Gunung berapi di bawah ini yang termasuk dalam rangkaian pegunungan Pasifik kecuali

Gunung berapi di bawah ini yang termasuk dalam rangkaian pegunungan Pasifik kecuali

Gunung berapi di bawah ini yang termasuk dalam rangkaian pegunungan Pasifik kecuali
Lihat Foto

wikipedia.org/Gringer

Pegunungan Sirkum Pasifik atau lebih dikenal dengan sebutan Ring of Fire

KOMPAS.com - Bumi memiliki lanskap geografis yang bermancam-macam, dari mulai pegunungan, lembah, ngarai, laut,sungai, teluk, pantai, gurun, savanah, dan juga stepa.

Namun tahukah kamu bahwa terdpat dua barisan pegunungan utama di dunia, yaitu pegunungan Sirkum Mediterania dan pegununungan Sirkum Pasifik.

Pegunungan Sirkum Mediterania dan pengunungan Sirkum Pasifik terbentuk karena adanya proses patahan. Berikut penjelasannya:

Pegunungan Sirkum Mediterania

Pegunungan Sirkum Mediterania sering disebut dengan Alpine-Himalayan belt karena merupakan barisan pegunungan yang menghubungkan pegunungan Himalaya dan Alpen.

Baca juga: Daftar Puncak Gunung Tertinggi di Asia

Pegunungan Sirkum Mediterania adalah barisan gunung yang terbentang sejauh 1.500 mil dari Eropa, Timur Tenga, Asia, hingga Afrika Utara.

Pegunungan Sirkum Mediterania terbentuk akibat terjadinya zona orogenik. Dilansir dari World Atlas, zona orogenik adalah tempat lempeng tektonik saling mendorong dan mengangkat kerak bumi ke atas.

Gunung berapi di bawah ini yang termasuk dalam rangkaian pegunungan Pasifik kecuali

Gunung berapi di bawah ini yang termasuk dalam rangkaian pegunungan Pasifik kecuali
Lihat Foto

nps.gov

Pangea


Pegunungan Sirkum Mediterania atau Alpine-Himalayan Belt terbentuk saat lempengan bumi bergerak sejak ratusan juta tahun yang lalu. 250 juta tahun yang lalu Bumi terdiri dari kumpulan benua yang bersatu dinamakan dengan Pangea.

Gunung berapi di bawah ini yang termasuk dalam rangkaian pegunungan Pasifik kecuali

Gunung berapi di bawah ini yang termasuk dalam rangkaian pegunungan Pasifik kecuali
Lihat Foto

nps.gov

Penampakan benua bumi modern


Pangea kemudian berpisah karena adanya pergerakan lempeng tektonik. Dilansir dari U. S. National Park Service, Eropa, Afrika dan Amerika Selatan memisahkan diri dari Amerika Utara dan mulai membentu topologi bumi yang modern.

Lalu sekitar 100 juta tahun yang lalu Afrika dan India menabrak Eropa dan Asia sehingga membentuk pegunungan Sirkum Mediterania.

Gunung berapi di bawah ini yang termasuk dalam rangkaian pegunungan Pasifik kecuali

Gunung berapi di bawah ini yang termasuk dalam rangkaian pegunungan Pasifik kecuali
Lihat Foto

pubs.usgs.gov

Tabrakan lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia (India)


Lempeng tektonik yang bertanggung jawab pada tabrakan tesebut adalah lempeng benua Eurasia dan lempeng benua Indo-Asutralia (India) yang mengakibatkan kolisi.

Baca juga: Jingshan dan Wycherproof, Gunung Terpendek di Dunia

Gunung berapi di bawah ini yang termasuk dalam rangkaian pegunungan Pasifik kecuali

Gunung berapi di bawah ini yang termasuk dalam rangkaian pegunungan Pasifik kecuali
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi jalur Sirkum Pasifik

KOMPAS.com - Kawasan Asia Tenggara menjadi tempat bertemunya jalur pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Akibatnya banyak gunung api yang tersebar dan bisa ditemukan di sejumlah negara di Asia Tenggara.

Secara garis besar, sirkum dibagi menjadi dua, yakni Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik. Mengutip dari buku Kamus Geografi: Edisi Tematik dan Visual (2020) karya Gatot Harmanto dan Rudi Hartono, Sirkum Mediterania merupakan rangkaian pegunungan yang membentang dari kawasan sekitar Laut Tengah hingga masuk ke Indonesia.

