Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di semua dunia menempuh perdagangan, investasi, perjalanan, norma budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas sebuah negara dijadikan makin sempit.

Globalisasi adalah sebuah anggota di mana antar individu, antar golongan, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batasan negara

Dalam jumlah hal, globalisasi memiliki jumlah karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering memakai istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Pengertian

Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah sebuah anggota menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki makna yang mapan, kecuali sekedar makna kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Berada yang memandangnya sebagai sebuah anggota sosial, atau anggota sejarah, atau anggota alamiah yang akan membawa semua bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan norma budaya warga.

Di sisi lain, berada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga mampu saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berkekuatan karena tidak mampu berkompetisi. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh luhur terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti norma budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali memakai istilah Globalisasi pada tahun 1985.

Jan Aart Scholte melihat bahwa berada beberapa makna yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:

  • Internasionalisasi: Globalisasi diterjemahkan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun dijadikan makin tergantung satu sama lain.
  • Liberalisasi: Globalisasi juga diterjemahkan dengan makin diturunkankan batasan antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
  • Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai makin tersebarnya hal material maupun imaterial ke semua dunia. Pengalaman di satu lokalitas bisa dijadikan pengalaman semua dunia.
  • Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan makin menyebarnya tipu daya dan norma budaya dari barat sehingga mengglobal.
  • Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Artian kelima ini tidak sama dengan keempat makna di atas. Pada empat makna pertama, masing-masing negara sedang mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara. [1]

Ciri globalisasi

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan makin dijadikan bertambah sempurnanya fenomena globalisasi di dunia.

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut benda/barang antar negara menunjukkan keterkaitan antar manusia di semua dunia.

  • Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara menempuh pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan jumlah hal dari norma budaya yang tidak sama.
  • Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang tidak sama dijadikan saling bergantung sebagai dampak dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
  • Peningkatan interaksi kultural menempuh perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). ketika ini, kita bisa mengonsumsi dan merasakan gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam norma budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan konsumsi.
  • Meningkatnya persoalan bersama, misalnya pada bidang sekitar yang terkait hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan sebagainya.

Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita ikut ambil bidang dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.

Teori globalisasi

Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang bisa diamati, yaitu:

  • Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di semua dunia berlanjut. Mereka percaya bahwa negara-negara dan daya upaya budi lokal akan hilang diterpa daya upaya budi dan ekonomi global yang homogen. walaupun demikian, para globalis tidak memiliki gagasan sama mengenai konsekuensi terhadap anggota tersebut.
  • Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan sama berat perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan warga dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
  • Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sebanyak bentuk norma budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang berlaku dipermukaan. Beberapa dari mereka berikutnya membentuk golongan untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
  • Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, bila memang berada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah dijadikan sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami ketika ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.
  • Para transformasionalis berada di selang para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh bila kita menyangkal keberadaan pemikiran ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dimengerti sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni menempuh sebuah daya, yang sebagian luhur tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa anggota ini mampu dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, bisa dikelola.

Sejarah globalisasi

Jumlah sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di masa zaman ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangungnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah berada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Ketika itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain sama berat menempuh jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena dijadikan bertambah sempurnanya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.

Fase berikutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang selang lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan norma budaya Arab ke warga dunia.

Fase berikutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. beragam teknologi mulai ditemukan dan dijadikan dasar perkembangan teknologi ketika ini, seperti komputer dan internet. Pada ketika itu, dijadikan bertambah sempurna pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh luhur terhadap difusi daya upaya budi di dunia.

Makin dijadikan bertambah sempurnanya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan beragam perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu membuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka beragam cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa misalnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap dijadikan ikon globalisasi hingga ketika ini.

Fase berikutnya terus berlanjut dan mendapat momentumnya ketika perang dingin hasilnya dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang lepas sama sekali. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.]]

Reaksi warga

Gerakan pro-globalisasi

Pendukung globalisasi (sering juga dinamakan dengan pro-globalisasi) mengasumsikan bahwa globalisasi bisa meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi warga dunia. Mereka berpijak pada teori kelebihan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa sebuah negara dengan negara lain saling bergantung dan bisa saling menguntungkan satu sama yang lain, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara bisa memperagakan transaksi pertukaran sesuai dengan kelebihan komparatif yang dipunyainya. Misalnya, Jepang memiliki kelebihan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak bertambah efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki kelebihan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk membubarkan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan melakukan pembeliannya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.

Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah beradanya larangan-larangan dan kebijakan proteksi dari pemerintah sebuah negara. Di satu sisi, kebijakan ini bisa melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya produksi benda/barang impor sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak setuju akan beradanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan diterapkannya kebijakan perdagangan lepas sama sekali sehingga harga barang-barang bisa ditekan, dampaknya permintaan akan meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu seterusnya.

Beberapa golongan pro-globalisme juga mengkritik Bank Dunia dan IMF, mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana untuk sebuah negara, bukan untuk sebuah koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, jumlah pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para diktator yang berikutnya menyelewengkan dan tidak memakai dana tersebut sebagaimana harusnya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai dampaknya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran menurun, dampaknya warga negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya; termasuk konsumsi benda/barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan -- menurut mereka -- mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.

Gerakan antiglobalisasi

Antiglobalisasi adalah sebuah istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan golongan yang menentang akad dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

"Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang yang lain mengasumsikannya sebagai istilah umum yang mencakup sebanyak gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global ketika ini, yang menurut mereka mengikis sekitar yang terkait hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan jumlah lagi penyebab-penyebab yang lain.

Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka bertambah suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sebanyak istilah yang lain.

Globalisasi perekonomian

Globalisasi perekonomian merupakan sebuah anggota cara ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di semua dunia dijadikan satu daya pasar yang makin terintegrasi dengan tanpa rintangan batasan teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan semua batasan dan hambatan terhadap aliran modal, benda/barang dan tingkah laku baik.

Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas sebuah negara akan dijadikan kabur dan keterkaitan selang ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan makin sempit. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.

Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi selang lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:

  • Globalisasi produksi, di mana perusahaan menghasilkan di beragam negara, dengan tujuan supaya biaya produksi menajdi bertambah rendah. Hal ini diterapkan sama berat karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini dijadikan lokasi manufaktur global.

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala terjadinya globalisasi tenaga kerja.

  • Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global memiliki akses untuk mendapatkan pinjaman atau memperagakan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyakkan satuan sambungan telepon, atau PT Tingkah laku baik Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
  • Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari semua dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara dijadikan bertambah sempurna. Dengan globalisasi maka human movement akan makin mudah dan lepas sama sekali.
  • Globalisasi jaringan informasi. Warga sebuah negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, selang lain melalui: TV,radio,media cetak dllnya. Dengan jaringan komunikasi yang makin maju telah membantu meluasnya pasar ke beragam belahan dunia untuk benda/barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Dampaknya selera warga dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
  • Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan beragam hambatan nontarif. Dengan demikian cara perdagangan dan persaingan dijadikan makin cepat, sempit, dan tidak sewenang-wenang.

Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim ketika ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah dijadikan bidang dari perekonomian global yang ditengarai dengan beradanya daya pasar dunia.

Dampak Positif Globalisasi Ekonomi

  • Produksi global bisa ditingkatkan

Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Menempuh spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia bisa digunakan dengan bertambah efesien, output dunia bertambah dan warga akan mendapatkan keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang berikutnya bisa meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.

  • Meningkatkan kemakmuran warga dalam sebuah negara

Perdagangan yang bertambah lepas sama sekali memungkinkan warga dari beragam negara mengimpor bertambah jumlah benda/barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen memiliki pilihan benda/barang yang bertambah jumlah. Selain itu, konsumen juga bisa menikmati benda/barang yang bertambah sama berat dengan harga yang bertambah rendah.

  • Memperluas pasar untuk produk dalam negeri

Perdagangan luar negeri yang bertambah lepas sama sekali memungkinkan setiap negara mendapatkan pasar yang jauh bertambah lapang dari pasar dalam negeri.

  • Bisa mendapatkan bertambah jumlah modal dan teknologi yang bertambah sama berat

Modal bisa diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara dijadikan bertambah sempurna karena persoalan kekurangan modal dan tenaga pakar serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara dijadikan bertambah sempurna.

  • Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi

Pembangunan sektor industri dan beragam sektor yang lain bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya menempuh investasi yang diterapkan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali membutuhkan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri bisa membantu menyediakan modal yang diperlukan tersebut.

Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi

  • Menghambat pertumbuhan sektor industri

Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang bertambah lepas sama sekali. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara dijadikan bertambah sempurna tidak bisa lagi memakai tarif yang tingi untuk memberikan proteksi untuk industri yang baru dijadikan bertambah sempurna (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang bertambah lepas sama sekali menimbulkan hambatan untuk negara dijadikan bertambah sempurna untuk memajukan sektor industri domestik yang bertambah cepat. Selain itu, ketergantungan untuk industri-industri yang dipunyai perusahaan multinasional makin meningkat.

  • Memperburuk neraca pembayaran

Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila sebuah negara tidak mampu berkompetisi, maka ekspor tidak dijadikan bertambah sempurna. Kondisi ini bisa memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung merasakan defisit. Investasi asing yang bertambah jumlah menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri makin meningkat. Tidak dijadikan bertambah sempurnanya ekspor bisa berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.

  • Sektor keuangan makin tidak stabil

Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang makin luhur. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah sama berat. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung dijadikan bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini bisa menimbulkan efek buruk untuk kestabilan cara ekonomi secara semuanya.

  • Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

Apabila hal-hal yang dibicarakan di atas berlanjut dalam sebuah negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya dijadikan tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan makin lambat pertumbuhannya dan persoalan pengangguran tidak bisa diatasi atau malah makin memburuk. Pada hasilnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk untuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang sebuah negara, distribusi pendapatan dijadikan makin tidak tidak sewenang-wenang dan persoalan sosial-ekonomi warga makin bertambah buruk.

Globalisasi daya upaya budi

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Sub-kebudayaan Punk, adalah contoh sebuah daya upaya budi yang dijadikan bertambah sempurna secara global.

Globalisasi memengaruhi hampir semua bidang yang berada di warga, termasuk selang lain bidang norma budaya. Daya upaya budi bisa diterjemahkan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh warga ataupun persepsi yang dipunyai oleh warga warga terhadap beragam hal. Sama berat nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, adalah apa yang terdapat dalam dunia tipu daya. Aspek-aspek kejiwaan ini dijadikan penting artiannya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang berada dalam dunia tipu daya orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari daya upaya budi.

Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan norma budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga dijadikan norma budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran norma budaya dunia ini bisa ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke beragam tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).

Namun, perkembangan globalisasi daya upaya budi secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan dijadikan bertambah sempurnanya teknologi komunikasi. Kontak menempuh media menggantikan kontak fisik sebagai fasilitas utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa bertambah mudah diterapkan, hal ini menyebabkan makin cepatnya perkembangan globalisasi daya upaya budi.

Ciri dijadikan bertambah sempurnanya globalisasi daya upaya budi

  • Dijadikan bertambah sempurnanya pertukaran daya upaya budi internasional.
  • Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses sebuah individu terhadap daya upaya budi lain di luar daya upaya budinya.
  • Dijadikan bertambah sempurnanya turisme dan pariwisata.
  • Makin jumlahnya imigrasi dari sebuah negara ke negara lain.
  • Dijadikan bertambah sempurnanya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
  • Bertambah jumlahnya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
  • Persaingan lepas sama sekali dalam bidang ekonomi
  • Meningkakan interaksi norma budaya antar negara menempuh perkembangan media massa

Dampak globalisasi

Dampak positif globalisasi selang lain:

  • Mudah mendapatkan informasi dan ilmu ilmu
  • Mudah memperagakan komunikasi
  • Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
  • Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
  • Memacu untuk meningkatkan mutu diri
  • Mudah memenuhi kebutuhan

Dampak negatif globalisasi selang lain:

  • Informasi yang tidak tersaring
  • Perilaku konsumtif
  • Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
  • Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
  • Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan norma budaya atau daya upaya budi sebuah negara

Footnote

Rujukan

  1. ^ What is Globalization? The Definitional Issue-Again

Tautan luar

  • Globalisasi dan Kaum Miskin
  • Globalisasi dan Pendidikan
  • Globalisasi dan Daya upaya budi
  • Dr. Arianto Patunru: Tentang Globalisasi Ekonomi
  • Jalan Menuju Kelola Persaingan Global

edunitas.com


Page 2

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di semua dunia menempuh perdagangan, investasi, perjalanan, norma budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas sebuah negara dijadikan makin sempit.

