 

Gambar: www.ndsu.edu