Download panduan penulisan karya ilmiah ipb

Sanksi Pelanggaran Pasal 72Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002

Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987

Perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982

Tentang Hak Cipta1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2

ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat

1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rpl 000000 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling

lama 7 (tujuh) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp5 000 000 000 (lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum

suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak

Rp500 000 000 (lima ratus juta rupiah).

  • PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH

    EDISI KE-3

  • PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAHEDISI KE-3

    Copyright Institut Pertanian Bogor 2012

    Penata Letak: Sani Etyarsah, Dihya Nur Rifqy

    Penerbit IPB PressKampus IPB, Taman Kencana, Bogor

    Edisi ke-3 Cetakan Pertama: Agustus 2012

    Hak cipta dilindungi oleh undang-undangDilarang memperbanyak buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit

    ISBN: 978-979-493-426-5

  • PENGANTAR DARI REKTOR IPB

    Sivitas akademika Institut Pertanian Bogor (IPB) perlu menyadari keinginanperguruan tinggi kita untuk menjadi universitas riset terkemuka di Asia dengankompetensi utama pertanian tropik dan biosains serta berkarakter kewirausahaan.Visi ini hendaknya tidak menjadi slogan semata ketika kita bersama-samamenjalankan misi yang dapat kita jalankan, yaitu melaksanakan pendidikan tinggibermutu tinggi yang selanjutnya menghasilkan lulusan yang mampu berkontribusipada pemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks). Dalam meraih cita-cita yang luhur ini, diperlukan strategi dan sarana, termasuk penyediaan panduanguna senantiasa meningkatkan kuantitas dan kualitas karya ilmiah peserta didikIPB.

    Panduan ini merupakan bentuk revisi Pedoman Penyajian Karya Ilmiah edisike-2. Format edisi baru ini dibuat lebih mirip dengan manual untuk mempermudahpenggunaannya. Format penulisan untuk tugas akhir bagi mahasiswa S-1 maupunmahasiswa pascasarjana berbeda meskipun semua karya ilmiah tugas akhirberorientasi pada publikasi di terbitan berkala ilmiah. Publikasi di terbitan berkalailmiah memerlukan keluasan dan kedalaman pembahasan. Dengan demikian, kitaakan memiliki kekhasan bila disandingkan dengan karya mahasiswa perguruantinggi lain. Tentu saja, format semata tidak akan banyak berarti karena yang akanlebih membanggakan sebagai lulusan IPB adalah substansi dari karya ilmiah itu dansumbangannya di dunia ilmu dan pengetahuan. Bimbingan serius dan intensif olehpara dosen, bahkan mahasiswa S-1 pun, mampu menghasilkan karya bermutu yangditerbitkan sebagai artikel di berkala ilmiah bergengsi, atau disampaikan dalamtemu ilmiah di tingkat intemasional. Praktik semacam ini hendaknya mentradisikarena jelas akan membangun iklim akademik yang mendorong tercapainya IPBsebagai universitas kelas dunia.

    Pesan kepada Para Mahasiswa

    Hasil belajar jenjang S-I, S-2, dan S-3 berbeda-beda. Sesuai denganKerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (2010/2011), seorang lulusan S-1 harusmampu memanfaatkan ipteks dalam bidang keahliannya, sementara lulusan S-2harus mampu mengembangkan ipteks dalam bidang keilmuannya atau praktikprofesionalnya melalui riset sehingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.Lulusan S-3 harus mampu mengembangkan ipteks untuk menghasilkan karyakreatif, orisinal, dan teruji serta mampu memecahkan permasalahan ipteks melaluipendekatan inter-, multi-, atau transdisiplin. Hal ini harus pula tecermin dari karyatugas akhir setiap jenjang.

    Lulusan IPB boleh membanggakan diri karena dibandingkan dengan lulusandari perguruan tinggi lain, karya tulisnya lebih unggul. Gunakanlah kesempatanselama menempuh pendidikan di IPB untuk memupuk kemahiran menyajikankarya ilmiah. Tak perlu menunggu sampai ke strata S-3 untuk menghasilkan karyabermutu. Sesuai dengan kualifikasinya, laporan magang pun dari mahasiswa S-1

  • vi

    dapat dikemas menjadi suatu artikel bermutu jika semua hasil pengamatan dianalisisdan dibahas dengan layak. Hasil pengamatan selama praktik lapangan selanjutnyadapat dijadikan topik penelitian. Demikian seterusnya sehingga masalah yangdihadapi dapat dituntaskan dengan pendekatan secara ilmiah.

    Anda akan melihat beberapa jenis karya ilmiah dalam Pedoman ini. Karyailmiah yang dimaksud di sini dapat berupa laporan praktik lapangan, laporan tugasakhir mahasiswa, sampai publikasi di berkala ilmiah. Berhubung maksud danketentuan yang berbeda, karya ilmiah untuk mengikuti berbagai lomba penulisantidak tercantum di sini. Karya tugas akhir mahasiswa S-l, kita sebut skripsi.Materi skripsi dapat berasal dari kegiatan penelitian, studi kasus, kajian pustaka,perencanaan bisnis (business plan), dan magang. Karya tugas akhir mahasiswaS-2 disebut tesis dan karya mahasiswa S-3 dinamakan disertasi. Bagi mahasiswapascasarjana, terutama S-3, karya ilmiah juga mencakup publikasi di berkalailmiah. Mahasiswa pascasarjana harus menjadi penulis pertama dalam publikasiilmiah ini. Naskah skripsi, tesis, dan disertasi akan diunggah di laman IPB. Bagisemua mahasiswa, karya ilmiah juga mencakup publikasi di berkala ilmiah.Pedoman untuk menuliskan setiap jenis karya ilmiah tersebut tertuang dalam bukuini. Cermati dan ikutilah dengan saksama.

    Pedoman ini disusun dengan kaidah yang diselaraskan dengan perubahandalam bidang tata tulis ilmiah. Beberapa cirinya yang penting ialah bahwa karyailmiah lebih mengutamakan naskah yang cermat, ringkas, dan jelas, jumlah rujukanyang tidak banyak tetapi bermutu tinggi; dan cara pengutipan dan penyusunandaftar pustaka yang semakin hemat. Dampak akhirnya ialah bahwa karya tulismenjadi semakin ringkas tanpa mengorbankan mutu substansi. Jumlah halamanminimum suatu karya ilmiah berupa skripsi, tesis, maupun disertasi tidak pemahmenjadi ketentuan. Sudah waktunya pula kita menghemat kertas dan tinta, yangberarti menghemat biaya. Tingkatkan mutu tulisan dengan mengacu berkala ilmiah(journal) yang telah dilanggankan oleh IPB maupun oleh pemerintah. HubungiPerpustakaan IPB untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Akses melalui Internettelah disediakan baik untuk mengunduh (down load) maupun untuk mengunggah(up/oad) karya ilmiah Anda. Perlu juga dipahami bahwa semua karya ilmiah wargaIPB harus diunggah melalui web IPB.

    Pesan kepada Para Dosen

    Sesuai dengan kualifikasi lulusan yang ditetapkan oleh Kerangka KualifikasiNasional Indonesia (KKNI), keluasan dan kedalaman isi karya ilmiah mahasiswaS-l, S-2, dan S-3 berbeda-beda. Lulusan S-l sekurang-kurangnya mampumemanfaatkan ipteks dalam bidang keahliannya, dan mampu beradaptasi dalamsituasi yang dihadapi ketika menyelesaikan masalah karena mereka harus menguasaikonsep teori dalam bidang pengetahuan tertentu serta mampu memformulasikanpenyelesaian masalah secara prosedural. Mereka harus mampu mengambilkeputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data, serta memilih berbagaialtematif solusi sewaktu mereka berada dalam angkatan kerja.

    Cukup banyak ragam karya tulis mahasiswa S-l yang dapat dikembangkan.Hal ini dimaksudkan untuk menyiapkan mereka yang akan memasuki angkatan

  • vii

    kerja. Oleh sebab itu, karya tulis mahasiswa S-1 tidak terbatas pada hasil kegiatanpenelitian. Jika amanat KKNI dicermati, pembimbingan karya tulis mahasiswa S-1lebih ditekankan pada pemanfaatan ipteks dalam bidang keahliannya. Bergantungpada tingkat kebaruan temuan, naskah skripsi bahkan dapat diajukan ke berkalabereputasi nasional dan intemasional. Dalam hal ini, pembimbing dapat bertindaksebagai penulis korespondensi atau penulis pertama.

    Tuntutan untuk lulusan S-2 ialah mereka mampu mengembangkan ipteksdi dalam bidang keilmuannya atau praktik profesionalnya melalui riset sehinggamenghasilkan karya inovatif dan teruji. Mereka harus mampu memecahkanpermasalahan ipteks di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter- ataumultidisiplin, dan mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaatbagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional maupunintemasional. Seseorang dengan kualifikasi S-3 harus menambah kemampuannyauntuk memecahkan masalah ipteks secara transdisiplin, dan mampu mengelola,memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang bermanfaat, sertamampu mendapat pengakuan nasional maupun intemasional. Pengakuan olehkalangan nasional dan intemasional tidak terlepas dari karya tulis di berkala ilmiahdan makalah yang disampaikan di forum bergengsi. Sukar mengelak untuk tidakmewajibkan mahasiswa pascasarjana tampil di forum nasional dan intemasional.Kewajiban para dosen ialahjuga membimbing mereka dalam kesempatan penulisanhasil penelitiannya. Publikasi bersama antara dosen dan mahasiswa bimbingannyasudah menjadi kelaziman di universitas terkemuka di dunia; praktik seperti inidapat pula mulai ditradisikan di IPB. Meskipun mahasiswa pascasarjana sebagaipenulis pertama dalam artikel publikasi, dosen pembimbinglah yang bertindaksebagai penulis korespondensi.

    Penghargaan kepada Para Penyusun

    Pedoman ini terwujud atas kerja keras dan dedikasi Ir Agustin W Gunawan,MS; Ir Djoko Prijono, MAgrSc; Prof Dr Ir Dewi Apri Astuti; Dr Ir Didik Suhardjito,MS; Dr Ir Ekawati Sri Wahyuni; Dra Laksmi Arianti; Prof Dr Ir Mulia Purba; DrIr Parulian Hutagaol; Prof Dr Ir Tineke Mandang; Dr Drh Upik Kesumawati Hadi;Dr Ir Sri Nurdiati, MSc; Ahmad Ridha, SKom, MS; dan Auzi Asfarian, SKom yangdikoordinasi oleh Prof Dr Ir Suminar S Achmadi. Tidak lupa ucapan terima kasihkepada Ir Retnaningsih, MSi atas bantuan yang disediakan selama penyusunannaskah, dan kepada Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan atasarahan yang diberikan.

    Bogor, 2 Mei 2012Rektor IPB,

    Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto, MScNIP 19590910 198503 1 003

  • Menimbang

    Mengingat

    e..PERATURAN

    REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGORNomor: 09/IT3ILT/2012

    Tentang

    PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAHMAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA, MAGISTER DAN DOKTOR

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGORa. bahwa dalam rangka mewujudkan IPB menjadi perguruan tinggi berbasis riset (research

    based university) terkemuka, upaya peningkatan jumlah dan mutu publikasi padaterbitan berkala ilmiah dari karya ilmiah tugas akhir mahasiswa baik bagi mahasiswaProgram Sarjana, Magister maupun Doktor perlu terus dilakukan;

    b. bahwa berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI 20101 2011), hasilbelajar dan kemampuan dalam pemanfaatan dan pengembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni (ipteks) berbeda-beda sesuai dengan jenjang program pendidikannya(Sarjana, Magister dan Doktor), dan akan tercermin pada karya ilmiah tugas akhirmahasiswa dari masing-masing jenjang program pendidikan;

    c. bahwa untuk menghasilkan karya ilmiah tugas akhir mahasiswa yang bermutu dandapat dipublikasi pada terbitan berkala ilmiah bergengsi atau disampaikan dalam temuilmiah tingkat intemasional, diperlukan keluasan dan kedalaman pembahasan sertaformat penulisan yang baku;

    d. bahwa sehubungan dengan butir a, b dan c tersebut di atas, dan dengan memperhatikankonsep pedoman dari Tim Penyusun serta sesuai dengan usul dari Wakil Rektor BidangAkademik & Kemahasiswaan IPB, maka selanjutnya dipandang perlu untuk mengubahpedoman penulisan karya ilmiah mahasiswa yang berlaku selama ini dan menetapkanpedoman penulisan karya ilmiah edisi yang baru, dan penetapannya perlu ditetapkandengan suatu keputusan Rektor.

