Awal mula waktu yang standar ada di Greenwich. (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan) Pada zaman ini, jika kamu ingin janjian bertemu dengan temanmu, kalian hanya perlu menentukan kapan dan di mana kalian akan bertemu. Pukul 5 sore, pukul 7 malam, atau saat makan siang pukul 12, tidak jadi masalah. Tapi lain halnya jika kamu hidup 150 tahun yang lalu. Mengapa? Karena waktu standar internasional yang akurat yang kita miliki sekarang baru ada pada tahun 1884, atau hanya 134 tahun yang lalu. Indonesia sendiri baru mengadopsi waktu standar internasional tersebut berpuluh-puluh tahun setelahnya. Jadi mungkin saja pada zaman buyut atau nenek dan kakek kamu, mereka belum punya jam yang akurat ketika mereka masih kecil. Waktu yang kita miliki sekarang merupakan sebuah kesepakatan internasional yang mengadopsi waktu di Greenwich, London, Inggris, yang disebut Greenwich Mean Time (GMT). GMT digunakan sebagai patokan waktu di seluruh dunia yang kemudian disebut Universal Coordinated Time (UCT). Seolah-olah ada satu garis lurus yang melintasi Greenwich dan membelah bumi menjadi Barat dan Timur. Garis ini disebut dengan garis bujur. Jadi jika kamu tinggal di sebelah timur Greenwich seperti di Indonesia, maka waktu di negaramu tinggal akan lebih cepat dari waktu Greenwich. Sementara jika kamu tinggal di Amerika, waktu di Amerika akan lebih lambat dari waktu Greenwich karena Amerika terletak di sebelah barat Greenwich. Awal mula waktu yang standar ada di Greenwich. (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)Di Greenwich sendiri ada sebuah observatorium kerajaan, tempat di mana waktu diamati dengan melihat posisi matahari. Awalnya pengamatan ini dilakukan hanya untuk keperluan maritim atau pelayaran. Namun dengan semakin berkembangnya peradaban manusia, waktu yang akurat sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat. Misalnya, sebelum perusahaan kereta di Inggris mengadopsi waktu standar dalam pekerjaan mereka, banyak sekali masalah yang terjadi akibat tidak adanya waktu yang akurat yang digunakan. Mulai dari kereta yang telat, sampai kecelakaan. Awal mula waktu yang standar ada di Greenwich. (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)Lalu apakah sebelumnya waktu tidak ada? Tentu saja ada. Biasanya setiap daerah memiliki pengamatan waktunya sendiri-sendiri dengan mengamati gejala-gejala alam. Tapi waktu yang dimiliki sebelumnya tidaklah akurat dan tidak standar, sehingga setiap orang memiliki waktunya sendiri-sendiri. Awal mula waktu yang standar ada di Greenwich. (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)Untuk memahami lebih dalam lagi mengenai sejarah waktu, kamu bisa mengunjungi sendiri Royal Observatory Greenwich di sebelah timur kota London. Observatorium ini terletak di atas sebuah bukit sehingga pengamatan bisa terlihat jelas dan tidak terganggu oleh bangunan-bangunan sekitar. Tiket masuknya hanya 9 Poundsterling untuk orang dewasa dan 5,85 Poundsterling untuk anak-anak. Di observatorium ini ada museum dan rumah para astronomer kerajaan. Kamu bisa melihat bagaimana mereka bekerja pada zaman dahulu, termasuk astronomer Edmond Halley yang namanya diabadikan menjadi nama komet Halley. Observatorium ini juga dilengkapi dengan teropong-teropong raksasa yang masih bisa digunakan. Hal yang juga bisa kamu lakukan ketika ada disini adalah meletakkan kedua kaki di dua belahan bumi yang berbeda. Sebab, di Greenwich, garis bujur 0 derajat yang membelah bumi menjadi bagian barat dan timur benar-benar dibuat. Hanya dengan satu langkah saja, kamu sudah ada di tempat dengan waktu yang berbeda. Beruntung sekali kita punya waktu yang standar sekarang. Kalau tidak kita akan selalu telat ke sekolah, ke kantor, atau ketinggalan pesawat. ----------------------------- Laporan ini ditulis oleh reporter kumparan di Jerman Daniel Chrisendo. Awal mula waktu yang standar ada di Greenwich. (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)Wisatawan yang sedang memotret Greenwich Park
TRIBUNNEWS.COM - Ahli geografi dan astronomi menetapkan Royal Observatorium di Greenwich sebagai Prime Meridian (Garis Bujur Utama) dan menjadi standar waktu dunia pada 13 Oktober 1884. Greenwich adalah sebuah kota di Inggris dan dilewati oleh garis bujur nol derajat yang menghubungkan Kutub Utara dengan Kutub Selatan. Penetapan ini dilakukan setelah International Meridian Conference digelar di Washington dan dihadiri perwakilan dari 25 negara. Dalam konferensi itu, semua garis bujur di timur dan barat akan dihitung dari Greenwich (nol derajat) sampai 180 derajat. Sebanyak 22 negara setuju dengan penetapan ini, dan hanya ada ada satu negara yang menolak, yakni San Domingo. Dua lainnya memutuskan abstain. BACA SELENGKAPNYA>>> Garis Bujur (λ), adalah suatu garis khayal yang ditarik dari ujung kutub utara sampai ke kutub selatan yang digunakan untuk menentukan lokasi di bumi pada globe atau peta.[1] Garis bujur menggambarkan lokasi sebuah tempat di timur atau barat Bumi dari sebuah garis utara-selatan yang disebut Meridian Utama. Garis Bujur dihitung berdasarkan pengukuran sudut dari 0° di Meridian Utama ke +180° arah timur dan −180° arah barat. Tidak seperti lintang yang memiliki ekuator sebagai posisi awal alami, tidak ada posisi awal alami untuk bujur. Oleh karena itu, sebuah garis meridian harus dipilih. Meskipun kartografer Britania Raya telah lama menggunakan meridian Observatorium Greenwich di London, referensi lainnya digunakan di tempat yang berbeda, termasuk Ferro, Roma, Kopenhagen, Yerusalem, Saint Petersburg, Pisa, Paris, Philadelphia, dan Washington, D.C.. Pada 1884, Konferensi Meridian Internasional mengadopsi meridian Greenwich sebagai Meridian utama universal atau titik nol bujur.
Garis bujur utama atau Bujur 0° melalui Kota Greenwich, Inggris. Garis bujur yang terletak di sebelah timur Greenwich disebut Bujur Timur (BT) sedangkan Garis bujur yang terletak di sebelah barat Greenwich disebut Bujur Barat (BB). Garis bujur timur dimulai dari Bujur 0° BT hingga 180° BT. Garis bujur barat dimulai dari Bujur 0° BB hingga 180° BB. Kedua garis ini berhimpit di Samudera Pasifik.[1] Dalam bahasa Indonesia bujur di sebelah barat Meridian diberi nama Bujur Barat (BB), demikian pula bujur di sebelah timur Meridian diberi nama Bujur Timur (BT). Nama-nama ini tidak dijumpai dalam bahasa Inggris. Bujur Barat dan Bujur Timur merupakan garis khayal yang menghubungkan titik Kutub Utara dengan Kutub Selatan bumi dan menyatakan besarnya sudut antara posisi bujur dengan garis Meridian. Garis Meridian sendiri adalah bujur 0 derajat.
|