Globalisasi adalah sebuah anggota di mana antar individu, antar golongan, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batasan negara

Dalam jumlah hal, globalisasi memiliki jumlah karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering memakai istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Pengertian

Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah sebuah anggota menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki makna yang mapan, kecuali sekedar makna kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Berada yang memandangnya sebagai sebuah anggota sosial, atau anggota sejarah, atau anggota alamiah yang akan membawa semua bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan norma budaya warga.

Di sisi lain, berada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga mampu saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berkekuatan karena tidak mampu berkompetisi. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh luhur terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti norma budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali memakai istilah Globalisasi pada tahun 1985.

Jan Aart Scholte melihat bahwa berada beberapa makna yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:

  • Internasionalisasi: Globalisasi diterjemahkan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun dijadikan makin tergantung satu sama lain.
  • Liberalisasi: Globalisasi juga diterjemahkan dengan makin diturunkankan batasan antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
  • Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai makin tersebarnya hal material maupun imaterial ke semua dunia. Pengalaman di satu lokalitas bisa dijadikan pengalaman semua dunia.
  • Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan makin menyebarnya tipu daya dan norma budaya dari barat sehingga mengglobal.
  • Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Artian kelima ini tidak sama dengan keempat makna di atas. Pada empat makna pertama, masing-masing negara sedang mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara. [1]

Ciri globalisasi

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan makin dijadikan bertambah sempurnanya fenomena globalisasi di dunia.

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut benda/barang antar negara menunjukkan keterkaitan antar manusia di semua dunia.

  • Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara menempuh pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan jumlah hal dari norma budaya yang tidak sama.
  • Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang tidak sama dijadikan saling bergantung sebagai dampak dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
  • Peningkatan interaksi kultural menempuh perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). ketika ini, kita bisa mengonsumsi dan merasakan gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam norma budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan konsumsi.
  • Meningkatnya persoalan bersama, misalnya pada bidang sekitar yang terkait hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan sebagainya.

Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita ikut ambil bidang dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.

Teori globalisasi

Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang bisa diamati, yaitu:

  • Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di semua dunia berlanjut. Mereka percaya bahwa negara-negara dan daya upaya budi lokal akan hilang diterpa daya upaya budi dan ekonomi global yang homogen. walaupun demikian, para globalis tidak memiliki gagasan sama mengenai konsekuensi terhadap anggota tersebut.
  • Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan sama berat perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan warga dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
  • Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sebanyak bentuk norma budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang berlaku dipermukaan. Beberapa dari mereka berikutnya membentuk golongan untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
  • Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, bila memang berada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah dijadikan sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami ketika ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.
  • Para transformasionalis berada di selang para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh bila kita menyangkal keberadaan pemikiran ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dimengerti sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni menempuh sebuah daya, yang sebagian luhur tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa anggota ini mampu dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, bisa dikelola.

Sejarah globalisasi

Jumlah sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di masa zaman ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangungnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah berada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Ketika itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain sama berat menempuh jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena dijadikan bertambah sempurnanya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.

Fase berikutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang selang lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan norma budaya Arab ke warga dunia.

Fase berikutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. beragam teknologi mulai ditemukan dan dijadikan dasar perkembangan teknologi ketika ini, seperti komputer dan internet. Pada ketika itu, dijadikan bertambah sempurna pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh luhur terhadap difusi daya upaya budi di dunia.

Makin dijadikan bertambah sempurnanya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan beragam perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu membuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka beragam cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa misalnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap dijadikan ikon globalisasi hingga ketika ini.

Fase berikutnya terus berlanjut dan mendapat momentumnya ketika perang dingin hasilnya dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang lepas sama sekali. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.]]

Reaksi warga

Gerakan pro-globalisasi

Pendukung globalisasi (sering juga dinamakan dengan pro-globalisasi) mengasumsikan bahwa globalisasi bisa meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi warga dunia. Mereka berpijak pada teori kelebihan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa sebuah negara dengan negara lain saling bergantung dan bisa saling menguntungkan satu sama yang lain, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara bisa memperagakan transaksi pertukaran sesuai dengan kelebihan komparatif yang dipunyainya. Misalnya, Jepang memiliki kelebihan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak bertambah efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki kelebihan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk membubarkan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan melakukan pembeliannya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.

Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah beradanya larangan-larangan dan kebijakan proteksi dari pemerintah sebuah negara. Di satu sisi, kebijakan ini bisa melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya produksi benda/barang impor sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak setuju akan beradanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan diterapkannya kebijakan perdagangan lepas sama sekali sehingga harga barang-barang bisa ditekan, dampaknya permintaan akan meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu seterusnya.

Beberapa golongan pro-globalisme juga mengkritik Bank Dunia dan IMF, mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana untuk sebuah negara, bukan untuk sebuah koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, jumlah pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para diktator yang berikutnya menyelewengkan dan tidak memakai dana tersebut sebagaimana harusnya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai dampaknya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran menurun, dampaknya warga negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya; termasuk konsumsi benda/barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan -- menurut mereka -- mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.

Gerakan antiglobalisasi

Antiglobalisasi adalah sebuah istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan golongan yang menentang akad dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

"Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang yang lain mengasumsikannya sebagai istilah umum yang mencakup sebanyak gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global ketika ini, yang menurut mereka mengikis sekitar yang terkait hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan jumlah lagi penyebab-penyebab yang lain.

Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka bertambah suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sebanyak istilah yang lain.

Globalisasi perekonomian

Globalisasi perekonomian merupakan sebuah anggota cara ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di semua dunia dijadikan satu daya pasar yang makin terintegrasi dengan tanpa rintangan batasan teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan semua batasan dan hambatan terhadap aliran modal, benda/barang dan tingkah laku baik.

Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas sebuah negara akan dijadikan kabur dan keterkaitan selang ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan makin sempit. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.

Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi selang lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:

  • Globalisasi produksi, di mana perusahaan menghasilkan di beragam negara, dengan tujuan supaya biaya produksi menajdi bertambah rendah. Hal ini diterapkan sama berat karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini dijadikan lokasi manufaktur global.

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala terjadinya globalisasi tenaga kerja.

  • Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global memiliki akses untuk mendapatkan pinjaman atau memperagakan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyakkan satuan sambungan telepon, atau PT Tingkah laku baik Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
  • Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari semua dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara dijadikan bertambah sempurna. Dengan globalisasi maka human movement akan makin mudah dan lepas sama sekali.
  • Globalisasi jaringan informasi. Warga sebuah negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, selang lain melalui: TV,radio,media cetak dllnya. Dengan jaringan komunikasi yang makin maju telah membantu meluasnya pasar ke beragam belahan dunia untuk benda/barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Dampaknya selera warga dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
  • Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan beragam hambatan nontarif. Dengan demikian cara perdagangan dan persaingan dijadikan makin cepat, sempit, dan tidak sewenang-wenang.

Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim ketika ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah dijadikan bidang dari perekonomian global yang ditengarai dengan beradanya daya pasar dunia.

Dampak Positif Globalisasi Ekonomi

  • Produksi global bisa ditingkatkan

Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Menempuh spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia bisa digunakan dengan bertambah efesien, output dunia bertambah dan warga akan mendapatkan keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang berikutnya bisa meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.

  • Meningkatkan kemakmuran warga dalam sebuah negara

Perdagangan yang bertambah lepas sama sekali memungkinkan warga dari beragam negara mengimpor bertambah jumlah benda/barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen memiliki pilihan benda/barang yang bertambah jumlah. Selain itu, konsumen juga bisa menikmati benda/barang yang bertambah sama berat dengan harga yang bertambah rendah.

  • Memperluas pasar untuk produk dalam negeri

Perdagangan luar negeri yang bertambah lepas sama sekali memungkinkan setiap negara mendapatkan pasar yang jauh bertambah lapang dari pasar dalam negeri.

  • Bisa mendapatkan bertambah jumlah modal dan teknologi yang bertambah sama berat

Modal bisa diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara dijadikan bertambah sempurna karena persoalan kekurangan modal dan tenaga pakar serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara dijadikan bertambah sempurna.

  • Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi

Pembangunan sektor industri dan beragam sektor yang lain bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya menempuh investasi yang diterapkan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali membutuhkan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri bisa membantu menyediakan modal yang diperlukan tersebut.

Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi

  • Menghambat pertumbuhan sektor industri

Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang bertambah lepas sama sekali. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara dijadikan bertambah sempurna tidak bisa lagi memakai tarif yang tingi untuk memberikan proteksi untuk industri yang baru dijadikan bertambah sempurna (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang bertambah lepas sama sekali menimbulkan hambatan untuk negara dijadikan bertambah sempurna untuk memajukan sektor industri domestik yang bertambah cepat. Selain itu, ketergantungan untuk industri-industri yang dipunyai perusahaan multinasional makin meningkat.

  • Memperburuk neraca pembayaran

Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila sebuah negara tidak mampu berkompetisi, maka ekspor tidak dijadikan bertambah sempurna. Kondisi ini bisa memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung merasakan defisit. Investasi asing yang bertambah jumlah menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri makin meningkat. Tidak dijadikan bertambah sempurnanya ekspor bisa berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.

  • Sektor keuangan makin tidak stabil

Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang makin luhur. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah sama berat. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung dijadikan bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini bisa menimbulkan efek buruk untuk kestabilan cara ekonomi secara semuanya.

  • Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

Apabila hal-hal yang dibicarakan di atas berlanjut dalam sebuah negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya dijadikan tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan makin lambat pertumbuhannya dan persoalan pengangguran tidak bisa diatasi atau malah makin memburuk. Pada hasilnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk untuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang sebuah negara, distribusi pendapatan dijadikan makin tidak tidak sewenang-wenang dan persoalan sosial-ekonomi warga makin bertambah buruk.

Globalisasi daya upaya budi

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Sub-kebudayaan Punk, adalah contoh sebuah daya upaya budi yang dijadikan bertambah sempurna secara global.

Globalisasi memengaruhi hampir semua bidang yang berada di warga, termasuk selang lain bidang norma budaya. Daya upaya budi bisa diterjemahkan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh warga ataupun persepsi yang dipunyai oleh warga warga terhadap beragam hal. Sama berat nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, adalah apa yang terdapat dalam dunia tipu daya. Aspek-aspek kejiwaan ini dijadikan penting artiannya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang berada dalam dunia tipu daya orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari daya upaya budi.

Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan norma budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga dijadikan norma budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran norma budaya dunia ini bisa ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke beragam tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).

Namun, perkembangan globalisasi daya upaya budi secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan dijadikan bertambah sempurnanya teknologi komunikasi. Kontak menempuh media menggantikan kontak fisik sebagai fasilitas utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa bertambah mudah diterapkan, hal ini menyebabkan makin cepatnya perkembangan globalisasi daya upaya budi.

Ciri dijadikan bertambah sempurnanya globalisasi daya upaya budi

  • Dijadikan bertambah sempurnanya pertukaran daya upaya budi internasional.
  • Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses sebuah individu terhadap daya upaya budi lain di luar daya upaya budinya.
  • Dijadikan bertambah sempurnanya turisme dan pariwisata.
  • Makin jumlahnya imigrasi dari sebuah negara ke negara lain.
  • Dijadikan bertambah sempurnanya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
  • Bertambah jumlahnya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
  • Persaingan lepas sama sekali dalam bidang ekonomi
  • Meningkakan interaksi norma budaya antar negara menempuh perkembangan media massa

Dampak globalisasi

Dampak positif globalisasi selang lain:

  • Mudah mendapatkan informasi dan ilmu ilmu
  • Mudah memperagakan komunikasi
  • Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
  • Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
  • Memacu untuk meningkatkan mutu diri
  • Mudah memenuhi kebutuhan

Dampak negatif globalisasi selang lain:

  • Informasi yang tidak tersaring
  • Perilaku konsumtif
  • Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
  • Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
  • Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan norma budaya atau daya upaya budi sebuah negara

Footnote

Rujukan

  1. ^ What is Globalization? The Definitional Issue-Again

Tautan luar

  • Globalisasi dan Kaum Miskin
  • Globalisasi dan Pendidikan
  • Globalisasi dan Daya upaya budi
  • Dr. Arianto Patunru: Tentang Globalisasi Ekonomi
  • Jalan Menuju Kelola Persaingan Global

edunitas.com


Page 3

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di semua dunia menempuh perdagangan, investasi, perjalanan, norma budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas sebuah negara dijadikan makin sempit.