    1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

    2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4586);

    3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 2000 tentang PenetapanInstitut Pertanian Bogor sebagai Badan Hukum Milik Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2000 Nomor 272);

    4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5007);

    5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaandan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimanatelah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5157);

    6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 279 Tahun 1965 tentang PendirianInstitut Pertanian Bogor;

  • x7. Ketetapan Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor Nomor 171MWA-IPB/2003tentang Anggaran Rumah Tangga Institut Pertanian Bogor sebagaimana telah diubahdengan Ketetapan Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor Nomor 1051MWA-IPB/2011;

    8. Ketetapan Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor Nomor 72IMWA-IPB/2007tentang Pengangkatan Rektor Institut Pertanian Bogor Periode 2007-2012;

    9. Ketetapan Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor Nomor 77IMWA-IPB/2008tentang Pengesahan Struktur Organisasi Institut Pertanian Bogor;

    10. Keputusan Rektor Institut Pertanian Bogor Nomor 2341I3IPP/2009 tentang PengesahanKatalog Program Pendidikan Pascasarjana, Sekolah Pascasarjana IPB Edisi Tahun2009;

    11. Keputusan Rektor Institut Pertanian Bogor Nomor 220/I3IPP/2011 tentang PanduanProgram Pendidikan Sarjana IPB Edisi Tahun 2011.

    MenetapkanMEMUTUSKAN

    PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR TENTANG PEDOMANPENULISAN KARYA ILMIAH MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKANSARJANA, MAGISTER DAN DOKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR.

    Pasall

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Program Pendidikan Sarjana, Magister dan Doktor InstitutPertanian Bogor sebagaimana tercantum dalam Lampiran peraturan ini.

    Pasal 2

    Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 peraturan ini digunakan sebagai panduan baik bagi mahasiswamaupun dosen pembimbing dalam penulisan karya ilmiah tugas akhir mahasiswa Program Pendidikan Sarjana,Magister dan Doktor di lingkungan Institut Pertanian Bogor.

    Pasal 3

    Peraturan ini berlaku sejak ditetapkan.

    Ditetapkan di Bogor

    Pada tanggal 2 Mei 2012

    Rektor,

    Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, MSc

    NIP: 19590910 198503 1 003

  • PRAKATA EDISI KE-3

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah edisi ke-3 ini memuat banyak perubahanbaik dari segi sistematika maupun substansinya. Perubahan itu dilandasi olehkeinginan pimpinan IPB agar karya tulis peserta didik di IPB, dengan arahandosen pembimbingnya, dapat menuangkan gagasan atau temuan ilmiahnya dalamdokumen yang ringkas tanpa mengorbankan mutu substansi. Efisiensi dalamhal tata tulis ini sudah berlaku di negara maju dan IPB sebagai perguruan tinggiterkemuka di tanah air juga dapat menjadi pelopor dalam menerapkan paradigmabaru ini. Perubahan cepat juga telah terjadi, beralih dari karya tugas akhir yangsekadar menjadi dokumen yang tersimpan rapi di perpustakaan sempit menjadikarya yang dipublikasikan secara luas. Publikasi yang dapat menjangkau khalayakdi luar batas negara kita menjadi sangat mudah dalam era teknologi informasi ini.Harapan terakhirnya adalah karya tulis yang telah disiapkan dengan baik itu dirujukoleh pembaca, tidak terbatas di kawasan Kampus Darmaga, Bogor.

    Berbeda dengan edisi sebelumnya, Bab 2 pada edisi ini memuat etika dalampenelitian dan penulisan karya ilmiah. Pemuatan topik ini dimaksudkan untukmenanamkan pada calon peneliti akan hal-hal yang patut diwaspadai dalam merintiskarier sebagai pribadi yang mengedepankan kejujuran ilmiah dan kebenaran ilmiah.Sekarang ini, banyak sekali informasi yang dapat diakses dengan mudah yang padasisi lain dapat menjerumuskan mahasiswa menjadi penjiplak yang pada akhimyadapat menghambat pemupukan kreativitas untuk berkarya. Bab-bab sesudahnyamenjelaskan cara-cara menyiapkan karya ilmiah.

    Sudah menjadi kesepakatan tim penyusun Pedoman ini, yang merupakan timpengajar penulisan karya ilmiah dari setiap fakultas di IPB, bahwa karya tugas akhirmahasiswa S-l disebut "skripsi." Skripsi dapat berupa laporan hasil penelitian, studikasus, kajian pustaka, rencana bisnis, atau laporan kegiatan magang di lembagapemerintah atau perusahaan. Dua format disertasi tetap sama seperti pada edisi ke-2,yaitu disertasi dengan format umum (tradisional) dan pola "rangkaian penelitian."Pola "rangkaian penelitian" lebih diutamakan dibandingkan dengan pola umum.Pola rangkaian penelitian memuat bagian naskah yang siap dipublikasikan ataubahkan sudah dipublikasikan di berkala ilmiah. Sebagian besar program studi S-3sudah mewajibkan mahasiswa memublikasikan sedikitnya 1 artikel pada berkalailmiah terakreditasi sebagai salah satu syarat kelulusan.

    Format pengetikan diuraikan di bagian lampiran, berikut contoh-contoh yanglengkap dan praktis untuk diikuti, termasuk ukuran fon, spasi, jarak pengetikan,dan pias (margin). Perlu diingat bahwa yang dicontohkan di sini adalah formatpengetikan dokumen final. Mahasiswa dapat menyiapkan naskah buram (draf)dengan pengetikan yang berbeda jika hal itu diinginkan oleh dosen pembimbing.Konsultasikan dengan dosen pembimbing apakah mereka menginginkan buramyang diketik 2 spasi guna memudahkan penelaahan dan pemeriksaan naskah olehpembimbing atau penguji.

    Segi kebahasaan sangat ringkas diuraikan dalam edisi ini (Bab 4), bukan karenamengabaikan pentingnya topik ini. Pedoman Ejaan yang Disempurnakan dikutipsecara utuh dan dilampirkan dalam bentuk cakram padat (Clf). Juga Glosarium

  • Xll

    Istilah, yaitu suatu perangkat lunak untuk memudahkan pencarian padanankata asing yang jumlahnya lebih dari 180 ribu istilah. Dengan pelengkap CD,Pedoman ini menjadi tidak terlalu tebal, padahal muatannya jauh lebih banyak.Kami menganjurkan isi dalam CD disalin dan dimasukkan ke dalam komputer setiapmahasiswa dan dosen. Uraian mengenai angka dan lambang di Bab 5 pada dasarnyatidak banyak berubah dari edisi ke-2, yakni tetap mengikuti Sistem Intemasional.Bab 6 tentang ilustrasi juga tidak banyak berubah. Asas yang dianut ialah kejelasaninformasi yang akan ditampilkan sebagai suplemen teks, bukan kerumitan tampilantabel atau gambar. Penyusunan Daftar Pustaka (Bab 7) mengikuti cara yang banyakdiadopsi di dunia tata tulis karena kesederhanaannya, tetapi tetap saja memuat unsur-unsur secara lengkap. Terdapat cukup banyak perubahan di bagian ini dibandingkandengan edisi terdahulu.

    Cara-cara penyajian lisan termasuk penyiapan poster ditampilkan pada Bab 8.Maksudnya ialah agar mahasiswa dapat menyiapkan diri ketika harus tampil dalamkolokium atau seminar, baik seminar di kampus maupun di luar kampus, dengansikap yang baik ketika menyajikan materi secara lisan, ditambah dengan tayanganmateri yang efektif. Sumber-sumber acuan yang kami gunakan dalam pemutakhiranPedoman ini dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

    Bogor, 27 April 2012

  • DAFTAR ISI

    DAFTAR TABELDAFTAR GAMBARDAFTAR LAMPIRAN

    XV

    XVl

    XVll

    1 PENDAHULUAN1.1 Paradigma dalam Penulisan Karya Ilmiah 11.2 Tujuan dan Manfaat Pedoman Penulisan Karya Ilmiah 21.3 Format dan Pengetikan 3

    2 ETIKA DALAM PENELITIAN DAN PENULISAN KARYA ILMIAH2.1 Hakikat Penelitian 42.2 Etika bagi Peneliti dan Penulis 52.3 Pencegahan Plagiarisme 6

    3 SISTEMATIKA KARYA ILMIAH3.1 Sistematika Umum3.2 Uraian Setiap Bagian Naskah Karya Tugas Akhir3.3 Jenis-Jenis Materi Skripsi3.4 Jenis Laporan yang Bukan Tugas Akhir3.5 Makalah Seminar3.6 Artikel pada Terbitan Berkala Ilmiah

    8918222324

    4. KEBAHASAAN4.1 Perangkat Kebahasaan4.2 Pemilihan Kata (Diksi)4.3 Kalimat4.4 Pengefektifan Paragraf4.5 Pertalian Kalimat

    3232383940

    5 ANGKA, LAMBANG, ISTILAH, DAN TATANAMA ILMIAH5.1 Angka dan Bilangan5.2 Besaran, Satuan, dan Lambang5.3 Tata Nama Organisme5.4 Tata Nama Gen5.5 Tata Nama Kimia

    4141464949

    6 ILUSTRASI6.1 Tabel6.2 Gambar6.3 Perujukan Tabel dan Gambar6.4 Penafsiran Tabel dan Gambar

    52586969

  • xiv

    7 PENGUTIPAN PUSTAKA DAN PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKA7.1 Kutipan 727.2 Daftar Pustaka 787.3 Acuan dari Internet 93

    8 PRESENTASI ILMIAH8.1 Teknik Presentasi8.2 Teknik Penyajian dengan Multimedia8.3 Penyajian Poster

    DAFTAR PUSTAKALAMPIRANINDEKS

    959899

    103104135

  • DAFTAR TABEL

    4.1 Contoh penggunaan dalam perhurufan 334.2 Contoh kesalahan dalam pengejaan 344.3 Contoh kesalahan dalam penulisan kata 354.4 Contoh kesalahan dalam penggunaan tanda baca 35

    4.5 Contoh penggunaan tanda baca lain 35

    5.1 Besaran satuan dan lambang 425.2 Awalan untuk satuan SI 425.3 Beberapa nama orang yang dijadikan nama satuan 435.4 Singkatan satuan bentuk perkalian dan pembagian 44

    5.5 Konversi satuan-satuan yang sering dijumpai 44

    5.6 Operator aritmetik, aljabar, dan fungsi-fungsi matematika 45

    5.7 Lambang statistika yang sering digunakan 47

    5.8 Singkatan asam amino yang lazim 51

    6.1 Pertambahan jumlah sel bakteri (bobot x 103 mg detik-I)pada perlakuan 4 jenis jamu tradisional 58

    6.2 Kandungan gula dan asam tertitrasi pada buah pisang pada pemberianpoliamina dan CaCl2 58

    6.3 Rata-rata dan simpangan baku beberapa sifat fisik dan kimia tanahdari 78 contoh tanah di Kebun Percobaan Ciheuleut 59

    6.4 Umur, indeks luas daun, dan hasil biji kering jagung yang ditanampada 5 ketinggian tempat 59

    6.5 Tingkat kekerasan dan kandungan gula buah pisang ambonpada suhu simpan yang berbeda dan pemberian putresina 59

    7.1 Ragam nama penulis dari pelbagai bangsa dan penulisannyapada tubuh tulisan 76

    7.2 Contoh senarai nama pengarang dalam daftar pustakadan pengacuan nama dalam tubuh tulisan 79

    7.3 Contoh nama berkala ilmiah dan singkatannya 847.4 Beberapa nama berkala ilmiah nasional dan berkala ilmiah

    di Institut Pertanian Bogor 85

  • DAFTAR GAMBAR

    5.1 Lambang yang sering digunakan dalam pembuatan diagram 47

    5.2 Contoh penggunaan lambang dalam diagram 486.1 Diameter bunga krisan ev. Red Granada (0) dan Gold van Langen

    (.) pada beberapa tingkat naungan 656.2 Interaksi antara pengaruh dosis pupuk dan lokasi tanam terhadap

    hasil panen jagung 656.3 Hubungan antara indeks prestasi mahasiswa di Tingkat Persiapan

    Bersama (TPB) dan indeks prestasi kumulatif (IPK) lulusan untukmahasiswa Angkatan 2003 dan 2004 di Departemen X,Institut Pertanian Bogor 66

    6.4 Kandungan klorofil tanaman krisan ev. Red Granada (RG)dan Gold van Langen (GL) pada tingkat naungan yang berbeda 67

    6.5 Kandungan klorofil tanaman krisan 'Red Granada' (_)dan Gold van Langen (0) pada tingkat naungan yang berbeda 67

    6.6 Hubungan pemberian minyak atsiri Cinnamomum cassia danpersentase kerusakan biji 5 kultivar jagung olehkumbang Sitophilus zeamays 68

