Hal yang tidak disunnahkan ketika menyembelih aqiqah adalah

Sebagai salah satu bentuk syukur atas lahirnya buah hati, umat muslim dianjurkan untuk melakukan aqiqah anak. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan prosesi penyembelihan hewan ternak seperti kambing atau domba untuk dibagikan kepada keluarga dan orang-orang yang membutuhkan.

Aqiqah biasanya dilakukan pada hari ke-7, ke-14, atau ke-21 setelah kelahiran seorang anak. Bagi anak laki-laki, untuk melaksanakan aqiqah wajib memotong dua ekor kambing sementara anak perempuan satu ekor kambing saja.

Hukum Melaksanakan Aqiqah Anak

Pelaksanaan aqiqah anak adalah ajaran Rasulullah SAW. Dilihat dari sisi hukumnya, hukum aqiqah adalah sunnah muakkad, atau sunnah yang harus diutamakan. Artinya, apabila seorang muslim mampu melaksanakannya (karena mempunyai harta yang cukup) maka ia dianjurkan untuk melakukan aqiqah bagi anaknya saat anak tersebut masih bayi. Sementara bagi orang yang kurang atau tidak mampu, pelaksanaan aqiqah dapat ditiadakan.

Diriwayatkan Al-Hasan dari Sammuroh radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Semua anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelihkan pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberikan nama." (HR Ahmad 20722, At-Turmudzi 1605 dan dinilai shahih oleh Al-Albani).

Hikmah Menjalankan Aqiqah Bagi Umat Islam

Banyak hikmah dan keutamaan yang dapat dipetik dan diraih dari proses pelaksanaan ibadah aqiqah, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Aqiqah membantu dalam mewujudkan rasa syukur kepada Allah SWT atas karuniaNya berupa kelahiran seorang anak. Karena nantinya anak tersebut diharapkan dapat menjadi penerus yang sholeh dan sholehah bagi keluarganya.
  • Melaksanakan aqiqah berarti meneladani dan mengikuti sunnah dari Rasulullah SAW.
  • Aqiqah adalah momen untuk berbagi pada sesama dan mempererat tali persaudaraan serta silaturahmi.
  • Aqiqah adalah bentuk perasaan gembira dan upaya membagikan kegembiraan tersebut pada orang lain.

Tata Cara Aqiqah Anak

Dalam melaksanakan aqiqah anak, ada beberapa tata cara yang dianjurkan. Berikut penjelasan ringkasnya.

Waktu yang Dianjurkan

Sesuai dengan hadist Rasulullah SAW, para ulama menyepakati bahwa waktu pelaksanaan aqiqah yang paling baik adalah pada hari ke-7 semenjak hari kelahiran. Namun jika berhalangan karena sesuatu dan lain hal, aqiqah dapat dilaksanakan pada hari ke-14 atau hari ke-21.

Namun jika seseorang tersebut berada dalam kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan, maka kewajiban melaksanakan aqiqah pun gugur. Karena, apabila memang benar-benar tidak mampu, seorang diperbolehkan untuk meninggalkan atau tidak melakukan ibadah aqiqah ini.

Memilih Hewan untuk Aqiqah Anak

Tata cara aqiqah anak dalam Islam menganjurkan hewan untuk disembelih. Hewan dengan kriteria yang serupa dengan hewan kurban seperti kambing dan domba yang sehat adalah yang sebaiknya dipilih untuk prosesi aqiqah. Umur dari hewan ternak ini idealnya minimal telah menginjak usia 1 tahun.

Membagikan Daging Aqiqah Anak

Daging aqiqah anak yang sudah disembelih, menurut anjuran Islam harus dibagikan kepada para tetangga dan kerabat. Namun terdapat perbedaan antara daging hasil aqiqah dengan daging kurban. Dalam bentuk pembagiannya, daging aqiqah harus diberikan dalam keadaan yang sudah matang, tidak boleh masih dalam kondisi mentah layaknya daging kurban.

Untuk yang memiliki hajat aqiqah anak juga disunnahkan mengonsumsi daging aqiqah anak. Kemudian sepertiga daging lainnya diberikan kepada tetangga atau orang yang membutuhkan.

Memberi Nama dan Mencukur Rambut Saat Aqiqah Anak

Dalam tata cara aqiqah selanjutnya disunnahkan untuk mencukur rambut dan memberikan nama kepada anak. Dianjurkan pula untuk memberikan nama dengan arti yang baik.