Globalisasi adalah sebuah anggota di mana antar individu, antar golongan, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batasan negara

Dalam jumlah hal, globalisasi memiliki jumlah karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering memakai istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Pengertian

Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah sebuah anggota menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki makna yang mapan, kecuali sekedar makna kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Berada yang memandangnya sebagai sebuah anggota sosial, atau anggota sejarah, atau anggota alamiah yang akan membawa semua bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan norma budaya warga.

Di sisi lain, berada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga mampu saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berkekuatan karena tidak mampu berkompetisi. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh luhur terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti norma budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali memakai istilah Globalisasi pada tahun 1985.

Jan Aart Scholte melihat bahwa berada beberapa makna yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:

  • Internasionalisasi: Globalisasi diterjemahkan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun dijadikan makin tergantung satu sama lain.
  • Liberalisasi: Globalisasi juga diterjemahkan dengan makin diturunkankan batasan antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
  • Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai makin tersebarnya hal material maupun imaterial ke semua dunia. Pengalaman di satu lokalitas bisa dijadikan pengalaman semua dunia.
  • Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan makin menyebarnya tipu daya dan norma budaya dari barat sehingga mengglobal.
  • Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Artian kelima ini tidak sama dengan keempat makna di atas. Pada empat makna pertama, masing-masing negara sedang mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara. [1]

Ciri globalisasi

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan makin dijadikan bertambah sempurnanya fenomena globalisasi di dunia.

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut benda/barang antar negara menunjukkan keterkaitan antar manusia di semua dunia.

  • Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara menempuh pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan jumlah hal dari norma budaya yang tidak sama.
  • Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang tidak sama dijadikan saling bergantung sebagai dampak dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
  • Peningkatan interaksi kultural menempuh perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). ketika ini, kita bisa mengonsumsi dan merasakan gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam norma budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan konsumsi.
  • Meningkatnya persoalan bersama, misalnya pada bidang sekitar yang terkait hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan sebagainya.

Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita ikut ambil bidang dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.

Teori globalisasi

Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang bisa diamati, yaitu:

  • Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di semua dunia berlanjut. Mereka percaya bahwa negara-negara dan daya upaya budi lokal akan hilang diterpa daya upaya budi dan ekonomi global yang homogen. walaupun demikian, para globalis tidak memiliki gagasan sama mengenai konsekuensi terhadap anggota tersebut.
  • Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan sama berat perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan warga dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
  • Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sebanyak bentuk norma budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang berlaku dipermukaan. Beberapa dari mereka berikutnya membentuk golongan untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
  • Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, bila memang berada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah dijadikan sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami ketika ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.
  • Para transformasionalis berada di selang para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh bila kita menyangkal keberadaan pemikiran ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dimengerti sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni menempuh sebuah daya, yang sebagian luhur tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa anggota ini mampu dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, bisa dikelola.

Sejarah globalisasi

Jumlah sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di masa zaman ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangungnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah berada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Ketika itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain sama berat menempuh jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena dijadikan bertambah sempurnanya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.

Fase berikutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang selang lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan norma budaya Arab ke warga dunia.

Fase berikutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. beragam teknologi mulai ditemukan dan dijadikan dasar perkembangan teknologi ketika ini, seperti komputer dan internet. Pada ketika itu, dijadikan bertambah sempurna pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh luhur terhadap difusi daya upaya budi di dunia.

Makin dijadikan bertambah sempurnanya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan beragam perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu membuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka beragam cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa misalnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap dijadikan ikon globalisasi hingga ketika ini.

Fase berikutnya terus berlanjut dan mendapat momentumnya ketika perang dingin hasilnya dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang lepas sama sekali. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.]]

Reaksi warga

Gerakan pro-globalisasi

Pendukung globalisasi (sering juga dinamakan dengan pro-globalisasi) mengasumsikan bahwa globalisasi bisa meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi warga dunia. Mereka berpijak pada teori kelebihan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa sebuah negara dengan negara lain saling bergantung dan bisa saling menguntungkan satu sama yang lain, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara bisa memperagakan transaksi pertukaran sesuai dengan kelebihan komparatif yang dipunyainya. Misalnya, Jepang memiliki kelebihan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak bertambah efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki kelebihan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk membubarkan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan melakukan pembeliannya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.

Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah beradanya larangan-larangan dan kebijakan proteksi dari pemerintah sebuah negara. Di satu sisi, kebijakan ini bisa melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya produksi benda/barang impor sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak setuju akan beradanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan diterapkannya kebijakan perdagangan lepas sama sekali sehingga harga barang-barang bisa ditekan, dampaknya permintaan akan meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu seterusnya.

Beberapa golongan pro-globalisme juga mengkritik Bank Dunia dan IMF, mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana untuk sebuah negara, bukan untuk sebuah koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, jumlah pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para diktator yang berikutnya menyelewengkan dan tidak memakai dana tersebut sebagaimana harusnya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai dampaknya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran menurun, dampaknya warga negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya; termasuk konsumsi benda/barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan -- menurut mereka -- mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.

Gerakan antiglobalisasi

Antiglobalisasi adalah sebuah istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan golongan yang menentang akad dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

"Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang yang lain mengasumsikannya sebagai istilah umum yang mencakup sebanyak gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global ketika ini, yang menurut mereka mengikis sekitar yang terkait hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan jumlah lagi penyebab-penyebab yang lain.

Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka bertambah suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sebanyak istilah yang lain.

Globalisasi perekonomian

Globalisasi perekonomian merupakan sebuah anggota cara ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di semua dunia dijadikan satu daya pasar yang makin terintegrasi dengan tanpa rintangan batasan teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan semua batasan dan hambatan terhadap aliran modal, benda/barang dan tingkah laku baik.

Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas sebuah negara akan dijadikan kabur dan keterkaitan selang ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan makin sempit. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.

Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi selang lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:

  • Globalisasi produksi, di mana perusahaan menghasilkan di beragam negara, dengan tujuan supaya biaya produksi menajdi bertambah rendah. Hal ini diterapkan sama berat karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini dijadikan lokasi manufaktur global.

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala terjadinya globalisasi tenaga kerja.

  • Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global memiliki akses untuk mendapatkan pinjaman atau memperagakan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyakkan satuan sambungan telepon, atau PT Tingkah laku baik Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
  • Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari semua dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara dijadikan bertambah sempurna. Dengan globalisasi maka human movement akan makin mudah dan lepas sama sekali.
  • Globalisasi jaringan informasi. Warga sebuah negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, selang lain melalui: TV,radio,media cetak dllnya. Dengan jaringan komunikasi yang makin maju telah membantu meluasnya pasar ke beragam belahan dunia untuk benda/barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Dampaknya selera warga dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
  • Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan beragam hambatan nontarif. Dengan demikian cara perdagangan dan persaingan dijadikan makin cepat, sempit, dan tidak sewenang-wenang.

Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim ketika ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah dijadikan bidang dari perekonomian global yang ditengarai dengan beradanya daya pasar dunia.

Dampak Positif Globalisasi Ekonomi

  • Produksi global bisa ditingkatkan

Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Menempuh spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia bisa digunakan dengan bertambah efesien, output dunia bertambah dan warga akan mendapatkan keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang berikutnya bisa meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.

  • Meningkatkan kemakmuran warga dalam sebuah negara

Perdagangan yang bertambah lepas sama sekali memungkinkan warga dari beragam negara mengimpor bertambah jumlah benda/barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen memiliki pilihan benda/barang yang bertambah jumlah. Selain itu, konsumen juga bisa menikmati benda/barang yang bertambah sama berat dengan harga yang bertambah rendah.

  • Memperluas pasar untuk produk dalam negeri

Perdagangan luar negeri yang bertambah lepas sama sekali memungkinkan setiap negara mendapatkan pasar yang jauh bertambah lapang dari pasar dalam negeri.

  • Bisa mendapatkan bertambah jumlah modal dan teknologi yang bertambah sama berat

Modal bisa diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara dijadikan bertambah sempurna karena persoalan kekurangan modal dan tenaga pakar serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara dijadikan bertambah sempurna.

  • Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi

Pembangunan sektor industri dan beragam sektor yang lain bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya menempuh investasi yang diterapkan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali membutuhkan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri bisa membantu menyediakan modal yang diperlukan tersebut.

Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi

  • Menghambat pertumbuhan sektor industri

Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang bertambah lepas sama sekali. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara dijadikan bertambah sempurna tidak bisa lagi memakai tarif yang tingi untuk memberikan proteksi untuk industri yang baru dijadikan bertambah sempurna (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang bertambah lepas sama sekali menimbulkan hambatan untuk negara dijadikan bertambah sempurna untuk memajukan sektor industri domestik yang bertambah cepat. Selain itu, ketergantungan untuk industri-industri yang dipunyai perusahaan multinasional makin meningkat.

  • Memperburuk neraca pembayaran

Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila sebuah negara tidak mampu berkompetisi, maka ekspor tidak dijadikan bertambah sempurna. Kondisi ini bisa memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung merasakan defisit. Investasi asing yang bertambah jumlah menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri makin meningkat. Tidak dijadikan bertambah sempurnanya ekspor bisa berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.

  • Sektor keuangan makin tidak stabil

Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang makin luhur. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah sama berat. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung dijadikan bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini bisa menimbulkan efek buruk untuk kestabilan cara ekonomi secara semuanya.

  • Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

Apabila hal-hal yang dibicarakan di atas berlanjut dalam sebuah negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya dijadikan tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan makin lambat pertumbuhannya dan persoalan pengangguran tidak bisa diatasi atau malah makin memburuk. Pada hasilnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk untuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang sebuah negara, distribusi pendapatan dijadikan makin tidak tidak sewenang-wenang dan persoalan sosial-ekonomi warga makin bertambah buruk.

Globalisasi daya upaya budi

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Sub-kebudayaan Punk, adalah contoh sebuah daya upaya budi yang dijadikan bertambah sempurna secara global.

Globalisasi memengaruhi hampir semua bidang yang berada di warga, termasuk selang lain bidang norma budaya. Daya upaya budi bisa diterjemahkan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh warga ataupun persepsi yang dipunyai oleh warga warga terhadap beragam hal. Sama berat nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, adalah apa yang terdapat dalam dunia tipu daya. Aspek-aspek kejiwaan ini dijadikan penting artiannya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang berada dalam dunia tipu daya orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari daya upaya budi.

Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan norma budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga dijadikan norma budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran norma budaya dunia ini bisa ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke beragam tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).

Namun, perkembangan globalisasi daya upaya budi secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan dijadikan bertambah sempurnanya teknologi komunikasi. Kontak menempuh media menggantikan kontak fisik sebagai fasilitas utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa bertambah mudah diterapkan, hal ini menyebabkan makin cepatnya perkembangan globalisasi daya upaya budi.

Ciri dijadikan bertambah sempurnanya globalisasi daya upaya budi

  • Dijadikan bertambah sempurnanya pertukaran daya upaya budi internasional.
  • Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses sebuah individu terhadap daya upaya budi lain di luar daya upaya budinya.
  • Dijadikan bertambah sempurnanya turisme dan pariwisata.
  • Makin jumlahnya imigrasi dari sebuah negara ke negara lain.
  • Dijadikan bertambah sempurnanya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
  • Bertambah jumlahnya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
  • Persaingan lepas sama sekali dalam bidang ekonomi
  • Meningkakan interaksi norma budaya antar negara menempuh perkembangan media massa

Dampak globalisasi

Dampak positif globalisasi selang lain:

  • Mudah mendapatkan informasi dan ilmu ilmu
  • Mudah memperagakan komunikasi
  • Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
  • Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
  • Memacu untuk meningkatkan mutu diri
  • Mudah memenuhi kebutuhan

Dampak negatif globalisasi selang lain:

  • Informasi yang tidak tersaring
  • Perilaku konsumtif
  • Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
  • Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
  • Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan norma budaya atau daya upaya budi sebuah negara

Footnote

Rujukan

  1. ^ What is Globalization? The Definitional Issue-Again

Tautan luar

  • Globalisasi dan Kaum Miskin
  • Globalisasi dan Pendidikan
  • Globalisasi dan Daya upaya budi
  • Dr. Arianto Patunru: Tentang Globalisasi Ekonomi
  • Jalan Menuju Kelola Persaingan Global

edunitas.com


Page 4

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di semua dunia menempuh perdagangan, investasi, perjalanan, norma budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas sebuah negara dijadikan makin sempit.

