Interaksi manusia dan lingkungan akan berjalan dengan baik jika manusia dapat

Avisena Ashari Rabu, 11 November 2020 | 08:07 WIB

Interaksi manusia dan lingkungan akan berjalan dengan baik jika manusia dapat

Contoh interaksi manusia dengan lingkungan. Mengapa manusia perlu berinteraksi dengan lingkungan hidupnya? (FaustFoto / Tree photo created by prostooleh / Freepik)

Bobo.id - Apakah teman-teman tahu mengapa manusia perlu berinteraksi dengan lingkungannya?

Untuk mengetahui mengapa manusia perlu berinteraksi dengan lingkungannya, kita perlu mengetahui tentang interaksi lingkungan.

Apa itu interaksi sosial dan interaksi lingkungan, ya?

Interaksi Sosial dan Interaksi Lingkungan

Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan antarindividu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

Sedangkan, interaksi interaksi lingkungan atau interaksi dengan lingkungan hidup, merupakan interaksi antara manusia dengan lingkungan yang terbentuk secara alami. Contoh lingkungan alami itu misalnya gunung dan sungai.

Baik interaksi sosial dan interaksi lingkungan ini sama-sama perlu dilakukan oleh manusia.

Mengapa Manusia Perlu Berinteraksi dengan Lingkungan Hidupnya?

Tahukah kamu? Terdapat hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan hidupnya, lo!

Manusia perlu berinteraksi dengan lingkungan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, teman-teman.

Baca Juga: Contoh Hak dan Kewajiban Anak di Lingkungan Masyarakat


Page 2


Page 3

Interaksi manusia dan lingkungan akan berjalan dengan baik jika manusia dapat

FaustFoto / Tree photo created by prostooleh / Freepik

Contoh interaksi manusia dengan lingkungan. Mengapa manusia perlu berinteraksi dengan lingkungan hidupnya?

Bobo.id - Apakah teman-teman tahu mengapa manusia perlu berinteraksi dengan lingkungannya?

Untuk mengetahui mengapa manusia perlu berinteraksi dengan lingkungannya, kita perlu mengetahui tentang interaksi lingkungan.

Apa itu interaksi sosial dan interaksi lingkungan, ya?

Interaksi Sosial dan Interaksi Lingkungan

Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan antarindividu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

Sedangkan, interaksi interaksi lingkungan atau interaksi dengan lingkungan hidup, merupakan interaksi antara manusia dengan lingkungan yang terbentuk secara alami. Contoh lingkungan alami itu misalnya gunung dan sungai.

Baik interaksi sosial dan interaksi lingkungan ini sama-sama perlu dilakukan oleh manusia.

Mengapa Manusia Perlu Berinteraksi dengan Lingkungan Hidupnya?

Tahukah kamu? Terdapat hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan hidupnya, lo!

Manusia perlu berinteraksi dengan lingkungan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, teman-teman.

Baca Juga: Contoh Hak dan Kewajiban Anak di Lingkungan Masyarakat

Interaksi manusia dan lingkungan akan berjalan dengan baik jika manusia dapat

Alam dan manusia memiliki kesamaan yakni merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai sesama makhluk, sudah seharusnya manusia dapat menjaga hubungan harmonis dengan alam dengan cara merawat dan menjaga lingkungan, dan tidak merusaknya.

Dalam kuliah umum “Etika Lingkungan di Jepang” pada Sabtu (17/09), Aoki Takenobu, Ph.D., dosen tamu UMY dari Chiba University, Jepang menjelaskan bahwa masyarakat Jepang percaya bahwa setiap benda memiliki jiwa. Berdasar pada kepercayaan itulah, masyarakat Jepang menjadi semakin menghormati alam dan lingkungan yang ada di sekitar mereka.

Dalam kuliah yang dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Pertanian tersebut, Aoki menjelaskan tentang tiga keyakinan yang dianut oleh kebanyakan masyarakat Jepang, yakni Shinto, Buddha dan Konfusianisme. Meskipun tiga kepercayaan berbeda, tetapi pola pemikiran ketiga kepercayaan tersebut memiliki kesamaan dan hampir tidak dapat dibedakan.