Sama seperti pemberian nama, Rasulullah SAW sangat menganjurkan agar melakukan cukur rambut pada anak yang baru lahir di hari ke-7. Dalam tata cara aqiqah anak menurut Islam, tidak ada dalil yang menjelaskan bagaimana seharusnya mencukur rambut anak.

Membaca Doa Saat Menyembelih Hewan Aqiqah Anak

Berikut adalah bacaan doa yang harus dilafalkan ketika melakukan penyembelihan terhadap hewan aqiqah:

"Bismillah, Allahumma taqobbal min muhammadin, wa aali muhammadin, wa min ummati muhammadin."

Artinya : “Dengan nama Allah, ya Allah terimalah (kurban) dari Muhammad dan keluarga Muhammad serta dari ummat Muhammad.” (HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud).

Selain membaca doa saat menyembelih hewan aqiqah anak, dianjurkan pula membaca doa bagi anak yang sedang diaqiqahkan seperti berikut ini:

“U'iidzuka bi kalimaatillaahit tammaati min kulli syaithooni wa haammah. Wa min kulli 'ainin laammah."

Artinya : "Saya perlindungkan engkau, wahai bayi, dengan kalimat Allah yang prima, dari tiap-tiap godaan syaitan, serta tiap-tiap pandangan yang penuh kebencian."

Membiayai Aqiqah Anak

Prosesi aqiqah anak akan menjadi tanggungjawab penuh kedua orangtuanya. Namun, diperbolehkan jika nanti dalam praktiknya prosesi aqiqah dibiayai oleh orang selain orang tuanya, seperti kerabat atau saudara.

Sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Ibnu Jibrin Rahimahullah; “Jika si anak diaqiqahi oleh kakeknya atau saudaranya atau yang lainnya maka ini juga boleh. Tidak disyaratkan harus oleh ayahnya atau dibiayai sebagiannya.” (Aktsar min Alf Jawab lil Mar’ah).

Melaksanakan Aqiqah Anak dengan Menggunakan Jasa Aqiqah

Melakukan aqiqah anak melalui jasa layanan aqiqah diperbolehkan, walaupun tidak melihat langsung proses penyembelihannya. Ini termasuk bab taukil (mewakilkan), yang menjadi inti adalah niatnya muwakkil (orang yang menyerahkan perwakilan dirinya kepada selainnya).

Dalam hal ini, paling penting adalah niat orang yang mewakilkan penyembelihan dan pengolahan daging aqiqah anak. Namun, aqiqah anak tidak bisa diganti dengan uang. Aqiqah anak tidak bisa diganti dengan uang seharga hewan aqiqah dan kemudian dibagikan kepada fakir miskin, karena hal tersebut bertentangan dengan tujuan dan hikmah dari sebuah aqiqah.

Melaksanakan aqiqah anak menjadi hal yang disunnahkan untuk umat muslim. Alangkah baiknya jika Anda mempersiapkan aqiqah anak dengan menabung. Dengan menabung, Anda juga bisa lebih leluasa untuk memilih hewan atau jenis layanan aqiqah anak berdasarkan kemampuan Anda.

Bagi Anda yang membutuhkan rekening khusus untuk menabung biaya aqiqah anak, Anda bisa memilih Goal Savers iB dari CIMB Niaga Syariah. Goal Savers iB dari CIMB Niaga Syariah menawarkan kemudahan dalam bentuk fleksibilitas cara menabung bagi Anda. Anda bisa mengatur cara menabung untuk harian, mingguan, serta bulanan untuk mempersiapkan biaya aqiqah anak yang Anda butuhkan. Anda bisa membuka dan memantau tabungan Goal Savers iB Anda melalui OCTO Clicks dan OCTO Mobile dengan mudah. Temukan info lengkapnya di sini.

Hal yang tidak disunnahkan ketika menyembelih aqiqah adalah
Tata cara Penyembelihan Hewan Aqiqah / qurban sesuai ajaran Islam yang perlu diketahui. (Foto: Dok. MNC Portal Indonesia))

Kastolani Selasa, 21 Desember 2021 - 15:52:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Tata cara penyembelihan hewan aqiqah / qurban sesuai ajaran Islam penting diketahui agar hewan yang disembelih halal dan berkah. 

Aqiqah umumnya dikaitkan dengan perayaan kelahiran bayi atau walimah al maulid sebagai tanda syukur kepada Allah dengan penyembelihan hewan Aqiqah. 

BACA JUGA:
Tata Cara Aqiqah Sesuai Sunnah Beserta Pengertiannya

Ustadz Muhammad Ajib MA dalam bukunya Fiqih Aqiqah Perspektif Mazhab Syafii menjelaskan, hukum aqiqah menurut sebagian ulama atau jumhur ulama yakni sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat diutamakan (semi wajib).