Lebih spesifiknya, jalur pegunungan Sirkum Mediterania berawal dari Afrika Utara, Spanyol, Alpen, Alpenina, Semenanjung Balkan, kemudian membujur ke Pegunungan Himalaya, Myanmar, Malaysia, dan akhirnya Indonesia.

Lalu, bagaimana dengan jalur Sirkum Pasifik?

Rute jalur Sirkum Pasifik

Jalur Sirkum Pasifik bermula dari kawasan Pegunungan Los Andes di Amerika Selatan, pegunungan di Amerika Tengah, Rocky Mountain di Amerika Utara, Kepulauan Aleuten, Jepang, Filipina, dan akhirnya masuk ke Indonesia.

Baca juga: Kabupaten Natuna, Jalur Pelayaran Internasional

Rute jalur pegunungan Sirkum Pasifik di Indonesia, masuk melalui tiga jalur, yakni Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, serta Halmahera. Kemudian rute ini berlanjut dan membentuk tulang punggung pegunungan di kawasan Papua, Australia, serta berakhir di Selandia Baru.

Dilansir dari situs National Geographic, setidaknya ada dua negara di Asia Tenggara yang dilewati jalur pegunungan Sirkum Pasifik, yakni Filipina dan Indonesia.

Sehingga kedua negara tersebut mempunyai banyak gunung api yang masih aktif hingga saat ini. Contohnya Gunung Taal di Filipina dan Gunung Gamalama di Maluku Utara.

Dampak jalur Sirkum Pasifik

Akibat dari banyak negara-negara ASEAN yang dilewati jalur lipatan Sirkum Pasifik yaitu gunung meletus dan gempa bumi sering terjadi di negara-negara tersebut. 

Sedangkan dampak jalur Sirkum Pasifik bagi negara-negara tersebut, yakni:

Dampak positif Jalur Sirkum Pasifik bagi negara-negara ASEAN adalah:

  1. Tanah relatif subur
    Jalur pegunungan Sirkum Pasifik menyebabkan negara yang dilewatinya memiliki tanah subur, karena ada banyak gunung api. Sehingga tanah tersebut bisa digunakan sebagai lahan pertanian dan perkebunan, serta cocok untuk ditanami banyak jenis tanaman.
  2. Abu vulkanik bisa menyuburkan tanaman
    Rute jalur Sirkum Pasifik membuat negara yang dilaluinya memiliki banyak gunung api yang masih aktif dan dapat meletus sewaktu-waktu. Ketika meletus, gunung akan mengeluarkan abu vulkanik yang dapat menyuburkan tanaman di sekitar wilayah tersebut.

Baca juga: Jalur Penangkapan Ikan Wilayah Indonesia dan Alat yang Digunakan

Dampak negatif Jalur Sirkum Pasifik, sebagai berikut:

  1. Banyak terjadi bencana alam
    Menurut Dedi Hermon dalam buku Geografi Bencana Alam (2015), salah satu dampak negatif dari jalur Sirkum Pasifik adalah terjadinya bencana alam, yang berhubungan dengan gunung, seperti gunung meletus dan gempa. Hal ini tidak hanya merugikan kehidupan masyarakat, namun juga turut mengancam nyawa mereka.
  2. Ancaman gas berbahaya ketika gunung meletus
    Selain menimbulkan bencana alam, jalur Sirkum Pasifik juga menimbulkan ancaman gas berbahaya yang muncul ketika gunung berapi meletus. Tidak hanya itu, ancaman lainnya juga dapat berupa lahar panas, lahar dingin, awan panas, dan lain sebagainya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Bumi kita memiliki 2 baris pegunungan utama yang membentuk barisan pegunungan-pegunungan besar. Kedua barisan pegunungan tersebut adalah sirkum pasifik yang mencakup wilayah Asia-Pasifik dan sirkum mediterania yang mencakup wilayah Asia-Eropa.

Pegunungn Sirkum Pasifik

Gunung berapi di bawah ini yang termasuk dalam rangkaian pegunungan Pasifik kecuali
Pegunungan Sirkum Pasifik atau lebih dikenal sebagai pacific ring of fire adalah sebuah barisan pegunungan yang sangat aktif secara tektonis maupun vulkanis

Pegunungan sirkum pasifik adalah barisan pegunungan yang ada di benua Amerika dan Asia. Barisan pegunungan ini terbentang dari pegunungan Andes di Amerika Selatan, melewati barisan pegunungan Central American Volcanic Arc di Amerika Tengah, hingga ke pegunungan Sierra Madre di Meksiko, dan Rocky di Amerika Utara.

