Show
Dhafi Quiz Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>
Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :
Jawaban terbaik adalah E. Pembungkusan. Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Berikut proses pengolahan dan pengawetan bahan pangan,kecuali…..❞ Adalah E. Pembungkusan. Apa itu cp.dhafi.link??Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.
Hai sahabat Ahzaa, kita lanjutkan lagi ya latihan soal - soalnya. kali ini saya akan membagikan latihan soal unttuk mapel Prakarya kelas 8 SMP/ MTs bab 4 tentang Pengolahan Bahan Pangan Setengah Jadi dari Serealia, Kacang- Kacangan, dan Umbi Menjadi Makanan Khas Wilayah Setempat. Pada bab ini akan dipelajari seputar pengolahan bahan pangan setengah jadi baik dari serealia, kacang- kacangan, dan umbi- umbi-an. Materi ini sangat menarik mengingat beberapa hal pokok yang ada di lingkungan kita.
Materi dalam bab ini akan dibahas lebih jauh melalui latihan soal sejumlah 30 butir soal pilihan ganda. Pada setiap soal juga sudah saya lengkapi dengan kunci jawaban untuk membantu dan memudahkan dalam belajar melalui latihan soal. Baik, langsung saja ya teman- teman, berikut latihan soalnya, =========================================================================================
Latihan Soal Prakarya Kelas 8 SMP/ MTs Semester 2 Bab 4 : Pengolahan Bahan Pangan Setengah Jadi dari Serealia, Kacang- Kacangan, dan Umbi Menjadi Makanan Khas Wilayah Setempat ========================================================================================= 1. Suatu kegiatan mengubah bahan mentah menjadi bahan makanan siap konsumsi atau menjadi bahan setengah jadi disebut .... C. distribusi bahan pangan AnswerJawaban: C2. Golongan tanaman serealia merupakan tumbuhan yang menjadi sumber .... AnswerJawaban: B3. Berikut ini yang merupakan tujuan pengolahan bahan pangan adalah .... A. meningkatkan kualitas bahan pangan B. memperpanjang masa simpan bahan pangan C. menaikkan nilai jual bahan pangan AnswerJawaban: D4. Olahan bahan pangan setengah jadi disebut juga dengan .... B. produk pangan sekunder D. produk pangan setengah matang AnswerJawaban: A5. Di bawah ini adalah benttuk pengawetan yang dipakai dalam mengolah bahan baku pangan, kecuali .... D. pengawetan mikrobiologi AnswerJawaban: C6. Unsur bahan pangan setengah jadi memiliki nilai ekonomi tinggi dikarenakan .... A. memiliki umur simpan yang lebih panjang B. dapat diolah secara ceat sesuai kebutuhan C. mudah pendistribusiannya AnswerJawaban: D7. Menurut teori kebutuhan Maslow, tiga teratas kebutuhan manusia setelah kebutuhan dasar manusia yaitu pangan terpenuhi adalah .... A. sosialisasi, percaya diri, dan aktualisasi B. regenerasi, aktualisasi dan produksi C. sosialisasi, konsumsi dan aktualisasi D. regenerasi, aktualisasi, dan konsumsi AnswerJawaban: A8. Contoh olahan produk pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari serealia adalah .... A. kerupuk gendar, emping jagung, kerupuk bawang B. beras jagung, jagung pipil kering, aneka butiran oat C. aneka pasta, beras atau biji sorgum, jagung pipil kering D. tepung beras, tepung maizena, tepung terigu AnswerJawaban: A9. Produk pangan setengah jadi dari serealia dan umbi seperti kerupuk, keripik, dan kentang beku biasanya diolah menggunakan teknik .... AnswerJawaban: B10. Beras instan, beras jagung, jagung pipil kering dan beku, aneka butiran oat, aneka pasta, beras/biji sorgum merupakan contoh - contoh produk olahan pangan setengah jadi dengan bentuk ... AnswerJawaban: B11. Contoh produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus dari serealia adalah .... A.ubi jalar, tepung tapioka, tepung talas B. tepung beras, tepung maizena, tepung terigu C. Beras instan, beras jagung, jagung pipil kering D. kacang hijau, kacang tanah, dan kacang kedelai AnswerJawaban: B12. Di bawah ini adalah