“Penganut Shinto memiliki 1.000 dewa. Setiap hal itu ada dewanya, seperti dewa padi, dewa ilmu, dan lain-lain. Penganut Budha percaya bahwa setiap makhluk punya jiwa. Jadi tidak ada perbedaan antara manusia dengan hewan atau tumbuhan. Penganut konfusianisme percaya tentang prinsip langit dan manusia. Ketiganya memiliki kesamaan yakni saling menghargai benda-benda dan lingkungan yang ada di sekitarnya,” jelas Aoki.

Aoki juga membandingkan etika lingkungan negara-negara Barat dengan negara Jepang. Ia menyebut bahwa patokan etika negara barat adalah hak (right) dan demokrasi. Hal ini dimaknai bahwa setiap manusia memiliki hak dan juga memiliki kebebasan untuk memanfaatkan alam,. “Sehingga manusia merasa bahwa manusia menguasai atau mengatur alam. Sehingga bila ada bencana, maka yang difikirkan bukanlah penyebabnya tetapi penyelesaian secara rasionalnya,” ujar Aoki.

Sedangkan di Jepang, prinsip etika yang dianut adalah kewajiban dan kerukunan. Kerukunan antara manusia dan alam, dan menyadari ekosistem itu merupakan kewajiban manusia. “Manusia dan hewan maupun tumbuhan itu harus ada kerjasamanya. Itu yang membuat petani-petani di Jepang amat menyayangi tanaman yang mereka tanam. Makanya jangan heran kalau melihat petani yang bahkan seperti berbicara dengan tanaman,” ungkap Aoki.

Dosen yang fasih berbahasa Indonesia tersebut menerangkan bahwa prinsip di dalam Islam memiliki kesamaan di dalam prinsip yang dianut oleh masyarakat Jepang. Prinsip yang dimaksud merupakan prinsip Mottainai atau prinsip sayang. “Dalam bahasa Jawa bisa disebut eman-eman. Islam pun memiliki pendapat bahwa sifat boros dan membuang-buang itu bagian dari setan. Di Jepang masyarakatnya juga sangat menghargai dan merawat benda-benda mereka, dan ini yang disebut mottainai,” tutur Aoki.

Di samping itu, Dosen Pertanian UMY, Gatot Supangkat S., MP. setuju dengan konsep untuk menyayangi lingkungan. Islam-pun selain mengharuskan kita melakukan hubungan dengan Allah dan manusia, tetapi juga harus menjaga hubungan dengan Alam. “Ketika tiga hubungan dengan Allah, sesama manusia dan alam kita jaga, maka kehidupan akan bisa menjadi harmonis. Ukuran seberapa manusia berhubungan baik dengan Allah dan manusia lainnya itu ukurannya seberapa baik ia berhubungan dengan alam,” jelas Gatot.

Dosen pertanian tersebut juga menjelaskan bahwa manusia boleh memanfaatkan alam asal tidak sampai kepada tindakan eksploitatif atau merusak. Dalam surat Ar-Rum, disebut Gatot, sudah dijelaskan bahwa kerusakan di darat dan di laut itu akibat ulah manusia. “Oleh karenanya manusia harus mulai menjaga alam. Karena semua perbuatan itu akan ada akibatnya. Faman ya’mal mitsqoola dzarrotin khoiran yaroh. Wa man ya’mal mitsqoola dzarrotin syarron yaroh. Sederhananya, kalau tidak mau mencubit jangan mencubit. Kalau tidak ingin lingkungan rusak, maka jangan merusak,” tegas Gatot. (deansa)

Menurut Anda, bagaimana membangun interaksi antara manusia dengan lingkungan dalam ruang sosial untuk mewujudkan konsep happines geography ?

