Hal baik yang sudah dipelajari dari Aksi Nyata

AKSINYATA

PEGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

BELAJAR DARI LINGKUNGAN SEKITAR SISWA (BELISA) DENGAN TUTOR SEBAYA BERBASIS KELOMPOK

(CGP 2 – Banyumas – Arditya Angga Raharja)

A. FACT

1. Latar Belakang

Konsep Pendidikan Nasional di Indonesia menempatkan aspek lingkungan sebagai tempat untuk berkontribusi dalam pendidikan bagi anak. Dimana aspek lingkunga ini dibagi menjadi tiga yakni lingkungan keluarga, lingkungan perguruan/sekolah dan lingkungan masyarakat. Konsep ini dikemukakan oleh bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara. Konsep yang beliau kemukakan kita kenal dengan Tri Pusat Pendidikan. Ketiga pusat Pendidikan tersebut memiliki pernana penting yang seimbang dalam keberhasilan pendidikan dan saling terkait satu dengan lainnya. Ketiganya menungjang sukses dan tidaknya proses pembelajaran bagi anak.

Dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan guru tentunya akan semakin tertanam konsep yang baik jika di dukung dengan sumber belajar yang memadai. Sumber belajar adalah segala sesuaitu yang dapat digunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran yang membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa orang, alat, bahan, aktivitas dan lingkungan. Lingkungan menjadi sumber belajar yang dapat meningkatkan aktifitas siswa karena mereka akan lebih mudah berinteraksi dengan lingkungan. Selain sebagai sumber belajar lingkungan/alam merupakan salah satu aset penting dari pemetaan kekuatan dalam mendukung pembelajaran. Aset yang digunakan secara maksimal dalam hal ini adalah aset lingkungan/ alam akan meningkatkan kompetensi warga sekolah dalam proses belajar.

Belajar dari lingkungan sekitar sekitar yakni dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid ini sama halnya sebagai pembelajaran berbasis lingkungan yang mengarah kepada pembelajaran yang memanfaatakan lingkungan belajar siswa sebagai sumber belajar. Tentunya Guru dapat mengaitkan antara materi yang akan diajarkan dengan kenyataan yang ada di sekitar lignkungan murid, sehingga murid akan membuat hubungan antara materi dengan pengalaman yang ia terima dan dapat pula membuat hasil dari keterhubungan tersebut seperti membuat kerajinan/keterampilan, kesimpulan dari apa yang dipelajari, atau bahkan konsep yang baru yang dapat mengkonstruksi pengetahuan siswa lebih lanjut.

Pembelajaran di masa pandemi seperti sekarang ini dimana pembelajaran tatap muka di sekolah masih terbatas, sehingga pembelajaran di lingkungan sekitar akan menjadi sebuah solusi pembelajaran yang pas sehingga kebutuhan belajar siswa akan terpenuhi.

SD Negeri 3 Tumiyang merupakan sekolah dasar yang berlokasi di grumbul Cilongok Tengah Desa Tumiyang Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas. Yang didukung oleh Pendidik dan Tenaga Pendidikan yang lengkap, sekolah yang ramah anak, masyarakat yang mendukung pembelajaran serta lingkungan alam maupun lingkungan sekitar sekolah yang mendukung proses belajar mengajar. Potensi lingkungan baik alam maupun masyarakat yang berkembang di sekitar sekolah menjadi modal yang sangat berharga bagi murid untuk mengembangkan segala potensi yang ia miliki.

Pembelajaran akan semakin optimal ketika dalam pembelajaran siswa tidak hanya mendapat pengalaman bermakna dari guru namun juga dari sesame siswa dengan Tutor sebaya.. Tutor sebaya merupaka sebuah strategi pembelajaran yang berguna membantu memenuhi kebutuhan belajar murid dimana pembelajar dan pengajar terdiri dari kelompok yang sama, berbeda usia maupun pertukaran usia dalam perannya sebagai pengajar maupun pembelajar. Diharapkan dengan adanya tutor sebaya mereka akan bangga atas perannya dan juga belajar dari pengalamannya. Dalam pembelajaran Tutor sebaya akan lebih efektif dengan dibentuk kelompok-kelompok kecil.

Berdasarkan latar belakang tersebut memunculkan ide untuk membuat program yang berdampak pada murid yaitu belajar dari lingkungan sekitar siswa (Belisa) dengan tutor sebaya berbasis kelompok. Melalui program ini, murid akan diajak mempelajari suatu materi berkaitan dengan pemebalajaran yang sedang dilalui dalam kelasnya kemudian mengaitkan dengan lingkungan yang ada dengan bantuan tutor sebaya yang pada akhirnya dapat menghasilakn sebuah karya. Dimana dengan kegiatan pembelajaran seperti ini diharapkan anak dapat belajar dari lingkungan sekitar secara berkelompok sesuai dengan zona lingkungan yang ada sehingga secara kebutuhan belajar akan terpenuhi dan tak kalah pentingnya akan mengurangi resiko penularan penyaki karena pandemi.

2. Kegiatan Aksi Nyata

Peran lingkungan yang ada di sekitar SD Negeri 3 Tumiyang sangatlah besar. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mencoba membuat sebuah program pembelajaran yang berbasis lingkungan dengan topik Belajar dari Lingkungan Sekitar Siswa (Belisa) dengan tutor sebaya berbasis kelompok. Dalam kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap mandiri, kolaboratif dan peduli terhadap lingkungan sebagai sumber belajar dalam diri murid, melatih jiwa kepemimpinan dan kepedulian sesama murid serta bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar serta meningkatkan peran serta orang tua dan masyarakat sekitar sekolah dengan pembelajaran berbasis kelompok dengan lingkunngan sekitar menjadi sumber belajar.

