Eubacteria vs cyanobacteria Show
Bakteri adalah kerajaan terbesar di antara organisme mikro. Eubacteria juga dikenal sebagai "bakteri sejati" dan biasanya merupakan organisme prokariotik uniseluler mikroskopis tanpa nukleus dan tanpa organel seluler seperti mitokondria, ribosom, dll. Cyanobacteria adalah bakteri berwarna hijau biru yang dianugerahi dengan nukleus tetapi sedikit dimodifikasi karena fungsinya. Cyanobacteria adalah jenis eubacteria. Cyanobacteria adalah sub kelompok eubacteria yang memperoleh energi melalui fotosintesis. Ciri terpenting dan karakteristik dari jenis bakteri ini adalah bahwa mereka menghasilkan oksigen sebagai produk sampingan dari fotosintesis. Cyanobacteria melakukan fotosintesis untuk mendapatkan energi untuk fungsinya sendiri dan sebagai hasilnya mereka menghasilkan oksigen. Dalam proses rumit ini, mereka mengubah nitrogen dari udara atmosfer menjadi amonia dan nitrat. Mereka secara efektif membuat produk nitrogen ini tersedia di tanah untuk pemanfaatan tanaman. Untuk melakukan semua tugas ini, cyanobacteria memiliki pertumbuhan sel khusus yang disebut sebagai heterocysts. Heterokista adalah sel khusus yang dikustomisasi untuk mengubah nitrogen dari udara; bahkan jika ada jumlah nitrogen yang langka, mereka berhasil mengubahnya menjadi amonia di tanah. Pada dasarnya, heterocyst adalah sel pengikat nitrogen yang dibentuk oleh cyanobacteria jika terjadi kelangkaan nitrogen di udara. Mereka melakukan konversi nitrogen ini menjadi amonia di hadapan enzim yang disebut nitrogenase. Bahkan nitrogen yang dikonversi digunakan oleh sel-sel cyanobacteria. Dalam kondisi biasa, enzim nitrogenase tetap tidak aktif oleh adanya oksigen di udara sekitarnya. Eubacteria adalah bentuk bakteri yang paling umum. Kerajaan Eubacteria dibagi menjadi lima filum yang disebut sebagai spirochetes, klamidia, bakteri gram positif, cyanobacteria, dan proteobacteria. Secara teknis, eubacteria adalah bakteri yang tidak memiliki nukleus. Eubacteria kekurangan mitokondria dan kloroplas dan memiliki dinding sel yang kaku yang terbuat dari proteoglikan. Eubakteri ini dibagi oleh pembelahan biner yang secara sederhana, pembagian kromosom menjadi dua bagian. Ini adalah metode reproduksi aseksual. Semua eubacteria berbentuk spiral, berbentuk batang atau berbentuk bola. Mereka membentuk spora yang tahan terhadap dehidrasi dan suhu ekstrem dan karenanya, membuat eubakteri tahan dan tangguh. Membran sel terdiri dari fosfolipid bilayer yang tidak mengandung kolesterol dan steroid. Mereka memperoleh nutrisi mereka dengan mekanisme photoautotroph, chemoautotroph, photoheterotroph atau chemoheterotroph tergantung pada sumber energi. Sumber energi dapat berupa bahan kimia ringan, organik, atau anorganik. Eubacteria sangat berguna dalam industri karena digunakan dalam produksi obat-obatan medis tertentu, anggur, keju dan bahkan produk susu. Eubacteria tertentu juga digunakan pada tanaman air limbah untuk mengolah dan membersihkan air. Ringkasan: Eubacteria dan cyanobacteria sangat penting untuk keperluan industri mereka. Eubacteria adalah kerajaan yang lebih besar yang dibagi lagi menjadi lima subkelompok dan cyanobacteria adalah salah satu subkelompok. Karakteristik grup selalu berlaku untuk subkelompok juga. Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa semua cyanobacteria adalah bentuk eubacteria, tetapi semua eubacteria tidak berwarna biru-hijau dan karenanya tidak dapat disebut sebagai cyanobacteria.
