Dibawah ini yang bukan merupakan kriteria perumusan permasalahan penelitian adalah

Dibawah ini yang bukan merupakan kriteria perumusan permasalahan penelitian adalah

Berikut ini beberapa uraian singkat tentang rumusan masalah dari berbagai sumber:

A. Drs. Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1995). Secara ringkas masalah yang biasa diangkat menjadi topik penelitian yang baik itu seharusnya memenuhi kriteria sebagai berikut 1. Masalah tersebut jika diteliti akan mempunyai arti penting baik bagi perkembangan ilmu maupun bagi kehidupan sehari-hari 2. Kesimpulan penelitian mempunyai daya simpul yang cukup lama, artinya dapat digeneralisasikan bukan cuma saat penelitian dilakukan, melainkana sesudahnya. 3. Masalah tersebut memiliki daya tarikkuat baik bagi peneliti pribadi maupun masyarakat. 4. Secara operasional masalah tersebut bisa diteliti (baik dari sudut prosedural, metodologi, maupun dari sudut ketersediaan datanya dilapangan). B. Drs. Hariwijaya, Triton PB. Ssi. Msi., Pedoman Penulisan Skirpsi Dan Tesis, (Nyutran: Tugu Publisher, 2005). Dalam pembuatan skripsi, tahap ini adalah kegiatan mencari sebanyak-banyaknya permasalahan. Rumusan permasalahan berdasarkan pada masalah pokok yang terdapat pada bagian latar belakang masalah. Masalah-masalah yang hendak dikemukakan pada bagian ini dirumuskan dalam kalimat pertanyaan yang singkat dan sederhana. Batasan masalah mempunyai kaitan dengan rumusan masalah. Belum tentu masalah-masalah yang telah didentifikasikan dapat diteliti. Keterbatasan mahasiswa memungkinkan masalah yang telah diidentifikasi itu tidak dapat diteliti semuanya namun hanya sebagian saja. Bahasa lain batasan ini adalah ruang lingkup. Bila anda memiliki keterbatasan dalam waktu, pemikiran, data dan biaya, maka ruang lingkup yang anda miliki akan sempit. Manfaat lain dari ruang lingkup yang sempit adalah kupasan materi nantinya sangat rapat sehingga tidak akan kerepotan dalam mempetahankannya didepan dewan penguji. C. P. Joko Subagyo SH., Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004). Menurut Joko Subagyo, dalam menentukan rumusan masalah, sebaiknya kita memperhatikan ketentuan-ketentuan dibawah ini: 1. Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan. 2. Dirumuskan dalam kalimat yang sederhana. 3. Rumusan masalah harus singkat, padat, dan tidak menimbulkan kerancauan dalam pengertian. 4. Mencerminkan keinginan penulis dalam melakukan penelitian. 5. Tidak mempersulit dalam pencarian data lapangan. 6. Rumusan masalah dapat dipakai sebagai rumusan hipotesa. 7. Rumusan masalah dapat direfleksikan kedalam judul. D. Drs. Sumadi Surya Brataba MA, Eds, Ph. D., Metodelogi Penelitian, ( Jakarta: CV. Rajawali, 1983). Menurut Sumadi, rumusan maslah adalah hal yang penting dalam penelitian, karena akan menjadi panutan dalam penelitian, berikut ketentuan-ketentuan yang perlu diperhatikan dalam menentukan rumusan masalah. 1. Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. 2. Rumusan masalah harus padat dan jelas isinya. 3. Memberi petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data guna menjawab pertanyaaan yang terkandung dalam rumusan masalah itu. E. Purnomo Setiady Akbar. Mpd, dan DR. Husaini Usman. Mpd., Metodelogi Penelitian Sosial, ( Jakarta: Bumi Aksara, 1996).

Rumusan masalah ialah suatu usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan penelitian apa saja yang spesifik dan perlu dijawab. Rumusan masalah meurut keterangan dari buku ini di bedakan menjadi 3, yaitu deskriptif, komparatif dan asosiatif.