Globalisasi adalah sebuah anggota di mana antar individu, antar golongan, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batasan negara

Dalam jumlah hal, globalisasi memiliki jumlah karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering memakai istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Pengertian

Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah sebuah anggota menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki makna yang mapan, kecuali sekedar makna kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Berada yang memandangnya sebagai sebuah anggota sosial, atau anggota sejarah, atau anggota alamiah yang akan membawa semua bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan norma budaya warga.

Di sisi lain, berada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga mampu saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berkekuatan karena tidak mampu berkompetisi. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh luhur terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti norma budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali memakai istilah Globalisasi pada tahun 1985.

Jan Aart Scholte melihat bahwa berada beberapa makna yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:

  • Internasionalisasi: Globalisasi diterjemahkan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun dijadikan makin tergantung satu sama lain.
  • Liberalisasi: Globalisasi juga diterjemahkan dengan makin diturunkankan batasan antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
  • Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai makin tersebarnya hal material maupun imaterial ke semua dunia. Pengalaman di satu lokalitas bisa dijadikan pengalaman semua dunia.
  • Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan makin menyebarnya tipu daya dan norma budaya dari barat sehingga mengglobal.
  • Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Artian kelima ini tidak sama dengan keempat makna di atas. Pada empat makna pertama, masing-masing negara sedang mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara. [1]

Ciri globalisasi

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan makin dijadikan bertambah sempurnanya fenomena globalisasi di dunia.

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut benda/barang antar negara menunjukkan keterkaitan antar manusia di semua dunia.

  • Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara menempuh pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan jumlah hal dari norma budaya yang tidak sama.
  • Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang tidak sama dijadikan saling bergantung sebagai dampak dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
  • Peningkatan interaksi kultural menempuh perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). ketika ini, kita bisa mengonsumsi dan merasakan gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam norma budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan konsumsi.
  • Meningkatnya persoalan bersama, misalnya pada bidang sekitar yang terkait hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan sebagainya.

Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita ikut ambil bidang dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.

Teori globalisasi

Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang bisa diamati, yaitu:

  • Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di semua dunia berlanjut. Mereka percaya bahwa negara-negara dan daya upaya budi lokal akan hilang diterpa daya upaya budi dan ekonomi global yang homogen. walaupun demikian, para globalis tidak memiliki gagasan sama mengenai konsekuensi terhadap anggota tersebut.
  • Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan sama berat perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan warga dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
  • Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sebanyak bentuk norma budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang berlaku dipermukaan. Beberapa dari mereka berikutnya membentuk golongan untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
  • Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, bila memang berada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah dijadikan sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami ketika ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.
  • Para transformasionalis berada di selang para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh bila kita menyangkal keberadaan pemikiran ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dimengerti sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni menempuh sebuah daya, yang sebagian luhur tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa anggota ini mampu dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, bisa dikelola.

Sejarah globalisasi

Jumlah sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di masa zaman ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangungnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah berada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Ketika itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain sama berat menempuh jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena dijadikan bertambah sempurnanya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.

Fase berikutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang selang lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan norma budaya Arab ke warga dunia.

Fase berikutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. beragam teknologi mulai ditemukan dan dijadikan dasar perkembangan teknologi ketika ini, seperti komputer dan internet. Pada ketika itu, dijadikan bertambah sempurna pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh luhur terhadap difusi daya upaya budi di dunia.

Makin dijadikan bertambah sempurnanya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan beragam perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu membuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka beragam cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa misalnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap dijadikan ikon globalisasi hingga ketika ini.

Fase berikutnya terus berlanjut dan mendapat momentumnya ketika perang dingin hasilnya dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang lepas sama sekali. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.]]

Reaksi warga

Gerakan pro-globalisasi

Pendukung globalisasi (sering juga dinamakan dengan pro-globalisasi) mengasumsikan bahwa globalisasi bisa meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi warga dunia. Mereka berpijak pada teori kelebihan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa sebuah negara dengan negara lain saling bergantung dan bisa saling menguntungkan satu sama yang lain, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara bisa memperagakan transaksi pertukaran sesuai dengan kelebihan komparatif yang dipunyainya. Misalnya, Jepang memiliki kelebihan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak bertambah efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki kelebihan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk membubarkan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan melakukan pembeliannya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.

Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah beradanya larangan-larangan dan kebijakan proteksi dari pemerintah sebuah negara. Di satu sisi, kebijakan ini bisa melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya produksi benda/barang impor sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak setuju akan beradanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan diterapkannya kebijakan perdagangan lepas sama sekali sehingga harga barang-barang bisa ditekan, dampaknya permintaan akan meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu seterusnya.

Beberapa golongan pro-globalisme juga mengkritik Bank Dunia dan IMF, mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana untuk sebuah negara, bukan untuk sebuah koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, jumlah pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para diktator yang berikutnya menyelewengkan dan tidak memakai dana tersebut sebagaimana harusnya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai dampaknya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran menurun, dampaknya warga negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya; termasuk konsumsi benda/barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan -- menurut mereka -- mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.

Gerakan antiglobalisasi

Antiglobalisasi adalah sebuah istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan golongan yang menentang akad dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

"Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang yang lain mengasumsikannya sebagai istilah umum yang mencakup sebanyak gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global ketika ini, yang menurut mereka mengikis sekitar yang terkait hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan jumlah lagi penyebab-penyebab yang lain.

Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka bertambah suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sebanyak istilah yang lain.

Globalisasi perekonomian

Globalisasi perekonomian merupakan sebuah anggota cara ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di semua dunia dijadikan satu daya pasar yang makin terintegrasi dengan tanpa rintangan batasan teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan semua batasan dan hambatan terhadap aliran modal, benda/barang dan tingkah laku baik.

Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas sebuah negara akan dijadikan kabur dan keterkaitan selang ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan makin sempit. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.

Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi selang lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:

  • Globalisasi produksi, di mana perusahaan menghasilkan di beragam negara, dengan tujuan supaya biaya produksi menajdi bertambah rendah. Hal ini diterapkan sama berat karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini dijadikan lokasi manufaktur global.

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala terjadinya globalisasi tenaga kerja.

  • Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global memiliki akses untuk mendapatkan pinjaman atau memperagakan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyakkan satuan sambungan telepon, atau PT Tingkah laku baik Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
  • Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari semua dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara dijadikan bertambah sempurna. Dengan globalisasi maka human movement akan makin mudah dan lepas sama sekali.
  • Globalisasi jaringan informasi. Warga sebuah negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, selang lain melalui: TV,radio,media cetak dllnya. Dengan jaringan komunikasi yang makin maju telah membantu meluasnya pasar ke beragam belahan dunia untuk benda/barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Dampaknya selera warga dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
  • Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan beragam hambatan nontarif. Dengan demikian cara perdagangan dan persaingan dijadikan makin cepat, sempit, dan tidak sewenang-wenang.

Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim ketika ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah dijadikan bidang dari perekonomian global yang ditengarai dengan beradanya daya pasar dunia.

Dampak Positif Globalisasi Ekonomi

  • Produksi global bisa ditingkatkan

Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Menempuh spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia bisa digunakan dengan bertambah efesien, output dunia bertambah dan warga akan mendapatkan keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang berikutnya bisa meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.

  • Meningkatkan kemakmuran warga dalam sebuah negara

Perdagangan yang bertambah lepas sama sekali memungkinkan warga dari beragam negara mengimpor bertambah jumlah benda/barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen memiliki pilihan benda/barang yang bertambah jumlah. Selain itu, konsumen juga bisa menikmati benda/barang yang bertambah sama berat dengan harga yang bertambah rendah.

  • Memperluas pasar untuk produk dalam negeri

Perdagangan luar negeri yang bertambah lepas sama sekali memungkinkan setiap negara mendapatkan pasar yang jauh bertambah lapang dari pasar dalam negeri.

  • Bisa mendapatkan bertambah jumlah modal dan teknologi yang bertambah sama berat

Modal bisa diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara dijadikan bertambah sempurna karena persoalan kekurangan modal dan tenaga pakar serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara dijadikan bertambah sempurna.

  • Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi

Pembangunan sektor industri dan beragam sektor yang lain bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya menempuh investasi yang diterapkan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali membutuhkan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri bisa membantu menyediakan modal yang diperlukan tersebut.

Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi

  • Menghambat pertumbuhan sektor industri

Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang bertambah lepas sama sekali. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara dijadikan bertambah sempurna tidak bisa lagi memakai tarif yang tingi untuk memberikan proteksi untuk industri yang baru dijadikan bertambah sempurna (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang bertambah lepas sama sekali menimbulkan hambatan untuk negara dijadikan bertambah sempurna untuk memajukan sektor industri domestik yang bertambah cepat. Selain itu, ketergantungan untuk industri-industri yang dipunyai perusahaan multinasional makin meningkat.

  • Memperburuk neraca pembayaran

Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila sebuah negara tidak mampu berkompetisi, maka ekspor tidak dijadikan bertambah sempurna. Kondisi ini bisa memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung merasakan defisit. Investasi asing yang bertambah jumlah menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri makin meningkat. Tidak dijadikan bertambah sempurnanya ekspor bisa berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.

  • Sektor keuangan makin tidak stabil

Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang makin luhur. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah sama berat. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung dijadikan bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini bisa menimbulkan efek buruk untuk kestabilan cara ekonomi secara semuanya.

  • Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

Apabila hal-hal yang dibicarakan di atas berlanjut dalam sebuah negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya dijadikan tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan makin lambat pertumbuhannya dan persoalan pengangguran tidak bisa diatasi atau malah makin memburuk. Pada hasilnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk untuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang sebuah negara, distribusi pendapatan dijadikan makin tidak tidak sewenang-wenang dan persoalan sosial-ekonomi warga makin bertambah buruk.

Globalisasi daya upaya budi

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Sub-kebudayaan Punk, adalah contoh sebuah daya upaya budi yang dijadikan bertambah sempurna secara global.

Globalisasi memengaruhi hampir semua bidang yang berada di warga, termasuk selang lain bidang norma budaya. Daya upaya budi bisa diterjemahkan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh warga ataupun persepsi yang dipunyai oleh warga warga terhadap beragam hal. Sama berat nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, adalah apa yang terdapat dalam dunia tipu daya. Aspek-aspek kejiwaan ini dijadikan penting artiannya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang berada dalam dunia tipu daya orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari daya upaya budi.

Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan norma budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga dijadikan norma budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran norma budaya dunia ini bisa ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke beragam tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).

Namun, perkembangan globalisasi daya upaya budi secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan dijadikan bertambah sempurnanya teknologi komunikasi. Kontak menempuh media menggantikan kontak fisik sebagai fasilitas utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa bertambah mudah diterapkan, hal ini menyebabkan makin cepatnya perkembangan globalisasi daya upaya budi.

Ciri dijadikan bertambah sempurnanya globalisasi daya upaya budi

  • Dijadikan bertambah sempurnanya pertukaran daya upaya budi internasional.
  • Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses sebuah individu terhadap daya upaya budi lain di luar daya upaya budinya.
  • Dijadikan bertambah sempurnanya turisme dan pariwisata.
  • Makin jumlahnya imigrasi dari sebuah negara ke negara lain.
  • Dijadikan bertambah sempurnanya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
  • Bertambah jumlahnya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
  • Persaingan lepas sama sekali dalam bidang ekonomi
  • Meningkakan interaksi norma budaya antar negara menempuh perkembangan media massa

Dampak globalisasi

Dampak positif globalisasi selang lain:

  • Mudah mendapatkan informasi dan ilmu ilmu
  • Mudah memperagakan komunikasi
  • Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
  • Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
  • Memacu untuk meningkatkan mutu diri
  • Mudah memenuhi kebutuhan

Dampak negatif globalisasi selang lain:

  • Informasi yang tidak tersaring
  • Perilaku konsumtif
  • Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
  • Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
  • Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan norma budaya atau daya upaya budi sebuah negara

Footnote

Rujukan

  1. ^ What is Globalization? The Definitional Issue-Again

Tautan luar

  • Globalisasi dan Kaum Miskin
  • Globalisasi dan Pendidikan
  • Globalisasi dan Daya upaya budi
  • Dr. Arianto Patunru: Tentang Globalisasi Ekonomi
  • Jalan Menuju Kelola Persaingan Global

edunitas.com


Page 5

Tags (tagged): glottis, unkris, glotis, bagian, pangkal, tenggorokan, pada, pita, hamzah, dalam, bahasa, indonesia, fonem, kata, katak, dieja, menurut, ipa, tanda, melambangkan, bunyinya, huruf, k, akhir, awal, berbunyi, center, of, studies, dengarkan, bantuan, info, lihat, pula, daftar, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian, encyclopedia


Page 6

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Model pengisi ruang molekul glukosa

Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang dipakai kepada sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Wujud alami (D-glukosa) dikata juga dekstrosa, terutama pada industri pangan.

