Hal yang dapat menyelamatkan manusia pada hari kiamat adalah

Semua umat muslim pasti menginginkan pertolongan untuk dirinya di akhirat nanti. Ketika semua umat muslim berada di akhirat, pastinya umat meminta pertolongan Allah SWT untuk bisa masuk ke surga.

Pada hakikatnya segala sesuatu yang di hidupkan oleh Allah akan kembali juga kepada Allah SWT. Sepeti yang diketahui tujuan kita hidup adalah untuk beribadah kepada sang pencipta Allah SWT

Segala amal perbuatan kita selama di dunia akan diperhitungkan ketika kita berada di akhirat nanti. Namun siapa saja yang akan memberikan pertolongan ketika diakhirat nanti. Berikut adalah 3 pemberi pertolongan di akhirat nanti dikutip dari beberapa sumber, Selasa (21/5/2019)

1. Allah SWT

Allah yang menciptakan umat muslim dan Allah SWT lah yang juga memberi pertolongan untuk Umat Muslim. “Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang Mukmin bertawakal. (Ali Imran 3:160)

2. Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya Nabi yang dapat memberikan syafaat atau pertolongan untuk umatnya di akhir zaman nanti. itu merupakan bentuk kasih sayang Allah terhadap umatnya Nabi Muhammad SAW.

Syafaat ini khusus diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. ketika manusia didiselimuti kesedihan dan bencana yang tidak kuat mereka tahan, mereka meminta kepada orang-orang tertentu yang diberi wewenang oleh Allah untuk memberi pertolongan. Mereka pergi kepada semua nabi. Dari nabi Adam sampai nabi Isa. Tetapi mereka semua tidak bisa memberikan syafaat hingga mereka datang kepada Nabi Muhammad SAW, lalu beliau berdiri dan memintakan syafaat kepada Allah, agar menyelamatkan hamba-hambanya dari adzab yang besar ini. Allah pun memenuhi permohonan itu dan memberikan pertolongan itu kepada umatnya Nabi Muhammad SAW.

3. Al Quran

Al Quran adalah kitab yang diberikan Allah untuk umat muslim sebagai pedoman dan petunjuk.

“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al Isra: 9)

Al Quran juga yang akan menolong umat muslim di akhirat nanti agar dapat masuk surganya Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Bacalah Al-Qur’an karena Al-Quran akan datang pada hari kiamat nanti sebagai pemberi syafaat bagi yang membacanya (dengan tadabbur dan mengamalkannya). Bacalah al-Zahrawain (dua cahaya) yaitu surat Al-Baqarah dan Ali ‘Imran karena keduanya datang pada hari kiamat nanti seperti dua awan atau seperti dua cahaya sinar matahari atau seperti dua ekor burung yang membentangkan sayapnya, keduanya akan menjadi pembela bagi yang rajin membaca dua surat tersebut.” (HR. Muslim: 1910).

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

(ren)

  • #Akhirat
  • #Pertolongan Allah
  • #Tips Muslim

Senin, 17 Februari 2020 - 16:16 WIB

3 Syafaat pada Hari Kiamat, Apa Saja?

Hari Kiamat adalah hari yang sangat dahsyat karena semua orang akan sibuk mementingkan dirinya sendiri. Setiap orang akan mencari pertolongan untuk menyelamatkan diri sendiri. Beruntung, umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) kelak akan diberi syafaat (pertolongan) atas izin Allah.

"Semua manusia akan dibangkitkan di Padang Mahsyar. Menurut para ulama, matahari sangat dekat dengan kita, ada yang tenggelam karena keringatnya dan di antara orang itu ada yang menjadi orang pilihan dan diberi pertolongan oleh Allah Ta'ala," kata Ustaz Hilmi Firdausi saat mengisi kajian di Masjid Permata Qalbu, Pos Pengumben, Jakarta Barat.

Ustaz Hilmi mengemukakan ada tiga Syafa'at (pertolongan) pada hari kiamat. Ketiga Syafa'at itu yaitu:

1. Syafa'at Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Beliau bersabda: "Setiap Nabi mempunyai doa yang mustajabah, maka setiap Nabi doanya dikabulkan segera. Sedangkan saya menyimpan doaku untuk memberikan syafaat kepada umatku di hari kiamat. Syafaat itu insya Allah diperoleh umatku yang meninggal tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun". (HR Imam Muslim, Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, dan Imam Ahmad)

Dalam hadis lain, dari Anas radhialahu 'anhu (RA), Nabi Muhammad SAW bersabda: "Saya adalah orang yang pertama kali memberikan syafaat di surga, dan saya adalah Nabi yang paling banyak pengikutnya". (HR Imam Muslim).

