Guru wilangan tembang gambuh gatra ke-2

Tembang Gambuh berasal dari kata "jumbuh" (dalam bahasa Jawa) yang artinya sesuai, tepat, atau kecocokan, kesepahaman serta kebijaksanaan. Bijaksana artinya dapat menempatkan sesuatu sesuai porsinya, tempatnya dan mampu bersikap adil. Tembang Gambuh berisikan tentang ajaran dan nasehat kepada generasi muda dalam pergaulan, sikap dan tingkahlaku dalam menjalin hubungan dengan teman dan masyarakat lainnya.

Watak Tembang Gambuh berisikan tentang persahabatan dan keramahtamahan, serta dapat digunakan untuk menyampaikan beragam cerita kehidupan yang pada intinya digunakan sebagai pedoman dan pengalaman dalam pergaulan.

Tembang Gambuh memiliki Guru Gatra: 5 baris setiap bait (Artinya tembang Gambuh ini memiliki 5 larik atau baris kalimat).

Guru wilangan Tembang Gambuh yaitu: 7, 10, 12, 8, 8 (Artinya baris pertama terdiri dari 7 suku kata, baris kedua berisi 10 suku kata, dan seterusnya). Dan Guru lagu Tembang Gambuh yaitu: u, u, i, u, o (Artinya baris pertama berakhir dengan vokal u, baris kedua berakhir vokal u, dan seterusnya).

1) Sekar gambuh ping catur,

Kang cinatur polah kang kalantur,

Tanpa tutur katula-tula katali,

(Sunan Paku Buwana IV. Wulang Reh: III. 1)

Tembang Gambuh yang keempat,

Yang dibicarakan tingkah laku yang melenceng,

Tanpa nasihat akan terlunta-lunta,

Kadaluwarsa menjadi kebiasaan,

Disalahkan sudah mengerti menjadi jelek.

2) Rasaning tyas kayungyung,

Angayomi lukitaning kalbu,

Gambir wana kalawan hening ing ati,

Sumingkiringreh tyas mirong.

(Rangga Warsita, Sabda Tama)

Keinginan dari rasanya hati,

Memberi perlindungan rasa nyaman di hati,

Melahirkan perasaan yang hening,

Karena harus memberikan nasihat,

Agar dapat menyingkap hal-hal yang salah.

lng sajroning jaman kala bendhu,

Yogya sampeyan yuda hardaning ati,

Kang anuntun mring pakewuh,

(Rangga Warsita, Sabda Tama)

Di dalam zaman kala bendu,

Sebaiknya kamu memerangi nafsu pribadi,

Yang akan menuntun pada hal yang tidak mengenakkan,

Hasil dari perbuatan yang buruk.

Ngayomana sasameng tumuwuh,

Wahanane ngendhakke angkara klindhih,

Ngendhangken pakarti dudu,

(Rangga Warsita, Sabda Tama)

Usahakan supaya hatinya selamat,

Lindungilah kepada sesama terus-menerus,

Perilaku demikian akan melenyapkan angkara murka,

Melenyapkan perbuatan yang kurang sopan,

Ditelan dan dibuang jauh.

5) Beda kang ngaji pumpung,

Nir waspada rubedane tutut,

Kakanthilan manggon anggung atur wuri,

(Rangga Warsita, Sabda Tama)

Berbeda dengan yang ngaji mumpung,

Hilang kewaspadaan dan banyak gangguan,

Dengan menjumpai kerepotan mengikuti hidupnya,

Mengambil yang bukan haknya selalu berdusta.

Tanpa bayu weyane ngalumpuk,

Sakciptane wardaya ambebayani,

(Rangga Warsita, Sabda Tama)

Tidak memiliki kekuatan dan lemah,

Apa yang dilakukan selalu hal-hal yang berbahaya,

Sumpah dan janji hanya di mulut,

Akhirnya hanya akan menemui sesuatu yang tidak mengenakan hati.

Contoh Video Penyajian Tembang Gambuh

Baca juga:
6 Contoh Tembang Megatruh dan Artinya Secara Lengkap
5 Contoh Tembang Macapat Maskumambang dan Artinya Secara Lengkap
6 Contoh Tembang Dhandhanggula dan Artinya Secara Lengkap

Demikian pembahasan tentang "6 Contoh Tembang Gambuh dan Artinya Secara Lengkap" yang dapat kami sampaikan. Baca juga artikel Tembang Macapat menarik lainnya di situs SeniBudayaku.com.

Jawaban:

Aturan guru gatra, guru lagu dan guru wilangan tembang gambuh yaitu 7u - 10u - 12i - 8u - 8o.