Hal ini sesuai hadits Nabi SAW.

BACA JUGA:
Doa Menyembelih Ayam dan Tata Cara Sesuai Sunnah

عَنْ قَتَادَةَ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ سَمُرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّ غُلَامٍ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّابِعِ وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ وَيُسَمَّى

Dari Qatadah dari Al Hasan dari Samrah dari Nabi shallallahu `alaihi wasallam, beliau bersabda: "Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, maka hendaklah disembelihkan untuknya pada hari ketujuh (dari kelahirannya), dicukur rambutnya dan diberi nama." (HR. Ibnu Majah) [ No. 3165 Maktabatu Al Ma`arif Riyadh] Shahih.

Hewan aqiqah boleh dengan kambing, sapi atau unta. Namun umumnya Muslim di Indonesia memakai hewan kambing untuk aqiqah.

Para ulama madzhab Syafiiy mensunnahkan bagi yang mengaqiqahi anaknya untuk ikut serta hadir menyaksikan proses penyembelihan hewan aqiqah.

Berikut Tata Cara Penyembelihan Hewan Aqiqah / Qurban Sesuai Ajaran Islam

1. Menghadapkan ke Kiblat

Bagi penyembelih atau tukang jagal hewan aqiqah / qurban disunnahkan menghadap ke kiblat. Begitu juga dengan hewan yang akan disembelih dihadapkan ke kiblat.

قَالَ الشافعي: " وَأُحِبُّ أَنْ يُوَجِّهَ الذَّبِيحَةَ إِلَى الْقِبْلَةِ ".

Saya (Imam As-Syafii) menyukai agar sembelihan dilakukan dengan menghadapkannya ke arah kiblat (Al-Hawi: 15/94)

2. Membaca Basmalah

Bagi penjagal hewan (penyembelih hewan) untuk membaca basmalah sebelum menyembelih aqiqah. 

Imam an-Nawawi (w. 676 H) rahimahullah dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab menyebutkan bahwa membaca basmalah ketika menyembelih hukumnya mustahab (sunnah). Termasuk juga ketika berburu dengan tombak dan anjing. 

Seandainya sengaja tidak membaca basmalah maka sesembelihannya tetap sah. Namun dihukumi makruh jika sengaja tidak membaca basmalah.

قَالَ الشَّافِعِيُّ رَحِمَهُ اللَّهُ: " وَيَقُولَ الرَّجُلُ عَلَى ذَبِيحَتِهِ بِاسْمِ اللَّهِ ".

Hedaklah hewan disembelih dengan menyebut nama Allah (Al-Hawi: 15/95).

3. Membaca Takbir

Setelah membaca basmalah, kemudian membaca takbir (Allahu Akbar). Para ulama syafiiyah sepakat bahwa disunnahkan membaca takbir bersamaan dengan basmalah. 

Para ulama syafiiyah sepakat bahwa disunnahkan membaca takbir bersamaan dengan basmalah. Maka hendaklah dia mengucapkan 

بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهِ أَكْبَرُ

“Bismillahi wallahu akbar”

Artinya: Dengan menyebut nama Allah dan Allah yang Mahabesar

4.  Membaca Sholawat Nabi

Setelah membaca basmalah dan takbir, disunnahkan pula membaca sholawat atas Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Imam Nawawi menyebutkan bahwa disunnahkan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersamaan dengan basmalah ketika menyembelih qurban.

Hal ini sebagaimana yang dinaskan oleh Imam Syafiiy dalam kitab al-Umm dan dibenarkan oleh Imam Asy-Syairozi dan ulama Syafiiyah lainnya.

5. Membaca Doa

Selain membaca basmalah, takbir dan shalawat, disunnahkan juga berdoa dengan mengucapkan doa berikut. 

، اللهم إن هذه عقيقة فالن

Latin: Allahumma minka wa ilaika, Allahumma inna hadzihi aqiqotu fulan.

Atinya: Ya Allah ini darimu dan untukmu, ya Allah sesunguhnya ini aqiqahnya fulan.

Doa aqiqah / qurban lainnya:

Dari Jabir yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. mengurbankan dua ekor domba di Hari Raya Kurban, dan Nabi SAW mengucapkan kalimat berikut saat menyembelih keduanya:

"وجهت وجهي للذي فطر السموات وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ، وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ، اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ، وَعَنْ مُحَمَّدٍ وأمته"

Aku hadapkan wajahku kepada Tuhan Yang menciptakan langit dan bumi dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah bagi Allah Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi­Nya, dan dengan demikianlah aku diperintahkan, dan aku adalah orang yang mula-mula berserah diri (kepada-Nya). Ya Allah, kurban ini dari Engkau, ditujukan kepada Engkau, dari Muhammad dan umatnya.