    6.7 Persentase penggunaan lahan di Kabupaten Bundokan tahun 1992 686.8 Spektrum inframerah akalifin dari daun anting-anting

    (Acalypha indica) 69

  • DAFTAR LAMPIRAN

    1 Ketentuan pengetikan, warna sampul, dan jumlah halaman maksimumskripsi/tesis/disertasi pembuatan dan peletakan ilustrasi 104

    2 Contoh halaman sampul skripsi 1063 Contoh halaman sampul tesis/disertasi 1074 Contoh punggung sampul 1085 Contoh halaman pemyataan (skripsi/tesis/disertasi) 1096 Contoh halaman abstrak skripsi hasil penelitian 110

    7 Contoh abstrak untuk studi kasus 1118 Contoh halaman summary (terjemahan ringkasan) tesis/disertasi 1129 Contoh halaman hak cipta 11410 Contoh halaman judul skripsi 11511 Contoh halaman judul tesis 116

    12 Contoh halaman judul disertasi 11713 Contoh halaman pengesahan skripsi 11814 Contoh halaman pengesahan tesis dengan 2 pembimbing 11915 Contoh halaman pengesahan disertasi dengan 3 pembimbing 12016 Contoh prakata 12117 Contoh daftar isi skripsi hasil penelitian 12218 Contoh daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran

    dalam 1 halaman 12319 Contoh daftar isi tesis/disertasi dengan pola rangkaian penelitian 12420 Contoh halaman penguji luar komisi pada ujian tesis/disertasi 12621 Contoh riwayat hidup untuk skripsi 12722 Contoh riwayat hidup untuk tesis/disertasi 12823 Ciri-ciri berkala ilmiah nasional dan berkala bereputasi intemasional 12924 Contoh cuplikan petunjuk di berkala ilmiah 12925 Garis besar pemilihan verb tense 13026 Beberapa kode nama negara berdasarkan ISO 3166a 13127 Daftar nama penerbit dan singkatannya 13228 Contoh tampilan naskah dengan ubahan dan komentar

    secara elektronik 134

  • 1 PENDAHULUAN

    1.1 Paradigma dalam Penulisan Karya Ilmiah

    Penulisan karya ilmiah yang mentradisi umumnya memuat bagianpendahuluan, metode, hasil, pembahasan, dan daftar pustaka. Judul setiap bagianini dapat berbeda-beda. Namun, temyata ada perubahan paradigma dalam tata carapenulisan karya ilmiah dibandingkan dengan format tradisional, terutama karyahasil-hasil penelitian, sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Karya ilmiahharus terpublikasi seluas-luasnya. Paradigma yang utama dalam kaitan' dengansivitas akademika IPB ialah tuntutan untuk meningkatkan harkat cendekiawan dancalon cendekiawan Indonesia. Tuntutan antara lain berupa kebaruan pengetahuanatau teknologi yang tertuang dalam karya penelitian agar bangsa Indonesia tidaktertinggal dari bangsa lain; penelitian berorientasi paten, publikasi di terbitanberkala ilmiah, dan teknologi tepat guna. Ini dapat dicerminkan dari muatan isi dibab Pendahuluan, Metode, Hasil, Pembahasan, dan Simpulan.

    Empat ciri karya ilmiah dengan paradigma baru dijelaskan dalam uraianberikut. Pertama, karya ilmiah perguruan tinggi dicirikan oleh keringkasan atautidak berkepanjangan. Sudah tidak lazim lagi perguruan tinggi menentukan jumlahhalaman minimum laporan, skripsi, tesis, atau disertasi; batasan maksimum yanglazim saat ini dinyatakan dalam jumlah kata. Alih-alih telaah kritis, jika tidakdikendalikan dengan saksama, bagian Tinjauan Pustaka akan lebih mirip sepertikliping yang ditulis pada halaman yang jumlahnya bahkan melampaui jumlahhalaman yang digunakan untuk menuliskan hasil penelitian atau pengamatan danpembahasannya. Cara-cara seperti ini rawan plagiarisme dan lebihjauh lagi, bahkanakan mematikan kreativitas menulis. Memang akan lebih baik kita menghasilkankarya ilmiah yang ringkas dan bermutu dibandingkan dengan karya ilmiah berjilidtebal namun penuh kutipan dari pustaka acuan yang tidak dimanfaatkan untukberargumentasi.

    Kedua, konsekuensi lain dari asas keringkasan ialah penghematan sumberdaya, terutama yang menyangkut penghematan kertas, tinta, dan ruang penyimpanan.Mulai tahun akademik 2011, Sekolah Pascasarjana IPB menentukan pengetikannaskah tesis dan disertasi pada kertas bolak-balik dan bagian Ringkasan tidak lebihdari 3 halaman. Ruang perpustakaan semakin sempit untuk menampung karyailmiah; di sisi lain, temuan penting sang peneliti bahkan tidak dipublikasikan secaraluas. Selaras dengan ini ialah amanat dari Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesiayang menyiratkan mutu tesis, terutama disertasi, harus layak terbit di berkala ilmiahnasional dan intemasional.

    Paradigma ketiga berkenaan dengan anjuran bagi mahasiswa memublikasikanhasil penelitiannya, bersama dengan dosen, melalui berkala ilmiah, baik makalahyang dipresentasikan secara lisan maupun poster dalam temu ilmiah. Semakin tinggikecenderungan mahasiswa tampil dalam forum ilmiah nasional dan intemasionalbersama-sama dosen pembimbingnya, akan memeroleh pengalaman berharga, danini akan menyuburkan atmosfer akademik di kampus. Di banyak perguruan tinggibereputasi di dunia, pola disertasi tidak lagi menganut sistematika tradisional,yang terdiri atas Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode, Hasil dan Pembahasan,

  • 2 Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Simpulan dan Saran. Masih selaras dengan tuntutan publikasi bagi mahasiswaS-3, dalam tahap perencanaan studinya seorang mahasiswa S-3 beserta para dosenpembimbingnya harus merencanakan luaran berupa publikasi atau makalah temuilmiah. Luaran seperti ini dapat saja menjadi bab-bab dalam disertasinya sesudahdiawali dengan Pendahuluan dan diakhiri dengan Pembahasan Umum sertaSimpulan Umum. Contoh pola disertasi seperti ini diberikan pada Bab 3.

    Paradigma keempat berkaitan dengankenyataan bahwa sekarang ini adalah abadteknologi informasi. Akses informasi melalui Internet sudah sangat memudahkan danmempercepat pencarian informasi. Namun, kecanggihan ini dapat disalahgunakanuntuk memilih sumber acuan secara sembarang dan yang lebih buruk lagi ialahmelakukan plagiat. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi menyiratkanbahwa kalangan sivitas akademika harus lebih berhati-hati untuk menulis karyailmiah agar terhindar dari sanksi moral dan sosial. Pemerintah mengimbau agarsemua karya perguruan tinggi dimuat di portal Garuda, yaitu singkatan dari GarbaRujukan Digital, yang dapat diakses di http://garuda.dikti.go.id. Keuntungan daripemuatan karya ilmiah di portal Garuda ialah penyebarluasannya sehingga cara inidapat dijadikan sebagai sarana publikasi dan pencegahan duplikasi penelitian yangselama ini sukar dipantau. Di sisi lain, plagiarisme juga mudah dilihat. Selain itu,cara penyebarluasan lain ialah melalui terbitan berkala ilmiah. Semua berkala ilmiahdi Indonesia diharuskan terhimpun dalam Indonesian Scientific Journal Database(ISJD), yaitu sarana yang dikembangkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIP I) dan dapat diakses melalui http://isjd.pdii.lipi.go.id. Keuntungan penggunaansarana ini sama seperti pemuatan di portal Garuda.

    1.2 Tujuan dan Manfaat Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Meskipun dimaksudkan sebagai pedoman praktis penulisan karya ilmiah,panduan ini diawali dengan pengenalan etika untuk melaksanakan penelitian danmemublikasikan hasil penelitian. Mahasiswa perlu menyadari bahwa ada etikayang melekat pada diri peneliti. Data yang dikumpulkan harus bebas dari fabrikasi,falsifikasi, dan naskah yang disusun harus bebas dari plagiarisme. Cara-cara untukmencegah perilaku tidak jujur dikemukakan di Bab 2.

    Terdapat berbagai bentuk karya ilmiah yang dikembangkan di IPB sebagaitugas akhir di setiap departemen. Contoh-contohnya tersedia di Bab 3. Salah satucontoh karya tugas akhir mahasiswa S-l ialah skripsi yang tidak lagi memuat babTinjauan Pustaka, tetapi menggunakan secara efektif sumber-sumber acuan di bagianPendahuluan dan di Pembahasan. Beberapa program studi S-2 pun telah menerapkantesis tanpa bagian Tinjauan Pustaka. Demikian halnya dengan disertasi yang menganutpola beberapa subjudul. Pola yang dipilih ditentukan oleh departemen atau fakultasmasing-masing atau oleh komisi pembimbing.

    Tentu saja segi kebahasaan juga akan menentukan mutu suatu karya ilmiah.Kewajiban mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar tercantumdalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lam-bang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Untuk itu, panduan ini dilengkapi dengancakram padat (CD) yang memuat, Pedoman Pembentukan Istilah, Pedoman TataNama Kimia, dan Glosarium Istilah. Glosarium Istilah memuat padanan istilah

  • Pendahuluan 3

    bahasa Indonesia dan bahasa asing untuk berbagai bidang ilmu. Padanan istilah inijuga bermanfaat untuk menemukan istilah dalam bahasa asing karena ada ketentuanIPB bahwa Abstrak harus diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan maksuduntuk meluaskan jangkauan agar abstract dapat dipahami oleh pembaca yang tidakberbahasa Indonesia. Ini juga sebagai konsekuensi dimuatnya karya ilmiah IPBdalam portaI Garuda dan ISJD.

    Teknik perancangan tabel dan gambar sebagai ilustrasi dijelaskan pada Bab6 agar para mahasiswa dapat menampilkan berbagai jenis ilustrasi naskah denganefektif sebagaimana yang dianut oleh penerbit dan berkala ilmiah bereputasi. Carapengutipan dan pengacuan diperinci secara khusus di Bab 7. IPB menganut pengacuanmenurut Council of Science Editors (CSE) yang lebih sederhana dibandingkandengan sistem pengacuan lain. Bab 8 memberikan teknik penyajian dengan caravisual, termasuk untuk membuat poster, terutama untuk menyiapkan materi temuilmiah, dan teknik penyajian dengan multimedia. Tentu saja diperlukan keterampilanmahasiswa untuk mengoperasikan program komputer yang sesuai. Cara-cara untuktampil menyajikan karya ilmiah secara lisan juga dibahas.

    1.3 Format dan Pengetikan

    Format dan pengetikan dijelaskan di bagian lampiran disertai dengan contoh-contohnya. Dengan perincian yang telah dituliskan pada contoh di lampiran,hendaknya mahasiswa dapat mencermati dan menaatinya. Menaati ketentuanini sejak awal penyusunan naskah akan menghemat waktu dan tenaga untukmenghasilkan karya ilmiah yang baik. Lampiran memuat contoh pengetikan-misalnya pengetikan sampul dengan jenis dan ukuran fon serta pengetikan padajarak-jarak tertentu-agar diperoleh keseragaman format karya ilmiah semualulusan IPB. Ketentuan pengetikan naskah final ialah spasi tunggal (Lampiran1) sedangkan naskah buram ditulis dengan spasi ganda guna mempermudahpemeriksaan. Untuk mempermudah pengetikan naskah final dan penyeragamanformat, templat (template) pengetikan disediakan dalam CD.

  • 2 ETIKA DALAM PENELITIAN DANPENULISAN KARYA ILMIAH

    IPB berkeinginan menjadi universitas riset terkemuka di Asia dengankompetensi utama pertanian tropik dan biosains serta berkarakter kewirausahaan.Keinginan luhur ini menjadi tanggung jawab seluruh sivitas akademika. Dalammenjalankan riset atau penelitian dengan arah yang benar sesuai dengan keinginanIPB, para dosen perlu memberi arahan dan bimbingan kepada mahasiswa. Di sampingsegi teknis untuk menjalankan penelitian, mahasiswa perlu diberi pemahaman yangbenar mengenai hakikat penelitian dan etika ilmiah agar terhindar dari perbuatan-perbuatan yang dianggap tercela dalam dunia ilmiah.