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Bayangan proyeksi Haworth struktur glukosa (α-D-glukopiranosa)

Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang dikata "cincin piranosa", wujud sangat stabil kepada aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan wujud yang bertambah reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.

Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi. Kita bisa menduga argumen mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak dipakai. Glukosa bisa diwujudkan dari formaldehida pada kondisi abiotik, sehingga akan gampang tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang bertambah penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak gampang bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak fungsi bermacam enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif. Meski begitu, komplikasi akut seperti diabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal (‘’peripheral neuropathy’’), kemungkinan dikarenakan oleh glikosilasi protein.

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Wujud rantai D-Glukosa.

Dalam respirasi, melalui serangkaian reaksi terkatalisis enzim, glukosa teroksidasi hingga akhir-akhirnya membentuk karbon dioksida dan cairan, memproduksi energi, terutama dalam wujud ATP. Sebelum dipakai, glukosa dipecah dari polisakarida.

Glukosa dan fruktosa diikat secara kimiawi menjadi sukrosa. Pati, selulosa, dan glikogen merupakan polimer glukosa umum polisakarida).

Dekstrosa terbentuk belakang suatu peristiwa larutan D-glukosa berotasi terpolarisasi cahaya ke kanan. Dalam kasus yang sama D-fruktosa dikata "levulosa" sebab larutan levulosa berotasi terpolarisasi cahaya ke kiri.

Isomerisme

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Glukosa berubah dari proyeksi Fischer ke proyeksi Haworth.

Gula terdapat dalam dua enantiomer ( isomer cermin), D-glukosa dan L-glukosa, tapi pada organisme, yang ditemukan hanya isomer D-isomer. Suatu karbohidrat berpotongan D atau L bersesuaian dengan konformasi isomerik pada karbon 5. Jika berada di kanan proyeksi Fischer, maka wujud cincinnya adalah enantiomer D, jikalau ke kiri, maka menjadi enantiomer L. Sangat gampang diingat, merujuk pada D kepada "dextro”, yang merupakan akar bahasa Latin kepada "right" (kanan), sedangkan L kepada "levo" yang merupakan akar kata "left" (kiri). Struktur cincinnya sendiri bisa terbentuk melalui dua metode yang berbeda, yang memproduksi glukosa-α (alfa) jeungt β (beta). Secara struktur, glukosa-α jeung -β berbeda pada gugus hidroksil yang terikat pada karbon pertama pada cincinnya. Wujud α mempunyai gugus hidroksil "di bawah" hidrogennya (sebagaimana molekul ini biasa digambarkan, seperti terlihat pada gambar di atas), sedangkan wujud β gugus hidroksilnya berada "di atas" hidrogennya. Dua wujud ini terbentuk bergantian sepanjang waktu dalam larutan cairan, hingga mencapai nisbah stabil α:β 36:64, dalam anggota yang dikata mutarotasi yang bisa dipercepat.

Sintesis

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) memproduksi mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di segi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Sebab pada sistem saraf pusat tidak berada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.

Glukosa diresap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini belakang langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan lainnyanya menuju hati dan otot, yang menyimpannya kepada glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya kepada lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada masa dibutuhkan bertambah banyak energi. Meskipun lemak simpanan bisa juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernah secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

Lihat pula

Pranala keluar

  • Bertambah banyak tentang kimia dan fungsi glukosa dalam biologi di EvoWiki (bahasa Inggris)

edunitas.com


Page 7

Tags (tagged): gluon, unkris, berarti lem ditambah, akhiran on, ekspresi, bersama proton neutron, dalam inti, atom, antipartikel dari, menjadi, perantara interaksi, kuat, muatan warna dari, kuark, kuantum, sendiri memiliki muatan, warna, center, of, studies kromodinamika kuantum, lebih sulit, dianalisis, daripada gluon


Page 8

Tags (tagged): gluon, unkris, berarti lem ditambah, akhiran on, ekspresi, bersama proton neutron, dalam inti, atom, antipartikel dari, menjadi, perantara interaksi, kuat, muatan warna dari, kuark, kuantum, sendiri memiliki muatan, warna, center, of, studies kromodinamika kuantum, lebih sulit, dianalisis, daripada gluon


Page 9

Tags (tagged): gluon, unkris, berarti lem ditambah, akhiran on, ekspresi, bersama proton neutron, dalam inti, atom, antipartikel dari, menjadi, perantara interaksi, kuat, muatan warna dari, kuark, kuantum, sendiri memiliki muatan, warna, pusat, ilmu, pengetahuan kromodinamika kuantum, lebih sulit, dianalisis, daripada gluon


Page 10

Tags (tagged): gluon, unkris, berarti lem ditambah, akhiran on, ekspresi, bersama proton neutron, dalam inti, atom, antipartikel dari, menjadi, perantara interaksi, kuat, muatan warna dari, kuark, kuantum, sendiri memiliki muatan, warna, pusat, ilmu, pengetahuan kromodinamika kuantum, lebih sulit, dianalisis, daripada gluon


Page 11

Tags (tagged): pusat ilmu pengetahuan, guam, unkris, penduduk, perkiraan 2010 8, 430 181st, sensus, 20, dekat garis, tanggal internasional, dijuluki, ular km, bandara guam, bandara, internasional antonio b, pitcairn polinesia, perancis, samoa amerika tokelau, wallis, pusat, ilmu, pengetahuan samoa amerika, guam kepulauan, mariana, utara puerto riko, guam unkris


Page 12

Tags (tagged): pusat ilmu pengetahuan, guam, unkris, penduduk, perkiraan 2010 8, 430 181st, sensus, 20, dekat garis, tanggal internasional, dijuluki, ular km, bandara guam, bandara, internasional antonio b, pitcairn polinesia, perancis, samoa amerika tokelau, wallis, pusat, ilmu, pengetahuan samoa amerika, guam kepulauan, mariana, utara puerto riko, guam unkris


Page 13

Tags (tagged): center of studies, thrush, unkris, penduduk, perkiraan 2010 8, 430 181st, sensus, 20, dekat garis, tanggal internasional, guam, dijuluki, ular km, bandara guam, bandara, internasional antonio b, pitcairn polinesia, perancis, samoa amerika tokelau, wallis, center, of, studies samoa amerika, guam kepulauan, mariana, utara puerto riko, thrush unkris


Page 14

Tags (tagged): center of studies, thrush, unkris, penduduk, perkiraan 2010 8, 430 181st, sensus, 20, dekat garis, tanggal internasional, guam, dijuluki, ular km, bandara guam, bandara, internasional antonio b, pitcairn polinesia, perancis, samoa amerika tokelau, wallis, center, of, studies samoa amerika, guam kepulauan, mariana, utara puerto riko, thrush unkris


Page 15

Guangzhou (Hanzi tradisional: 廣州; Hanzi sederhana: 广州; pinyin: Guǎngzhōu; Wade-Giles: Kuang-chou; Jyutping: Gwong2zau1; Yale: Gwóngjaū; transliterasi Indonesia: Kuangcou) ialah kota terbesar di Cina selatan dan ibukota Provinsi Guangdong. Guangzhou merupakan kota terbesar di dunia di awal 100 tahun ke-19. Warganya yang berpendidikan tinggi selalu aktif dalam kegiatan politik, terlibat dalam Kebangkitan Kanton 1911 yang mengarah pada Revolusi China menentang Dinasti Manchu.

Di sini Festival Musim Semi tahunan memperlihatkan koleksi bunga tak tertandingi, museum kota yang penuh, serta universitas mengembang pesat termasuk Universitas Sun Yat Sen, Perguruan Tinggi Guangzhou sebagai Pengobatan Tradisional Cina dan Lembaga Teknik Mesin Guangzhou.

Daftar pokok

  • 1 Kawasan
  • 2 Warga
  • 3 Sejarah
  • 4 Ekonomi
  • 5 Bibiliografi

Kawasan

Guangzhou terletak terutama di tepi utara Sungai Mutiara. Distrik Yueh Hsiu di lokasi tua tetap menjadi pusat perdagangan dan letak pemerintahan. Seperti lalu, jalanan berliku yang dipadati manusia dapat ketemu, namun gedung pencakar langit, taman, dan jalan raya lebih mendominasi. Di selang monumen terbaik di distrik ini ialah Museum Pemerintah Kota Guangzhou, mengambil tempat di suatu pagoda merah sejak 1380, Lembaga Gerakan Petani, terletak akrab pusat kota, dan Masjid Huai Sheng (dibangun pada 627 M) diasumsikan masjid tertua di Cina.

Warga

Juga memadati pusat kota ialah kebanyakan warga Guangzhou sebanyak 3 juta jiwa, dengan logat Cina yang digunakan dikenal sbg logat Guangzho

Sejarah

Kota ini berdiri pada tahun 214 SM. Kota ini tumbuh makmur di bawah rezim Cina asli, membangun kuil Buddha dan mengembangkan komunitas yang diurus pedagang Arab dan Hindu. Tembok kota diperluas buat menampung pertumbuhan selama Dinasti Sung (960-1279) dan banyak keluarga Tionghoa membanjiri bagian selatan sebagai menghindari serangan Mongol dari utara 100 tahun 13-14. Dinasti Man Chu memerintah 1644-1911, dan Guangzhou menjadi ibukota Guangdong dan Guangxi. EIC mulai dagangan pada 1699, dan Perang Candu I (1839-1842) pecah masa orang Guangzhou menyita dan menghancurkan candu-candu ilegal selundupan Inggris, yang mendorong pemakainya melemahkan pekerja India dan Tionghoa. Perlu biaya $ 6 juta sebagai menyelamatkannya dari kehancuran setalah kekalahan besar-besaran Cina.

Perang Candu II terjadi selang Inggris, Prancis, dan Cina pada 1856, dan Guangzhou ditinggali pasukan Inggris-Prancis sampai 1861. Masa itu juga permusuhan pada dinasti yang berkuasa meletuskan Pemberontakan Tai Ping (1820-1864). Gerakan ini menjadi gerakan bawah tanah setelah kekalahan pertama pemberontak dalam upayanya namun muncul lagi ke permukaan bersama Sun Yat Sen yang dinamis pada 1885.

Pada 1949, setelah pendudukan Jepang dalam Perang Dunia II, pemerintahan komunis mengambil alih kekuasaan dan pertumbuhan kotapun berlanjut di tengah periode perselisihan yang berlanjut, termasuk dalam struktur Revolusi Hukum budaya istiadat pada 1966-1967.

Ekonomi

Sekarang Guangzhou muncul sbg salah satu kota padat di Cina. Menjadi pusat dagang penting, dicirikan peradaban gaya Barat yang kian tumbuh dan menghargai kapitalisme.

Bibiliografi

Beckner, Chrisanne dan Soetrisno, Eddy.2001.Buku Pintar 100 Kota Akbar Bersejarah di Dunia.Jakarta:Ladang Pustaka & Intimedia


edunitas.com


Page 16

Republik Guatemala yaitu suatu negara di Amerika Tengah, di selatan benua Amerika Utara, bersamaan batasnya dengan Samudra Pasifik dan Laut Karibia. Dia bersamaan batasnya dengan Meksiko di utara, Belize di barat laut, dan Honduras dan El Salvador di tenggara. Guatemala adalah salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia.

Sejarah

Guatemala pernah menjadi terkenal ketika gempa bumi maha dahsyat memporakporandakan negara itu pada 4 Februari 1976. Melukai 74.000 jiwa, dan membinasakan 22.000 jiwa.

Politik

Parlemen unikameral Guatemala, Kongres Guatemala (Congreso de la República) dengan 158 kursi, dipilih setiap 4 tahun, bersamaan dengan pemilihan presiden. Presiden Guatemala berlanjut sbg kepala negara dan kepala pemerintahan. Dalam tugas eksekutifnya, beliau ditolong oleh kabinet menteri yang ditunjuknya.