Setelah melewati pegunungan Rocky, barisan sirkum pasifik kemudian melewati kepulauan Aleut dan memasuki kepulauan Jepang. Seperti yang kita ketahui, Jepang merupakan negara yang berbukit-bukit dan bergunung-gunung. Daerah ini memiliki banyak sekali gunung dan gunung api, serta aktivitas tektonik lempeng yang sangat aktif.

Setelah melewati Jepang, pegunungan sirkum pasifik juga melewati Filipina yang lagi-lagi merupakan negara bergunung dengan salah satu gunung api besar asia Pinatubo. Setelah melewati Filipina, sirkum pasifik masuk ke wilayah Indonesia yaitu Sulawesi, Maluku, pulau Halmahera, Papua, dan Selandia Baru. Sirkum pasifik pada akhirnya berakhir di kutub Selatan.

Berikut ini adalah rute pegunungan sirkum pasifik secara ringkas

Pegunungan Andes – Central American Volcanic Arc mesoamerika – Sierra Madre – Pegunungan Rocky – Kepulauan Aleut – Jepang – Filipina – Sulawesi – Papua – Selandia BaruAntarktika

Nah, sebenarnya, jika kita lihat pada ilustrasi pacific ring of fire atau sirkum pasifik diatas, terdapat busur lain yang menjadi bagian dari sirkum pasifik. Busur tersebut bergerak dari Filipina ke Sumatera dan bergabung dengan sirkum mediterania hingga akhirnya bertemu lagi di Papua.

Namun, secara umum, pegunungan di Sumatera dan Jawa dianggap masuk kedalam sirkum mediterania karena dipengaruhi oleh pergerakan lempeng Indo Australia dan Eurasia, bukan lempeng Pasifik dan Indo-Australia.

Pegunungan sirkum pasifik identik dengan wilayah-wilayah yang memiliki aktivitas tektonik dan fenomena gempa bumi serta letusan gunung api yang tinggi.

 

Proses Terbentuknya Sirkum Pasifik

Gunung berapi di bawah ini yang termasuk dalam rangkaian pegunungan Pasifik kecuali
Fenomena subduksi melibatkan lempeng samudera yang menujam kebawah lempeng benua (USGS)

Sirkum pasifik terbentuk karena adanya tektonik lempeng yang menyebabkan terjadinya pergerakan lempeng. Pegunungan di sirkum pasifik terbentuk karena aksi subduksi lempeng, dimana lempeng samudra menujam dibawah lempeng benua.

Subduksi terjadi ketika terjadi tabrakan antara lempeng samudra dan lempeng benua. lempeng samudra yang memiliki berat jenis lebih tinggi dari lempeng benua akan cenderung menghujam kebawah lempeng benua.

Lempeng benua yang terangkat ini kemudian akan mengalami pelipatan, membentuk gunung dan bukit. Sedangkan, lempeng samudra yang ada dibawah cenderung akan meleleh, menjadi magma di kerak bumi bagian dalam atau mantel atas.

Fenomena diatas menyebabkan terbentuknya pegunungan lipatan, subduksi juga kerap menyebabkan vulkanisme dan aktivitas tektonis lainnya seperti gempa bumi. Oleh karena itu, sirkum pasifik juga dikenal sebagai pacific ring of fire. Sebuah daerah dengan aktivitas vulkanik dan tektonik yang sangat tinggi.

Pada kasus sirkum pasifik, lempeng yang menyebabkan terjadinya lipatan dan vulkanisme adalah lempeng Nazca, lempeng Pasifik, dan lempeng Indo-Australia. Pada kasus sirkum pasifik, lempeng Eurasia tidak memegang peranan yang besar dalam membentuk barisan-barisan pegunungan yang ada.

 

Gunung-gunung yang termasuk kedalam Sirkum Pasifik

Gunung berapi di bawah ini yang termasuk dalam rangkaian pegunungan Pasifik kecuali
Pegunungan Jayawijaya di Indonesia merupakan salah satu dari pegunungan yang ada pada Sirkum Pasifik

Berikut ini adalah beberapa gunung-gunung yang termasuk kedalam pegunungan sirkum pasifik

  • Gunung Fuji (Jepang)
  • Gunung Erebus (Antarktika)
  • Gunung Andes (Peru)
  • Gunung Pinatubo (Filipina)
  • Gunung Ojos del Salado
  • Gunung Lokon
  • Gunung Ruapehu
  • Gunung St.Helens
  • Pegunungan Sierra Madre (Mexico)
  • Pegunungan Central American Volcanic Arc (Nicaragua, Costa Rica, dan negara amerika tengah lainnya)
  • Gunung Aconcagua (Amerika Selatan)
  • Gunung Denali (Alaska)
  • Pegunungan Rantemario (Indonesia)
  • Pegunungan Jayawijaya (Indonesia)

Jika kita perhatikan, mayoritas gunung-gunung ini adalah gunung api yang aktif atau pernah aktif pada zamannya. Selain itu, terdapat pula gunung-gunung tinggi yang kerap dianggap sebagai saalah satu dari seven summits yaitu gunung Denali, Aconcagua, dan Puncak Jaya di Jayawijaya.

