Show
Indonesia memiliki banyak kota besar, baik kota metopolitan maupun kota provinsi. Bentuk tata keruangan kota dan pertumbuhan tiap-tiap kota berbeda. Pada artikel ini, akan dijelaskan tentang kota, klasifikasi kota, dan menjelaskan juga mengenai pola keruangan kota. Mari kita simak bersama! Kota didefinisikan sebagai sebuah sistem kehidupan manusia yang memiliki ciri jumlah penduduk tinggi dan strata sosial yang beragam. Ciri utama sebuah kota adalah keanekaragaman penduduk baik itu mata pencaharian, etnis, dan tingkat pendapatan. Kota berbeda dengan desa. Kota memiliki ciri fisik seperti sarana prasarana dan jaringan komunikasi yang kompleks, sektor jasa dan industri dominan, dan keadaan lebih modern. Baca juga: Batuan Metamorf: Proses Pembentukan dan Contohnya Adapun pengertian kota dari beberapa ahli sebagai berikut: Kota memiliki ciri-ciri yang berbeda dan desa, baik secara fisik maupun sosialnya. Berikut penjabaran ciri fisik maupun sosialnya: Ciri-ciri fisik kota diantaranya sebagai berikut:
Ciri-ciri Masyarakat KotaMasyarakat kota memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Klasifikasi KotaMenurut jumlah penduduk, kota diklasifikasikan sebagai berikut:
Menurut tingkat perkembangannya, kota dikelompokkan menjadi:
Baca juga: Penelitian Geografi Beserta Contohnya Teori Pola Keruangan Kota dan Tata Ruang KotaTeori Konsentris (Ernest W. Burgess)sumber: siswapedia.comStruktur penggunaan lahan kota menurut Ernest, menyatakan bahwa perkembangan kota akan mengikuti pola lingkaran konsentrik. Menurut Ernest, kota dibagi menjadi enam zona yaitu:
Teori Sektoral (Homer Hoyt)sumber: siswapedia.comStruktur penggunaan lahan kota menurut teori sektoral dibagi menjadi lima, yaitu:
Teori Inti Ganda (C.D. Harris dan E. L. Ullman)sumber: geograph88.blogspot.comTeori inti ganda dibagi ke dalam sembilan zona, penjelasannya sebagai berikut:
Tata Ruang KotaRencana umum tata ruang kota (RUTK) merupakan rencana pemanfaatan keruangan kota melalui perencanaan yang terstruktur guna pengembangan dan pembangunan kota. Dalam tata ruang kota, terdapat pembagian wilayah-wilayah sebagai berikut:
Pertumbuhan Kota-kota di Indonesia
Baca juga: Teori Pusat Pertumbuhan Perkembangan dan Potensi Kotasumber: kabarpenumpang.comPotensi KotaKota memiliki potensi untuk berkembang dan menjadi daya tarik bagi masyarakat sekitar untuk datang ke kota. Potensi-potensi tersebut antara lain:
Perkembangan KotaPotensi-potensi di atas bisa dikembangkan guna kemajuan kota. Terdapat enam faktor yang mempengaruhi perkembangan kota sampai ke wilayah pinggiran.
Faktor ini berkaitan dengan kemudahan menjangkau lokasi sehingga berperan dalam perubahan guna lahan. Lokasi yang mudah di akses akan mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan horizontal interaksi antar masyarakat kota ataupun dengan daerah pinggiran.
Pelayanan umum menjadi daya tarik penduduk untuk penduduk melakukan perpindahan ke kota atau sekitarnya. Jika pelayanan umum di wilayah pinggiran kota maka banyak masyarakat yang akan pindah ke tempat tersebut.
Lahan di pinggir kota yang subur, ketersediaan air dangkal, dan kondisi lingkungan yang lebih baik dari pusat kota akan menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mendirikan pemukiman.
Faktor ini berkaitan dengan bagaimana pemilik lahan memanfaatkan asset lahan yang dimilikinya. Perilaku pemilik lahan yang kondisi ekonomi mapan akan berbeda dengan yang memiliki kondisi ekonomi terbatas. Pemilik lahan dengan ekonomi terbatas cenderung menjual lahan yang dimilikinya.
Keberadaan peraturan mengenai tata guna lahan akan berpengaruh pada pengembangan ruang ke wilayah pinggiran. Peraturan ini selain mengurangi beban pusat kota juga berpengaruh pada pengembangan wilayah kota.
Prakarsa pengembang akan meningkatkan nilai jual dan ekonomis wilayah pinggiran. Nilai ini jika ditunjang dengan aksesibilitas bisa menjadi wilayah pemukiman baru dengan sarana yang mendukung. Urbanisasi dan Penanggulangannyasumber: freedomnesia.idUrbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota yang sifatnya menetap lebih dari enam bulan. Faktor-faktor yang menyebabkan urbanisasi di antaranya adalah: Faktor Penarik (pull factors)
Faktor Pendorong (push factors)
Upaya PenanggulanganUpaya penanggulangan masalah urbanisasi dapat dilakukan sebagai berikut:
Baca juga: Konsep Wilayah dan Tata Ruang Geografi Demikian penjelasan tentang dinamika keruangan kota, klasifikasi kota, perkembangan kota, dan urbanisasi. Semoga penjelasan di atas mampu memberikan gambaran lebih jelas lagi tentang seluk beluk keruangan kota. Salam Geografi! Sumber: Ani Anjani dan Tri Haryanto. (2009). Geografi XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Lili Somantri dan Nurul Huda. (2016). Geografi. Bandung: Grafindo. Tim Alfa Cendekia, Jaka Firman P, dan M Taupan. (2016). Saat Jelang Ujian Nasional Geografi. Bandung: Srikandi Empat Yunus, Hadi S. 2005. Megapolitan Konsep, Problematika, dan Prospek. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. |