    2.1 Hakikat Penelitian

    Penelitian merupakan kunci kemajuan, bukan hanya untuk kepentinganakademik melainkan juga untuk kepentingan pemerintahan, industri, dan perniagaan.Tujuan tersebut dapat tercapai jika memperhatikan pelaksanaannya dengansistematis dan terkendali. Berdasarkan pengetahuan empiris, penyelidikan ataupengamatan atau pendeskripsian dilakukan secara cermat dan data dikumpulkandengan ukuran analitis. Data yang terkumpul dianalisis dan ditafsir secara objektif,tidak bias, logis, dan simpulannya dinyatakan dengan jelas untuk kemaslahatanumat. Akan tetapi, pengetahuan baru yang diperoleh dari kegiatan penelitian inibelum memasuki ranah sains yang sesungguhnya jika belum dipublikasikan dalambentuk tulisan ilmiah yang kesahihannya dapat dinilai dan dievaluasi secara terbuka.Publikasi terbaik dari suatu hasil penelitian ilmiah ialah melalui berkala ilmiah,yang umumnya memberlakukan seperangkat norma yang berlaku universal.

    Dalam dunia ilmiah, ada tiga jenis perbuatan tercela yang harus dihindari,yaitu fabrikasi data, falsifikasi data, dan plagiarisme. Fabrikasi: Data atau hasil penelitian dikarang atau dibuat-buat dan dicatat dani

    atau diumumkan tanpa pembuktian bahwa peneliti yang bersangkutan telahmelakukan proses penelitian. Di sinilah pentingnya bagi setiap peneliti membuatcatatan penelitian (logbook) secara cermat sebagai bukti tidak melakukanfabrikasi.

    Falsifikasi: Data atau hasil penelitian dipalsu dengan mengubah atau melaporkansecara salah, termasuk membuang data yang bertentangan secara sengaja untukmengubah hasil. Pemalsuan juga meliputi manipulasi bahan penelitian, peralatan,atau proses.

    Plagiarisme: Gagasan atau kata-kata orang lain digunakan tanpa memberipenghargaan atau pengakuan atas sumbernya. Plagiarisme dapat terjadi ketikamengajukan usul penelitian, dan melaksanakannya, juga dapat terjadi ketikamenilai dan melaporkan hasilnya. Plagiarisme mencakup perbuatan, sepertimencuri gagasan, pemikiran, proses, dan hasil penelitian orang lain-baik dalambentuk data maupun kata-kata, termasuk bahan yang diperoleh dalam penelitianterbatas yang bersifat rahasia.

    Peneliti harus mengelola, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitianilmiahnya secara bertanggungjawab, cermat, dan saksama. Berikut ini beberapabagian dari penelitian yang rawan pelanggaran.

  • Etika dalam Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah 5

    Teknik percobaan: Pengamatan ilmiah yang dilakukan harus dapat diverifikasiuntuk mengurangi bias yang mungkin terjadi, hasil pengamatan yang diperolehharus dapat diulang kembali (replikasi), metode yang digunakan harus cermatdibangun sehingga tidak menyulitkan pembedaan antara sinyal dan bising (noise),sumber galat harus jelas sehingga permasalahan yang dikaji tidak menjadi kabur,dan simpulan yang ditarik tidak salah.

    Penanganan data: Validitas data bergantung pada validitas dan akurasi metodeyang digunakan. Peneliti harus mengerti sifat (nature) data yang dikumpulkan,oleh karena itu peneliti harus terlibat langsung dalam setiap proses yangdijalankan. Kejanggalan pada data yang berasal dari dua atau lebih sumberpengukuran harus dicermati dan diatasi.

    Benturan kepentingan: Benturan kepentingan rawan terjadi pada penelitian yangdibiayai oleh sponsor tertentu atau pemberi bahan penelitian. Dalam pelaksanaansuatu penelitian, sponsor sering lebih mengutamakan pencapaian kepentingannyadaripada menjaga objektivitas ilmiah.

    Setelah selesai mengerjakan percobaan atau pengamatan, mengolah danmenafsirkan data, peneliti harus menyebarkan informasi tertulis dari hasilpenelitiannya. Informasi dari hasil pendalaman pemahaman ilmiah dan/ataupengetahuan baru yang diungkap dan diperolehnya dari hasil penelitian tersebuthanya boleh dipublikasi sekali saja, tidak boleh berulang-ulang.

    2.2 Etika bagi Peneliti dan Penulis

    Di antara beberapa masalah etika yang berkait dengan penelitian ialah isuyang berhubungan dengan orang ringkih (vulnerable), hewan uji, embrio manusia,dan benturan kepentingan (conjlict of interest) (Pauwels 2007). Yang termasukdalam kategori orang ringkih antara lain anak-anak, orang tahanan, penyandangdisabilitas, dan pasien penderita penyakit parah. Jika mereka akan menjadi subjekpenelitian, peneliti harus mencari landasan hukum yang dapat menjamin partisipasimereka, misalnya dari orang tua atau dokter. Partisipan penelitian seperti ini harusdiberi informasi sejelas-jelasnya mengenai tujuan dan prosedur penelitian yangakan dilakukan dan dampaknya (risiko, ketidaknyamanan yang akan dialami) agarmereka memaklumi dan dengan demikian peneliti memperoleh izin termaklum(informed consent), baik dari partisipan itu sendiri atau dari yang diangkat menjadiwalinya. Izin termaklum juga perlu diperoleh untuk penelitian yang menggunakanmateri genetika manusia atau sampel hayati. Hal ini digunakan untuk menjaminvaliditas data yang akan diperoleh dan menjamin tidak ada penolakan atas hasilpenelitian di kemudian hari.

    Penelitian yang melibatkan hewan uji harus mencantumkan jumlah hewanyang digunakan, jumlah hewan yang dikorbankan, serta bagaimana perlakuannya.Dengan demikian, sedapat-dapatnya menggunakan altematif selain hewan ataumenggunakan jumlah hewan sesedikit mungkin. Benturan kepentingan dapat terjadiketika peneliti terlalu menonjolkan keunggulan penelitiannya tanpa menyampaikanrisiko ketika dalam upayanya memperoleh izin termaklum dari calon partisipanpenelitiannya. Sebelum melaksanakan penelitian yang menggunakan partisipanorang ringkih, hewan uji, dan embrio manusia di bidang ilmu dasar, biomedik,

  • 6 Pedoman Penyajian Karya Ilmiah

    pertanian, perikanan, dan petemakan, peneliti harus memperoleh ethical clearancedari Tim Komisi Etik Penelitian di tingkat IPB.

    Pelanggaran hak cipta tidak termasuk dalam kategori masalah etika ilmiah yangmengenakan sanksi moral dan sosial, melainkan termasuk dalam kategori masalahkriminal yang pelakunya dapat dikenai hukuman badan dan atau denda uang. Olehkarena itu, dalam pelaksanaan penelitian serta penulisan hasilnya peneliti harusmenjauhkan diri dari pelanggaran hak cipta agar reputasinya sebagai ilmuwan tidakcemar. Undang-Undang Hak Cipta (No. 19 tahun 2002) menyatakan bahwa penciptadan/atau pemegang hak cipta atas karya program komputer memiliki hak untukmemberikan izin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya menyewakanciptaan tersebut untuk kepentingan yang bersifat komersial. Di antara ciptaan dalambidang pengetahuan yang dilindungi undang-undang ialah buku, program komputer,pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, ceramah, kuliah, pidato,alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan, peta,terj emahan, tafsir, saduran, bunga rampai, pangkalan data (database), dan karya laindari hasil pengalihwujudan. "Tidak ada hak cipta atas hasil rapat terbuka lembaga-lembaga negara, peraturan perundang-undangan, pidato kenegaraan atau pidatopejabat pemerintah, putusan pengadilan atau penetapan hakim, dan keputusanbadan arbitrase atau keputusan badan-badan sejenis lainnya."

    2.3 Pencegahan Plagiarisme

    Plagiat atau penjiplakan ialah perbuatan secara sengaja atau tidak sengajauntuk memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karyailmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihaklain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepatdan memadai. Pelakunya dijuluki plagiator, yang dapat berupa orang perseoranganatau kelompok orang pelaku plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri,untuk kelompok, atau untuk dan atas nama suatu badan. Di lingkungan IPB, plagiatdapat dicegah karena IPB memberi sanksi bagi plagiator dalam upaya menjagakredibilitasnya sebagai perguruan tinggi terpandang.

    Peluang plagiat sangat besar akibat majunya teknologi informasi lewatInternet. Informasi sangat mudah dan cepat diakses, tetapi sumber dari Internettidak bebas untuk dikutip. Selain sumber informasi dari Internet, sumber umumplagiarisme dapat diperoleh dari panduan laboratorium, tugas makalah mahasiswalain, karya penulis sendiri sebelumnya, artikel jurnal, buku, dan koran.

    Berikut ini adalah cara mengatasi kecenderungan plagiarisme dalampenelitian: meningkatkan kejujuran dan rasa bertanggung jawab; meningkatkan pemahaman bahwa plagiarisme akan berimplikasi moral; meningkatkan kecermatan dan kesaksamaan untuk memilah dan menentukan

    pustaka acuan; mempunyai rasa percaya diri bahwa rencana penelitiannya bukan sontekan; memiliki keyakinan bahwa data yang diambil sahih dan cermat; menghargai sumbangan data atau informasi dari peneliti lain dengan menyatakan

    terima kasih atau menyebutkan sumber tulisan yang dikutipnya; dan

  • Etika dalam Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah 7

    membuat catatan penelitian (logbook) agar semua yang dilakukannya terekamdengan baik untuk pembuktian tidak ada pemalsuan data atau hasil penelitian.

    Cara mengatasi kecenderungan plagiarisme dalam penulisan: mengarsipkan sumber-sumber acuan yang asli sehingga terhindar dari

    kecerobohan yang disengaja; memahami benar maksud tulisan orang lain agar tidak ada salah pengertian; mahir membuat parafrase untuk mengungkapkan rangkuman dari berbagai

    tulisan atau pemikiran orang lain dengan kata-kata sendiri dari sumber yangdibaca, tidak sekadar mengganti beberapa kata, dan tetap menuliskan sumberacuannya;

    menghargai hak kepengarangan dan hak atas kekayaan intelektual, termasukkarya sesama mahasiswa; dan

    menuliskan sumber acuan untuk gagasan atau hasil orang lain sebagai pengakuandan penghargaan.

    Mahasiswa harus menghindari perbuatan plagiat. Selain akan mendapat sanksimoral dari masyarakat, tindakan plagiat dapat berakibat fatal bagi mahasiswa yangmelakukannya. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun20 I0 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi: "Sanksibagi mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat, secara berurutan dari yang palingringan sampai dengan yang paling berat, terdiri atas teguran, peringatan tertulis, penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa, pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa, pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa, pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa, atau pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program".

    Jadilah calon peneliti tanpa plagiat, niscaya Anda memperoleh posisi tinggidan terhormat sebagai orang terpelajar dan tidak akan mempunyai rasa bersalahkepada siapa pun, baik kepada diri sendiri maupun kepada khalayak umum.

  • 3 SISTEMATIKA KARYA ILMIAH

    Bab ini memuat sistematika berbagai jenis karya ilmiah yang ditulis olehmahasiswa IPB; S-l, S-2, dan S-3 yang menjadi prasyarat kelulusan, berupaskripsi, tesis, dan disertasi. Jenis karya ilmiah lain ialah jenis laporan yang bukanmerupakan tugas akhir (laporan praktik lapangan), makalah seminarlkolokium, dankhusus bagi mahasiswa S-3 ialah artikel untuk terbitan berkala ilmiah. Jenis karyailmiah yang harus disusun oleh mahasiswa ditetapkan oleh program studi ataudepartemen masing-masing. Uraian diawali dengan sistematika umum karya tugasakhir dan diakhiri dengan cara penyiapan dan penanganan naskah yang diterbitkanpada terbitan berkala ilmiah.

    3.1 Sistematika Umum

    Karya ilmiah tugas akhir terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian awal, bagianutama, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri atas1 Halaman Sampul, lihat Lampiran 2 dan 3.2 Halaman Pemyataan, lihat Lampiran 5.3 Abstrak dan Abstract [khusus skripsi, kecuali skripsi jenis kajian pustaka dan

    perencanaan bisnis], lihat Lampiran 6 dan 7.4 Ringkasan dan Summary [khusus tesis/disertasi], lihat Lampiran 8.5 Halaman Hak Cipta [khusus tesis/disertasi], lihat Lampiran 9.6 Halaman Judul, lihat Lampiran 10, 11, dan 12.7 Halaman Pengesahan, lihat Lampiran 13, 14, dan 15.8 Prakata, lihat Lampiran 16.9 Daftar Isi, lihat Lampiran 17 dan 19.10 Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran, lihat Lampiran 18, dan unsur

    lain yang mungkin ada (misal: Glosarium).Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran dapat ditulis melanjut

    dalam satu halaman; tidak perlu menuliskannya pada halaman sendiri-sendiri.Tabel, gambar, atau lampiran tidak perlu dibuat daftamya jika hanya terdapat 1tabel, 1 gambar, atau 1 lampiran.