 

Negara-Negara yang Dilewati oleh Pegunungan Sirkum Pasifik

Jika kita perhatikan peta persebaran Ring of Fire diatas, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa negara-negara ini dilewati oleh pegunungan sirkum mediterania.

  • Selandia Baru
  • Indonesia
  • Filipina
  • Jepang
  • Taiwan
  • Amerika Serikat
  • Canada
  • Mexico
  • Chile
  • Peru
  • Ecuador
  • Costa Rica
  • Guatemala
  • Nicaragua

Jika kita perhatikan, ternyata ada 2 negara ASEAN yang masuk yaitu Indonesia dan Filipina. Selain itu, mayoritas negara-negara ini berada di benua Amerika, Asia bagian Timur, ataupun Oseania.

 

Pegunungan Sirkum Mediterania

Gunung berapi di bawah ini yang termasuk dalam rangkaian pegunungan Pasifik kecuali
Sirkum mediterania atau kerap disebut sebagai alpide himalayan belt merupakan barisan pegunungan yang membentang dari Eropa-Afrika Utara hingga Asia Tenggara

Pegunungan sirkum mediterania adalah barisan pegunungan yang ada di Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Afrika Utara. Pegunungan yang kerap disebut sebagai Alpide-Himalaya belt ini merupakan pegunungan muda pula, sama seperti sirkum pasifik.

Pegunungan ini membentang dari pegunungan Cantabria di Spanyol, menuju Alps di utara Italia, Dinaric Alps di semenanjung Balkan, hingga pegunungan Crimea di Krimea. Seluruh pegunungan ini berada di benua Eropa.

Barisan pegunungan ini berlanjut ke Timur Tengah atau Asia Kecil dengan pegunungan Caucasus di perbatasan antara Eropa dan Asia, Taurus dan Zagros di Turki, Hindu Kush di Afghanistan, Kun Lun serta Himalaya di India dan China, hingga pegunungan Titiwangsa di semenanjung Malaya dan Bukit Barisan di Indonesia.

Pegunungan sirkum mediterania juga mencakup kawasan Afrika Utara, yaitu di pegunungan Atlas dan Rif.

Berikut ini adalah rute pegunungan Sirkum mediterania secara ringkas

Cantabria – Alps – Dinaric Alps – Tauros – Zagros – Hindu Kush – Himalaya – Titiwangsa – Bukit Barisan – Pegunungan di Jawa (Jalur Eropa-Asia)

Rif – Atlas – Dinaric Alps (Jalur Afrika Utara -Eropa)

Secara umum, pegunungan sirkum mediterania tidak memiliki karakteristik vulkanisme dan tektonisme tinggi seperti sirkum pasifik. Namun, tetap saja zona sirkum mediterania merupakan zona dengan tingkat tektonisme tertinggi kedua di dunia, setelah sirkum pasifik.

 

Proses Terbentuknya Sirkum Mediterania

Gunung berapi di bawah ini yang termasuk dalam rangkaian pegunungan Pasifik kecuali
llustrasi fenomena kolisi antara lempeng Indo Australia dan Eurasia yang menyebabkan terbentuknya pegunungan Himalaya (USGS)

Secara umum, sama dengan pegunungan yang ada di sirkum pasifik, pegunungan yang terdapat di sirkum mediterania juga disebabkan oleh tabrakan antar lempeng. Namun, di sirkum mediterania, tabrakan umumnya terjadi antar lempeng benua, sehingga terjadi kolisi bukan subduksi.

Hal ini menyebabkan gunung-gunung yang terbentuk di sirkum mediterania umumnya berupa gunung biasa, bukan gunung api. Selain itu, karena tidak terjadi subduksi, aktivitas vulkanik dan tektonik yang ada di daerah ini juga jauh lebih rendah dibandingkan dengan sirkum pasifik.

