Siklus litik (daur litik) dan siklus lisogenik (daur lisogenik) adalah dua siklus reproduksi yang dapat dilakukan oleh virus. Kedua siklus ini juga memiliki sejumlah perbedaan, mulai dari tahapannya hingga durasi terjadinya masing-masing siklus.
Ditinjau olehdr. Reni Utari
Ilustrasi tahap replikasi virus dalam siklus litikSiklus litik (daur litik) dan siklus lisogenik (daur lisogenik) adalah dua siklus reproduksi yang dapat dilakukan oleh virus. Untuk melakukan reproduksi, virus memerlukan inang karena mereka tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri.Pada sel inangnya, virus baru bisa memperbanyak dirinya dengan menjalani siklus litik atau siklus lisogenik. Mari kita kenali lebih jauh seputar kedua siklus reproduksi virus ini.
Siklus litik
Siklus litik adalah salah satu siklus yang dianggap sebagai metode utama dalam reproduksi virus. Saat virus menginfeksi bakteri (bakteriofag), mereka akan membajak sistem molekuler sel untuk menghasilkan keturunan.Daur litik diakhiri dengan pecahnya sel (kematian sel) yang terinfeksi dan kemudian melepaskan virus peranakan. Pada gilirannya virus baru akan menyebar dan menginfeksi sel lainnya.Berikut adalah penjelasan seputar tahap-tahap siklus litik sebagai metode reproduksi virus.Pada tahap absorpsi, partikel virus (virion) akan menempelkan ekornya pada permukaan sel yang menjadi inang. Virus melekat pada reseptor, yaitu protein khusus pada membran plasma inang yang mengenali virus.Pada tahap penetrasi, virus akan menembus membran sel dan masuk ke sitoplasma, misalnya dengan mendegradasi sel menggunakan enzim tertentu.Setelah dinding sel melemah, materi genetik virus (DNA) akan meninggalkan kapsid dan disuntikkan ke dalam inti sel inang. Untuk mencegah terdeteksi oleh sistem kekebalan, materi genetik ini terkadang bisa melingkar untuk meniru bakteri.Pada tahap transkripsi, virion akan mengambil alih proses biologis sel, lalu memulai mekanisme transkripsi untuk menghasilkan fag (phage) dan protein yang diperlukan virus untuk melakukan reproduksi.Fase replikasi atau sintesis merupakan fase di mana sel inang menghasilkan profag (genom) virus secara terus-menerus melalui tiga tahap:- Fase replikasi awal: protein virus mencegah terjadinya pembentukan protein bakteri inang.
- Fase replikasi tengah: asam nukleat virus ditranskripsi.
- Fase replikasi akhir: kepala dan ekor virus peranakan diproduksi.
Baca Juga
Mengenal Protozoa dari Ciri-Ciri hingga Penyakit yang DisebabkannyaCara Mengurus Jenazah Pasien Corona Sesuai Anjuran Kementrian Agama RIGondongan pada Anak, Kenali Gejala, Penyebab, dan PengobatannyaSiklus lisogenik
Siklus lisogenik adalah siklus reproduksi virus yang melibatkan integrasi asam nukleat virus ke dalam genom sel inang sehingga menciptakan profag (prophage).Virus tidak menghancurkan sel dalam siklus lisogenik. Bakteri terus hidup dan bereproduksi secara normal, sementara materi genetik di dalam profag kemudian ditransmisikan ke sel anak bakteri.Berikut adalah penjelasan mengenai tahap-tahap siklus lisogenik sebagai metode reproduksi virus.Pada tahap absorpsi dan infeksi, virus akan menempel di tempat yang spesifik pada sel bakteri untuk melakukan infeksi.Pada tahap penetrasi, genom virus berintegrasi atau bergabung ke dalam sel inang.Pada tahap penggabungan, genom virus bergabung atau berinteraksi ke dalam genom sel untuk membentuk profag.Pada tahap replikasi, polimerasi DNA sel inang akan menyalin kromosom inang. Sel kemudian akan membelah, sementara kromosom virus ditransmisikan ke sel anak.Genom virus di dalam profag bisa semakin bertambah apabila sel bakteri terus-menerus mengalami pembelahan.Perbedaan sikus litik dan lisogenik
Sementara itu, berikut adalah beberapa perbedaan daur litik dan lisogenik yang bisa diidentifikasi.- DNA virus tidak terintegrasi pada siklus litik, sementara pada siklus lisogenik terjadi integrasi DNA virus ke dalam DNA sel inang.
- DNA inang pada daur litik terhidrolisis, sementara DNA inang pada siklus lisogenik tidak terhidrolisis.
- Perbedaan siklus litik dan lisogenik juga dapat dilihat dari tidak adanya tahap profag pada siklus litik, sementara siklus lisogenik mengalaminya.
- Replikasi DNA virus pada siklus litik terjadi secara independen, sementara pada lisogenik terjadi bersama DNA inang.
- Siklus litik terjadi dalam waktu singkat, sementara lisogenik dapat memakan waktu yang lebih lama.
- Mekanisme seluler diambil alih oleh genom virus pada daur litik, sementara mekanisme seluler sel inang mengalami gangguan oleh genom virus pada daur lisogenik.
Biology Online. //www.biologyonline.com/dictionary/lytic-cycle
Diakses 28 Juli 2021News Medical. //www.news-medical.net/life-sciences/Virulent-Bacteriophages-and-the-Lytic-Cycle.aspx
Diakses 26 Juli 2021News Medical. //www.news-medical.net/life-sciences/Temperate-Bacteriophages-and-the-Lysogenic-Cycle.aspx
Diakses 26 Juli 2021Gens Script. //www.genscript.com/molecular-biology-glossary/10419/lysogenic-cycle
Diakses 28 Juli 2021Byjus. //byjus.com/biology/difference-between-lytic-and-lysogenic-cycle/
Diakses 28 Juli 2021Repositori Kemdikbud. //repositori.kemdikbud.go.id/20352/1/Kelas%20X_Biologi_KD%203.4%20%282%29.pdf
Diakses 28 Juli 2021
Penggunaan antibiotik bukanlah langkah tepat untuk menyembuhkan flu. Bahkan, mengonsumsi obat antibiotik untuk flu dapat menimbulkan bahaya bagi tubuh. Lantas, bagaimana caranya menyembuhkan flu tanpa antibiotik?
Lingkaran kepala bayi berada di bawah persentil 3 disebut mikrosefali. Penyebab lingkar kepala kecil antara lain kelainan genetik,komplikasi kehamilan dan paparan virus.
13 Jun 2019|dr. Adelina Haryono
Penggunaan face shield saja tanpa masker tidak bisa mencegah penyebaran Covid-19. Begitupun penggunaan masker filter yang langsung mengeluarkan udara dari mulut tanpa disaring terlebih dahulu.
15 Sep 2020|Nina Hertiwi Putri
Dijawab Oleh dr. Andre Zaini
Dijawab Oleh dr. Ester Agustina
Dijawab Oleh dr. Sylvia V