Mana ini mahasiswa-mahasiswiku yg hebat,...sy tunggu Anda semua berdiskusi saling brainstorming sesuai topik pertama yg sy munculkan ini

Dalam geografi sosial ruang dibagi menjadi 3, yaitu ruang fisik, ruang region, dan ruang sosial. Perlu kita ketahui bahwa ruang merupakan sebuah wadah atau tempat bagi manusia atau makhluk hidup lainnya untuk beraktivitas. Kaitannya dengan ruang sosial, Ruang sosial merupakan tempat bagi manusia atau makhluk hidup lainnya untuk saling berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya. Interaksi ini dapat berupa pemanfaatan potensi lingkungan maupun interaksi antar sesama manusia.Contoh interaksi antara manusia dan lingkungan yang sering kita jumpai adalah pemanfaatan lahan pertanian oleh masyarakat di daerah dataran rendah dan pada dasarnya interaksi ini saling berkaitan dan bertujuan untuk menunjang kelangsungan hidup mereka. Oleh sebab itu hubungan yang terjalin antara manusia dan lingkungan ini memiliki arti yang sangat penting bagi kehidupan, dengan kata lain bahwa interaksi yang telah terjalin ini juga akan berpengaruh terhadap proses adaptasi antara manusia dengan lingkungan di sekitarnya. Misalnya saja, penduduk di daerah pegunungan karst yang notabennya merupakan daerah yang sumber air bersihnya terbatas dibandingkan dengan daerah-daerah lain serta variasi vegetasinya yang lebih sedikit karena sifat tanahnya yang kurang subur membuat mereka terbatas juga dalam penggunaan lahan di sana untuk kegiatan persawahan atau perkebunan dan kalau pun bisa, mungkin hanya beberapa jenis tumbuhan saja yang bisa ditanam, seperti jati, mahoni, dan tanaman-tanaman musiman lainnya. Namun kondisi lingkungan seperti itu tidak membuat mereka meninggalkan tempat tinggalnya tersebut yang bahkan sudah dihuni sejak mereka lahir, hal ini dapat terjadi karena di antara para penduduk di daerah karst dengan lingkungan disekitarnya tersebut sudah terjadi proses adaptasi yang sempurna sehingga mereka sudah terbiasa untuk hidup beriringan dengan lingkungan seperti itu dengan penuh rasa kenyamanan dan kebahagiaan. Fenomena seperti inilah yang bisa dikatakan sebagai "happiness geography".

Betul sekali..happines geography dr kasus Anda adalah contoh technical learning yg dicetuskan Hubermas..jd bagaimana beinteraksi baik antara manusia dng lingkungan, menghargai lingkungan alam sebagai bagian hidup menuju kenyamanan.

Menurut saya membangun interaksi manusia dengan lingkungan dapat diawali pada diri sendiri dengan mencintai lingkungan sekitar, memanfaatkan potensi lingkungan tanpa harus merusak lingkungan.

Sehingga kita nyaman di lingkungan tersebut

Betul mas..segala sesuatu diawali dari yang terkecil, diawali dari diri kita sendiri, shg bs menjadi teladan untuk diikuti yg lain, inilah penerapan technical learning dan emancypatorys yang baik..

Untuk mewujudkan konsep happiness geography, manusia harus berusaha untuk melakukan apresiasi, persepsi, reaksi dan kreasi lingkungan. Semua itu, diorientasikan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pada proses aktif realisasi diri manusia sebagai manusia dan makhluk lingkungan. Happiness geography yang dimaksudkan yaitu hadirnya rasa nyaman, bangga, dan bahagia untuk tinggal di satu tempat. Happiness geography bukan sekedar tahu dan bisa tinggal di satu tempat, tetapi dia bangga dan bahagia tinggal di tempat tersebut. Orang yang sudah memiliki happiness geography, tidak sekedar dia tahu kondisi alam di sekitarnya, namun dia mampu merumuskan strategi kebudayaan untuk bisa hidup optimal di daerah yang menjadi tempat tinggalnya.