    Sistematika bagian awal dari tesis/disertasi berbeda dari sistematika skripsidalam 3 hal: Ringkasan dan Summary, Halaman Hak Cipta, Halaman Pengesahan juga mencantumkan nama penguji luar komisi. Carapengetikan dan penempatan halaman yang berisi nama penguji luar komisitertera pada Lampiran 20.

    Secara umum, bagian utama terdiri atas Pendahuluan, Metode, Hasil, danPembahasan (atau Hasil dan Pembahasan digabung), Simpulan (Penutup untukskripsi jenis perencanaan bisnis, lihat Subsubbab 3.3.3), dan Daftar Pustaka. BabTinjauan PustakalLandasan Teori/Kerangka Teori/Kerangka Pemikiran dapatditambahkan sesudah Pendahuluan, dengan ketentuan jumlah halaman bab tersebuttidak melebihi 10% dari total halaman bagian utama naskah. Bagian utama tesis

  • Sistematika Karya Ilmiah 9

    dapat mengikuti pola umum atau pola rangkaian penelitian dengan beberapasubjudul. Pola yang dipilih menjadi tanggung jawab komisi pembimbing. Disertasiharus mengikuti pola rangkaian penelitian. Pola rangkaian penelitian dicontohkanpada Lampiran 19. Pola ini diawali dengan Pendahuluan Umum, diikuti dengan 2atau lebih 'subjudul' penelitian. Subjudul ini dapat berupa naskah artikel ilmiahyang mirip dengan yang dimuat di terbitan berkala ilmiah, atau bahkan naskah yangsudah diterbitkan. Subjudul ini dimulai dengan abstrak dan pendahuluan khusussesuai dengan topik dalam rangkaian penelitian dan diakhiri dengan simpulan.Setelah serangkaian subjudul, bab berikutnya ialah Pembahasan Umum, SimpulanUmum dan Saran, dan Daftar Pustaka.

    Bagian akhir memuat Lampiran (kalau ada) dan Riwayat Hidup. BagianRiwayat Hidup tidak lagi diletakkan di bagian awal seperti pada Edisi ke-2.

    3.2 Uraian Setiap Bagian Naskah Karya Tugas Akhir

    3.2.1 Bagian Awal

    Halaman Sampul Halaman sampul memuat judul, nama lengkap mahasiswa(jangan disingkat), logo IPB, nama departemen (kecuali untuk FKH dituliskan namafakultas), nama fakultas, Sekolah Pascasarjana (khusus tesis/disertasi), InstitutPertanian Bogor, dan tahun lulus (Lampiran 2 dan 3). Lampiran 4 merupakanpatokan untuk memberi punggung jilidan.

    Halaman Pernyataan Lembaran ini memuat pemyataan bahwa karya tugas akhirtersebut merupakan karya mahasiswa dengan arahan dosen pembimbing, yangbelum pemah diajukan dalam bentuk apa pun ke perguruan tinggi mana pun danbebas dari plagiarisme (Lampiran 5).

    Abstrak dan Abstract Abstrak merupakan ulasan singkat mengenai alasanpenelitian dilakukan, pendekatan atau metode yang dipilih, hasil-hasil penting, dansimpulan utama dari hasil kegiatan tugas akhir. Abstrak skripsi ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Narasi disusun dalam 1 paragraf saja dan panjangnya tidak lebih dari 200 kata. Latar belakang permasalahan, metode, hasil penelitian dengan penekanan pada

    temuan baru, dan implikasi disajikan secara informatif dan faktual. Pengacuan pada pustaka, gambar, dan tabel tidak dibolehkan. Singkatan hanya digunakan jika masih digunakan lagi dalam bagian Abstrak. Harus dipastikan tidak ada kesalahan ejaan, tata bahasa, dan ungkapan dalam

    bahasa Inggris. Gunakan sarana pengolah kata yang tersedia di komputer untukmengecek ketiga hal kebahasaan tersebut.

    Jika digunakan mesin penerjemah untuk Abstract, periksa ulang mutu luaran darisegi keterbacaan.

    Halaman Abstrak (Indonesia dan Inggris) diberi nomor halaman i, dihitungsebagai halaman isi, tetapi tidak dicetak.

    Pada bagian akhir abstrak dicantumkan kata kunci, tidak lebih dari 5 kata dandituliskan menurut abjad.

    Contoh dapat dilihat pada Lampiran 6 dan 7.

  • 10 Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Ringkasan dan Summary Bagian ini ditulis dengan ketentuan berikut. Ringkasan dan Summary diketik tidak lebih dari 2 halaman, ditulis 1 spasi dalam

    beberapa paragraf. Ketikan dimulai dengan nama [tanpa nomor induk mahasiswa (NIM)], diikuti

    oleh judul tesis/disertasi, dan "dibimbing oleh" (nama-nama dosen pembimbingtanpa gelar).

    Ringkasan secara lengkap menjelaskan seluruh isi tesis/disertasi: permasalahan,tujuan penelitian, metode, hasil, simpulan, dan implikasi dari temuan penelitian.

    Singkatan yang tidak dijelaskan terlebih dulu, kutipan, dan merek dagang tidakdituliskan.

    Di bagian akhir Ringkasan dicantumkan kata kunci, tidak lebih dari 5 kata dandituliskan menurut abjad dalam bahasa Indonesia. Kata kunci pada Summarytidak lebih dari 5, disusun berdasarkan abjad dalam bahasa Inggris.

    Contoh Summary diberikan pada Lampiran 8. Summary merupakan terjemahandari Ringkasan.

    Prakata Prakata memuat antara lain uraian singkat tentang informasi kapan dan lama

    penelitian dilakukan, lokasi, dan sumber dana penelitian bila bukan berasal daridana sendiri, ucapan terima kasih dan penghargaan kepada komisi pembimbing,penguji luar komisi, dan pihak lain yang berkontribusi langsung pada penelitian,seperti pemberi materi percobaan, penyedia sarana, pemberi jasa teknis lapanganatau laboratorium yang membantu pelaksanaan penelitian, dan yang memberimasukan akademik atau profesional atas naskah karya tugas akhir.

    Tidak memuat hal-hal yang tidak terkait langsung dengan penyelesaian tugasakhir (lihat Lampiran 16).

    Daftar Isi Memuat secara menyeluruh isi karya tugas akhir dan sebagai petunjuk bagi

    pembaca yang berminat membaca keseluruhan atau suatu bab atau subbabtertentu.

    Daftar Isi disusun berdasarkan bab dan subbab dengan memperhatikan apakahpola yang dianut adalah pola umum (lihat Lampiran 17) atau pola rangkaianpenelitian (lihat Lampiran 19).

    Daftar Tabel, Gambar, dan Lampiran Daftar Tabel, Gambar, dan Lampiran dapat ditulis melanjut dalam satu halaman;

    tidak perlu menuliskannya pada halaman sendiri-sendiri. Lihat contoh penulisan pada satu halaman di Lampiran 18.

    3.2.2 Bagian Utama

    Pendahuluan Bab pendahuluan memuat latar belakang atau alasan kuatdilakukannya penelitian, tujuan, dan hipotesis jika ada. Di dalam pendahuluandijelaskan pula perumusan atau pendekatan penyelesaian masalah dan alasanpemilihan metode yang digunakan. Ketentuan penyusunan pendahuluan diuraikansebagai berikut.

  • Sistematika Karya Ilmiah 11

    Bagian Kerangka Pikir dan Hipotesis dapat ditulis di sini, tidak ditulis dalam babtersendiri, bergantung pada proses perumusan masalah penelitian.

    Paparan tidak berbelit-belit atau tidak dimulai dengan latar belakang yang terlaluumum.

    Pemyataan mengenai apa yang diteliti dan apa yang diharapkannya diawalidengan pemikiran logis.

    Tujuan penelitian ditulis di bagian akhir bab ini dengan memilih kata kerjayang hasilnya dapat diukur dan dilihat, seperti: menguraikan, menerangkan,membuktikan, menjajaki, menguji, membuktikan, atau menerapkan suatu gejala,konsep atau dugaan, atau bahkan membuat suatu prototipe. Jangan menggunakankata kerja mengetahui, melihat, atau memahami.

    Untuk tesis/disertasi dengan pola rangkaian penelitian, telaah pustaka secaraumum tidak perlu dituliskan dalam bab tersendiri.

    Kebaruan (novelty) merupakan hal penting yang harus jelas tersurat atau tersiratdalam disertasi. Hal ini berarti penelitian disertasi bukan sekadar mengulang ataumengadaptasi penelitian yang telah dikerjakan oleh orang lain. Kebaruan dapatberupa penggunaan metode baru atau pendekatan baru untuk menelaah suatupermasalahan. Kebaruan dapat juga berupa perbaikan asumsi yang biasanyadiambil untuk menyederhanakan penelaahan suatu permasalahan atau gejala,sehingga kebaruan yang ditawarkan merupakan sumbangan bermakna daripenulis pada pengembangan ipteks.

    Kemampuan mengemukakan kebaruan dalam penelitian sangat ditentukan olehkemampuan menelusuri dan mencermati perkembangan teori dan hasil-hasilpenelitian yang mutakhir dalam topik yang hendak diteliti.

    Terutama untuk disertasi, bab Pendahuluan dapat dibagi menjadi beberapasubbab: latar belakang, perumusan masalah, tujuan, dan hipotesis, dengan uraiansebagai berikut.

    Latar Belakang Latar Belakang memuat ulasan singkat mengapa penelitian perlu dilakukan. Uraian dimulai dengan hal yang unik, fakta, masalah, dan pendapat yangmendasari dilakukannya penelitian; didukung telaah pustaka yang berkaitandengan topik penelitian.

    Diuraikan juga alasan teoretis dan alasan praktis dari perlunya penelitiandilakukan, dan bagaimana masalah tersebut dapat dipecahkan dan manfaat daripenyelesaian masalah.

    Perumusan masalah dan Pendekatan Masalah Berbekalkan latar belakang dan kerangka pikir, masalah yang diteliti dapat

    dirumuskan. Masalah yang dirumuskan harus jelas dan fokus pada kata kunci utama yang

    unik. Dalam merumuskan masalah, deskripsi lokasi studi terutama keunikannya sudah

    termasuk dalam pertimbangan. Untuk memperjelas perumusan masalah, dapat juga dibuat beberapa pertanyaan

    yang hendak dijawab dalam penelitian itu. Dalam uraian harus tercakup pendekatan yang digunakan dalam perumusan

    masalah.

  • 12 Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Untuk membantu mengikuti alur pikir secara skematis, dapat juga dibuat baganalir kerangka proses dan rumusan masalah serta pencapaian tujuan penelitian.

    Tujuan Penelitian Pemyataan tujuan penelitian ialah pemyataan singkat dan jelas tentang tujuan

    yang akan dicapai sebagai upaya pemecahan masalah maupun pemahamangejala (fenomena) yang dijelaskan dalam latar belakang.

    Gunakan kata kerja yang hasilnya dapat diukur. Bila ada atau memungkinkan, dapat ditulis manfaat atau kegunaan hasil penelitian

    bagi kepentingan pengembangan ipteks, pertimbangan dalam mengambilkebijakan, kepentingan profesi maupun masyarakat pada umumnya.

    Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan penelitian, dan

    jawaban sementara ini diturunkan secara deduktif dari pustaka yang relevan. Hipotesis umumnya berupa pemyataan yang berkaitan dengan penelitian

    korelatif, kausal-komparatif, eksperimental, dan sebagian deskriptif. Hipotesis inilah nantinya yang akan diverifikasi melalui penelitian empiris. Jadi,

    hipotesis merupakan keluaran dari tinjauan pustaka. Oleh karena itu hipotesisditempatkan setelah telaah pustaka yang dilakukan secara sistematis.

    Hipotesis memuat uraian singkat tentang teori dan hasil penelitian atau faktayang unik yang berkaitan dengan topik atau masalah atau gejala yang inginditeliti. Dengan demikian, hipotesis dapat terdiri atas lebih dari satu pemyataan.

    Pemyataan hipotesis akan menjadi acuan untuk merumuskan metode yang sesuaiagar tujuan penelitian dapat dicapai dan hipotesis dapat diuji.