Geografi

Terletak sangat utara di selang negara-negara Amerika Tengah. Luas daratannya sedikit lebih kecil dari Provinsi Kalimantan Barat ini, bertetangga dengan Meksiko di utara, barat dan timur, Belize, Honduras, dan El Salvador di timur.

Kecuali kawasan pesisir selatan dan dataran rendah Petern yang luas di utara, kawasan Guatemala kebanyakan bergunung, dengan iklim tropis panas — lebih ramah di dataran tinggi, dan lebih kering di departemen sangat timur. Seluruh kota akbar terletak di setengah bagian selatan dari negara tersebut; kota akbarnya yaitu ibu kota Guatemala City, Quetzaltenango dan Escuintla.

Danau akbar Lago de Izabal terletak di akrab pesisir Karibia.

Departemen

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Guatemala dibagi menjadi 22 departemen (departamentos):

Ekonomi

Guatemala memiliki PDB per kapita sebesar US$ 5.000, namun negara mengembang ini sedang menghadapi masalah - masalah sosial dan termasuk dalam 10 negara termiskin di Amerika Latin.[1]. Angka endapatan per kapita dan kesenjangan sosial menunjukkan bahwa hampir setengah dari populasi warga hadir di dalam angka kemiskinan.[2] dan lebih dari 400.000 warga hadir dalam pengangguran. CIA World Fact Book memperkirakan sekitar 56.2% dari populasi Guatemala hadir dalam kemiskinan.[3] Hasil ekspor Guatemala berupa buah - buahan, sayur mayur, bunga, kerajinan tangan, garmen.

Sektor pertanian membentuk 1/4 dari PDB Guatemala, 2/3 ekspor, dan 1/2 dari tenaga kerja. Kopi, gula, dan pisang yaitu produk utama. Produksi dan konstruksi membentuk 1/5 PDB.

Penandatanganan perjanjian perdamaian pada Desember 1996, yang mengakhiri 36 tahun perang saudara, menyingkirkan kendala utama untuk investasi asing. Pada 1998, Hurikan Mitch mengakibatkan sedikit kerusakan untuk Guatemala dibanding dengan negara tetangganya.

Tantangan yang sedang perlu dihadapi yaitu meningkatkan pendapatan pemerintah, meningkatkan bantuan dari donor internasional, dan meningkatkan efisiensi dan keterbukaan baik pemerintah dan operasi pribadi sektor finansial.

Lihat juga

  • Daftar negara-negara di dunia

Pustaka

Tautan luar

  • (Spanyol) Situs Kepresidenan
  • (Inggris) Situs resmi pariwisata

Foto


edunitas.com


Page 17

Guernsey yaitu sebuah dependensi mahkota Britania Raya yang berstatus Bailiwick (semacam daerah kekuasaan) di lepas sama sekali pesisir Normandia.

Selain pulau Guernsey, Bailiwick Guernsey juga mencakup pulau Alderney, Sark, Herm, Jethou, Brecqhou, Burhou dan pulau-pulau kecil lainnya. Bailiwick Guernsey bersama dengan Bailiwick Jersey membentuk Kepulauan Channel.

Daftar inti

  • 1 Sejarah
  • 2 Geografi
  • 3 Ekonomi
  • 4 Demografi
  • 5 Pranala luar

Sejarah

Wilayah Guernsey terbentuk ketika permukaan cairan laut pasang. Masa itu, Guernsey terletak di ujung semenanjung yang menonjol di Selat Inggris. Pada 6000 SM, Guernsey beserta tanjung-tanjung di sekitarnya terpisah dari benua Eropa dan menjadi kepulauan. Pada masa neolitik itu, petani-petani bermukim di pesisir dan membikin berbagai dolmen dan menhir. Di Pulau Guernsey mempunyai tiga menhir yang unik dari sisi arkelologi.

Petuah Kristen diperkenalkan pertama kali di Guernsey oleh Santo Samson Dol.

Guernsey dikuasai oleh Duchy Brittany sampai tahun 933 tatkala Duchy Normandia menganeksasinya. Kepulauan Channel (termasuk Guernsey) yaitu sisa terakhir Duchy Normandia pada zaman pertengahan. Gelar tradisional Elizabeth II sebagai kepala negara di Guernsey yaitu Duke Normandia.

Bailiwick Guernsey diduduki oleh pasukan Jerman pada Perang Dunia II. Banyak masyarakat Guernsey yang dikirim ke kamp-kamp di bidang barat daya Jerman.

Geografi

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Peta Guernsey

Luas wilayah Bailiwick Guernsey ialah 78 km² dengan garis pantai sepanjang 50 km. Lihou, sebuah pulau cairan pasang, terhubung dengan Guernsey oleh jembatan hasil pekerjaan ketika cairan laut surut. Sebagian akbar permukaan wilayah Guernsey datar.

Ekonomi

Layanan finansial mencakup 55% total pendapatan Guernsey. Sektor pariwisata, manufakturing dan hortikultura sedang merasakan kemunduran.

Guernsey mempunyai dua pelabuhan dan dua bandara serta rel kereta api sepanjang 5 km.

Demografi

Masyarakat Guernsey berjumlah 65.031 jiwa (2004). Usia median bagi pria yaitu 39,6 tahun dan wanita 41,5 tahun. Tingkat pertumbuhan masyarakat sebanyak 0,31% dengan 9,16 kelahiran/1.000 penduduk; 9,87 kematian/1.000 masyarakat. Di sana mempunyai etnik keturunan Britania dan Norman-Perancis.

Pranala luar

 
Bailiwick Jersey

Jersey · Minquiers dan Ecrehous

 
Bailiwick Guernsey

Alderney · Guernsey · Sark · Brecqhou · Burhou · Casquets · Herm · Jethou · Lihou


edunitas.com


Page 18

Guernsey yaitu sebuah dependensi mahkota Britania Raya yang berstatus Bailiwick (semacam daerah kekuasaan) di lepas sama sekali pesisir Normandia.

Selain pulau Guernsey, Bailiwick Guernsey juga mencakup pulau Alderney, Sark, Herm, Jethou, Brecqhou, Burhou dan pulau-pulau kecil lainnya. Bailiwick Guernsey bersama dengan Bailiwick Jersey membentuk Kepulauan Channel.

Daftar inti

  • 1 Sejarah
  • 2 Geografi
  • 3 Ekonomi
  • 4 Demografi
  • 5 Pranala luar

Sejarah

Wilayah Guernsey terbentuk ketika permukaan cairan laut pasang. Masa itu, Guernsey terletak di ujung semenanjung yang menonjol di Selat Inggris. Pada 6000 SM, Guernsey beserta tanjung-tanjung di sekitarnya terpisah dari benua Eropa dan menjadi kepulauan. Pada masa neolitik itu, petani-petani bermukim di pesisir dan membikin beragam dolmen dan menhir. Di Pulau Guernsey mempunyai tiga menhir yang unik dari sisi arkelologi.

Petuah Kristen diperkenalkan pertama kali di Guernsey oleh Santo Samson Dol.

Guernsey diduduki oleh Duchy Brittany sampai tahun 933 tatkala Duchy Normandia menganeksasinya. Kepulauan Channel (termasuk Guernsey) yaitu sisa terakhir Duchy Normandia pada zaman pertengahan. Gelar tradisional Elizabeth II sebagai kepala negara di Guernsey yaitu Duke Normandia.

Bailiwick Guernsey diduduki oleh pasukan Jerman pada Perang Dunia II. Banyak masyarakat Guernsey yang dikirim ke kamp-kamp di bidang barat daya Jerman.

Geografi

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Peta Guernsey

Luas wilayah Bailiwick Guernsey ialah 78 km² dengan garis pantai sepanjang 50 km. Lihou, sebuah pulau cairan pasang, terhubung dengan Guernsey oleh jembatan hasil pekerjaan ketika cairan laut surut. Beberapa akbar permukaan wilayah Guernsey datar.

Ekonomi

Layanan finansial mencakup 55% total pendapatan Guernsey. Sektor pariwisata, manufakturing dan hortikultura sedang merasakan kemunduran.

Guernsey mempunyai dua pelabuhan dan dua bandara serta rel kereta api sepanjang 5 km.

Demografi

Masyarakat Guernsey berjumlah 65.031 jiwa (2004). Usia median bagi pria yaitu 39,6 tahun dan wanita 41,5 tahun. Tingkat pertumbuhan masyarakat sebanyak 0,31% dengan 9,16 kelahiran/1.000 penduduk; 9,87 kematian/1.000 masyarakat. Di sana mempunyai etnik keturunan Britania dan Norman-Perancis.

Pranala luar

 
Bailiwick Jersey

Jersey · Minquiers dan Ecrehous

 
Bailiwick Guernsey

Alderney · Guernsey · Sark · Brecqhou · Burhou · Casquets · Herm · Jethou · Lihou


edunitas.com


Page 19

Guernsey yaitu sebuah dependensi mahkota Britania Raya yang berstatus Bailiwick (semacam daerah kekuasaan) di lepas sama sekali pesisir Normandia.

Selain pulau Guernsey, Bailiwick Guernsey juga mencakup pulau Alderney, Sark, Herm, Jethou, Brecqhou, Burhou dan pulau-pulau kecil lainnya. Bailiwick Guernsey bersama dengan Bailiwick Jersey membentuk Kepulauan Channel.

Daftar inti

  • 1 Sejarah
  • 2 Geografi
  • 3 Ekonomi
  • 4 Demografi
  • 5 Pranala luar

Sejarah

Wilayah Guernsey terbentuk ketika permukaan cairan laut pasang. Masa itu, Guernsey terletak di ujung semenanjung yang menonjol di Selat Inggris. Pada 6000 SM, Guernsey beserta tanjung-tanjung di sekitarnya terpisah dari benua Eropa dan menjadi kepulauan. Pada masa neolitik itu, petani-petani bermukim di pesisir dan membikin beragam dolmen dan menhir. Di Pulau Guernsey mempunyai tiga menhir yang unik dari sisi arkelologi.

Petuah Kristen diperkenalkan pertama kali di Guernsey oleh Santo Samson Dol.

Guernsey diduduki oleh Duchy Brittany sampai tahun 933 tatkala Duchy Normandia menganeksasinya. Kepulauan Channel (termasuk Guernsey) yaitu sisa terakhir Duchy Normandia pada zaman pertengahan. Gelar tradisional Elizabeth II sebagai kepala negara di Guernsey yaitu Duke Normandia.

Bailiwick Guernsey diduduki oleh pasukan Jerman pada Perang Dunia II. Banyak masyarakat Guernsey yang dikirim ke kamp-kamp di bidang barat daya Jerman.

Geografi

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Peta Guernsey

Luas wilayah Bailiwick Guernsey ialah 78 km² dengan garis pantai sepanjang 50 km. Lihou, sebuah pulau cairan pasang, terhubung dengan Guernsey oleh jembatan hasil pekerjaan ketika cairan laut surut. Beberapa akbar permukaan wilayah Guernsey datar.

Ekonomi

Layanan finansial mencakup 55% total pendapatan Guernsey. Sektor pariwisata, manufakturing dan hortikultura sedang merasakan kemunduran.

Guernsey mempunyai dua pelabuhan dan dua bandara serta rel kereta api sepanjang 5 km.

Demografi

Masyarakat Guernsey berjumlah 65.031 jiwa (2004). Usia median bagi pria yaitu 39,6 tahun dan wanita 41,5 tahun. Tingkat pertumbuhan masyarakat sebanyak 0,31% dengan 9,16 kelahiran/1.000 penduduk; 9,87 kematian/1.000 masyarakat. Di sana mempunyai etnik keturunan Britania dan Norman-Perancis.

Pranala luar

 
Bailiwick Jersey

Jersey · Minquiers dan Ecrehous

 
Bailiwick Guernsey

Alderney · Guernsey · Sark · Brecqhou · Burhou · Casquets · Herm · Jethou · Lihou


edunitas.com


Page 20

Guernsey yaitu sebuah dependensi mahkota Britania Raya yang berstatus Bailiwick (semacam daerah kekuasaan) di lepas sama sekali pesisir Normandia.

Selain pulau Guernsey, Bailiwick Guernsey juga mencakup pulau Alderney, Sark, Herm, Jethou, Brecqhou, Burhou dan pulau-pulau kecil lainnya. Bailiwick Guernsey bersama dengan Bailiwick Jersey membentuk Kepulauan Channel.