Secara umum, kolisi adalah kondisi ketika tidak ada lempeng yang menghujam dibawah lempeng lainnya. Sehingga, hasil tabrakannya adalah melesak ke atas, dan keduanya melipat ke atas. Karena tidak ada yang menghujam kebawah, maka tidak ada lempeng yang meleleh, sehingga tidak terbentuk magma.

Contoh paling baik dari pegunungan yang disebabkan oleh kolisi ini adalah pegunungan Himalaya. Gunung ini disebabkan oleh lempeng Indo Australia (india) yang menabrak lempeng Eurasia (China/Tibet). Masing-masing merupakan lempeng benua, sehingga tidak terjadi subduksi melainkan kolisi.

 

Gunung-gunung yang termasuk kedalam Sirkum Mediterania

Gunung berapi di bawah ini yang termasuk dalam rangkaian pegunungan Pasifik kecuali
Gunung Everest di pegunungan Himalaya merupakan gunung tertinggi di dunia dan merupakan bagian dari pegunungan sirkum mediterania

Berikut ini adalah gunung-gunung yang termasuk kedalam pegunungan sirkum mediterania

  • Everest (Tibet)
  • Pegunungan Atlas (Afrika Utara)
  • Pegunungan Pyrennes (Prancis, Spanyol)
  • Pegunungan Alps (Eropa)
  • Mont Blanc (Swiss, Prancis, Italia)
  • Pegunungan Tauros (Turki)
  • Pegunungan Zagros (Turki)
  • Gunung Elbrus (Caucasus)
  • Pegunungan Hindu Kush
  • Pegunungan Titiwangsa (Semenanjung Malaya)
  • Gunung Etna (Italia)
  • Gunung Tambora (Indonesia)
  • Gunung Kelimutu (Indonesia)
  • Gunung Krakatau (Indonesia)
  • Gunung Merapi (Indonesia)
  • Gunung Rinjani (Indonesia)
  • Gunung Kelud (Indonesia)
  • Gunung Sinabung (Indonesia)
  • Gunung Kelimutu (Indonesia)

Dari gunung-gunung diatas, terdapat beberapa gunung yang dianggap paling tinggi dan masuk kedalam seven summits. Beberapa diantaranya adalah gunung Everest, Elbrus, dan Mont Blanc yang dianggap sebagai gunung-gunung tertinggi diwilayahnya.

 

Negara-Negara yang Dilewati oleh Pegunungan Sirkum Mediterania

Jika kita perhatikan peta persebaran Alpide Himalayan Belt diatas, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa negara-negara ini dilewati oleh pegunungan sirkum mediterania.

  • Spanyol
  • Maroko
  • Portugal
  • Prancis
  • Italia
  • Swiss
  • Austria
  • Algeria
  • Yunani
  • Turki
  • Makedonia
  • Russia (bagian selatan, di daerah Caucasus)
  • Iran
  • India
  • Pakistan
  • Tibet
  • Myanmar
  • Indonesia
  • Thailand

Ternyata, cukup banyak ya daerah yang dilewati oleh barisan pegunungan ini. Bahkan, ada tiga negara ASEAN yang dilewati yaitu Myanmar, Indonesia, dan Thailand. Selain itu, mayoritas negara-negara ini terletak di benua Eropa, Afrika bagian Utara, dan Asia bagian Barat.

 

Perbedaan Antara Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania

Gunung berapi di bawah ini yang termasuk dalam rangkaian pegunungan Pasifik kecuali
Ilustrasi peta pergerakan lempeng dunia

Diatas kita sudah banyak membahas mengenai karakteristik pegunungan sirkum pasifik dan sirkum mediterania. Sebelum membahas mengenai perbedaan, mungkin kita harus merangkum dulu, apa persamaan dari kedua barisan pegunungan tersebut.

Berikut ini adalah kesamaan-kesamaan yang ada pada barisan pegunungan sirkum pasifik dan sirkum mediterania

  • Sama sama merupakan zona yang aktif secara tektonis dan vulkanis
  • Sama sama merupakan barisan pegunungan muda
  • Sama sama merupakan barisan pegunungan lipatan
  • Sama sama disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik

Berikut ini adalah perbedaan dari pegunungan sirkum pasifik dan sirkum mediterania

