Gelombang longitudinal yang merambat melalui medium hingga ditangkap oleh telinga disebut

Gelombang longitudinal yang merambat melalui medium hingga ditangkap oleh telinga disebut

Ilustrasi speaker. (sumber: Pixabay)

Bola.com, Jakarta - Bunyi atau suara adalah gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara tersebut bisa berupa zat cair, padat, gas.

Bunyi dihasilkan oleh sumber bunyi, yakni benda yang bergetar. Bunyi yang ada tersebut ditangkap oleh telinga sebagai indra pendengaran.

Bunyi tidak dapat didengar di ruang hampa, seperti di luar angkasa. Hal itu dikarenakan gelombang bunyi membutuhkan medium untuk merambat.

Bunyi memiliki frekuensi. Adapun satuan frekuensi bunyi adalah Hertz (Hz). Berdasarkan frekuensinya, terdapat tiga jenis-jenis gelombang bunyi.

Ketiga jenis gelombang bunyi tersebut adalah infrasonik, audiosonik, dan ultrasonik. Penting untuk memahami ketiga jenis gelombang bunyi tersebut.

Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis gelombang bunyi berdasarkan frekuensinya, seperti dilansir dari laman Seluncur.id, Jumat (23/4/2021).

Gelombang bunyi audiosonik adalah jenis gelombang bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai 20.000 Hz. Bunyi audiosonik menjadi satu-satunya jenis gelombang bunyi yang dapat didengarkan oleh manusia karena frekuensinya berada dalam batas pendengaran manusia secara normal.

Jadi, semua bunyi yang bisa dengar manusia dalam kehidupan sehari-hari termasuk jenis bunyi audiosonik. Adapun contoh gelombang audiosonik ialah lagu yang kita dengar, obrolan teman, atau suara kendaraan bermotor, dan lain sebagainya.

Bunyi infrasonik merupakan jenis gelombang bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Jenis bunyi infrasonik tidak dapat didengar oleh manusia karena gelombangnya tidak dapat ditangkap oleh telinga manusia sebagai indra pendengaran.

Namun, jenis bunyi tersebut bisa didengar oleh hewan. Beberapa hewan yang mampu mendengarkan bunyi infrasonik adalah anjing, jangkrik, gajah, dan lumba-lumba.

Bunyi infrasonik dimanfaatkan oleh manusia untuk sejumlah keperluan, seperti untuk mendeteksi aktivitas vulkanik gunung berapi atau aktivitas pergerakan lempeng bumi dengan bantuan alat seismograf.

Bunyi ultrasonik merupakan jenis gelombang bunyi yang frekuensinya lebih dari 20.000 Hz. Jenis bunyi ultrasonik tidak dapat didengar oleh manusia karena gelombangnya tidak dapat ditangkap oleh telinga manusia sebagai indra pendengaran.

Seperti halnya bunyi infrasonik, bunyi ultrasonik bisa didengar oleh hewan. Adapun hewan yang mampu mendengarkan bunyi ultrasonik adalah anjing, kelelawar, paus, dan lumba-lumba.

Bunyi ultrasonik dimanfaatkan oleh manusia untuk sejumlah keperluan, terutama di bidang medis dan kesehatan, misalnya untuk mendeteksi janin lewat program USG serta diagnosis berbagai macam penyakit lewat gelombang ultrasonik.

Selain itu, bunyi ultrasonik juga juga sering digunakan untuk mengukur kedalaman air laut.

Sumber: Seluncur

Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita tidak asing dengan adanya bunyi-bunyi di sekitar kita. Beberapa ada yang mengganggu seperti alarm di pagi hari. Berkat adanya suara alarm, kita yang sedang pulas-pulasnya tertidur bisa jadi terganggu dan terbangun.

Seringkali kita pun melawan dan merasa risih sehingga mengganti ke mode lain. Ketika handphone diubah menjadi mode getar pun akan tetap menghasilkan suara dari getarannya. Kira-kira kenapa bisa ada bunyi-bunyi yang bisa kita dengarkan?

Sebenarnya, yang mengganggu bukan hanya bunyi alarm di pagi hari. Melainkan semua bunyi itu sebenarnya dihasilkan dari hal yang mengganggu. Mungkin kita sebagai yang mendengarkan hanya terganggu oleh beberapa bunyi saja. Tapi, bunyi ini pada dasarnya adalah dihasilkan dari getaran yang mengganggu atau menggetarkan udara yang ada di sekitarnya.

Gangguan tersebut merambat hingga menggetarkan gendang telinga dan hasilnya adalah bunyi yang kita dengar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bunyi merupakan getaran yang merambat.