Dari Jabir RA berkata, "Apakah kamu pernah mendengar tentang kedudukan Nabi Muhammad SAW? Sesungguhnya kedudukan Nabi Muhammad SAW yang terpuji akan mengeluarkan siapa saja yang akan dikeluarkan dari neraka lantaran syafaat beliau SAW". (Syu'abul Iman, Imam Baihaqi)

2. Syafa'at Al-Qur'an.

Beruntunglah orang yang memuliakan Al-Qur'an, sebab Al-Qur'an datang memberi syafa'at pada hari Kiamat. Al-Qur'an akan menolong para pembacanya, para penghafal dan orang-orang yang megamalkannya. Nabi Muhamad SAW bersabda: "Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya". (HR Muslim)Kemudian, Nabi SAW bersabda: "Rajinlah membaca Al-Qur'an, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat." (HR. Muslim)

3. Syafa'at Teman-teman Saleh.

Rasulullah SAW mengatakan saudara yang baik dan teman-teman saleh akan menjadi syafa'at (penolong) di Yaumil Akhir. Karena itu perbaikilah hubungan dengan saudara, kerabat, dan perbanyaklah teman yang saleh. Dalam Hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, dalam syarh Imam Nawawi mengatakan, syafaat orang-orang beriman adalah bagi orang yang masuk neraka, lalu Allah memerintahkan orang-orang yang memberikan syafaat agar mengeluarkan mereka darinya atau kepada orang yang seharusnya ke neraka neraka.

Nabi SAW juga bersbda: "Setiap orang akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai." (HR. Bukhari, Muslim).

Hal yang dapat menyelamatkan manusia pada hari kiamat adalah

Dari Abu Umamah al Bahili, Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, maka sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya.” (Hadis Shahih diriwayatkan oleh imam Muslim) 

Penjelasan Hadis

Hadis ini memerintahkan agar menjadikan Al Qur’an sebagai bacaan utama harian kita. Kelak Al-Qur'an akan menjadi sahabat di akhirat jika kita sudah membersamainya sejak di dunia. Jika kita menjaga kelestariannya dengan membaca dan berpegang teguh pada isi kandungannya, niscaya Al-Qur’an akan menjaga kita dengan memberikan syafaat/pertolongan di akhirat kelak. 

Kalimat “Bacalah Al-Qur’an” dapat dipahami perintah membaca secara tekstual maupun perintah tadabbur isi kandungannya. Mayoritas ulama memahami perintah ini dengan membaca secara tekstual secara istiqamah setiap hari berdasarkan hadis-hadis tentang keutamaan membaca Al-Qur’an. Salah satunya sabda Rasulullah SAW dari Anas bin Malik RA,

“Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an siang atau malam 50 ayat niscaya tidak tergolong orang-orang yang melalaikan (Al-Qur’an), dan barangsiapa yang membaca Al-Qur’an 100 ayat niscaya tergolong orang yang taat, dan barangsiapa yang membaca Al-Qur’an 200 ayat niscaya Al-Qur’an tidak akan menghujatnya pada hari kiamat.” (HR. Ibnu Sinni)

Kalimat “memberi syafaat kepada pembacanya” menunjukkan kehadiran Al-Qur’an pada hari kiamat sebagai sahabat sejati pembacanya dengan tampil sebagai pemberi syafaat.   Pada hari itu, Al-Qur’an akan tampil mengawal sahabatnya meniti jalan menuju surga. Syekh Abdul Fattah al-Qadi menjelaskan bahwa syafaat Al-Qur’an berbeda dengan syafaat lainnya di hari kiamat. Syafaat Al-Qur’an mencegah seseorang jatuh dalam kobaran api neraka, sedangkan syafaat yang lain mengangkat dan menyelamatkan seseorang dari kobaran api neraka. Artinya seorang yang mendapatkan syafaat Al-Qur’an, ia akan tercegah dan tidak sampai jatuh dalam kobaran api neraka meskipun ia divonis sebagai penghuni neraka. Sementara orang yang mendapatkan syafaat selain Al-Qur’an, maka ia diangkat dari dalam kobaran neraka setelah merasakan panasnya api neraka.

Berikut ini, kami sampaikan beberapa bentuk syafaat Al-Qur’an di akhirat bagi orang sahabat karibnya di dunia, yaitu:

Pertama: Al-Qur’an Menjadi Tameng dari Siksa Kubur

Dalam sebuah riwayat, Amru bin Murrah menjelaskan Al-Qur'an akan melindungi pembacanya dari siksa kubur. Diriwayatkan, jika manusia masuk ke dalam kubur kemudian muncul semburan api sebagai siksa kubur yang akan melumatnya dari berbagai arah, maka Al-Qur'an datang untuk menyelamatkan. 