fungsi makanan bagi manusia, kecuali .... C. mengganti sel- sel yang rusak D. menurunkan daya tahan tubuh AnswerJawaban: D13. Satuan nutrisi yang menyusun bahan makanan adalah pengertian dari .... AnswerJawaban: B14. Satuan untuk mengukur nilai energi yang diperoleh ketika mengkonsumsi makanan atau minuman adalah .... AnswerJawaban: C15. Berikut ini kelompok bahan makanan penghasil tenaga atau karbohidrat adalah .... A. daging ayam, telur, udang, susu B. beras, jagung, gandum, roti C. sayuran, telur, daging, kacang- kacangan D. daging kelinci, telur, beras, gandum AnswerJawaban: B16. Yang termasuk kelompok makanan penghasil zat gizi pembangun (protein) adalah .... A. daging ayam, kelinci, telur, udang B. ganddum, beras, susu, telur C. tempe, tahu, bihun, makaroni D. sayuran, buah- buahan, kentang, singkong AnswerJawaban: A17. Teknik pengolahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya disebut juga .... AnswerJawaban: A18. Teknik mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih dikenal dengan teknik .... AnswerJawaban: B19. Untuk mengolah bahan makanan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu yang lama dalam memasaknya seperti ikan, telur dan buah- buahan, maka teknik yang cocok adalah menggunakan teknik .... 20. Teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan, (kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus) dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan dan jenis bahan makanan yang diolah dengan teknik ini biasanya daging dan sayuran merupakan ciri- ciri dari teknik .... AnswerJawaban: C21. Pembuatan gulai kambing dan opor ayam dimasak dengan api sedang dan dalam waktu yang lama agar aroma bahan masakan keluar dengan sempurna. Teknik olaha yang biasanya digunakan pada kedua masakan ini adalah .... AnswerJawaban: B22. Pengolahan bahan makanan dengan uap air yang mendidih disebut juga pengolahan makanan dengan teknik .... AnswerJawaban: B23. Pembuatan kaldu dari ekstrak dari daging yang direbus menggunakan teknik .... AnswerJawaban: A24. Proses memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda ukuran di mana salah satu panci lebih kecil dikenal dengan teknik .... AnswerJawaban: C25. Untuk memperoleh hasil bahan makanan olahan yang kering (crispy) maka teknik pengolahan makanan panas kering (dry heat cooking) yang digunakan adalah teknik .... A. menggoreng dengan minyak banyak B. menggoreng dengan minyak sedikit AnswerJawaban: A26. Mengolah bahan makanan atau proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan datar dikenal dengan teknik .... AnswerJawaban: B27. Teknik memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan dan bahan makanan yang telah dipotong kecil atau diiris tipis yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk-aduk, serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah merupakan pengertian dari teknik .... AnswerJawaban: C28. Teknik mengolah makanan di atas lempengan besi panas (gridle) atau di atas pan dadar (teflon) yang diletakkan di atas perapian langsung disebut juga dengan teknik .... AnswerJawaban: B29. Proses identifikasi kebutuhan dan perancangan ide gagasan merupakan dua hal utama dalam proses .... AnswerJawaban: D30. Perhatikan hal- hal berikut ini, (3) bentuk, tekstur dan kekentalan Hal- hal yang harus diperhatikan dalam menyajikan penampilan olahan pangan ditunjukkan oleh nomor .... A. (1), (2), (3), (4), (5), (8) B. (1), (3), (4), (6), (7), (8) C. (1), (3), (5), (6), (7), (8) D. (1), (2), (4), (6), (7), (8) AnswerJawaban: B