Aturan guru gatra, guru lagu dan guru wilangan tembang mijil yaitu 10i - 6o - 10e - 10i - 6i - 6o.

Penjelasan:

✨semoga membantu✨

Guru wilangan tembang gambuh gatra ke-2

Apa tegese guru gatra?

Guru gatra kuwi cacahe larik (banyaknya baris) saben pada (tiap bait).

Apa tegese guru wilangan?

Guru wilangan kuwi cacahe wanda (jumlah suku kata) saben larik (tiap baris).

Apa tegese guru lagu?

Guru lagu kuwi wuni pungkasane saben larik. Wuni pungkasane saben gatra (a, i, u, e, o) uga diarani dong dinge swara’.

Conto 1

Ngelmu iku kalakone kanthi laku,

lekase lawan kas,

tegese kas nyantosani,

setya budya pengkesing dur angkara

Guru gatra dalam tembang tersebut adalah 4. Maksudnya, tembang di atas memiliki 4 baris atau larik. Setiap lariknya dapat berupa frasa, klausa, atau kalimat berbahasa Jawa.

Guru wilangan dalam tembang tersebut adalah 12, 6, 8, 11. Maksudnya, baris bertama berjumlah 12 suku kata, baris kedua berjumlah 6 suku kata, baris ketiga berjumlah 8 suku kata, dan baris keempat berjumlah 11 suku kata.

Sedangkan, guru lagu tembang tersebut yaitu u, a, i, a. Maksudnya, akhir suku kata setiap baris harus berupa huruf vokal u, a, i, a. Baris pertama harus berakhir dengan vokal u, baris kedua dengan vokal a, baris ketiga dengan vokal i, dan baris keempat dengan vokal a.

Conto 2

Kabeh iku mung manungsa kang pinunjul,

marga duwe lahir batin,

jroning urip iku mau,

isi ati klawan budi,

iku pirantine ewong.

Guru gatra dalam tembang tersebut adalah 5. Maksudnya, tembang di atas memiliki 5 baris atau larik. Setiap lariknya dapat berupa frasa, klausa, atau kalimat.

Guru wilangan dalam tembang tersebut adalah 12, 8, 8, 8, 8. Maksudnya, baris bertama berjumlah 12 suku kata, baris kedua berjumlah 8 suku kata, baris ketiga berjumlah 8 suku kata, baris keempat berjumlah 8 suku kata, dan baris kelima berjumlah 8 suku kata.

Sedangkan, guru lagu tembang tersebut yaitu u, i, u, i, o. Maksudnya, akhir suku kata setiap baris harus berupa huruf vokal u, i, u, i, o. Baris pertama harus berakhir dengan vokal u, baris kedua dengan vokal i, baris ketiga dengan vokal u, baris keempat dengan vokal i, dan baris kelima dengan vokal o.

Conto 3

Ambeke kang wus utama,tan ngendhak gunaning jalmi,amiguna ing aguna,sasolahe kudu bathi,pintere den alingi,bodhone didokok ngayun,pamrihe den inaa,mring padha padhaning jalmi,

suka bungah den ina sapadha-padha.

Guru gatra = 9

Guru wilangan = 8, 8, 8, 8, 7, 8, 7, 8, 12

Guru lagu = a, i, a, i, i, u, a, i, a

Tabel guru gatra, wilangan, lan lagu

Guru wilangan tembang gambuh gatra ke-2

Tembang Gambuh

Gambuh (Pelog Barang)

Aja nganti kebanjur

sabarang polah kang nora jujur

yen kebanjur sayekti kojur tan becik

becik ngupayaa iku

ing pitutur kang sayektos.

Cakepan liyane:

Pitutur becik iku

sayektine apantes tiniru

nadyan metu saking wong sudra papeki

lamun becik nggone muruk

iku pantes sira anggo.

  1. Tembang Gambuh isine wujud tembang Macapat kanggo nggenah-nggenahake.
  2. Tembang kasebut aweh pitutur luhur.
  3. Sakabehing tumindak kudu jujur.
  4. Yen kebanjur tumindak ala bakal kojur/cilaka.
  5. Supaya slamet ngupaya pitutur kang sayektos.
  6. Pitutur becik pantes ditiru lan dianggo.
  7. Yen becik anggone muruk/mulang.
  8. Nadyan saka wong sudra papa (wong lumrah).

Referensi: kumparan.com/berita-hari-ini/apa-itu-guru-gatra-guru-wilangan-dan-guru-lagu-dalam-tembang-macapat-jawa-1vtYhOukdez/full; kubuskecil.blogspot.com/2016/12/guru-gatra-guru-lagu-dan-guru-wilangan.html; lenteramata.com/tembang-gambuh/.