Jelaskan aliran arus listrik pada saat kunci kontak posisi ST dimana motor starter memutarkan engine

Bisaotomotif.com, Kembali lagi dengan membahas cara kerja motor starter, fungsi, komponen beserta gambar rangkaiannya yang ada pada kendaraan, sistem yang berfungsi sebagai penggerak mesin pertama kali agar mesin hidup dan bisa dijalankan, suatu sistem yang ditujukan untuk mempermudah manusia dalam menghidupkan mesin mobil.

Kita tahu pada mesin-mesin konvensional terutama seperti mesin diesel satu silinder, untuk menghidupkan maka harus diongkel (menggunakan tenaga manusia).

Masak iya mobil juga harus diongkel? Ngga di ongkel yaa di dorong? Kan ngga mungkin kan, pasti butuh sistem yang hanya diputar melalaui switch kontak mesin bisa hidup, bahkan mobil-mobil sekarang ini untuk menstarter mobil tinggal pencet saja.

Sebagai dasar dari segala macam jenis motor starter, yang kami jelaskan saat ini merupakan motor starter tipe konvensional, tetapi pada dasarnya cara kerjanya sama walaupun jenisnya berbeda seperti motor starter tipe reduksi maupun rotary.

Mengenal Fungsi Motor Starter

Fungsi motor starter adalah untuk merubah energi listrik dari baterai menjadi energi gerak untuk memutar poros engkol pertama kali agar mesin dapat hidup menjalankan siklus kerjanya.

Output dari motor starter adalah putaran di gigi pinion yang apabila aktif akan maju dan berhubungan dengan ring gear pada fly wheel. Ring gear ini berhubungan langsung dengan crank shaft (poros engkol).

Pada motor starter terdapat gigi pinion, gigi pinion ini bisa maju mundur yang apabila aktif maka gigi pinion akan maju dan berhubungan dengan ring gear pada fly wheel. Fly wheel ini berhubungan langsung dengan poros engkol.

Komponen Motor Starter

Untuk mengetahui bagian-bagian motor starter, perhatikan gambar di bawah ini :

Jelaskan aliran arus listrik pada saat kunci kontak posisi ST dimana motor starter memutarkan engine
Komponen motor starter

  1. Gigi Pinion
    Adalah komponen yang berhubungan dengan ring gear pada fly wheel. Gigi pinion sebagai output putaran motor starter, dan memutar ring gear untuk memutar mesin pertama kali sampai mesin hidup.
  2. Magnetic Switch
    Berfungsi untuk mendorong pinion gear sehingga berhubungan dengan ring gear dan sebagai main switch yang memungkinkan arus yang besar langsung dari baterai mengalir ke motor starter. Lebih lanjut : Fungsi dan Cara Kerja Magnetic Switch
  3. Yoke dan Pole Core
    Yoke berfungsi sebagai tempat/dudukan pole core. Sementara pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat medan magnet.
  4. Field Coil
    Merupakan lempengan tembaga yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnet yang diperlukan armature untuk merubah energi listrik menjadi energi gerak.
  5. Armature
    Berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi gerak (putar).
  6. Brush atau Sikat
    Terdiri dari dua jenis yaitu brush positif dan brush negatif, brush positif berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dari field coil ke armature. Sementara brush negatif berfungsi mengalirkan dari armature ke massa.
  7. Armature Brake
    Berfungsi sebagai pengereman putara armature setelah lepas dari perkaitan dengan fly wheel (roda gila).
  8. Drive Lever
    Berfungsi untuk mendorong pinion gear dari perkaitan ring gear dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan ring gear pada saat mesin sudah hidup.
  9. Starter Clutch
    Berfungsi sebagai pengaman dari motor starter pada saat putaran mesin cenderung memutar pinion gear (karena putaran mesin lebih cepat) sehingga motor starter tidak mengalami kerusakan.
  10. Pinion Gear
    Berfungsi sebagai gear output yang menyalurkan energi putar yang dihasilkan motor starter ke ring gear (mesin).

