Memiliki hewan peliharaan dapat memberikan banyak manfaat kesehatan. Hewan peliharaan dapat meningkatkan kesempatan pemiliknya untuk keluar rumah, berolahraga, dan bersosialisasi. Berjalan atau bermain dengan hewan peliharaan secara teratur juga dapat menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan trigliserida. Show Hewan peliharaan juga membantu mengusir kesepian dan mengelola depresi dengan memberi kebahagiaan bagi pemiliknya. Namun, hewan peliharaan terkadang bisa membawa kuman berbahaya yang dapat membuat manusia menjadi sakit, meskipun hewan tersebut nampaknya sehat-sehat saja. Penyakit yang ditularkan dari hewan disebut penyakit zoonosis. Baca juga: Manfaat Kesehatan Memiliki Hewan Peliharaan Jenis Hewan Peliharaan dan Tips MemilihnyaAda banyak jenis hewan yang biasanya dijadikan hewan peliharaan di rumah, antara lain: Anjing dapat memberikan banyak dampak positif bagi kehidupan pemiliknya. Mereka juga memengaruhi perkembangan sosial dan emosional, serta mendorong gaya hidup aktif pemiliknya. Anjing juga dapat membantu meredakan stres. Kucing dapat memberikan dukungan emosional dan meningkatkan suasana hati pemiliknya. Hewan peliharaan berbulu seperti burung beo bisa menjadi teman yang sangat cerdas dan menyenangkan bagi keluarga. Ikan dapat menjadi hewan peliharaan yang baik untuk orang yang alergi hewan peliharaan berambut dan terbukti menghasilkan efek menenangkan bagi pemiliknya. Hamster, guinea pigs, sugar gliders, kelinci dan landak termasuk dalam mamalia kecil. Meskipun berukuran kecil, memelihara jenis hewan ini membutuhkan tanggung jawab yang besar. Jenis hewan reptil yang umum menjadi hewan peliharaan, antara lain kura-kura, iguana, dan ular, sementara hewan amfibi yang umum dipelihara, antara lain katak dan salamander. Nah, pastikan kamu memilih hewan peliharaan tepat untuk keluarga. Baca juga: 4 Tips Memilih Hewan Peliharaan untuk Anak Faktor Risiko Penyakit pada Hewan dan Cara MencegahnyaBerikut ini faktor yang bisa meningkatkan risiko hewan peliharaan terkena penyakit: Meskipun ada banyak obat manusia yang bisa digunakan untuk hewan, namun efek samping dan dosisnya tidak sama. Memberi obat manusia untuk hewan tanpa anjuran dokter hewan, atau hewan peliharaan tidak sengaja menelan obat manusia yang jatuh dapat mengakibatkan penyakit, bahkan kematian pada hewan peliharaan.
Hewan peliharaan seperti anjing atau kucing juga cenderung memakan barang apa saja yang ditemui di lantai dan bisa menyebabkan mereka sakit. Berikut ini barang yang harus dijauhi dari jangkauan hewan peliharaan, umpan perangkap tikus, berbagai pembersih rumah tangga (seperti pembersih toilet), cat, kapur barus, dan lain-lain. Adapun cara untuk mencegah hewan peliharaan terkena penyakit, yaitu:
Baca juga: Ini Alasan Hewan Kesayangan Harus Divaksin Perawatan dan Terapi untuk Hewan PeliharaanBaik kamu memelihara anjing, kucing, burung, maupun hewan peliharaan lainnya, berikan perawatan secara rutin, seperti:
Untuk memberi terapi obat-obatan pada hewan peliharaan yang sedang sakit, sebaiknya bicarakan dengan dokter hewan. Hubungi dokter hewan jika kamu memiliki pertanyaan tentang kesehatan hewan peliharaan. Jika kamu ingin membaca informasi seputar kesehatan hewan peliharaan, kamu bisa menemukannya melalui aplikasi Halodoc. Referensi:Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Healthy Pets, Healthy People.Medline Plus. Diakses pada 2020. Pet Health.