 “Jika manusia masuk ke dalam kubur, tiba-tiba keluar semburan api dari arah kepalanya, lalu Al-Qur’an datang untuk menghalanginya. Kemudian api itu keluar dari arah kakinya, lalu datanglah Al-Qur’an untuk menghalanginya. Kemudian keluar dari samping kanannya, lalu datanglah Al-Qur’an untuk menghalanginya. Lalu keluar dari sampai kirinya, maka datanglah Al-Qur’an untuk menghalanginya. Lalu api itu bertanya: Mengapa engkau berbuat demikian, demi Allah ia tidak pernah berbuat untukmu? Lalu Al-Qur’an berkata, “Bukankah dahulu aku berada di mulutnya.” Maka Al-Qur’an tak henti-hentinya melakukan pembelaan untuk menyelamatkan sahabatnya. 

Kedua: Mahkota Bagi Orang Tua

Orang tua memiliki kewajiban terhadap anak-anaknya antara lain mengenalkan Allah dan Rasul-Nya, serta mengajarkan Al-Qur’an. Bagi orang tua yang memiliki kepandaian membaca Al-Qur’an wajib mengajarkannya kepada anak-anaknya dan membimbingnya bersahabat dengan Al-Qur’an. Namun, bagi orang tua yang tidak mahir atau tidak mampu membaca Al-Qur’an wajib menitipkan anak-anaknya kepada lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pembelajaran baca tulis Al-Qur’an. Karena mengenalkan Al-Qur’an adalah kewajiban yang mutlak dipenuhi oleh setiap orangtua. 

Bagi orang tua yang berhasil mendidik anak-anak cinta Al-Qur’an dengan mendawamkan tilawah setiap hari atau menjadi penghafal Al-Qur’an, maka Allah SWT memberikan penghargaan di surga berupa disematkan mahkota yang bersinar terang bagaikan sinar matahari. Rasulullah SAW bersabda:

“Siapa saja yang membaca Al-Qur’an, mengajarkannya, mengamalkan (kandungan)nya, niscaya di hari Kiamat kedua orangtuanya disematkan mahkota dari cahaya yang bersinar seperti sinar matahari, dan dipakaikan perhiasan yang belum dipakai keduanya di dunia, lalu keduanya berkata: Mengapa kami dipakaikan seperti ini, lalu diseru: Lantaran anak kalian bersahabat dengan Al-Qur’an.”

Ketiga: Memberi Syafaat 10 Anggota Keluarga

Di antara syafaat Al-Qur’an, setiap orang yang berusaha menjaga kebersamaan dengan Al-Qur’an akan memberikan pengaruh positif bagi 10 (sepuluh) anggota keluarganya yang muslim meskipun telah divonis menjadi penghuni neraka. Dari Ali bin Abi Thalib RA, Rasulullah SAW bersabda,  

“Siapa saja yang membaca AlQur’an, lalu ia menghafalnya dan menjaganya niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga, dan menjadikannya dapat memberikan syafaat kepada 10 orang dari kalangan keluarganya meskipun semua telah ditetapkan masuk ke neraka.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Keempat: Penentu Derajat Surga

Ayat-ayat Al-Qur’an ibarat anak-anak tangga yang akan mengantarkan pembacanya kepada tangga tertinggi di sisi Allah SWT. Keindahan suara bacaan Al-Qur’an di dunia akan mengusik perhatian Allah SWT dan memunculkan kerinduan untuk mendengarkan kembali di surga. Inilah yang menjadikan Allah SWT memerintahkan pembaca Al-Qur’an untuk naik ke tangga kemuliaan hingga mencapai anak tangga sesuai dengan akhir ayat yang dibaca di dunia. Semakin bertambah ayat yang dibaca, semakin tinggi pula anak-anak tangga kemuliaan yang dinaiki. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Dikatakan kepada sahabat Al-Qur’an, ‘Bacalah, naiklah, bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia, karena sesungguhnya derajatmu (di surga) menurut akhir ayat yang engkau baca.”

Dari uraian singkat ini dapat dipahami bahwa syafaat Al Qur’an pada hari kiamat adalah nyata dan tidak terbantahkan. Untuk mendapatkan syafaat Al-Qur’an, seseorang harus memiliki hati yang terikat kuat dengan Al-Qur’an, menjadikan Al-Qur’an sebagai bacaan utama dan berpegang teguh isi kandungannya. Tapi jika Al Qur’an hanya dijadikan sebagai penghias dinding, mahar pernikahan, atau pelengkap aksesoris rumah tanpa membacanya dan mengamalkan isi kandungannya, maka Al Qur’an akan menarik pemilik mushaf ke dalam kobaran api neraka. 

Oleh karena itu, marilah kita memotivasi diri untuk istiqamah membaca Al Qur’an setiap hari baik di rumah, tempat kerja, masjid/mushalla, maupun tempat-tempat baik lainnya. Janganlan hari-hari berlalu tanpa membaca Al-Qur’an.

Demikian semoga bermanfaat. 

H. Subhan Nur, Lc, M.Ag
(Kepala Seksi Pengembangan Metode dan Materi Dakwah Dit. Penerangan Agama Islam)