Cara Kerja Motor Starter

Untuk cara kerja motor starter dibagi menjadi beberapa bagian, agar lebih mudah dipahami. Tetepi kesemua itu adalah suatu proses yang berkelanjutan. Berikut tahap-tahapnya :

1. Cara Kerja Motor Starter pada saat kunci kontak pada posisi START

Jelaskan aliran arus listrik pada saat kunci kontak posisi ST dimana motor starter memutarkan engine
Cara kerja motor starter posisi start

Dalam kunci kontak terdapat beberapa posisi seperti LOCK, OFF, ACC, ON dan ST. Nah untuk menstarter mobil/kendaraan adalah dengan memutar kunci kontak ke posisi ST/Starter. Ketika posisi arus dari baterai akan mengalir ke pull-in coil dan hold-in coil, dan berikut ini adalah aliran arus yang terjadi :

1. Arus dari baterai > Kunci kontak terminal ST > terminal 50 pada solenoid > pull-in coil > terminal C > field coil > brush positif > armaure > brush negatif > massa. Terbentuk medan magnet pada kumparan pull-in coil.

2. Arus dari baterai > Kunci kontak terminal ST > terminal 50 pada solenoid > kumparan hold in coil > massa. Terbentuk medan magnet pada kumparan hold-in coil.

Ketika pull-in coil dan hold in coil teraliri arus, maka akan terjadi kemagnetan pada kedua kumparan.

Arus memiliki arah, karena kedua kumparan dialiri arus dengan arah yang sama maka kedua-duanya akan menimbulkan magnet yang saling menguatkan, dan kemagnetan pada keduanya ini akan menarik (pull) plunger ke-arah main switch.

Disamping itu drive lever juga akan menggeser starter clutch, agar pinion gear berhubungan dengan ring gear.

Pada saat yang sama arus yang relatif kecil juga mengalir ke field coil dan kumparan armature, maka putaran yang dihasilkan motor starter masih lambat.

Tetapi lambatnya putaran yang dihasilkan ini justru malah menguntungkan, pasalnya akan membuat proses perkaitan antara pinion gear dengan ring gear akan semakin mulus. Pada proses ini kontak plate belum menutup sepenuhnya main switch.

2. Cara Kerja Motor Starter – Pada saat pinion berkaitan penuh dengan ring gear

Jelaskan aliran arus listrik pada saat kunci kontak posisi ST dimana motor starter memutarkan engine
Gambar rangkaian cara kerja motor starter saat pinion berhubungan dengan ring gear

Pada saat pinion gear berkaitan penuh dengan ring gear, maka contact plate akan menutup main switch. Nah, kondisi yang seperti ini aliran arusnya dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :a. Batarai > kunci kontak terminal st > terminal 50 > hold-in coil > massa.

b. Baterai > terminal 30 > Contact plate > terminal C > Field coil > armature > massa.

Salah satu komponen mesin mobil yang punya memiliki penting adalah dinamo starter. Dinamo ini adalah komponen penting untuk menyalakan mobil. 

Salah satu komponen mesin mobil yang memiliki peran penting adalah dinamo starter. Dinamo ini adalah komponen vital pada kendaraan, terutama saat mesin kendaraan akan dinyalakan.

Selain itu, komponen ini dapat bekerja untuk menggerakkan maupun memutar roda dan menjalankan kendaraan bermesin.

Pengertian Dinamo Starter

Baca Juga : Penyebab Busi Motor Cepat Rusak

Dinamo starter atau lebih dikenal sebagai motor starter pada kendaraan mobil ini memiliki fungsi untuk memutar mesin kendaraan untuk pertama kali.

Lebih tepatnya, fungsinya sebagai pemutar gigi flywheel untuk menggerakan atau menyalakan mesin mobil. Penggerakan mesin tersebut berasal dari perubahan energi listrik ke energi gerak.