    Tinjauan Pustaka atau Telaah Pustaka Bab ini merupakan opsi. Pustaka yang digunakan dalam bab ini ialah acuan primer; diutamakan artikel

    berkala ilmiah dan paten yang relevan dengan bidang yang diteliti, terkini, danasli (state of the art). Diktat dan buku ajar tidak termasuk acuan primer.

    Tinjauan pustaka memuat telaah singkat, jelas, dan sistematis tentang kerangkateoretis, kerangka pikir, temuan, postulat, prinsip, asumsi, dan hasil penelitianyang relevan yang melandasi masalah penelitian atau gagasan guna menggalipemahaman mengenai masalah penelitian dan pemecahan masalahnya. Olehkarena itu, dari tinjauan pustaka harus dapat diturunkan kerangka pikir, hipotesispenelitian, dan metode penelitian.

    Acuan yang relevan harus dimanfaatkan untuk membahas temuan yangdituangkan kemudian dalam Pembahasan.

    Telaah pustaka tidak sekadar berisi informasi umum seperti definisi, tetapi berisiinformasi dasar yang berkaitan dengan inti penelitian.

    Kumpulan pustaka yang relevan dan mutakhir membantu penulis memahamistatus atau garis depan penelitian di bidang tersebut. Kumpulan pustaka yangmemadai pasti akan meningkatkan kepercayaan diri penulis sewaktu memilihmetode, melaksanakan penelitian, dan menyusun argumentasi dalam babPembahasan.

    Pustaka tidak boleh disitasi secara ekstensif, tetapi ditelaah dan diulas. Setiap pustaka yang diacu harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

  • Sistematika Karya Ilmiah 13

    Jumlah halaman yang digunakan untuk bab Pendahuluan yang mengandungtelaah pustaka yang meluas tidak lebih dari 10% total halaman karya ilmiah dantidak melebihi jumlah halaman dalam bab Hasil dan Pembahasan.

    Telaah pustaka tidak menjadi bab tersendiri untuk disertasi dengan polarangkaian penelitian. Telaah pustaka secara ringkas hendaknya ditulis dalambab Pendahuluan dan subbab Pendahuluan pada setiap subjudul disertasi denganpola rangkaian penelitian.

    Metode Penelitian Bab ini dapat diawali dengan kerangka pendekatan studi. Metode penelitian dapat berupa percobaan laboratorium, percobaan lapangan,

    dan survei lapangan yang dirancang sesuai dengan tujuan atau jenis penelitian.Jenis penelitian yang dikenal antara lain ialah penelitian eksploratif, deskriptif,korelasional, kausal, komparatif, eksperimental, penelitian tindakan (actionresearch), pemodelan, analisis suatu teori, atau kombinasi dari berbagai jenispenelitian tersebut.

    Untuk penelitian yang menggunakan metode kualitatif, jelaskan pendekatan yangdigunakan, proses pengumpulan dan analisis informasi, dan proses penafsiranhasil penelitian. Maksud dari perincian ini ialah menjamin keterulangan hasil.

    Secara umum, uraian dalam Metode memuat perincian tentang rancanganpenelitian, peubah (variable) dan pengukurannya, batasan peubah kerja, teknikpengumpulan data (baik data primer maupun sekunder), prosedur penarikansampel dan analisis laboratorium, model yang digunakan, metode analisis data.

    Bab Metode dapat dibagi menjadi beberapa subbab sesuai dengan perincianlangkah-langkah penyelesaian tugas akhir, misalnya: Bahan, Peralatan, ...,Analisis Data.

    Untuk disertasi dengan pola rangkaian penelitian, Metode diuraikan secaraterpisah-pisah sesuai dengan subjudul penelitian.

    Bahan Penelitian Untuk penelitian yang memerlukan bahan berupa organisme, perlu diperinci asal

    tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme dengan identitas spesies atau galumya. Bahan kimia yang lazim terdapat di laboratorium tidak perlu diperinci. Pada penelitian yang bersifat eksperimen, nama pabrik pembuat reagen yang

    digunakan ada kalanya perlu disebutkan. Sumber bahan dari perusahaan atauindividu maupun lembaga dapat dituliskan sepanjang hal itu sangat spesifik.Penyebutan merek dagang perlu dihindari sebab karya ilmiah bukan media iklan.

    Peralatan Penelitian Peralatan khusus perlu dideskripsikan secara lengkap. Merek instrumen utama sering kali diperlukan untuk menunjukkan kecanggihan

    atau ketelitian alat yang digunakan, misalnya "senyawa organoklorin dianalisisdengan kromatograf gas-spektrometer massa Hewlett Packard (RP) 6890/5973yang menggunakan kolom kapiler 50 m x 0.22 mm x 0.25 Jlm HT-8 (SGE)."

    Peralatan umum yang lazim digunakan di lapangan atau di laboratorium tidakperlu diperinci karena dengan sendirinya akan terungkap saat prosedur kerjadipaparkan.

  • 14 Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Lokasi dan waktu yang menyatakan tempat dan waktu pelaksanaan penelitian

    lapangan hanya dituliskan jika informasi itu sangat khas dan akan memengaruhihasil jika penelitian dilaksanakan pada lokasi dan waktu penelitian berbeda.

    Prosedur Percobaan Prosedur berisi tahapan atau langkah operasional pelaksanaan yang disusun

    secara sistematis, berurutan, dan terperinci sehingga dapat diulangi oleh oranglain yang memiliki minat sama dengan hasil yang sama seperti yang diperolehpenulis.

    Jika langkah-langkah atau prosedur penelitian cukup rumit dan dapatmembingungkan pembaca, buatlah bagan alir.

    Kegiatan yang dilakukan ditulis dalam bentuk prosa yang keterbacaannya lebihbaik dibandingkan dengan penggunaan nomor urut (numbering) atau butir-butir(bullets). Jangan menggunakan bentuk kalimat perintah seperti: tambahkan 3 Lair; diamkan 3 menit; cuci, dan seterusnya.

    Kuantitas ditulis menggunakan satuan SI, misal: mL, bukan cc.

    Analisis Data Analisis data menjelaskan cara menganalisis atau teknik mengolah data yang

    digunakan untuk menarik simpulan dari hasil kajian tentang topik yang diteliti.

    Hasil, Pembahasan, atau Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian dapatdigabung dengan pembahasan menjadi bab Hasil dan Pembahasan. Pemisahanatau penggabungan kedua bagian ini bergantung pada keadaan data dan kedalamanpembahasannya sesuai dengan arahan pembimbing.

    Hasil Hasil penelitian dituliskan secara sistematis sesuai dengan data yang diperoleh

    dan analisis yang dilakukan. Bab Hasil dapat dibagi dalam beberapa subbab atau bahkan dalam beberapa bab

    dengan judul yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan penelitian. Misal: dimulaidengan deskripsi daerah penelitian (setting) dan diikuti oleh beberapa bab untukmenjawab setiap tujuan penelitian.

    Hasil penelitian disajikan dengan jelas, terutama ketika memaparkan temuanpenting.

    Data yang terlalu rumit dapat dinyatakan dalam suatu ikhtisar dan untukmemperjelas, mempersingkat, dan mengefektifkan uraian dapat dibantu dengantabel dan gambar (ilustrasi). Tampilan data yang terlalu rumit akan menurunkanketerbacaan dan mengganggu alur uraian sehingga sebaiknya dilampirkan saja.

    Cara membuat ilustrasi yang efektif dicantumkan di Bab 6. Data yang sudah dicantumkan dalam tabel tidak boleh diduplikasi dalam bentuk

    gambar, dan sebaliknya.

    Pembahasan Sebelum menentukan apa yang harus diuraikan dalam Pembahasan, penulis

    hendaknya membaca lagi dengan saksama tujuan penelitian dan hipotesis agararah pembahasan difokuskan untuk menjawab tujuan dan menguji hipotesis.

  • Sistematika Karya Ilmiah 15

    Pembahasan merupakan tempat penulis mengemukakan pendapat danargumentasi secara bebas, tetapi singkat dan logis menuju tujuan penelitian yangingin dicapai. Hindari alur uraian yang berputar-putar.

    Kemampuan menganalisis penulis sebagai seorang calon ilmuwan dipertaruhkandi bagian ini.

    Membahas tidak sekadar rnenarasikan data hasil penelitian, tetapi membahassejumlah gagasan yang rnenjadi dasar dalarn pengumpulan data, kemudianmengolah semua informasi tersebut.

    Penulis harus membandingkan temuannya dengan hasil penelitian sebelumnya,kemudian membuat pertimbangan teoretisnya dan berargumentasi untuk mengujihipotesis yang sudah ditentukan di bab Pendahuluan.

    Pembahasan harus memuat acuan guna menjelaskan hal-hal baik yang sejalanmaupun yang bertentangan dengan hasil. Gunakan acuan bermutu (mutakhir danprimer) untuk menjelaskan atau menafsirkan temuan yang diperoleh. Pendapatpeneliti terdahulu yang sudah diringkas dalarn Pendahuluan atau TinjauanPustaka tidak perlu diulang lagi, tetapi diacu saja seperlunya.

    Dengan demikian, pembahasan merupakan kumpulan argumen mengenairelevansi, manfaat, dan kemungkinan atau keterbatasan penelitian yangdilaksanakan penulis. Berdasarkan argumen ini, simpulan dapat disintesis.

    Kemukakan dengan sejujurnya keterbatasan yang ada dalarn penelitian. Bentangkan arti temuan serta jelaskan bagaimana simpulan baru itu memperluas

    cakrawala ipteks. Kemaslah pemyataan-pemyataan dalarn paragraf dengan baik, dimulai dari

    pendapat sendiri di awal paragraf, diikuti dengan dukungan pustaka, dan diakhiridengan kalimat penyimpulan.

    Setiap argumen dikembangkan dalarn sedikitnya 1paragraf. Cara mengembangkanargumen sama dengan menyusun paragraf yang baik. Oleh sebab itu, penulisperlu memecah-mecah seluruh pembahasan rnenjadi beberapa pokok bahasanyang dikembangkan satu per satu. Jadi, setiap paragraf dalarn pengembanganargumen memuat 3 unsur, yaitu topik bahasan, pengembangan nalar, dansimpulan atau ringkasan bilamana paragraf berikutnya akan menampilkangagasan yang berbeda.

    Bila perlu, berikan implikasi penerapan temuan baru tadi dan tunjukkan segi-segi lain yang perlu diteliti lebih lanjut. Akhiri pembahasan secara positif, tegas,dan kuat.

    Hasil dan Pembahasan Bila Hasil dan Pembahasan disatukan dalarn satu bab, sajikan dahulu hasil

    penelitian, beri penjelasan yang cukup untuk temuan penting, lanjutkan dengananalisis dan kemudian dengan pembahasan.

    Subbab dalarn Hasil dan Pembahasan dikembangkan secara sistematis danmengarah pada simpulan.

    Simpulan Simpulan merupakan jawaban dari tujuan yang sudah ditentukan dantidak dimaksudkan sebagai ringkasan hasil. Dalarn Simpulan, penulis harus dan hanya menjawab rnasalah dan tujuan

    penelitian yang telah dirumuskan pada Pendahuluan.

  • 16 Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Simpulan merupakan generalisasi dari hasil penelitian dan argumentasi penulis,atau pemyataan singkat yang merupakan hakikat dari bab Hasil dan Pembahasanatau hasil pengujian berbagai hipotesis yang berkaitan.

    Simpulan merupakan hasil penelitian yang boleh jadi telah dikemukakan dalamperumusan masalah dan telah diberi jawaban sementara berupa hipotesis.

    Dalam menulis simpulan, penulis harus membedakan dugaan, temuan, dansimpulan hasil studi.

    Pemyataan simpulan harus dilakukan secara cermat dan hati-hati. Penyampaiansimpulan ini dapat dilakukan sebanyak 3 kali, yakni dalam Pembahasan,Simpulan, dan Abstrak sehingga diperlukan kecermatan untuk menyajikannyadengan ungkapan yang berbeda.

    Simpulan dapat memuat uraian yang lebih luas dan mudah dibaca, tetapi bukandalam bentuk kalimat-kalimat pendek yang diberi nomor urut yang terkesanmenjadi ringkasan hasil percobaan.

    Dalam menarik simpulan, penulis harus kritis dengan memperhatikan apakahsimpulan yang dibuat dapat diartikan lain.

    Tulislah simpulan dalam 1 atau 2 paragraf. Untuk pola rangkaian penelitian, simpulan diuraikan juga pada setiap subjudul

    penelitian. Di samping itu ada juga bab Simpulan Umum yang merangkaikanberbagai simpulan yang sudah disebutkan pada subjudul sebelumnya.