6. Menyembelih di Leher atau Pangkal Leher

قال الشافعي: " (قال) وَالذَّكَاةُ فِي الْحَلْقِ وَاللَّبَّةِ وَهِيَ مَا لَا حَيَاةَ بَعْدَهُ إِذَا قُطِعَ وَكَمَالُهَا بأربعٍ الْحُلْقُومِ وَالْمَرِيءِ وَالْوَدَجَيْنِ

Penyembelihan dilakukan di leher atau pangkal leher, dimana sudah tidak ada lagi nyawa  ketika ia sudah dipotong, dan untuk lebih sempurna maka sembelihan harus memotong empat hal: al-hulqum (saluran pernafasan), al-marri’ (saluran makan dan minum), al-wadajain yaitu dua saluran pembuluh darah. (Al-Hawi: 15/87).

7. Tidak Menyakiti Hewan Aqiqah / Qurban saat Dibawa ke Tempat Penyembelihan

Imam Al-Mawardi menyatakan hendaknya hewan qurban di bawa ke tempat penyembelihan dengan baik, tidak kasar, dan menggulingkannya pun hendaknya dilakukan dengan baik pula, tidak kasar.

أَحَدُهَا: أَنْ تُسَاقَ إِلَى مَذْبَحِهَا سَوْقًا رَفِيقًا وَتُضْجَعَ لِذَبْحِهَا اضْجَاعًا قَرِيبًا وَلَا يُعَنَّفُ بِهَا فِي سَوْقٍ وَلَا اضْجَاعٍ فَيَكْرَهُهَا وَيُنَفِّرُهَا.

8. Hewan Aqiqah / Qurban Diberikan Air Sebelum Disembelih

وَالثَّانِي: أَنْ يَعْرِضَ عَلَيْهَا الْمَاءَ قَبْلَ ذَبْحِهَا خَوْفًا مِنْ عَطَشِهَا الْمُعِينِ عَلَى تَلَفِهَا؛ وَلِيَكُونَ ذَلِكَ أَسْهَلَ عِنْدَ سَلْخِهَا وَتَقْطِيعِهَا، وَلَا يَعْرِضُ عَلَيْهَا الْعَلَفَ لِأَنَّهَا لَا تَسْتَسْمِنُ بِهِ إِلَى حِينِ الذَّبْحِ، فَيَكْثُرُ بِهِ الْفَرْثُ إِلَّا أَنْ يَتَأَخَّرَ زَمَانُ الذَّبْحِ فَيَعْرِضُ عَلَيْهَا كَالْمَاءِ.

Sebelum dilakukan penyembelihan hendaknya hewan qurban tersebut diberikan air untuk dia minum, khawatir kehausan sehingga bisa membuat dia mati sebelum disembelih, dan yang demikian juga bisa membantu mempermudah proses mengulitinya, dan jangan diberikan makan, karena hanya akan menambah kotorannya saja, kecuali jika waktu penyembelihan diundur, maka baik juga diberikan makanan.

9. Tidak Mengasah Pisau di Depan Hewan Aqiqah / Qurban

وَالثَّالِثُ: أَنْ يُخْفِيَ عَنْهَا إِحْدَادَ الشِّفَارِ فِي وُجُوهِهَا فَرُبَّمَا نَفَّرَهَا وَقَدْ وَرَدَ الْخَبَرُ بِأَنْ لَا تُحَدَّ الشِّفَارُ فِي وُجُوهِهَا.

Hendaknya tidak mengasah pisau/pedang dihadapan hewan qurban, karena khawatir bisa membuatnya berlari (takut), karena ada riwayat yang menyebutkan bahwa dilarang mengasah pisau/pedang diadapan hewan sembelihan.

10. Tidak Menyembelih di Depan Hewan Lainnya

وَالرَّابِعُ: أَنْ لَا يَنْحَرَ بَعْضَهَا فِي وُجُوهِ بَعْضٍ فَقَدْ جاء فيه الأثر؛ ولأنه رما نفرها ذلك.

Hendaknya tidak menyembelih hewan qurban persis dihadapan hewan qurban lainnya, karena khawatir bisa membatnya berlari (takut).