Program Belajar dari lingkungan sekitar siswa (Belisa) dilakukan dengan alur BAGJA seperti berikut:

a. Buat Pertanyaan

Guru menanyakan kepada siswa pembelajaran yang dapat meningkatkan kemandirian, kolaborasi dan kreatifitas siswa yang berbasis lingkungan seperti apa yang diharapkan?

b. Ambil Pelajaran

Mengidentifikasi lingkungan sekitar siswa yang dapat meningkatkan kompetensi siswa.

c. Gali Mimpi

Pembelajaran bermakna dengan lingkungan sekitar siswa sebagai sumber belajar akan dapat meningkatkan kompetensi siswa serta peran serta masyarakat dan orang tua.

d. Jabarkan Rencana

Berkoodinasi dengan Kepala sekolah, rekan guru serta masyarakat sekitar dilanjutkan sosialisasi kepada wali siswa dan kepada siswa sasaran.

e. Atur Eksekusi

1) Membuat tim dan penangung jawab program

2) Melakukan Manajemen Risiko

3) Melakukan Monitoring dan evaluasi

4) Membuat laporan

3. Hasil Aksi Nyata

Program Belajar dari lingkungan sekitar siswa (Belisa) dilakukan dalam rentang waktu 4 minggu. Kegiatan diawali dengan koordinasi dan penyampaian program kepada Kepala Sekolah dan rekan guru. Kegiatan selanjutnya mengundang wali siswa sebagai bentuk sosialisasi kegiatan yang dilanjutkan pemetaan kelompok siswa serta penyampaian program.

Kegiatan Belajar dari lingkungan sekitar siswa (Belisa) yang mana memusatkan pembelajaran lingkungan sebagai pusat siswa berkegiatan maka diadakan pula sosialisasi kegiatan terhadap masyarakat sekitar lingkugnan sekolah seperti para pelaku UMKM, tokoh masyarakat, komite dan pelaku usaha lainnya serta pemilik lahan yang memungkingkan untuk pembelajaran.

Kegiatan ini dilakukan kelas 4, 5 dan 6 di SD Negeri 3 Tumiyang yang disesuaikan dengan materi/tema yang diajarkan seperti di kelas 4 berkaitan dengan tema 3 yaitu Peduli terhadap makhluk hidup. Pada kelas 5 pembelajaran tema 5 Ekosistem. Sedangkan untuk kelas 6 pada tema Globalisasi dan Wiausaha. Selain pembelajaran siswa juga menghasilkan produk kegiatan dari Belajar dari lingkungan sekitar siswa (Belisa) seperti produk kelas 5 yaitu Herbarium, dan Produk kelas 6 berkaitan dengan kegaitan UMKM di sekitar siswa seperti pembuatan emping, cimpring, Keripik singkong, dan pembuatan kerajinan tangan yang bernilai ekonomi.

B. Feeling (Perasaan)

Perasaan saya Ketika melakukan aksinyata Program yang berdampak pada siswa dengan topik Belajar dari lingkungan sekitar siswa (Belisa) penulis merasa tertantang dan ada pula rasa khawatir program tidak berjalan sesuai apa yang direncanakan. Lingkungan di sekitar sekolah dan siswa sangatlah menopang proses pembelajaran nyata yang natinya dapat membangun fondasi Pendidikan anak. Karena program Belisa ini membutuhkan banyak pihak yang terkait untuk mensukseskan jalannya program.

Program yang dijalankan kurang lebih selama 4 minggu ini ternyata setelah dilaksanakan mendapat hasil yang memuaskan karena pada awal ada rasa was-was dan khawatir namun pada prosesnya semua pihak dapat mendukung program yang direncanakan.

C. Findings (Pembelajaran)

Pembelajaran yang saya dapat dari program Belajar dari lingkungan sekitar siswa yaitu saya semakin sadar bahwa lingkungan berperan penting dalam proses pembelajaran siswa baik secara langsung maupun tidak langsung, kemampuan saya berkoordinasi dengan Kepala sekolah rekan guru dan stake holder terkait mulai meningkat sehingga ada rasa percaya diri untuk mengaktualisasi apa yang menjadi program bagi murid. Setiap program yang dilaksanakan menggunakan alur BAGJA dan melaksankan MELR (Monitoring, Evaluasi, Learning dan Reporting) Serta menerapkan Manajemen Resiko dalam setiap program yang dilaksankan.

D. Future (Penerapan ke depan)

Beberapa rencana kegiatan yang akan diterapkan kedepan agar program yang dilaksanakan dapat diterapkan di kegaitan yang lain ataupun sebagai tambahan pengalaman bagi penulis yakni :

1. Belajar dari lingkungan sekitar siswa (Belisa) yang dilaksanakan kelas atas (4,5 dan 6) akan sekolah kami rencanakan dan terapkan di seluruh kelas yang ada.

2. Kegiatan yang dilakukan akan semakin optimal jika menggunakan rentang waktu minimal satu semester dikarenakan menyesuaikan tema/sub tema yang ada di setiap kelasnya.

3. Kegiatan ini akan berjalan berkelanjutan dengan menerapkan Monitoring dan Evaluasi yang beriringan karena sumber belajar lingkungan siswa sangatlah mendukung proses pembelajaran siswa.

E. Dokumentasi Kegiatan

1. Koordinasi Program Belisa

2. Sosialisasi Program Belisa

3. Kegiatan Belisa