    Untuk Simpulan Umum, penulis harus memberi pemyataan jelas yang berkaitandengan kebaruan yang diajukan dalam Pendahuluan. Nyatakan seberapa jauhkebaruan tersebut berkontribusi pada perkembangan ipteks atau jika masihditemukan keterbatasan ataupun kelemahan.

    Saran Saran seyogianya mengarah ke implikasi atau tindakan lanjutan yang harus

    dilakukan sehubungan dengan temuan atau simpulan penulis. Saran yang dikemukakan harus berkaitan dengan pelaksanaan atau hasil penelitian.

    Dengan demikian saran ini mengemukakan hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjutterutama untuk memperbaiki kelemahan atau kekurangan dalam penelitian yangdilakukan atau perbaikan asumsi yang diambil sehingga didapatkan hasil yanglebih baik. Jadi, saran tersebut harus diuraikan secara spesifik:.

    Jangan menyarankan hal-hal yang tidak dianalisis dan dibahas dalam penelitianserta terkesan menggurui atau memuaskan keinginan peneliti.

    Untuk penelitian yang berkaitan dengan permasalahan kebijakan, tidak perlumenyarankan kebijakan yang tidak berkaitan dengan hasil penelitian.

    Daftar Pustaka Jangan pemah berpikir bahwa jumlah pustaka merupakan halyang penting, karena sesungguhnya yang utama ialah mutu acuan yang dipilih dandigunakan. Pustaka acuan harus memenuhi kriteria: relevan, mutakhir, dan primer. Gunakan acuan yang sangat relevan dengan topik penelitian, terutama yang terbit

    dalam 1-10 tahun terakhir. Yang dimaksud dengan acuan primer terutama ialah hasil penelitian yang berasal

    dari berkala ilmiah dan paten. Perlu diketahui bahwa buku ajar termasuk acuansekunder dan buku-buku praktis kurang layak digunakan dalam karya ilmiahhasil penelitian.

  • Sistematika Karya Ilmiah 17

    Semua pustaka yang diacu dalam naskah harus dicantumkan dalam DaftarPustaka dan tidak ada acuan dalam Daftar Pustaka yang tidak terdapat dalamnaskah.

    Bahan acuan yang tidak diterbitkan dan tidak dapat diperoleh dari perpustakaanatau diakses dengan cara-cara lazim, termasuk komunikasi pribadi hanyadicantumkan di dalam teks, tetapi tidak perlu dituliskan di dalam Daftar Pustaka.

    Pencantuman pustaka dimaksudkan untuk memberikan penghargaan danpengakuan atas karya atau pendapat orang lain serta sebagai sopan santunprofesional.

    Pencantuman pendapat orang lain tanpa mengacu sumbernya dapat digolongkansebagai plagiarisme karena pembaca beranggapan uraian tersebut merupakanpendapat penulis.

    Cara penulisan Daftar Pustaka dan pengacuan pustaka dijelaskan secara terperincidalam Bab 7.

    3.2.3 Bagian Akhir

    Lampiran Lampiran menyajikan materi yang erat kaitannya dengan metode, hasil, dan

    pembahasan yang dianggap terlalu terperinci atau terlalu panjang untuk disajikandi dalam bagian utama naskah, tetapi menunjang pembahasan tersebut.

    Materi lampiran dapat berupa contoh-contoh perhitungan statistika, keterangantambahan, contoh kasus, peta, analisis data yang ekstensif, penurunan rumus,daftar pemyataan program komputer atau bagan alimya, prosedur percobaanyang ditulis dalam format resep, spektrum senyawa, diagram rangkaian alat,tabel besar dari satu set percobaan, borang kuesioner atau survei, dan sebagainyayang kalau dimasukkan ke dalam tubuh tulisan akan mengganggu alur paparan.

    Data mentah sering masih diperlukan untuk penelitian berikutnya, oleh karenanyadapat dimasukkan ke dalam lampiran.

    Jangan memasukkan informasi penting ke dalam lampiran, tetapi masukkan kedalam tubuh tulisan, karena lampiran sering terlewatkan oleh pembaca.

    Lampiran disusun dengan nomor urut dan nomor halaman sesuai dengan urutanpembahasan di dalam bagian utama naskah.

    Jangan terlalu sering meminta pembaca untuk melihat lampiran, apalagi lampiranyang sama.

    Judul lampiran harus singkat danjelas serta tidak menggunakan judul, tabel, ataugambar yang sama dengan bagian utama.

    Judul gambar lazimnya ditulis di bawah gambar yang bersangkutan, tetapi didalam lampiran judul gambar dituliskan sebagai judul lampiran dan ditempatkandi bagian paling atas.

    Riwayat Hidup Dalam riwayat hidup dijelaskan tempat dan tanggal kelahiran mahasiswa, putra

    dan putri ke berapa dari orang tua, nama kedua orang tua atau wali. Untuk skripsi, tuliskan pendidikan penulis sejak sekolah menengah hingga

    terdaftar sebagai mahasiswa IPB.

  • 18 Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Kegiatan penulis di luar akademik yang menunjang pendidikan juga baikdicantumkan, terutama prestasi akademik yang pemah diraih selama masakemahasiswaan.

    Uraian tentang riwayat hidup tidak lebih dari satu halaman (lihat Lampiran 21dan 22).

    Untuk tesis/disertasi hanya riwayat pendidikan kesarjanaan, tahun diterima diProgram Pascasarjana, nama mayor, beasiswa yang diterima, kegiatan seminardan lokakarya yang pemah diikuti, dan publikasi ilmiah yang merupakanbagian dari tesis, baik yang sudah terbit maupun yang sedang diajukan untukditerbitkan, dan prestasi yang dicapai selama menempuh program pascasarjana(lihat Lampiran 22).

    3.3 Jenis-Jenis Materi Skripsi

    Skripsi adalah tugas akhir bagi mahasiswa jenjang S-1 yang bertujuanmengenalkan dan melatih mahasiswa menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi,serta memecahkan masalah yang ditemui di lapangan. Jenis karya ilmiah ini dapatdilakukan melalui 5 bentuk kegiatan, yaitu kegiatan penelitian di laboratoriumatau di lapangan, studi kasus, kajian pustaka, kegiatan yang menghasilkan suaturencana bisnis, atau magang. Setiap departemen menentukan bentuk kegiatan yangmenghasilkan skripsi. Ciri-ciri karya tulis dari kegiatan penelitian, studi kasus, dankajian pustaka menurut American Psychological Association (APA 2010) ialahsebagai berikut.1 Karya dari kegiatan penelitian ialah karya tulis berdasarkan kajian empiris

    atau orisinal. Penelitian dapat berupa penelitian eksperimental, pengembanganteori (misalnya teori matematika, teori fisika), penelitian karya cipta (misalnyapengembangan perangkat lunak, mesin pertanian, lanskap), dan survei. Kajianini dapat meliputi analisis sekunder yang menguji hipotesis dengan menyajikananalisis data yang belum pemah dilaporkan sebelumnya. Karya tulis ini disusunberdasarkan tahapan dalam proses penelitian dengan urutan pendahuluan,metode, hasil, dan pembahasan yang meringkas, menafsirkan, dan memberiimplikasi dari hasil penelitiannya.

    2 Karya studi kasus ialah karya tulis dari materi kasus yang diperoleh ketika bekerjadengan seorang individu, satu kelompok, satu masyarakat, atau satu organisasi.Studi kasus mendeskripsikan suatu persoalan, mengindikasikan suatu cara untukmengatasi persoalan tersebut, dan/atau memberikan saran untuk penelitian lebihlanjut, penerapan klinis, atau hal-hal yang berkait dengan teori. Studi kasusharus disusun dengan menjaga imbangan antara penyajian materi ilustratif danmenggunakan bahan kasus yang bersifat rahasia dengan bertanggung jawab.

    3 Karya kajian pustaka yang meliputi sintesis penelitian dan analisis-meta (meta-analyses ) ialah evaluasi kritis atas pustaka yang telah dipublikasi, Dalam analisismeta, peneliti menggunakan prosedur kuantitatif untuk menggabungkan secarastatistika hasil-hasil kajiannya. Dengan mengorganisasikan, mengintegrasikan,dan mengevaluasi pustaka yang telah terbit, peneliti menjelaskan kemajuanpenelitian menuju ke klarifikasi suatu persoalan. Dengan kata lain, peneliti (a)

  • Sistematika Karya Ilmiah 19

    mendefinisikan dan mengklarifikasi masalah, (b) meringkas penelitian terdahulu,(c) mengidentifikasi hubungan, kontradiksi, kesenj angan, dan ketidakkonsistenanpustaka-pustaka, dan (d) menyarankan kegiatan lanjutan untuk mengatasimasalah.

    4 Perencanaan bisnis dimaksudkan untuk memacu atau mendorong semangatmahasiswa dalam penyusunan rencana bisnis yang laik-bank (bankable) danmenuangkannya secara lisan dan tertulis.

    5 Karya dari kegiatan magang ialah laporan tertulis dari kegiatan untukmenambah pengalaman kerja praktis dan keterampilan yang sesuai denganbidang keahlian studinya dan meningkatkan kemampuan analisis mahasiswaberdasarkan kaidah-kaidah ilmiah.

    Uraian berikut ini adalah keterangan tambahan untuk jenis skripsi selain darikegiatan penelitian dan dari kegiatan magang. Penulisan semua jenis skripsi tetapmengikuti sistematika umum (lihat Subbab 3.1).

    3.3.1 Skripsi Jenis Studi Kasus

    Studi kasus yang dimaksud di sini ialah (1) studi kasus tentang kejadian suatupenyakit (kasus bidang kedokteran dan kesehatan), dan (2) studi kasus yang diambildari pengalaman nyata yang dihadapi lembaga atau perusahaan. Secara umum,masalah dan isu dari studi kasus ini harus dikemukakan secara jelas dan ditunjangoleh data. Fakta yang ada tidak boleh diubah agar dapat menggambarkan 'mengapakasus tersebut terjadi' .

    Dalam bidang kedokteran dan kesehatan, studi kasus ini merupakan laporankasus mengenai penemuan manifestasi penyakit atau hasil terapi yang terletakbegitu jauh dari keadaan yang umum terjadi (kejadian luar biasa). Laporan kasusdapat berasal dari pengamatan beberapa manifestasi penyakit yang biasa terjadi padapasien tunggal (ini yang umum dilakukan di kalangan dokter), atau dari beberapapasien dengan penyakit biasa, tetapi terjadi peningkatan insidensi atau epidemi disuatu lokasi dengan topografi dan kondisi tertentu. Pengalaman ini sangat pentinguntuk dipublikasikan agar dapat berbagi ilmu pengetahuan dengan orang lain.

    Demikian pula halnya dengan studi kasus yang dialami oleh lembagaatau perusahaan. Semua kejadian, kegagalan, dan keberhasilan yang ada dalamlembaga atau perusahaan tempat kegiatan dilakukan juga disampaikan. Pemyataandari pengelola lembaga mengenai berbagai isu penting, perbedaan pendapatdan atau pandangan manajemen dan/atau filosofi personal juga harus dicakupdan dikemukakan. Namun, karena alamiahnya studi kasus ini membedah secaraterperinci apa yang terjadi dalam suatu lembaga, tidak semua lembaga setuju hasilstudi kasus ini dipublikasi secara terbuka. Jika hal ini terjadi, nama lembaga tidakboleh dicantumkan. Kasus tidak boleh dipublikasi tanpa izin lembaga bersangkutan.Untuk itu, harus ada lembar pemyataan tentang penggunaan laporan studi kasus.

    Untuk studi kasus kedokteran dan kesehatan, kasus diutarakan secarafokus dan kronologis di bab Pendahuluan, termasuk latar belakang kasus danmasalah utama tentang mengapa kasus penyakit yang luar biasa tersebut terjadi.

  • 20 Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    Pemahaman yang mendalam tentang manifestasi penyakit atau hasil terapi yangluar biasa itu disampaikan secara mendalam, juga tujuan dan manfaat dari laporankasus yang dipublikasikan.

    Demikian pula mengenai studi kasus yang diambil dari masalah yang dihadapioleh lembaga atau perusahaan yang mengalami kasus. Ruang lingkup dan isu ataukejadian yang menjadikan kasus tersebut menarik untuk dikaji dan hal-hal pokokmengenai lembaga serta peran pemain utama dalam kasus tersebut harus diuraikan.Pemahaman yang mendalam harus disampaikan dalam bab ini, mencakup profillembaga, sejarah produk atau jasa yang dikelola atau ditawarkan oleh lembaga,keberhasilan dan kegagalan yang relevan dengan kasus juga harus dijelaskan dalambab ini. Lingkungan bisnis yang memengaruhi industri dan dinamika masalah yangmenjadi fokus kajian, misalnya situasi pasar domestik atau intemasional, persaingan,dan kebijakan pemerintah harus dinyatakan. Uraian harus terfokus pada topikspesifik. Kejadian yang menggiring ke timbulnya masalah harus dijelaskan secarakronologi. Bagaimana keputusan diambil, mengapa, dan siapa yang bertanggungjawab perlu diutarakan secara terperinci.