Gelombang secara umum adalah sesuatu yang muncul karena adanya kejadian yang mengganggu ketenangan. Misalnya seperti batu yang dicelupkan ke air yang tenang di gelas. Batu tersebut menghasilkan sebuah gangguan sehingga menghasilkan gelombang air yang merambat menjauhi sumber gangguannya hingga menyentuh dinding gelas. Jadi, pada dasarnya gelombang adalah gangguan yang merambatkan energi melalui sebuah medium.

Sehingga dapat disimpulkan pula bahwa bunyi termasuk ke dalam gelombang. Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal yang merambat searah dengan arah getaran. Gelombang bunyi merambat dengan cara merapatkan dan merenggangkan udara atau medium disekitarnya.

Bunyi memerlukan medium agar dapat merambat dan bisa terdengar. Udara merupakan medium yang paling umum digunakan. Seperti saat kamu berbicara dengan teman kamu. Suara yang kamu keluarkan itu awalnya dari pita suara yang menggetarkan udara di sekitarnya.

Lalu, getaran tersebut merambat hingga akhirnya diterima oleh telinga teman kamu sebagai lawan bicara dan akhirnya teman kamu bisa menangkap bunyi atau suara yang kamu keluarkan.

Tapi, bukan berarti udara hanyalah satu-satunya medium yang bisa menghantarkan suara. Benda padat dan cair pun dapat menjadi medium. Semakin rapat medium semakin cepat pula bunyi dapat merambat.

Apabila kamu sedang menonton Youtube dan memainkan video dari salah satu penyanyi favorit memainkan lagu terbaiknya. Kamu akan terkesima ketika mendengar betapa indahnya lantunan bunyi yang keluar dari mulut sang penyanyi.

Bunyi tersebut bisa terdengar indah karena adanya nada. Nada adalah bunyi teratur yang memiliki satu frekuensi. Tinggi rendahnya nada tergantung pada besar kecilnya frekuensi bunyi. Jadi, semakin sering udara digetarkan, semakin tinggi frekuensi gelombang bunyinya, dan semakin tinggi nadanya.

Pada umumnya manusia dapat mendengarkan dan menghasilkan bunyi di rentang frekuensi audiosonik yaitu 20-20000 Hz. Gajah dan hiu merupakan contoh hewan-hewan yang bisa mendengar suara di bawah frekuensi 20 Hz yang disebut dengan infrasonik. Lalu frekuensi di atas 20000 Hz disebut dengan ultrasonik. Frekuensi ultrasonik bisa didengar oleh hewan seperti kelelawar dan lumba-lumba. Bahkan beberapa spesies kelelawar menggunakan bunyi di frekuensi ultrasonik untuk melihat di daerah yang gelap.

Suara dengan tingkat ultrasonik dikeluarkan oleh kelelawar. Gelombang bunyi yang dikeluarkan oleh kelelawar menghasilkan pantulan yang dapat didengar kembali sehingga benda-benda yang ada di hadapannya terdeteksi dan diketahui letaknya. Kemampuan ini disebut dengan ekolokasi yang dimanfaatkan juga oleh manusia melalui teknologi Sonar untuk mendeteksi kapal-kapal yang ada di laut.

Kamu bisa belajar lebih lengkap lagi tentang gelombang bunyi di aplikasi Pahamify. Di aplikasi Pahamify kamu bisa belajar lebih lanjut di mata pelajaran Fisika kelas XI IPA pada Bab Gelombang Bunyi mengenai sumber bunyi, bagaimana menghitung cepat rambat bunyi pada medium tertentu, efek doppler dan pelayangan, bagaimana menentukan frekuensi pada sumber bunyi yang berbeda dan Intensitas dan taraf intensitas bunyi.

Kamu juga akan mendapatkan berbagai macam quiz untuk menguji kemampuan kamu dalam memahami materi yang ada di bab gelombang bunyi.Selain quiz, fitur flash card bisa bantu kamu untuk memahami materi lebih asyik lagi. Dengan fitur tersebut selain kamu bisa memahami konsep, kamu juga bisa sambil bermain supaya lebih mudah dipahami.

Download dan langganan aplikasi belajar Pahamify agar kamu bisa menikmati serunya video pembelajaran Pahamify. Selain itu, kamu bisa pelajari lebih jauh mengenai tujuan kamu setelah lulus dari SMA dengan mencari tahu minat dan bakat kamu melalui tes minat bakat yang ada di aplikasi ini.

Kamu juga bisa uji kemampuan dan bangun persiapan sejak dini melalui Try Out Online UTBK yang diselenggarakan di tiap bulan hingga mendekati tanggal pelaksanaan UTBK. Jadi, tunggu apalagi? Download dan langganan Pahamify untuk bisa rasakan pengalaman belajar yang belum kamu dapatkan sebelumnya melalui fitur-fitur menarik di dalamnya.