Fungsi Dinamo Starter

Penggunaan dinamo starter mobil ini dapat dipakai untuk pemutaran mesin untuk pertama kalinya. Saat menghidupkan mesin kendaraan atau starter, maka sebaiknya Anda melakukan pemijakan pada pedal kopling.

Baca Juga : Cara Merawat Kamera dan Sensor Parkir pada Mobil

Hal ini dilakukan agar pengendara tidak lupa bahwa sebelum dilakukan starter mesin, gigi persneling harus dalam kondisi netral. Pasalnya, mobil akan jalan langsung atau mental saat dilakukan starter.

Komponen Dinamo Starter

Bagi para pengguna mobil, tentunya wajib tahu apa saja komponen dinamo starter. Hal ini penting agar Anda dapat mengetahui fungsi sekaligus permasalahan yang mungkin ditimbulkan dari bagian tersebut. Berikut beberapa komponennya.

Komponen ini merupakan bagian yang memiliki bentuk mirip tabung atau silinder pada bagian motor utama. komponen ini lebih dikenal sebagai solenoid starter. Hal ini dikarenakan susunannya terdiri atas kumparan maupun coil.

Baca Juga : Fungsi Gearbox Mobil: Cara Kerja dan Ciri Kerusakannya

Peran utama pada komponen tersebut adalah kemampuan untuk menggerakkan drive pinion dan memberikan tegangan pada bagian motor utama.

Perlu Anda ketahui pula bahwa terdapat dua buah coil yang terletak pada solenoid, salah satunya adalah pull in coil yang memiliki fungsi sebagai komponen pendorong plunger untuk menghidupkan sekaligus menggerakkan drive pinion.

Kemudian, ada hol in coil. Komponen ini terletak pada bagian depan pull in coil. Kegunaan komponen ini sebagai penahan pada pergerakan pull in coil yang mampu menghubungkan arus listrik pada baterai menuju motor utama.

Kinerja dari pemakaian solenoid starter ini dengan menggunakan gaya listrik magnetik yang terkandung di dalam coil. Sebagaimana diketahui bahwa aliran listrik mengalir melalui coil, dan akan membentuk sebuah medan magnet dengan arah tertentu.

Pembentukan medan magnet tersebut dapat digunakan sebagai penggerak drive pinion agar pinion gear dapat saling tertaut pada flywheel. Karakteristik dari solenoid ini mirip coil dengan inti besi ditempatkan pada bagian tengah lilitan tembaga.

Namun, lilitan ini mempunyai jumlah yang cukup banyak. Selain itu, dimensinya relatif besar. Hal tersebut dapat menggerakkan plunger dengan cepat sekaligus kuat.

Komponen ini terdapat pada bagian ujung pull in coil. Kegunaannya hanya satu yaitu menghubungkan gerakan pada pull in coil menuju drive lever.

Selain itu, komponen ini dapat digunakan sebagai batang yang menghubungkan daya tarik pull in coil dengan kuat.

Tutup solenoid merupakan serangkaian penutup solenoid starter yang ditempatkan pada bagian depan starter. Tidak hanya penutup, setiap komponen dapat digunakan sebagai media yang menghubungkan antara arus dari sistem menuju aktuator starter.

Terdapat 3 macam terminal pada bagian motor starter. Yang pertama adalah terminal 50 sebagai penghubung rangkaian starter pada kunci kontak.

Selanjutnya, ada terminal 30 bagian terminal yang menerima arus listrik dari baterai dan terminal c untuk pendistribusian arus utama dari solenoid menuju motor starter agar bisa berputar.

Jelaskan aliran arus listrik pada saat kunci kontak posisi ST dimana motor starter memutarkan engine

Komponen ini merupakan rangkaian coil magnet yang dipakai untuk meningkatkan kemagnetan yang ada di sekitar rotor coil.