    Untuk studi kasus kedokteran dan kesehatan, bab Hasil dan Pembahasanberisi bahasan berupa deskripsi kasus. Semua temuan data yang relevan denganmanifestasi penyakit yang diamati disajikan secara kronologi dan lengkap, termasukriwayat kesehatan pasien, sinyalemen fisik, hasil-hasil pemeriksaan lengkap berikuturutan prosedur yang dilakukannya (pemeriksaan klinis, patologi anatomi, patologiklinis), diagnosis, prognosis, terapi, atau perlakuan lainnya. Setelah itu, sajikananalisis masalah yang dipelajari dikaitkan dengan teori-teori dari ilmu pengetahuanterkini yang sedang berkembang.

    Dalam bab Simpulan diuraikan pelajaran terpetik (less on learned) dari kasusyang dipelajari dan dikemukakan saran untuk menyelesaikan masalah dalam kasusyang dikaji.

    3.3.2 Skripsi Jenis Kajian Pustaka

    Skripsi jenis kajian pustaka harus mengemukakan gagasan orisinal, tidaksemata-mata memuat hasil telaah pustaka saja. Setelah bab Pendahuluan danMetode, uraian dilanjutkan dengan bab Gambaran Umum. Gambaran umum yangdimaksud harus sesuai dengan topik yang diangkat, antara lain informasi tentangmakhluk hidup secara keseluruhan, atau gambaran umum suatu daerah, perusahaan,lembaga atau lainnya. Uraian tentang gambaran umum dapat dijabarkan secarabebas dalam beberapa subbab bergantung pada relevansinya, yakni segi-segi yangmenjadi perhatian untuk ditulis. Dalam bab ini topik-topik yang akan ditulis dapatdisusun dalam beberapa subbab dengan sistematika yang bebas, bergantung padarelevansinya.

    Pembahasan dapat disusun sebagai bab tersendiri atau sudah tergabungdalam bab sebelumnya (segi-segi yang menjadi perhatian untuk ditulis). Apabiladitulis sebagai bab tersendiri, pembahasan harus berisi acuan atau rujukan pustakamutakhir yang disusun secara sistematis untuk menjelaskan pendapat atau temuanyang sejalan atau yang bertentangan.

  • SistematikaKarya Ilmiah 21

    Bab Simpulan merupakan jawaban dari tujuan kajian pustaka yang ingindicapai, oleh karena itu bagian ini harus disusun secara sistematis, informatif,dan kritis sehingga simpulan dapat dengan jelas bermanfaat sebagai sumberpengetahuan.

    3.3.3 Penulisan Perencanaan Bisnis

    Bagian utama skripsi Perencanaan Bisnis diawali dengan Pendahuluan dandiikuti dengan bab Rencana Bisnis. Pada dasarnya bab Rencana Bisnis memuatdokumen lengkap dari suatu rencana bisnis yang laik-bank karena ditunjang olehdata konkret dan analisis yang sahih. Jika dana yang diperlukan untuk mewujudkanbisnis berasal dari lembaga keuangan, rencana ini harus didukung oleh informasiatau dokumen pengajuan kredit dari lembaga keuangan yang dituju. Bab inimemuat Profil Bisnis, Rencana Produk/Jasa, Analisis Pasar, Strategi dan RencanaPemasaran, Rencana Operasional, Tim Manajemen, dan Rencana Keuangan.

    Berbeda dengan bagian awal pada jenis skripsi lainnya, skripsi PerencanaanBisnis tidak memuat Abstrak dan Abstract, melainkan Ringkasan. Bagian Ringkasanseyogianya dapat menimbulkan minat investor potensial. Konsep bisnis dan datapendukung dijelaskan secara ringkas. Peluang harus dikemukakan dan rencanapelaksanaan dideskripsikan secara jelas. Strategi pemasaran dan keuntunganfinansial juga harus dinyatakan. Profil perusahaan dideskripsikan denganmenyatakan misi yang menjelaskan sifat bisnis yang kelak akan dijadikan panduandalam pengambilan putusan perusahaan. Bab Profil Perusahaan juga memerinciproduk atau jasa yang ditawarkan, lokasi dan ukuran bisnis, bagaimana produkakan dimanufaktur atau jasa akan disediakan. Proses manufaktur dan penyediaanjasa harus diperinci, setiap proses yang disubkontrakkan harus dinyatakan berikutalasan pemilihan, biaya, dan lokasinya. Bagian analisis pasar mendeskripsikankondisi pasar yang meliputi permintaan dan persaingan pasar. Deskripsi ini harusdidukung oleh penelitian pasar yang saksama yang mengilustrasikan permintaanakan barang atau jasa yang dimaksud.

    Dalam skripsi jenis perencanaan bisnis, perlu diidentifikasi pesaing, lengkapdengan kekuatan dan kelemahannya. Tidak kalah penting ialah pengungkapanpasar yang menjadi target spesifik untuk barang atau jasa yang ditawarkan.Strategi dan rencana pemasaran mendeskripsikan bagaimana barang atau jasaakan didistribusikan, harga, dan promosinya. Rencana ini didasarkan pada datadari penelitian pemasaran. Rencana operasi terperinci harus dicantumkan untukbisnis nonmanufaktur. Tim manajemen menjelaskan rencana organisasi untukbisnis yang direncanakan, termasuk garis-garis autoritas dan tanggungjawab setiappersonalianya, digambarkan dalam bagan organisasi. Rencana finansial menyajikanproyeksi data finansial yang menentukan kelayakan ekonomi dan komitmeninvestasi yang diperlukan. Bagian ini terdiri atas ringkasan mengenai penjualan danbiaya yang direncanakan, serta gambaran arus kas (cash flow) dan neraca (balancesheet) yang diperkirakan.

    Skripsi perencanaan bisnis diakhiri dengan bab Penutup. Bab Penutupmemuat simpulan dan rekomendasi. Bagian Simpulan menguraikan pelajaran

  • 22 Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    terpetik selama menyiapkan rencana bisnis. Jika rencana didasarkan pada bisnisnyata, bab ini harus meringkas hasil-hasil atau fakta yang berkaitan dengan bisnisyang direncanakan. Bagian Rekomendasi mengemukakan saran dan tindakan yangdiajukan untuk melaksanakan bisnis yang diusulkan. Bagian ini juga dapat memuatusulan rencana pelaksanaan bisnis.

    3.4 Jenis Laporan yang Bukan Thgas Akhir

    Laporan Praktik Lapangan (PL) merupakan salah satu jenis laporan yangbukan merupakan tugas akhir. Laporan PL dapat disusun secara peroranganatau kelompok. Tema program PL disesuaikan dengan kurikulum pada setiapdepartemen. Kegiatan PL dimaksudkan untuk memberi kesempatan mahasiswamelatih keterampilan profesional di lapangan. Tujuan lain PL ialah memperolehumpan balik bagi departemen dalam hal kelayakan aplikasi ipteks dan kebutuhanmasyarakat yang perlu dikembangkan di IPB.

    Hasil akhir dari kegiatan PL adalah laporan PL yang juga menjadi salah satudasar penilaian. Oleh karena itu, laporan perlu disusun dengan baik mengikutikaidah-kaidah penulisan karya ilmiah. Laporan PL disusun hanya berdasarkankegiatan yang berlangsung di lokasi PL. Meskipun demikian, laporan harus dibuatselengkap-lengkapnya dengan memuat masukan dari pembimbing lapangan.Laporan PL pada garis besarnya dapat dibagi atas 3 bagian, yaitu bagian awal,bagian utama, dan bagian akhir.

    Sistematika laporan PL pada umumnya sama seperti sistematika umumlaporan tugas akhir, kecuali beberapa hal berikut ini: Pada halaman sampul dicantumkan lokasi tempat PL dilaksanakan. Pada halaman pengesahan, dicantumkan nama pembimbing lapangan dari

    instansi atau perusahaan tempat PL. Tidak diperlukan Abstrak dan Riwayat Hidup. Dalam Prakata, dicantumkan kapan waktu pelaksanaan, jadwal kerja, nama-

    nama pembimbing atau pendamping lapangan selama berpraktik, serta ucapanterima kasih.

    Sebagai bab pertama adalah Tinjauan atau Keadaan Umum Instansi atauPerusahaan tempat PL (tuliskan namanya).

    Bab kedua memuat uraian kegiatan PL, dapat terdiri atas 1 atau beberapa bab. Bab selanjutnya berisi pembahasan atas kegiatan PL. Bab terakhir adalah simpulan dan saran.Ketentuan format pengetikan dapat mengikuti format pengetikan laporan tugasakhir.

    Keadaan UmumPada bab Keadaan Umum dapat dilaporkan sejarah tempat berpraktik, sarana

    kerja, kegiatan lembaga (misalnya bidang penelitian dan pengembangan, ataukegiatan produksi di pabrik), struktur organisasi, tujuan lembaga, fungsi lembaga,keadaan sumber daya manusia, dan hal lain yang dianggap perlu. Akan sangat baikbila dikemukakan ulasan, analisis, atau pandangan kritis tentang lembaga tersebut.

  • Sistematika Karya Ilmiah 23

    Kegiatan PraktikHasil kerja dapat ditulis dalam 1 atau beberapa bab, bergantung pada volume

    kerja atau jenis kegiatan selama berpraktik. Misalnya seorang mahasiswa yangberpraktik di 2 unit dalam 1 tambang minyak dapat menuliskan dalam 2 babterpisah berjudul "Kegiatan di Unit Produksi" dan "Kegiatan di Unit KendaliMutu". Berhubung cukup banyak mahasiswa yang berpraktik di lembaga penelitiandan membantu melaksanakan penelitian di lembaga yang bersangkutan, kerangkalaporan yang ditulis dapat menyerupai skripsi, ditambah dengan 1 bab mengenaikeadaan umum lembaga.

    SimpulanDalam bagian Simpulan, dapat disimpulkan hal-hal yang berkaitan dengan

    lembaga tempat berpraktik, hasil kerja mahasiswa sendiri, maupun pengalaman dankesan semasa berpraktik.

    3.5 Makalah Seminar

    Format makalah seminar yang dipaparkan berikut ini berlaku untuk S-I, S-2,dan S-3. Makalah seminar ditulis mengikuti Panduan Seminar terbitan Sekolah

    Pascasarjana IPB dengan sistematika: judul naskah (berbahasa Indonesia danInggris), nama lengkap para penulis (mahasiswa dan pembimbing), abstract,keywords, pendahuluan, metode penelitian, hasil dan pembahasan, serta simpulandan saran (atau simpulan), ucapan terima kasih (jika diperlukan), dan daftarpustaka.

    Makalah seminar dapat ditulis seluruhnya dalam bahasa Inggris. Makalah seminar dapat merupakan inti sari dari seluruh atau sebagian isi skripsi,

    tesis, atau

  • Apa yang akan terjadi jika suatu karya tulis tidak memiliki daftar pustaka?

    Jika penulis tidak mencantumkan daftar pustaka, maka hasil penulisannya bisa dikategorikan sebagai plagiarisme.

    6 Langkah penulisan Karya Ilmiah?

    Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah.
    Menentukan Tema atau Topik Penelitian. ... .
    Membuat Outline/Kerangka Penelitian. ... .
    Mengumpulkan Bahan. ... .
    4. Survei Lapangan. ... .
    Membangun Bibliografi. ... .
    6. Menyusun Hipotesis. ... .
    7. Menyusun Rancangan Penelitian. ... .
    Melaksanakan Percobaan Berdasarkan Metode yang Direncanakan..

    Tata Naskah karya tulis ilmiah?

    Secara umum, struktur karya tulis ilmiah, disajikan sebagai berikut..
    Halaman Judul. Judul karya, diangkat berdasar tema dari karya tulis ilmiah yang akan dibuat. ... .
    2. Abstrak. ... .
    Pendahuluan. ... .
    4. Kerangka Teoritis. ... .
    Metode Penelitian. ... .
    6. Pembahasan. ... .
    7. Kesimpulan dan Saran. ... .
    8. Daftar Pustaka..

    Pada karya tulis ilmiah apa yang tertera pada Bab I?

    2.2.1 BAB I. Oleh karena itu, di dalam bab pertama karya ilmiah memuat: (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) pertanyaan penelitian, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian, (6) ruang lingkup dan batasan penelitian, dan (7) sistematika penulisan.