11. Mengikat Sebagian Anggota Badan Hewan

والخامس: أن يعقل بعض قوائمهما وَيُرْسِلَ بَعْضَهَا وَلَا يَعْقِلَ جَمِيعَهَا فَتُرْهَقَ، وَلَا يُرْسِلَ جَمِيعَهَا فَتَنْفِرَ.

Ketika penyembelihan, hendaknya mengikat sebagian anggota badannya saja dan melepaskan sebagian yang lainnya. Tidak mengikat semua bagian dari aggota badannya khawatir ia mati karena tercekik, dan tidak pula melepas semuanya khawatir hewan tersebut lari/kabur.

12. Membaringkan atau Menggulingkan Hewan Qurban

وَالسَّادِسُ: أَنْ يَنْحَرَ الْإِبِلَ قِيَامًا لِقَوْلِهِ تَعَالَى: {فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا} (الحج: 36) أَيْ سَقَطَتْ وَتُذْبَحُ الْبَقَرُ وَالْغَنَمُ مَضْجُوعَةً فَإِنْ خَافَ نُفُورَ الْإِبِلِ إِذَا نُحِرَتْ قِيَامًا نَحَرَهَا بَارِكَةً غَيْرَ مَضْجُوعَةٍ.

Hendaknya penyembelihan onta dilakukan dengan posisi onta berdiri, sedangkan sapi dan kambing dilakukan dengan posisi keduanya dibaringkan/digulingkan.

13. Mengarahkan Pisau ke Depan dan Belakang dengan Cepat

وَالسَّابِعُ: أَنْ يَكُونَ الذَّبْحُ بِأَمْضَى شِفَارٍ وَجَدَهَا وَيُمِرُّهَا ذَهَابًا وَعَوْدَةً فِي قُوَّةِ اعْتِمَادٍ وَسُرْعَةِ تَوْجِيَةٍ لِرِوَايَةِ ابْنِ الْأَشْعَثِ عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ قَالَ النَّبِيُّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ - " إن الله كتب عَلَى كُلِّ شيءٍ فَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدَكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ "

Hendaknya penyembelihan dilakukan dengan menggorokkan pisau kedepan dan kebelakang dengan kuat dan cepat serta dengan pisau yang tajam. Sesuai denagn hadits riwayat Ibn Al-Asy’as dari Syaddad bin Aus, nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah swt sudah mewajibkan untuk segala sesuatu, jika kalian menyembelih maka perbaguslah dalam penyembelihan, dan tajamkanlah pisau kalian, serta tenangkanlah hewan sembelihannya.

14. Menyembelih di Pagi Hari

Imam Nawawi menyebutkan bahwa disunnahkan menyembelih hewan aqiqah atau qurban pada pagi hari setelah matahari terbit. 

Syarat hewan Aqiqah

Dalam madzhab Syafi’iy hewan aqiqah hanya boleh disembelih jika telah memenuhi syarat berikut:

1. Unta minimal sudah berumur 5 tahun

2. Sapi minimal sudah umur 2 tahun

3. Kambing minimal sudah umur 2 tahun

4. Domba minimal sudah umur 1 tahun

5. Hewan aqiqah tidak cacat.

Asal Mula Aqiqah

Upacara aqiqah sebenarnya bermula dari Millah Nabi Ibrahim Alaihisalam bersama anaknya Nabi Ismail As. Ketika Nabi Ismail berusia 13 tahun dan Nabi Ibrahim 96 tahunm atas dasar wahyu Allah, Nabi Ibrahim menyuruh Nabi Ismail menyembelih seekor kambing yang digembalakannya sebagai penebusan terhadap diri Ismail (akikah). Domba yang disembelih merupakan yang terbaik. Pada saat yang sama, Nabi Ismail dikhitan.

Aqiqah disandarkan pada tradisi agung Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW. Disebutkan bahwa Nabi Ibrahim diperintahkan untuk mengkurbankan Ismail untuk Ibrahim sendiri kepada Tuhan lalu Ibrahim dan Ismail tunduk pada perintah Tuhan dengan sabar. Akhirnya penyembelihan Ismail dibatalkan oleh Allah dengan menyatakan bahwa kurban Ibrahim secara hakiki sudah diterima Allah SAW.

Kemudian Allah menganugerahkan tebusan atas Ismail dengan seekor domba besar. Mengapa Allah SWT memerintahkan Ibrahim untuk menyembelih Ismail dan kemudian membatalkannya? Saat itu, Nabi Ibrahim hidup pada masa penyimpangan pemikiran manusia yang mengorbankan manusia kepada Tuhan yang disembahnya sebagai sesaji.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

Hal yang tidak disunnahkan ketika menyembelih aqiqah adalah
​ ​