Pada prinsipnya, kerja motor listrik harus terdapat medan magnet yang terletak di sekitar rotor dan komponen ini yang akan menyediakannya. Dalam hal ini, terdapat beberapa bagian field coil, yakni yoke, pole core, dan kumparan

Komponen ini lebih dikenal sebagai rotor coil atau kumparan yang ditempatkan pada poros motor. Kegunaan utamanya ditujukan sebagai pembangkit medan magnet yang akan bereaksi dengan field coil magnetic agar terjadi pergerakan.

Biasanya, armature coil berbentuk seperti kumparan tembaga. Namun, perbedaannya pada armature memiliki lilitan berjumlah banyak, sehingga diameternya juga besar.

Komponen berada tepat di bagian depan armature coil. Karakteristiknya mirip tembaga yang saling tersegmentasi.

Kegunaan commutator sebagai penghubung arus listrik dari brush ke kumparan armature. Bentuk commutator dapat mengatasi adanya korsleting karena kinerja commutator terhubung arus positif dan negatif.

Komponen ini terdapat pada solenoid dengan bentuk garpu yang dapat digunakan untuk penggerak gear. Komponen tersebut bekerja dengan sistem tuas.

Komponen ini terdapat pada main motor dengan rangkaian sikat sebagai penghubung arus listrik ke dinamis konduktor melalui konduktor statis. Maksudnya, brush mengirimkan sinyal pada arus listrik dari terminal 50 menuju armature coil.

Bagian ini memiliki fungsi untuk memutuskan maupun menghubungkan putaran starter ke flywheel. Cara kerjanya adalah memanfaatkan slide gerak memakai model miring. Disini juga terdapat overlap clutch pada bagian ujung drive pinion.

Komponen berikutnya memiliki bentuk seperti roda gigi yang ditempatkan pada ujung drive pinion shaft. Kegunaan komponen tersebut sebagai penghubung putaran yang diperoleh dari motor listrik ke bagian poros engkol melalui flywheel.

Kegunaan komponen ini adalah sebagai pelindung dan tempat peletakan beragam jenis komponen starter.

Housing dibuat dari bahan logam terdiri dari housing utama dalam bentuk tabung. Fungsi dari komponen ini untuk melindungi roda gigi pinion maupun housing cap.

Cara Kerja Dinamo Starter

secara umum cara kerja dari dinamo starter yaitu saat dilakukan starter switch atau kunci kontak dengan kondisi start dan arah aliran arus pull in coil, dinamo melakukan penarikan hubungan pada bagian terminal “30” dengan terminal C.

Tidak ada jalur yang diputus diantara Pull in Coil hingga ke ground. Namun, arus listrik mengalami pemutusan karena disebabkan oleh karbon brush habis.

Carbon brush ini ditempatkan sebelum maupun sesudah armature. Pull in coil tidak akan hidup atau bekerja dan motor starter juga akan terjadi hal yang sama.

Tanda pada mobil dengan relay starter, biasanya akan terdengar hubungan relay starter terhubung saat starter. Namun, jika dinamo starter tidak bekerja, hal ini mungkin terjadi jika carbon brush habis.

Pada keadaan normal, pull in coil akan menarik kontak pada plunger dan shift lever dengan mendorong pinion. Hal ini dimaksudkan agar dapat terhubung pada putaran motor starter dengan flywheel secara elektrik dengan arah aliran arus listrik.

Setelah kontak pada solenoid dan terminal C saling terhubung, maka pull in coil tidak bekerja lagi. Hal ini dikarenakan tegangan antara terminal 50 dan terminal C hampir seimbang.

Saat motor starter memutar roda gila, maka hold in coil mengambil peran untuk melakukan penahanan kontak agar dapat menghubungkan terminal 30 dan terminal C.

Komponen ini sekaligus menahan gigi pinion untuk perputaran flywheel sehingga mesin dapat menyala.

Sampai disini, mengingat ini adalah komponen yang sangat penting, maka Anda harus merawatnya dengan baik. Jika ada kerusakan, segera lakukan perbaikan.

Jangan lupa juga untuk melakukannya di bengkel Suzuki resmi terdekat. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan hasil pengerjaan yang maksimal.