Daftar inti

  • 1 Sejarah
  • 2 Geografi
  • 3 Ekonomi
  • 4 Demografi
  • 5 Pranala luar

Sejarah

Wilayah Guernsey terbentuk ketika permukaan cairan laut pasang. Masa itu, Guernsey terletak di ujung semenanjung yang menonjol di Selat Inggris. Pada 6000 SM, Guernsey beserta tanjung-tanjung di sekitarnya terpisah dari benua Eropa dan menjadi kepulauan. Pada masa neolitik itu, petani-petani bermukim di pesisir dan membikin berbagai dolmen dan menhir. Di Pulau Guernsey mempunyai tiga menhir yang unik dari sisi arkelologi.

Petuah Kristen diperkenalkan pertama kali di Guernsey oleh Santo Samson Dol.

Guernsey dikuasai oleh Duchy Brittany sampai tahun 933 tatkala Duchy Normandia menganeksasinya. Kepulauan Channel (termasuk Guernsey) yaitu sisa terakhir Duchy Normandia pada zaman pertengahan. Gelar tradisional Elizabeth II sebagai kepala negara di Guernsey yaitu Duke Normandia.

Bailiwick Guernsey diduduki oleh pasukan Jerman pada Perang Dunia II. Banyak masyarakat Guernsey yang dikirim ke kamp-kamp di bidang barat daya Jerman.

Geografi

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Peta Guernsey

Luas wilayah Bailiwick Guernsey ialah 78 km² dengan garis pantai sepanjang 50 km. Lihou, sebuah pulau cairan pasang, terhubung dengan Guernsey oleh jembatan hasil pekerjaan ketika cairan laut surut. Sebagian akbar permukaan wilayah Guernsey datar.

Ekonomi

Layanan finansial mencakup 55% total pendapatan Guernsey. Sektor pariwisata, manufakturing dan hortikultura sedang merasakan kemunduran.

Guernsey mempunyai dua pelabuhan dan dua bandara serta rel kereta api sepanjang 5 km.

Demografi

Masyarakat Guernsey berjumlah 65.031 jiwa (2004). Usia median bagi pria yaitu 39,6 tahun dan wanita 41,5 tahun. Tingkat pertumbuhan masyarakat sebanyak 0,31% dengan 9,16 kelahiran/1.000 penduduk; 9,87 kematian/1.000 masyarakat. Di sana mempunyai etnik keturunan Britania dan Norman-Perancis.

Pranala luar

 
Bailiwick Jersey

Jersey · Minquiers dan Ecrehous

 
Bailiwick Guernsey

Alderney · Guernsey · Sark · Brecqhou · Burhou · Casquets · Herm · Jethou · Lihou


edunitas.com


Page 21

Republik Guatemala yaitu suatu negara di Amerika Tengah, di selatan benua Amerika Utara, bersamaan batasnya dengan Samudra Pasifik dan Laut Karibia. Dia bersamaan batasnya dengan Meksiko di utara, Belize di barat laut, dan Honduras dan El Salvador di tenggara. Guatemala adalah salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia.

Sejarah

Guatemala pernah menjadi terkenal ketika gempa bumi maha dahsyat memporakporandakan negara itu pada 4 Februari 1976. Melukai 74.000 jiwa, dan membinasakan 22.000 jiwa.

Politik

Parlemen unikameral Guatemala, Kongres Guatemala (Congreso de la República) dengan 158 kursi, dipilih setiap 4 tahun, bersamaan dengan pemilihan presiden. Presiden Guatemala berlanjut sbg kepala negara dan kepala pemerintahan. Dalam tugas eksekutifnya, beliau ditolong oleh kabinet menteri yang ditunjuknya.

Geografi

Terletak sangat utara di selang negara-negara Amerika Tengah. Luas daratannya sedikit lebih kecil dari Provinsi Kalimantan Barat ini, bertetangga dengan Meksiko di utara, barat dan timur, Belize, Honduras, dan El Salvador di timur.

Kecuali kawasan pesisir selatan dan dataran rendah Petern yang luas di utara, kawasan Guatemala kebanyakan bergunung, dengan iklim tropis panas — lebih ramah di dataran tinggi, dan lebih kering di departemen sangat timur. Seluruh kota akbar terletak di setengah bagian selatan dari negara tersebut; kota akbarnya yaitu ibu kota Guatemala City, Quetzaltenango dan Escuintla.

Danau akbar Lago de Izabal terletak di akrab pesisir Karibia.

Departemen

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Guatemala dibagi menjadi 22 departemen (departamentos):

Ekonomi

Guatemala memiliki PDB per kapita sebesar US$ 5.000, namun negara mengembang ini sedang menghadapi masalah - masalah sosial dan termasuk dalam 10 negara termiskin di Amerika Latin.[1]. Angka endapatan per kapita dan kesenjangan sosial menunjukkan bahwa hampir setengah dari populasi warga hadir di dalam angka kemiskinan.[2] dan lebih dari 400.000 warga hadir dalam pengangguran. CIA World Fact Book memperkirakan sekitar 56.2% dari populasi Guatemala hadir dalam kemiskinan.[3] Hasil ekspor Guatemala berupa buah - buahan, sayur mayur, bunga, kerajinan tangan, garmen.

Sektor pertanian membentuk 1/4 dari PDB Guatemala, 2/3 ekspor, dan 1/2 dari tenaga kerja. Kopi, gula, dan pisang yaitu produk utama. Produksi dan konstruksi membentuk 1/5 PDB.

Penandatanganan perjanjian perdamaian pada Desember 1996, yang mengakhiri 36 tahun perang saudara, menyingkirkan kendala utama untuk investasi asing. Pada 1998, Hurikan Mitch mengakibatkan sedikit kerusakan untuk Guatemala dibanding dengan negara tetangganya.

Tantangan yang sedang perlu dihadapi yaitu meningkatkan pendapatan pemerintah, meningkatkan bantuan dari donor internasional, dan meningkatkan efisiensi dan keterbukaan baik pemerintah dan operasi pribadi sektor finansial.

Lihat juga

  • Daftar negara-negara di dunia

Pustaka

Tautan luar

  • (Spanyol) Situs Kepresidenan
  • (Inggris) Situs resmi pariwisata

Foto


edunitas.com


Page 22

Republik Guatemala adalah suatu negara di Amerika Tengah, di selatan benua Amerika Utara, bersamaan batasnya dengan Samudra Pasifik dan Laut Karibia. Dia bersamaan batasnya dengan Meksiko di utara, Belize di barat laut, dan Honduras dan El Salvador di tenggara. Guatemala merupakan salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia.

Sejarah

Guatemala pernah menjadi terkenal ketika gempa bumi maha dahsyat memporakporandakan negara itu pada 4 Februari 1976. Melukai 74.000 jiwa, dan membinasakan 22.000 jiwa.

Politik

Parlemen unikameral Guatemala, Kongres Guatemala (Congreso de la República) dengan 158 kursi, dipilih setiap 4 tahun, bersamaan dengan pemilihan presiden. Presiden Guatemala berlanjut sbg kepala negara dan kepala pemerintahan. Dalam tugas eksekutifnya, beliau ditolong oleh kabinet menteri yang ditunjuknya.

Geografi

Terletak paling utara di selang negara-negara Amerika Tengah. Lapang daratannya sedikit lebih kecil dari Provinsi Kalimantan Barat ini, bertetangga dengan Meksiko di utara, barat dan timur, Belize, Honduras, dan El Salvador di timur.

Kecuali kawasan pesisir selatan dan dataran rendah Petern yang lapang di utara, kawasan Guatemala kebanyakan bergunung, dengan iklim tropis panas — lebih ramah di dataran tinggi, dan lebih kering di departemen paling timur. Seluruh kota akbar terletak di setengah bagian selatan dari negara tersebut; kota akbarnya adalah ibu kota Guatemala City, Quetzaltenango dan Escuintla.

Danau akbar Lago de Izabal terletak di akrab pesisir Karibia.

Departemen

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Guatemala dibagi menjadi 22 departemen (departamentos):

Ekonomi

Guatemala memiliki PDB per kapita sebesar US$ 5.000, namun negara mengembang ini sedang menghadapi masalah - masalah sosial dan termasuk dalam 10 negara termiskin di Amerika Latin.[1]. Angka endapatan per kapita dan kesenjangan sosial menunjukkan bahwa hampir setengah dari populasi warga berada di dalam angka kemiskinan.[2] dan lebih dari 400.000 warga berada dalam pengangguran. CIA World Fact Book memperkirakan sekitar 56.2% dari populasi Guatemala berada dalam kemiskinan.[3] Hasil ekspor Guatemala berupa buah - buahan, sayur mayur, bunga, kerajinan tangan, garmen.

Sektor pertanian membentuk 1/4 dari PDB Guatemala, 2/3 ekspor, dan 1/2 dari tenaga kerja. Kopi, gula, dan pisang adalah produk utama. Produksi dan konstruksi membentuk 1/5 PDB.

Penandatanganan perjanjian perdamaian pada Desember 1996, yang mengakhiri 36 tahun perang saudara, menyingkirkan faktor yang membatasi utama untuk investasi asing. Pada 1998, Hurikan Mitch menyebabkan sedikit kerusakan untuk Guatemala dibanding dengan negara tetangganya.

Tantangan yang sedang perlu dihadapi adalah meningkatkan pendapatan pemerintah, meningkatkan bantuan dari donor internasional, dan meningkatkan efisiensi dan keterbukaan adil pemerintah dan operasi pribadi sektor finansial.

Lihat juga

  • Daftar negara-negara di dunia

Pustaka

Tautan luar

  • (Spanyol) Situs Kepresidenan
  • (Inggris) Situs resmi pariwisata

Foto


edunitas.com


Page 23

Republik Guatemala adalah suatu negara di Amerika Tengah, di selatan benua Amerika Utara, bersamaan batasnya dengan Samudra Pasifik dan Laut Karibia. Dia bersamaan batasnya dengan Meksiko di utara, Belize di barat laut, dan Honduras dan El Salvador di tenggara. Guatemala merupakan salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia.

Sejarah

Guatemala pernah menjadi terkenal ketika gempa bumi maha dahsyat memporakporandakan negara itu pada 4 Februari 1976. Melukai 74.000 jiwa, dan membinasakan 22.000 jiwa.

Politik

Parlemen unikameral Guatemala, Kongres Guatemala (Congreso de la República) dengan 158 kursi, dipilih setiap 4 tahun, bersamaan dengan pemilihan presiden. Presiden Guatemala berlanjut sbg kepala negara dan kepala pemerintahan. Dalam tugas eksekutifnya, beliau ditolong oleh kabinet menteri yang ditunjuknya.

Geografi

Terletak paling utara di selang negara-negara Amerika Tengah. Lapang daratannya sedikit lebih kecil dari Provinsi Kalimantan Barat ini, bertetangga dengan Meksiko di utara, barat dan timur, Belize, Honduras, dan El Salvador di timur.

Kecuali kawasan pesisir selatan dan dataran rendah Petern yang lapang di utara, kawasan Guatemala kebanyakan bergunung, dengan iklim tropis panas — lebih ramah di dataran tinggi, dan lebih kering di departemen paling timur. Seluruh kota akbar terletak di setengah bagian selatan dari negara tersebut; kota akbarnya adalah ibu kota Guatemala City, Quetzaltenango dan Escuintla.

Danau akbar Lago de Izabal terletak di akrab pesisir Karibia.

Departemen

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Guatemala dibagi menjadi 22 departemen (departamentos):

Ekonomi

Guatemala memiliki PDB per kapita sebesar US$ 5.000, namun negara mengembang ini sedang menghadapi masalah - masalah sosial dan termasuk dalam 10 negara termiskin di Amerika Latin.[1]. Angka endapatan per kapita dan kesenjangan sosial menunjukkan bahwa hampir setengah dari populasi warga berada di dalam angka kemiskinan.[2] dan lebih dari 400.000 warga berada dalam pengangguran. CIA World Fact Book memperkirakan sekitar 56.2% dari populasi Guatemala berada dalam kemiskinan.[3] Hasil ekspor Guatemala berupa buah - buahan, sayur mayur, bunga, kerajinan tangan, garmen.

Sektor pertanian membentuk 1/4 dari PDB Guatemala, 2/3 ekspor, dan 1/2 dari tenaga kerja. Kopi, gula, dan pisang adalah produk utama. Produksi dan konstruksi membentuk 1/5 PDB.

Penandatanganan perjanjian perdamaian pada Desember 1996, yang mengakhiri 36 tahun perang saudara, menyingkirkan faktor yang membatasi utama untuk investasi asing. Pada 1998, Hurikan Mitch menyebabkan sedikit kerusakan untuk Guatemala dibanding dengan negara tetangganya.