Menurut saya untuk membangun interaksi manusia dengan lingkungan nya agar tercipta happiness geography yaitu di awali dengan penanaman sikap pada individu masing-masing, untuk selalu bermaindset bahwa lingkungan itu perlu dijaga dan dilestarikan, karena jika diawali dengan maindset yang baik pada lingkungan maka secara otomatis kita akan menjaga keadaan lingkungan sekitar kita, maka dengan terjaga nya lingkungan sekitar kita, kita akan merasakan manfaat dari lingkungan dan merasakan adanya happiness geography tersebut. Contoh : Dengan kita membiasakan membuang sampah pada tempatnya, maka lingkungan sekitar kita akan bersih dan nyaman untuk ditinggali dan jauh dari bahaya penyakit. Disitu lah kita akan mendapat kan happiness geography. Namun happiness geography ini juga bisa dilihat dari kenyamanan kita dalam hidup. Contoh: seperti hasil penelitian pak singgih dibantaran sungai premulung, disana ada anak yang hidup didaerah yang sebenarnya tidak cocok untuk tempat tinggal , karena keadaan yang kotor, tidak higienis dan juga berada didaerah rawan banjir, namun mereka bisa nyaman hidup dan bermain disana, karena itulah happiness geography tidak hanya berfokus pada sesuatu yang positive(bersih,aman,tentram dll) tapi happiness geography juga bisa masuk pada beberapa hal yang kurang begitu mendukung keadaan hidup disekitat nya.

Seperti yang kita ketahui, interaksi manusia tidak hanya dilakukan dalam lingkup masyarakat saja. Tetapi, juga dalam lingkup lingkungan. Menurut saya, interaksi manusia dengan lingkungan dapat dimulai dari hal yang kecil. Contohnya adalah ketika kita sadar dan peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar kita. Dengan tidak membuang sampah sembarangan maka kita telah menciptakan interaksi dengan lingkungan di sekitar kita. Bayangkan saja jika kita melakukan hal kecil terhadap lingkungan, bukankah lingkungan juga akan memberikan kebaikan bagi kita. Seperti halnya saat kita taat membuang sampah di tempat sampah, tidak merusak tanaman, melakukan pengecekan rutin terhadap lingkungan, hal ini lah yang akan berdampak pada kita sendiri. kita akan merasakan dan mendapatkan manfaat dari lingkungan yang telah kita rawat. Tak hanya lingkungan saja yang memberikan sumbernya berupa kekayaan alam pada kita, tapi kita juga harus mampu menjaga dan merawat. Jadi dari sinilah terciptanya timbal balik hubungan antara manusia dan lingkungan sehinnga dapat mewujudkan happiness geography yang diinginkan.

Menurut saya, interaksi antara manusia dan lingkungan dapat di lakukan sejak sedini mungkin.. Seperti untuk anak kecil kita ajarkan untuk menyiram tanaman di waktu pagi dan sore, membersikan tanaman di pot, buang sampah pada tempatnya.. Maka hal2 seperti itu mungkin nanti akan terbiasa dan terbawa sampai besar karena sejak kecilpun sudah ditanami rasa peduli dan cinta lingkungan.. Dari situlah akan tercipta happiness geography secara nyata yang dapat di buktikan sendiri di lingkungan sekitar

 Menurut saya, Interaksi antara manusia dan lingkungan hidup merupakan proses saling mempengaruhi antara satu dan lainnya. Lingkungan hidup memiliki pengaruh besar bagi manusia karena merupakan komponen penting dari kehidupan manusia, begitupun sebaliknya. contohnya kita sejak kecil di beri pengertian oleh kedua orang tua kita agar selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan melakukan pelestarian pohon, dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar maka akan terjadi harmonisasi antara manusia dengan lingkungan, manusia dapat memanfaatkan lingkungan yang bersih untuk setiap saat menghirup udara yang segar maupun sebaliknya lingkungan dapat terawat dan senantiasa terjaga kebersihan dan keindahan nya. 