Menurut Sukardi, permasalah yang akan diteliti (Kerlinger,1986), hendaknya dapat memenuhi tiga kriteria penting yaitu: a. Permasalahan atau problematika sebaiknya merefleksikan dua variabel atau lebih. b. Sebaiknya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang jelas dan tidak meragukan.

c. Sebaiknya dapat diuji secara empiris.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan Kriteria rumusan masalah adalah Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, Dirumuskan dalam kalimat yang sederhana, Masalah tersebut jika diteliti akan mempunyai arti penting baik bagi perkembangan ilmu maupun bagi kehidupan sehari-hari, dan Memberi petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data guna menjawab pertanyaaan yang terkandung dalam rumusan masalah itu

Dibawah ini yang bukan merupakan kriteria perumusan permasalahan penelitian adalah

Pos ini dipublikasikan di Perpustakaan. Tandai permalink.

C.Kriteria Pemilihan Masalah PenelitianMasalah yang sedemikian banyak , untuk itu perlu dipilih masalah yang palingbanyak dan penting untuk diteliti. Proses pemilihan terhadap masalah yang pentinguntuk diteliti disebut dengan proses penglingupan atau scoping. Mukayat (1992)menyebutkan beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melihatapakah suatu masalah layak atau penting untuk diteliti sebagai berikut:1.Apakah benar suatu masalah yang ditentukan tersebut belum pernah dicarijawabannya (orisnalitas penelitian)2.Apakah masalah yang ditentukan itu benar-benar penting untuk dipecahkanpada waktu penelitian dikerjakan (aktualitas penelitian)?3.Apakah maslah yang ditentukan itu memenuhi 5W yaitu what (apa), where(dimana), why (mengapa), when (bilamana), dan how (bagaimana).4.Apakah masalah yangdipilih itu memiliki relevasi dengan gerakpembangunan (memiliki kemanfaatan praktis)5.Apakah dana yang tersedia cukup memadai untuk mencari jawabanmasalah yang ditentukan itu sehingga dapat menghasilkan suatupengetahuan yang bulat.Pemahaman terhadap pemilihan masalah tersebut menjadi sangat pentingkhususnya bagi peneliti pemula untuk terhidarkan dari upaya pemecahan masalahyang bukan merupakan masalah penelitian.D.Pedoman Merumuskan Masalah PenelitianFraenkel dan Wallen (1990 dalam Sugiyono,2000) mengemukakan bahwamasalah penelitian yang baik memenuhi hal-hal berikut.1.Masalah harus feasible, dalam arti masalah tersebut harus dapat dicarikanjawaban melalui sumber yang jelas tidak banyak menghabiskan dana,tenaga dan waktu.2.Masalah harus jelas, dalam arti semua orang memberikan persepsi yangsama terhadap masalah tersebut.Metodelogi Penelitian SAP III dan IVPage 8

3.Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban atas masalah tersebut harusmemberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahanmasalah dalam kehidupan praktis.4.Masalah bersifat etis, yaitu tidak bertentangan dengan hal-hal yang bersifatetis, moral, nilai-nilai keyakinan dan agama.Tidak ada aturan umum dalam perumusan masalah. Surnadi (1989) senadadegan Tuckman (dalam Sugiyono,2000) menyarankan perumusan masalah sebagaiberikut:1.Masalah hendaknya dirumuskan dalam kalimat tanya?2.Rumusan masalah hendaknya padat dan jelas3.Menautkan hubungan antara dua atau lebih variabel(..?..)4.Rumusan masalah hendaknya memberikan petunjuk tentang kemungkinanpengumpulan data untuk menjawab pertanyaan penelitian.Dalam perumusan masalah perlu memperlibatkan bentuk-bentuk masalah.Sugiyono (2000) menyebutkan ada tiga bentuk masalah yaitu masalah deskriptif,masalah komparatif, masalah asosiatif. Secara singkat ketiga bentuk masalahtersebut dijelaskan sebagai berikut:1.Masalah deskriptifMasalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variablemandiri. Dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandinganvariable tersebut pada sampel yang lain. Penelitian dengan rumusanmasalah deskriptif disebut dengan penelitian deskriptif.2.Masalah KomparatifSuatu permasalahan penelitian yang bersifat membandingkan keberadaansatu variable atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda.

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 12 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document