Tantangan yang sedang perlu dihadapi adalah meningkatkan pendapatan pemerintah, meningkatkan bantuan dari donor internasional, dan meningkatkan efisiensi dan keterbukaan adil pemerintah dan operasi pribadi sektor finansial.

Lihat juga

  • Daftar negara-negara di dunia

Pustaka

Tautan luar

  • (Spanyol) Situs Kepresidenan
  • (Inggris) Situs resmi pariwisata

Foto


edunitas.com


Page 24

Guangzhou (Hanzi tradisional: 廣州; Hanzi sederhana: 广州; pinyin: Guǎngzhōu; Wade-Giles: Kuang-chou; Jyutping: Gwong2zau1; Yale: Gwóngjaū; transliterasi Indonesia: Kuangcou) ialah kota terbesar di Cina selatan dan ibukota Provinsi Guangdong. Guangzhou merupakan kota terbesar di dunia di awal 100 tahun ke-19. Warganya yang berpendidikan tinggi selalu aktif dalam kegiatan politik, terlibat dalam Kebangkitan Kanton 1911 yang mengarah pada Revolusi China menentang Dinasti Manchu.

Di sini Festival Musim Semi tahunan memperlihatkan koleksi bunga tak tertandingi, museum kota yang penuh, serta universitas mengembang pesat termasuk Universitas Sun Yat Sen, Perguruan Tinggi Guangzhou sebagai Pengobatan Tradisional Cina dan Lembaga Teknik Mesin Guangzhou.

Daftar pokok

  • 1 Kawasan
  • 2 Warga
  • 3 Sejarah
  • 4 Ekonomi
  • 5 Bibiliografi

Kawasan

Guangzhou terletak terutama di tepi utara Sungai Mutiara. Distrik Yueh Hsiu di lokasi tua tetap menjadi pusat perdagangan dan letak pemerintahan. Seperti lalu, jalanan berliku yang dipadati manusia dapat ketemu, namun gedung pencakar langit, taman, dan jalan raya semakin mendominasi. Di selang monumen terbaik di distrik ini ialah Museum Pemerintah Kota Guangzhou, mengambil tempat di suatu pagoda merah sejak 1380, Lembaga Gerakan Petani, terletak tidak jauh pusat kota, dan Masjid Huai Sheng (dibangun pada 627 M) diasumsikan masjid tertua di Cina.

Warga

Juga memadati pusat kota ialah kebanyakan warga Guangzhou sebanyak 3 juta jiwa, dengan logat Cina yang digunakan dikenal sbg logat Guangzho

Sejarah

Kota ini berdiri pada tahun 214 SM. Kota ini tumbuh makmur di bawah rezim Cina asli, membangun kuil Buddha dan mengembangkan komunitas yang diurus pedagang Arab dan Hindu. Tembok kota diperluas buat menampung pertumbuhan selama Dinasti Sung (960-1279) dan banyak keluarga Tionghoa membanjiri bagian selatan sebagai menghindari serangan Mongol dari utara 100 tahun 13-14. Dinasti Man Chu memerintah 1644-1911, dan Guangzhou menjadi ibukota Guangdong dan Guangxi. EIC mulai dagangan pada 1699, dan Perang Candu I (1839-1842) pecah masa orang Guangzhou menyita dan menghancurkan candu-candu ilegal selundupan Inggris, yang mendorong pemakainya melemahkan pekerja India dan Tionghoa. Perlu biaya $ 6 juta sebagai menyelamatkannya dari kehancuran setalah kekalahan besar-besaran Cina.

Perang Candu II terjadi selang Inggris, Prancis, dan Cina pada 1856, dan Guangzhou ditinggali pasukan Inggris-Prancis sampai 1861. Masa itu juga permusuhan pada dinasti yang berkuasa meletuskan Pemberontakan Tai Ping (1820-1864). Gerakan ini menjadi gerakan bawah tanah setelah kekalahan pertama pemberontak dalam upayanya namun muncul lagi ke permukaan bersama Sun Yat Sen yang dinamis pada 1885.

Pada 1949, setelah pendudukan Jepang dalam Perang Dunia II, pemerintahan komunis mengambil alih kekuasaan dan pertumbuhan kotapun berlanjut di tengah periode perselisihan yang berlanjut, termasuk dalam wujud Revolusi Hukum budaya istiadat pada 1966-1967.

Ekonomi

Sekarang Guangzhou muncul sbg salah satu kota padat di Cina. Menjadi pusat dagang penting, dicirikan peradaban gaya Barat yang kian tumbuh dan menghargai kapitalisme.

Bibiliografi

Beckner, Chrisanne dan Soetrisno, Eddy.2001.Buku Pintar 100 Kota Akbar Bersejarah di Dunia.Jakarta:Ladang Pustaka & Intimedia


edunitas.com


Page 25

Guangzhou (Hanzi tradisional: 廣州; Hanzi sederhana: 广州; pinyin: Guǎngzhōu; Wade-Giles: Kuang-chou; Jyutping: Gwong2zau1; Yale: Gwóngjaū; transliterasi Indonesia: Kuangcou) ialah kota terbesar di Cina selatan dan ibukota Provinsi Guangdong. Guangzhou merupakan kota terbesar di dunia di awal 100 tahun ke-19. Warganya yang berpendidikan tinggi selalu aktif dalam kegiatan politik, terlibat dalam Kebangkitan Kanton 1911 yang mengarah pada Revolusi China menentang Dinasti Manchu.

Di sini Festival Musim Semi tahunan memperlihatkan koleksi bunga tak tertandingi, museum kota yang penuh, serta universitas mengembang pesat termasuk Universitas Sun Yat Sen, Perguruan Tinggi Guangzhou sebagai Pengobatan Tradisional Cina dan Lembaga Teknik Mesin Guangzhou.

Daftar pokok

  • 1 Kawasan
  • 2 Warga
  • 3 Sejarah
  • 4 Ekonomi
  • 5 Bibiliografi

Kawasan

Guangzhou terletak terutama di tepi utara Sungai Mutiara. Distrik Yueh Hsiu di lokasi tua tetap menjadi pusat perdagangan dan letak pemerintahan. Seperti lalu, jalanan berliku yang dipadati manusia dapat ketemu, namun gedung pencakar langit, taman, dan jalan raya semakin mendominasi. Di selang monumen terbaik di distrik ini ialah Museum Pemerintah Kota Guangzhou, mengambil tempat di suatu pagoda merah sejak 1380, Lembaga Gerakan Petani, terletak tidak jauh pusat kota, dan Masjid Huai Sheng (dibangun pada 627 M) diasumsikan masjid tertua di Cina.

Warga

Juga memadati pusat kota ialah kebanyakan warga Guangzhou sebanyak 3 juta jiwa, dengan logat Cina yang digunakan dikenal sbg logat Guangzho

Sejarah

Kota ini berdiri pada tahun 214 SM. Kota ini tumbuh makmur di bawah rezim Cina asli, membangun kuil Buddha dan mengembangkan komunitas yang diurus pedagang Arab dan Hindu. Tembok kota diperluas buat menampung pertumbuhan selama Dinasti Sung (960-1279) dan banyak keluarga Tionghoa membanjiri bagian selatan sebagai menghindari serangan Mongol dari utara 100 tahun 13-14. Dinasti Man Chu memerintah 1644-1911, dan Guangzhou menjadi ibukota Guangdong dan Guangxi. EIC mulai dagangan pada 1699, dan Perang Candu I (1839-1842) pecah masa orang Guangzhou menyita dan menghancurkan candu-candu ilegal selundupan Inggris, yang mendorong pemakainya melemahkan pekerja India dan Tionghoa. Perlu biaya $ 6 juta sebagai menyelamatkannya dari kehancuran setalah kekalahan besar-besaran Cina.

Perang Candu II terjadi selang Inggris, Prancis, dan Cina pada 1856, dan Guangzhou ditinggali pasukan Inggris-Prancis sampai 1861. Masa itu juga permusuhan pada dinasti yang berkuasa meletuskan Pemberontakan Tai Ping (1820-1864). Gerakan ini menjadi gerakan bawah tanah setelah kekalahan pertama pemberontak dalam upayanya namun muncul lagi ke permukaan bersama Sun Yat Sen yang dinamis pada 1885.

Pada 1949, setelah pendudukan Jepang dalam Perang Dunia II, pemerintahan komunis mengambil alih kekuasaan dan pertumbuhan kotapun berlanjut di tengah periode perselisihan yang berlanjut, termasuk dalam wujud Revolusi Hukum budaya istiadat pada 1966-1967.

Ekonomi

Sekarang Guangzhou muncul sbg salah satu kota padat di Cina. Menjadi pusat dagang penting, dicirikan peradaban gaya Barat yang kian tumbuh dan menghargai kapitalisme.

Bibiliografi

Beckner, Chrisanne dan Soetrisno, Eddy.2001.Buku Pintar 100 Kota Akbar Bersejarah di Dunia.Jakarta:Ladang Pustaka & Intimedia


edunitas.com


Page 26

Republik Guatemala adalah sebuah negara di Amerika Tengah, di selatan benua Amerika Utara, bersamaan batasnya dengan Samudra Pasifik dan Laut Karibia. Dia bersamaan batasnya dengan Meksiko di utara, Belize di barat laut, dan Honduras dan El Salvador di tenggara. Guatemala merupakan salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia.

Sejarah

Guatemala pernah menjadi terkenal ketika gempa bumi maha dahsyat memporakporandakan negara itu pada 4 Februari 1976. Melukai 74.000 jiwa, dan membinasakan 22.000 jiwa.

Politik

Parlemen unikameral Guatemala, Kongres Guatemala (Congreso de la República) dengan 158 kursi, dipilih setiap 4 tahun, bersamaan dengan pemilihan presiden. Presiden Guatemala berlanjut sbg kepala negara dan kepala pemerintahan. Dalam tugas eksekutifnya, beliau ditolong oleh kabinet menteri yang ditunjuknya.

Geografi

Terletak paling utara di sela negara-negara Amerika Tengah. Lapang daratannya sedikit semakin kecil dari Provinsi Kalimantan Barat ini, bertetangga dengan Meksiko di utara, barat dan timur, Belize, Honduras, dan El Salvador di timur.

Kecuali kawasan pesisir selatan dan dataran rendah Petern yang lapang di utara, kawasan Guatemala kebanyakan bergunung, dengan iklim tropis panas — semakin ramah di dataran tinggi, dan semakin kering di departemen paling timur. Seluruh kota akbar terletak di setengah bagian selatan dari negara tersebut; kota akbarnya adalah ibu kota Guatemala City, Quetzaltenango dan Escuintla.

Danau akbar Lago de Izabal terletak di tidak jauh pesisir Karibia.

Departemen

Globalisasi menyebabkan hubungan antar negara seperti tanpa batas globalisasi

Guatemala dibagi menjadi 22 departemen (departamentos):

Ekonomi

Guatemala memiliki PDB per kapita sebesar US$ 5.000, namun negara mengembang ini sedang menghadapi masalah - masalah sosial dan termasuk dalam 10 negara termiskin di Amerika Latin.[1]. Angka endapatan per kapita dan kesenjangan sosial menunjukkan bahwa nyaris setengah dari populasi warga benar di dalam angka kemiskinan.[2] dan semakin dari 400.000 warga benar dalam pengangguran. CIA World Fact Book memperkirakan sekitar 56.2% dari populasi Guatemala benar dalam kemiskinan.[3] Hasil ekspor Guatemala berupa buah - buahan, sayur mayur, bunga, kerajinan tangan, garmen.

Sektor pertanian membentuk 1/4 dari PDB Guatemala, 2/3 ekspor, dan 1/2 dari tenaga kerja. Kopi, gula, dan pisang adalah produk utama. Produksi dan konstruksi membentuk 1/5 PDB.

Penandatanganan akad perdamaian pada Desember 1996, yang mengakhiri 36 tahun perang saudara, menyingkirkan faktor yang membatasi utama untuk investasi asing. Pada 1998, Hurikan Mitch menyebabkan sedikit kerusakan untuk Guatemala dibanding dengan negara tetangganya.

Tantangan yang sedang perlu dihadapi adalah meningkatkan pendapatan pemerintah, meningkatkan bantuan dari donor internasional, dan meningkatkan efisiensi dan keterbukaan patut pemerintah dan operasi pribadi sektor finansial.

Lihat pula

  • Daftar negara-negara di dunia

Referensi

Tautan luar

  • (Spanyol) Situs Kepresidenan
  • (Inggris) Situs resmi pariwisata

Foto


edunitas.com