Manusia di takdirkan memiliki 3 hubungan dalam kehidupanya, hablun minAllah, hablun minannas, dan hablun minal alam. Hablun minal alam  adalah hubungan manusia yang berkaitan dengan alam (lingkungan). Menurut saya, alam ini telah di ciptakan oleh Allah dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu kita dituntut untuk hidup berdampingan, selaras dengan alam. Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari kita telah mempraktikkan geografi, seperti berinteraksi dengan alam dan manusia, menjaga dan merawat lingkungan, memahami alam, menjelajahi alam dll. Dalam kaitanya dengan geografi sosial, lingkungan menjadi tempat berinteraksi antara manusia dengan manusia dan manusia dengan alam. Alam telah menjaga kita dan memenuhi segala kebutuhan kita apabila kita bisa memanfaatkanya secara bijak, Happiness Geography dapat tercipta jika kita mulai bisa memahami dan mencintai lingkungan kita.

Membangun interaksi angtara manusia dengan lingkungan dalam ruang sosial dapat dilakukan dengan memperbanyak interaksi antar individu dengan individu lainnya, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Dalam suatu ruang sosial hal ini akan menciptakan interaksi yang dinamis antar manusia. Jika kedinamisan ini sudah tercipta maka akan terbentuk masyarakat yang saling membutuhkan satu sama lain dan saling terikat. Kedinamisan dalam masyarakat inilah yang bisa di sebut sebagai happines geografi.

Menurut saya, dalam hidupnya setiap manusia tidak terlepas dari lingkungan. Oleh karena itu, interaksi antara manusia dengan lingkungan sangat perlu dibutuhkan. Segala aktivitas kehidupan manusia di bumi dan interaksinya dengan lingkungan ini disebut ruang sosial adalam ilmu geografi. Interaksi ini dapat tercipta dikarenakan adanya kebutuhan yang harus dipenuhi, kemudian untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan sebuah tindakan untuk menempatkan diri sesuai dengan lingkungan yang disebut adaptasi. Dari adaptasi tersebut, kita dapat mewujudkan konsep happines geography. Contoh: Karena kebutuhan ekonomi, masyarakat Kelurahan Jepara banyak berdagang di sekitar bantaran rel kereta api (Pasar Dupak Magersari). Pasar ini sudah ada sejak 1970 dan mempunyai resiko tinggi. Para pedagang di pasar ini saling menjaga dan kompak menjaga keselamatan sesama. Mereka mempunyai cara untuk menandakan jika kereta api akan melintas yaitu dengan cara berteriak. Meski cara adaptasi tersebut menantang maut, namun terdapat happines geography yaitu terpenuhinya kebutuhan barang pembeli dan pedagang mendapatkan pendapatan. Bahkan, tidak jarang Pasar Dupak Magersari ini dijadikan tempat hunting atau hanya sekedar foto-foto saja.

Happiness Geography dapat tercipta ketika kita mampu mengolah ruang yang ada menjadi satu kesatuan padu yang saling mendukung satu sama lain. Yaitu antara ruang fisik, ruang region dan ruang sosial. Contohnya, di desa Ubud, Bali. Dapat dilihat bagaimana warganya mampu mengolah dan menjaga bentang alam yang indah dengan baik kerena mereka tinggal di region/kawasan yang mempunyai alam yang indah. Hal ini dapat terjadi karena warganya mampu memanfaatkan ruang fisik tadi untuk mendukung ruang sosial melalui pemanfaatan bentang sosial. Apa yang dimaksud dengan Bentang sosial itu? Maksudnya ialah sekelompok manusiah hidup dan memiliki gagasan yang sama dalam mengelola lingkungannya. Sehingga tercipta desa yang asri, damai dan ramah terhadap wisatawan. Dengan ruang sosial seperti kebudayaan dan adat istiadat yang dijaga dengan baik menjadikan desa ini termasuk destinasi yang patut dikunjungi baik turis dalam negeri maupun mancanegara. Menurut saya itulah Happines Geography