  • Jalurnya berbeda, sirkum pasifik berawal dari Amerika Selatan dan berakhir di Antarktika sedangkan sirkum mediterania di Spanyol dan berakhir di sekitar Indonesia Timur
  • Lokasinya berbeda, sirkum pasifik berada di Asia-Amerika sedangkan sirkum mediterania berada di Asia-Eropa
  • Lempeng yang mempengaruhinya berbeda, sirkum pasifik dipengaruhi lempeng Indo-Australia, Pasifik, dan Eurasia, sedangkan sirkum mediterania dipengaruhi lempeng Afrika, Indo-Australia, dan Eurasia.
  • Tingkat vulkanisme dan tektonismenya berbeda, sirkum pasifik jauh lebih aktif secara tektonis dan vulkanis dibandingkan dengan sirkum mediterania. Diduga, hal ini disebabkan karena gerakan lempeng yang lebih aktif, didorong oleh rekahan tengah samudera

Jika kita perhatikan diatas, sebenarnya tidak terlalu banyak perbedaan antara pegunungan sirkum pasifik dengan sirkum mediterania. Yang menjadi pembeda adalah hal-hal spesifik seperti tingkat vulkanisme, lempeng yang mempengaruhi, lokasi, serta jalur pegunungannya.

 

Pertemuan Antara Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania

Gunung berapi di bawah ini yang termasuk dalam rangkaian pegunungan Pasifik kecuali

Ternyata, kedua barisan pegunungan besar ini bertemu di Indonesia teman-teman, lebih tepatnya pada daerah sekitar kepulauan Maluku, laut Banda di Indonesia bagian Timur.

Pada peta diatas, kita dapat melihat zona pertemuannya pada titik pertemuan antara lempeng eurasia, lempeng Indo Australia, dan lempeng Filipina.

 

Dampak dari Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania

Secara umum, dampak dari adanya pegunungan sirkum pasifik dan sirkum mediterania ini mirip dengan dampak-dampak yang disebabkan oleh adanya pegunungan, gunung api, dan pergerakan lempeng tektonik secara umum.

  • Terbentuknya angin fohn pada daerah leeward pegunungan. Karena bersifat panas, angin ini dapat menyebabkan kerusakan pada tumbuhan dan mengganggu aktivitas gembala hewan ternak
  • Kaya akan barang tambang, karena aktivitas tektonik yang tinggi di sekitar barisan pegunungan ini memungkinkan terjadinya pengangkatan barang tambang ke atas permukaan bumi
  • Tanah menjadi subur terjadi karena abu vulkanik dari gunung-gunung yang ada membawa mineral dan zat hara lainnya yang menyuburkan tanah
  • Risiko rawan bencana tinggi karena aktivitas vulkanik dan tektonik yang tinggi menyebabkan potensi terjadinya tsunami, gunung meletus, serta gempa bumi yang tinggi dibandingkan daerah-daerah lainnya
  • Potensi sumber daya energi geotermal yang tinggi karena daerah yang aktif secara vulkanis umumnya memiliki rekahan-rekahan di kerak bumi yang mana magma dapat bergerak naik. Magma ini dapat dimanfaatkan untuk memanaskan air yang nantinya akan menggerakkan turbin pada pembangkit listrik geotermal.

Oleh karena itu, sebenarnya sebuah negara yang dilewati oleh kedua barisan pegunungan ini mendapatkan banyak manfaat dan juga banyak tantangan.

Semuanya bergantung pada bagaimana suatu negara dapat memanfaatkan manfaat-manfaat yang didapatkan serta memitigasi tantangannya.

Dampak dari Negara ASEAN yang Dilewati oleh Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania

Seperti yang sudah disebutkan diatas, banyak negara ASEAN dan wilayah Asia Tenggara yang dilewati oleh barisan pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.

Akibatnya, daerah ini menjadi kawasan yang memiliki aktivitas vulkanisme dan tektonisme yang relatif aktif dibandingkan dengan daerah-daerah disekitarnya.

Hal ini menyebabkan terjadinya banyak bencana alam yang berhubungan dengan kedua jenis tenaga endogen tersebut. Bencana yang ada antara lain adalah letusan gunung api, gempa bumi, dan terkadang tsunami untuk daerah-daerah pesisir.

Namun, tentu saja hal ini juga ada dampak positifnya. Dampak positif tersebut antara lain adalah munculnya banyak barang tambang dan tenaga geotermal. Hal ini sangat terlihat di Indonesia yang sangat kaya akan sumber daya alam.

Selain itu, tanah-tanah di daerah ini juga menjadi sangat subur sebagai akibat dari mineral yang dikeluarkan oleh gunung api. Oleh karena itu, negara-negara ASEAN menjadi salah satu lumbung pangan dunia, terutama untuk komoditas padi.