Gramedia Literasi – Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup ke dalam 5 kingdom, yaitu Protista, Fungi, Monera, Animalia dan Plantae. Pengelompokan ini didasarkan pada susunan sel, tingkatan makhluk hidup dan cara makhluk hidup memenuhi makanannya. Kemudian sistem ini diubah dengan dipecahnya kingdom monera menjadi kingdom Archaebacteria dan Eubacteria. Mari mengenal kingdom archaebacterial lebih dekat Grameds, berikut penjelasannya. PENGERTIAN ARCHAEBACTERIAArchaebacteria adalah sel-sel paling awal (kuno) yang memiliki kedekatan dengan organisme eukariotik (memiliki membran inti sel). Istilah Archaebacteria berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata archaio yang berarti kuno. Oleh sebab itu, Archaebacteria merupakan organisme tertua yang hidup di bumi.Archaebacteria hidup dengan lingkungan ekstrem yang diduga lingkungan kehidupan awal bumi. Archaebacteria atau disebut juga dengan bakteri purba karena merupakan organisme yang metabolisme energi khasnya membentuk gas metana (CH4) dengan cara mereduksi karbon dioksida (CO2). Archaebacteria bersifat anaerobik dan kemosintetik dengan dinding selnya yang tidak mengandung peptidokglikan, namun membran plasmanya mengandung lipid. Hidup di lingkungan yang ekstrim. Archaebacteria terdiri dari bakteri-bakteri yang hidup di tempat-tempat kritis atau ekstrim, misalnya bakteri yang hidup di air panas, bakteri yang hidup di tempat berkadar garam tinggi, dan bakteri yang dapat hidup di tempat yang panas atau asam, seperti di kawah gunung berapi, dan di lahan gambut. [algolia_carousel] Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai berbagai bakteri jenis lainnya serta virus, maupun jamur kamu dapat membaca buku Ensiklopedia Biologi Volume 2: Bakteri, Virus& Protista, Jamur. CIRI-CIRI ARCHAEBACTERIAArchaebacteria dapat hidup di tempat yang ekstrim, seperti pada sumber air panas dengan temperatur 92ᴼC hingga tempat yang hampir beku di Antartika. Archaebacteria juga dapat ditemukan pada tempat-tempat dengan kadar asam atau kadar garam yang sangat tinggi. Archaebacteria sebagai organisme uniseluler memiliki ciri – ciri sebagai berikut, Grameds:
Perbedaan eubacteria dan archaebacteria terutama terletak pada sifat biokimianya. Misal pada eubacteria dengan ikatan ester di lapisan lemak membran plasma, sedangkan archaebacteria memiliki ikatan dalam bentuk ester. Struktur antara Kingdom Eubacteria dan Archaebacteria hampir sama. Satu-satunya perbedaan terdapat pada komposisi struktur bakteri. Berikut gambaran umum dari struktur bakteri Grameds:
SISTEM REPRODUKSI ARCHAEBACTERIABakteri umumnya bereproduksi secara aseksual. Selain itu, bakteri juga berkembang biak dengan bertukar materi genetik dengan bakteri lain. Proses transfer materi genetik ini juga disebut dengan rekombinasi parasexual atau genetik. Pertumbuhan bakteri, yaitu pembelahan sel dalam koloni bakteri, meningkatkan jumlah koloni dengan cepat. Faktor-faktor yang mempengaruhi berlangsungnya reproduksi, diantaranya suhu (suhu optimal – 300°C), kelembaban (bakteri tumbuh dengan baik di lingkungan yang lembab), sinar matahari (menghambat pertumbuhan bakteri karena menghancurkan struktur kromosom bakteri), bahan kimia (kerusakan atau membunuh dinding sel bakteri dan menghambat pertumbuhan bakteri). Ketersediaan