Individu yang memanfaatkan TI untuk membangun komunitas bekerja dan berekreasi disebut

Kewargaan Digital (Digital Citizenship) 1. Kewargaan Digital Warga digitalmerupakan individu yang memanfaatkan TI untuk membangun komunitas, bekerja,dan berekreasi. Warga digital secara umum telah memiliki pengetahuan dan kemampuanmengoperasikan TI untuk berkomunikasi maupun mengekspresikan sebuah ide. Contohnya yaitubermain social media, menulis blog, mencari informasi, dan lain-lain. Sama halnya dengan wargadunia nyata, warga digital memiliki kewajiban untuk menjaga etika dan norma, serta memiliki rasatanggung jawab di dunia maya.. Rentang usia warga digital mulai bergeser, seiring dengan semakin mudahnya akses teknologi,tampilan dan fitur yang semakin memanjakan pengguna, membuat anak-anak di usia belia telahdapat memanfaatkan teknologi tersebut untuk berkomunikasi, mencari dan bertukar informasi di dunia maya. Usia yang masih belia semakin membuka kemungkinan adanya pelanggaran norma-norma maupun penyebaran informasi penting yang dapat disalahgunakan oleh pihakpihak yangtidak bertanggungjawab. Kewargaan digital adalah konsep yang dapat digunakan untuk memberikan pengetahuanmengenai penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan benar. Penggunaan teknologidunia maya dengan baik dan benar memiliki banyak implikasi, pemilihan kata yang tepat dalamberkomunikasi, tidak menyinggung pihak lain dalam update status, tidak memberikan informasipenting kepada publik, tidak membuka tautan yang mencurigakan, dan lainnya. 2. Komponen Kewargaan Digital Kewargaan digital dapat dibagi menjadi 9 komponen, yang dikategorikan menjadi 3 berdasarkanpemanfaatannya. a. Lingkungan belajar dan akademis Baik pengajar ataupun siswa secara aktif memanfaatkan IT dalam mencari informasi, data,maupun literatur yang digunakan untuk keperluan akademis. Beberapa komponen Kewargaandigital yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan ICT untuk lingkungan belajar dan akademisadalah sebagai berikut :

Komponen 1. Akses DigitalKeterasingan komunitas secara digital mengakibatkan sulitnya perkembangan suatu lingkungandikarenakan terbatasnya informasi dari masyarakat dan komunitas dari daerah lain yang telahmemanfaatkan teknologi informasi. Setiap warga digital juga harus menyadari faktor-faktorpenghambat akses ke teknologi informasi, mulai dari faktor infrastruktur hingga faktor adat danbudaya. Seiring berkembangnya teknologi, akses digital juga semakin mudah diperoleh, sehingga

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 7 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Warga digitalmerupakan individu yang memanfaatkan TI untuk membangun komunitas, bekerja, dan berekreasi. Warga digital secara umum telah memiliki pengetahuan dan kemampuan mengoperasikan TI untuk berkomunikasi maupun mengekspresikan sebuah ide. Contohnya bermain facebook, menulis blog, mencari informasi di forum, dan lain-lain. Sama halnya dengan warga dunia

53 nyata, semua warga digital memiliki kewajiban untuk menjaga etiket dan norma, serta memiliki rasa tanggung jawab di dunia maya. Mengapa kewargaan digital itu penting? Jika Anda ingin memperoleh yang terbaik dalam menggunakan internet dan menjaga keamanan serta kesehatan Anda dan rekan, gunakan bahan-bahan berikut ini untuk mempelajari bagaimana menjadi warga digital yang positif. Kewargaan digital dapat didefinisikan sebagai norma perilaku yang tepat dan bertanggung jawab terkait dengan penggunaan teknologi. Gambar II.51 Pelajar Sebagai Warga digital Rentang usia warga digital mulai bergeser, seiring dengan semakin mudahnya akses teknologi, tampilan dan fitur yang semakin memanjakan pengguna, membuat anak-anak di usia belia telah dapat memanfaatkan teknologi tersebut untuk berkomunikasi, mencari dan bertukar informasi di dunia maya. Usia yang masih belia semakin membuka kemungkinan adanya pelanggaran norma-norma maupun penyebaran informasi penting yang dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Kewargaan digital adalah konsep yang dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan mengenai penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan benar. Penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan benar memiliki banyak implikasi, pemilihan kata yang tepat dalam berkomunikasi, tidak menyinggung pihak lain dalam update status, tidak memberikan informasi penting kepada publik, tidak membuka tautan yang mencurigakan, dan lainnya.

54 2. Komponen Kewargaan Digital Kewargaan digital dapat dibagi menjadi 9 komponen, yang dikategorikan menjadi 3 berdasarkan pemanfaatannya. Gambar II.52 Lingkungan Digital Siswa Gambar II.53 menunjukkan 3 (tiga) lingkungan dan 9 (sembilan) komponen penerapan Kewargaan Digital. a. Lingkungan belajar dan akademis IT telah menjadi bagian dari lingkungan belajar dan akademis. Baik pengajar dan siswa secara aktif memanfaatkan IT dalam mencari informasi, data, maupun literatur yang digunakan untuk keperluan akademis. Beberapa komponen Kewargaan digital yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan ICT untuk lingkungan belajar dan akademis adalah: Komponen 1. Akses DigitalSetiap orang seharusnya memiliki hak yang sama dalam mengakses fasilitas IT. Namun kemudian, setiap pengguna TIK harus menyadari bahwa tidak setiap

55 orang memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses teknologi, baik itu dibatasi oleh infrastruktur maupun oleh lingkungan komunitas pengguna itu sendiri. Belajar menghargai hak setiap orang untuk memiliki akses ke teknologi informaasi, serta berjuang untuk mencapai kesetaraan hak dan ketersediaan fasilitas untuk mengakses teknologi informasi merupakan dasar dari kewargaan digital.

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 230 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document