GAYA | 7 April 2018 07:10 Reporter : Fellyanda Suci Agiesta Merdeka.com - Setiap orang ingin sembuh dalam waktu singkat. Mereka akan melakukan berbagai cara, termasuk melalui pengobatan herbal. Bahannya yang mudah ditemukan dan murah, membuat masyarakat beralih menggunakan pengobatan tradisional, terkadang dibarengi dengan obat yang diresepkan dari dokter. Obat-obatan tradisional bukan hanya dari tumbuhan maupun yang berbentuk jamu, tetapi juga dari hewan-hewan yang dikenal menggelikan. Seperti dikutip dari beberapa sumber, berikut khasiat hewan-hewan menggelikan ini bagi pengobatan: 2 dari 7 halaman tokek. ©2018 Merdeka.com Tokek dipercaya dapat mengobati asma, penyakit kulit dan menambah stamina. Bahkan menurut penelitian, daging tokek juga dapat menambah kekebalan tubuh yang juga membantu menghancurkan sel-sel tumor maupun kanker. Biasanya daging binatang ini dikemas dalam bentuk pil, atau digoreng. Bahkan karena khasiatnya yang sangat penting, harga tokek dijual sampai miliaran. 3 dari 7 halaman katak. ©2018 Merdeka.com Katak atau kodok masih jarang digunakan sebagai obat dan lebih sering diolah sebagai bahan makanan. Tapi peneliti menemukan bahwa kulit katak bisa menjadi obat untuk 70 penyakit utama termasuk kanker. Para ilmuwan dari Queen’s University Belfast berhasil memenangkan penghargaan atas studinya tentang kulit katak yang bisa menjadi obat untuk 70 penyakit utama. Para peneliti tersebut mendapatkan pujian sebagai Medical Futures Innovation Awards di London pada Senin 6 Juni 2011. 4 dari 7 halaman Ilustrasi tarantula. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/worldswildlifewonders Protein yang ada pada bisa tarantula spesies Chilian rose berpotensi untuk mengatasi penyakit distrofi otot. Pada penderita penyakit ini, serabut ototnya mengalami kerusakan sehingga fungsi ototnya terganggu dan melemah secara progresif. Namun secara spesifik, protein dari tarantula ini akan membantu memperlambat proses pelemahan sel-sel ototnya. Manfaat bisa tarantula ini ditemukan ilmuwan asal University of Buffalo, Frederick Sachs, PhD. Meskipun pengobatan dengan bisa ini belum diujicobakan pada manusia, protein ini telah berhasil membantu tikus yang mengalami distrofi otot memperoleh kekuatannya kembali pada percobaan awal. 5 dari 7 halaman cacing tanah. ©2018 Merdeka.com Sebagian orang mungkin menganggap cacing adalah hewan yang menjijikkan, dan tidak banyak memberi manfaat kepada kita kecuali bagi para petani yang merasa terbantu dalam proses menjaga kualitas tanah perkebunannya. Namun ternyata cacing mengandung kadar protein yang sangat tinggi. Beberapa khasiat cacing di antaranya adalah untuk obat typus, menurunkan kolestrol, menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati infeksi saluran pernapasan dan menurunkan kadar gula adalam darah. 6 dari 7 halaman Ilustrasi belatung. ©2015 Merdeka.com/shutterstock Peneliti dari University of Hawaii, Honolulu pun menemukan cara untuk menyembuhkan luka akibat diabetes dengan menggunakan belatung. Pertama, dokter akan mengangkat jaringan yang terinfeksi atau mati dengan pisau bedah atau enzim (debridement), lalu 50-100 belatung spesies Lucilia sericata ditempelkan pada luka pasien dan dibiarkan selama dua hari. Prosedur ini diulangi hingga rata-rata lima kali. Belatung ini mengeluarkan suatu zat ke dalam luka yang mencairkan jaringan mati kemudian menelannya. 7 dari 7 halaman undur undur. ©2018 Merdeka.com Banyak yang belum tahu khasiat dari serangga ini. Menurut penelitian yang dilakukan beberapa ahli di Indonesia, undur-undur mempunyai kandungan zat yang berupa Sulfonylurea. Zat sulfonylurea bermanfaat untuk melancarkan sistem kerja pankreas dan memproduksi zat insulin, zat tersebut sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam meningkatkan kekebalan. Selain itu, undur-undur juga berkhasiat menurunkan kadar gula bagi penderita diabetes, hipertensi, asma, asam urat. (mdk/mtf) |