cadangan makanan dan sisa metabolisme (pengurangan cadangan makanan dalam medium dan munculnya metabolisme limbah bakteri menghambat pertumbuhan koloni bakteri). Archebacteria berkembang biak melalui pembelahan biner, pembelahan multipel, pembentukan tunas, dan fragmentasi, berikut penjelasannya Grameds: Perpecahan BinerDalam pembelahan biner, bakteri membelah langsung dari satu sel menjadi dua sel, empat sel, delapan sel, enam belas sel, dan seterusnya. Formasi TunasFormasi tunas (Cyanophyta atau ganggang biru-hijau): Bakteri membentuk tunas dalam bentuk ranting dan akhirnya mengendap membentuk bakteri baru. Dapat ditemukan di keluarga Sreptomycetaceae. FragmentasiFragmentasi (Cyanophyta atau ganggang biru-hijau): Fragmentasi adalah pemutusan bagian tubuh yang dapat membentuk individu baru. Biasa terjadi pada alga dalam bentuk benang, dan dapat ditemukan di osilator Grameds. Transfer Bahan Genetik pada bakteri archabacteria, diantaranya melalui:
KLASIFIKASI ARCHAEBACTERIAArchaebacteria meliputi organisme autotrof dan heterototrof. Jenis-jenis Archaebacteri adalah sebagai berikut.. Bakteri termo-asidofil Halobacterium Bakteri Metagen. Kingdom Archebacteria dikelompokkan lagi menjadi 5 filum, yaitu : CrenarchaeotaCrenarchaeota, banyak ditemukan di lingkungan laut. Crenarchaeota termasuk dalam hyperthermophiles, thermophiles, dan thermoacidophiles. EuryarchaeotaEuryarchaeota merupakan bagian yang sering diteliti dan sebagian besar termasuk dalam bakteri halophiles dan metanogenik. ThaumarchaeotaThaumarchaeota meliputi ammonia-oksidasi archaea dan yang diketahui dengan metabolisme energi. NanoarchaeotaNanoarchaeota, filum ini memiliki anggota perwakilan tunggal yaitu nanoarchaeum equitans. KorarchaeotaKorarchaeota, terdiri atas hyperthermophiles yang ditemukan pada suhu lingkungan yang tinggi. Kelompok Archaebacteria Berdasarkan Metabolisme dan HabitatArchaebacteria juga dikelompokkan berdasarkan metabolisme dan habitatnya. Berikut ini kelompok archaebacteria beserta contohnya. MentagonenMetanogen: merupakan kelompok Archaebacteria yang mereduksi karbondioksida (CO2) menjadi air (H2O) dan metana (CH4) menggunakan hidrogen (H2). Metanogen bersifat kemosintetik dan anaerobik. Habitatnya berada di rawa, lumpur dan tempat-tempat dengan sedikit oksigen. Ada juga beberapa spesies yang hidup dan bersimbiosi di dalam perut atau saluran pencernaan hewan ruminansia, seperti rayap, sapi, dan herbivora lain yang mengandalkan makanan berselulosa. Metanogen memiliki peranan penting dalam nutrisi. Contohnya yaitu Succinomonas amylolytica sebagai pemecah amilum di dalam pencernaan sapi. Selain itu metanogen juga berperan sebagai pengurai, sehingga dapat digunakan dalam pengolahan kotoran hewan untuk menghasilkan gas metana, yang menjadi bahan bakar alternatif. Metanogen mendapatkan makanan dengan cara membusukkan sisa-sisa tumbuhan yang telah mati, kemudian menghasilkan gas metana. Bakteri jenis ini mampu menghasilkan metana CH4 dari hasil oksidasi H2 dan CO2, contohnya:
Termofil EkstremTermofil ekstrim (termoasidofilik): Termofil ekstrim (termoasidofilik) ialah kelompok organisme Archaebacteria yang habitatnya berada di lingkungan yang bersifat asam dan bersuhu panas, dapat hidup dalam maksimum suhu 60- 80ᴼC. Termoasidofilik hidup dengan cara mengoksidasi air yang mengandung sulfur dan berada dekat lubang hidrotermal di laut bawah. Termoasidofilik merupakan kelompok Archaebacteria yang paling dekat dengan organisme eukariotik. Sulfolobus sp merupakan salah satu organisme termoasidofilik yang hidup di mata air panas bersulfur di Yellowstone National Park (Amerika Serikat). Sulfolobus sp hidup dengan mengoksidasi sulfur untuk mendapatkan energi. Kelompok ini disebut juga dengan termoasidofil, karena suka dengan asam dan panas. Organisme Archaebacteria yang lain yaitu Thermus aquaticus yang hidup pada air dengan suhu 105ᴼC di dekat lubang hidrotermal di laut dalam (kawah gunung api bawah laut). Contoh termoasidofilik yaitu : Thermoproteus tenax, Thermoplasma acidophilum, Humicola insolens, Chaetomium thermophilum, Thermomyces lanuginosus, Brevibacillus levickii, Thermoascus aurantiacus dan Sulfolobus yangmingensis. Halofil EkstremHalofil ekstrem (halofilik): Istilah Halofil berasal dari 2 kata bahasa yunani, yaitu ‘halo’ yang berarti garam dan ‘philos’ yang berarti pecinta. Halofil ekstrim (halofilik) merupakan kelompok Archaebacteria yang hidup di tempat yang asin dengan kadar garam tinggi, seperti di laut mati dan Great Salt Lake (danau garam di Amerika). Halofilik bersifat heterotrof. Untuk menghasilkan energi, Halofilik melakukan respirasi aerobik, ada pula yang dapat berfotosintesis. Contoh Halofil ekstrim : Genus Halobacterium, Halobacterium, Halococcus, Halogeometricum borinquense, Haloferax volcanii, Haloterrigena turkmenica, Halococcus dombrowskii, Halorubrum kocurii, Halobacterium salinarum, Haloarcula marismortui dan lain-lain. Reduksi SulfurReduksi sulfur: Seperti metanogen, reduksi sulfur tinggal di dekat ventilasi vulkanik dan kolam renang. Mereka menggunakan sulfur anorganik berlimpah yang kerap ditemukan di dekat ventilasi bersama dengan hydrogen sebagai makanan. Mereka juga memiliki toleransi panas yang sangat tinggi, sehingga dapat hidup dalam suhu hingga 85 derajat Celcius. Terdapat pula berbagai macam bakteri enterik serta selaput lendir yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari yang dapat kamu pelajari pada buku Bakteriologi 2 Buku Ajar Analis Kesehatan. MANFAAT ARCHAEBACTERIAArchaebacteria adalah organisme yang metabolisme energi khasnya membentuk gas metana (CH4) dengan cara mereduksi karbon dioksida (CO2). Archaebacteria bersifat anaerobik dan kemosintetik. Nama “archaebacteria,” dengan awalannya yang berarti “kuno,” juga Fakta bahwa sebagian besar Monera ditemukan pada saat bumi primitif menyebabkan banyak orang percaya bahwa archaebacteria mungkin bentuk awal kehidupan di planet ini. Manfaat Archaebacteria bagi kelangsungan hidup manusia, diantaranya:
Bakteri yang ada di dunia tidak semuanya dapat merugikan bagi manusia maupun hewan. Namun terdapat pula bakteri yang dapat membantu kelangsungan hidup manusia. Buku Segala Sesuatu Tentang Bakteri Dan Virus yang ada di bawah ini akan menjelaskan berbagai jenis bakteri yang ada di lingkungan. DAMPAK NEGATIF ARCHAEBACTERIA DAN PENANGGULANGANNYAMeski demikian ada juga archaebacteria yang merugikan manusia yaitu Archaebacteria yang dapat merusak makanan yang diawetkan dengan garam dan menyebabkan cepatnya pembusukan pada ikan laut, selain itu bakteri yang merugikan juga yang dapat menimbulkan penyakit. Hal tersebut dapat kamu simak pada buku Bakteriologi: Mikroorganisme Penyebab Infeksi di bawah ini. Menanggulangi bakteri perusak makanan yang dapat dilakukan antara lain dengan pengawetan dan pengolahan makanan. Sedangkan untuk menanggulangi bakteri yang menimbulkan penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan dan kesehatan, serta imunisasi. Berikut penjelasannya:
[algolia_carousel page=2] Demikian Pengertian, Ciri, Struktur Tubuh, Reproduksi, Klasifikasi, Manfaat dan Dampak Negatif Archaebacteria dalam Kehidupan Sehari-hari. Semoga bermanfaat Grameds, semangat belajar! [sc_fs_faq html=”true” headline=”h4″ img=”” question=”Jelaskan apa yang dimaksud dengan Archaebacteria?” img_alt=”” css_class=””] Archaebacteria atau disebut juga dengan bakteri purba merupakan organisme yang metabolisme energi khasnya membentuk gas metana (CH4) dengan cara mereduksi karbon dioksida (CO2). [/sc_fs_faq] [sc_fs_faq html=”true” headline=”h4″ img=”” question=”Apa saja perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria?” img_alt=”” css_class=””] Perbedaan eubacteria dan archaebacteria terutama terletak pada sifat biokimianya. Misal pada eubacteria dengan ikatan ester di lapisan lemak membran plasma, sedangkan archaebacteria memiliki ikatan dalam bentuk ester. Struktur antara Kingdom Eubacteria dan Archaebacteria hampir sama. Satu-satunya perbedaan terdapat pada komposisi struktur bakteri [/sc_fs_faq] [sc_fs_faq html=”true” headline=”h4″ img=”” question=”Mengapa Archaebacteria disebut sebagai bakteri purba?” img_alt=”” css_class=””] Archaebacteria hidup dengan lingkungan ekstrem yang diduga lingkungan kehidupan awal bumi. Archaebacteria atau disebut juga dengan bakteri purba karena merupakan organisme yang metabolisme energi khasnya membentuk gas metana (CH4) dengan cara mereduksi karbon dioksida (CO2). Archaebacteria bersifat anaerobik dan kemosintetik dengan dinding selnya yang tidak mengandung peptidokglikan, namun membran plasmanya mengandung lipid. Hidup di lingkungan yang ekstrim. Archaebacteria terdiri dari bakteri-bakteri yang hidup di tempat-tempat kritis atau ekstrim, misalnya bakteri yang hidup di air panas, bakteri yang hidup di tempat berkadar garam tinggi, dan bakteri yang dapat hidup di tempat yang panas atau asam, seperti di kawah gunung berapi, dan di lahan gambut. [/sc_fs_faq] [sc_fs_faq html=”true” headline=”h4″ img=”” question=”Apakah Archaebacteria bersifat eukariotik?” img_alt=”” css_class=””] Jawabannya adalah tidak karena Archaebacteria memiliki sel yang bersifat prokariotik (tidak mempunyai membran inti). [/sc_fs_faq] [sc_fs_faq html=”true” headline=”h4″ img=”” question=”Apa saja Peran Archaebacteria?” img_alt=”” css_class=””] 1. Beberapa enzim archaebacteria dalam industri makanan berguna untuk mengubah pati jantung menjadi dekstrin (sejenis karbohidrat). Contohnya : A.oryzae, Aspergillus niger, A. niger, Bacillus coagulans. 2. Enzim archaebacteria ditambahkan ke dalam deterjen atau sabun cuci untuk meningkatkan kemampuannya pada pH dan suhu tinggi. Contohnya : Streptococcus bovis, Bacillus stearothermophilus dan B.Lactobacillus plantarum. 3. Sebagai penghasil biogas untuk bahan bakar alternatif. [/sc_fs_faq]
Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.
|