Yang pada umumnya bahan pengawet digunakan untuk memperpanjang masa simpan produk pangan. Bahan pengawet ini dapat menghambat aktivitas mikroba dalam mengurai, memfermentasi atau menyebabkan pengasaman pada makanan. Bahan pengawet dapat berasal dari sumber alamiah dan juga sintetik. Dalam penerapan bahan pengawet disesuaikan dengan jenis pangan yang akan diawetkan. Hal ini dikarenakan tiap pangan memiliki sifat dan karakter yang berbeda sehingga penghambatan pertumbuhan mikroba perusak juga berbeda. Keuntungan Dalam Penggunaan Bahan PengawetUntuk keuntungan dalam penggunaan bahan pengawet ialah dapat mencegah mikroba tumbuh pada bahan pangan ataupun produk pangan yang sehingga tidak mudah menjadi rusak. Akan tetapi, khusus bahan pengawet sintetik, kemungkinan besar dapat berdampak pada kesehatan pengkonsumsinya. Penerapan bahan pengawet harus sesuai dengan tekaran atau dosis tertentu per berat jenis pangan. Produk makanan industri umumnya sengaja ditambahkan bahan pengawet untuk dapat mempertahankan kualitas produk dan untuk memperpanjang umur simpan. Dengan masa simpan yang cukup lama memudahkan jangkauan distribusi pemasaran produk. Selain itu dengan penyimpanan yang alam memungkinkan produk dapat didesain semenarik mungkin. Yang secara alamiah, bahan pengawet pangan terdapat pula dalam bahan pangan tersebut. Tetapi, persentase jumlahnya sangat kecil sehingga memiliki kemampuan mengawetkan yang rendah. Dengan adanya penambahan bahan pengawet sintetik maka mampu menghambat dan atau menghentikan aktivitas mikroba yang sehingga dalam hal ini dapat melindungi pangan tersebut dari kerusakan. Mekanisme Kerja Bahan Pengawet Pada PanganWalaupun tujuan dalam penambahan bahan pengawet sebagai penghambat atau menghentikan pertumbuhan mikroba, tetapi dalam mekanisme kerja bahan pengawet tersebut berbeda-beda pada tiap jenis pangan. Misalnya saja dalam penambahan larutan garam NaCI dan gula sebagai bahan pengawet alami pada bahan pangan. Pemberian larutan baik garam ataupun gula harus lebih pekat dari pada sitoplasma dalam sel mikroorganisme sehingga dengan konsentrasi larutan yang tinggi akan dapat menarik cairan sel kaluar dari dalam sel mikroorganisme. Hal ini akan menyebabkan sel mikroorganisme mengalami dehidrasi atau kering. Begitupula dengan penambahan asam sebagai bahan pengawet alami. Penambahan asam akan menurunkan pH sehingga kondisi ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba pengrusak, khususnya mikroba yang tidak tahan pada kondisi pH rendah. Adapun asam sintetik yang biasa dijadikan sebagai bahan pengawet dan digunakan pada dosis tertentu.
Dosis penambahan bahan pengawet sintetik “anorganik” dalam pengolahan pangan perlu diperhatikan. Mengkonsumsi hasil olahan pangan darin penambahan bahan pengawet melebihi batas maksimum penggunaan dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, dalam pemerintah memberikan wewenang pengawasan kepada Departemen Kesehatan RI-Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Pangan terhadap perdaran dan jual beli pangan dan minuman, khususnya dalam penambahan bahan pengawet anorganik.
Tetapi, selain zat-zat makanan tersebut di atas, di dalam makanan kita masih terdapat zat-zat lain yang pada umumnya tidak mempunyai nilai gizi. Zat-zat ini disebut zat tambahan (additives) pada makanan, yaitu :
Uraian Beberapan Zat TambahanZat warna: tujuan penambahan ialah membuat makanan lebih menarik. Ada 2 macam zat warna:
Minyak dan lemak jika tidak disimpan baik, lama kelamaan menjadi tengik. Peristiwa ini terjadi karena asam lemakyang tidak jenuh dalam bahan ini teroksidasi. Udara, cahaya dan kerja bakteri adalah penyebabnya. Untuk mencegah proses ini pada minyak atau lemak ditambahkan zat pengawet yang tergolong “antioksidan”. Baca Juga: Tumbuhan Dikotil – Ciri, Klasifikasi, Struktur dan Contohnya Contohnya:
Gula Pasir dan gula jawa adalah pemanis alami yang sering dipakai sehari-hari. Pemanis sintetis sering digunakan dalam industri minuman seperti limun, sirup dan lain-lain. Penggunaan pemanis sintetis ini harus dibatasi karena kelebihan pemanis sintetis dalam minuman atau makanan akan menyebabkan penyakit.
Jenis-jenis Bahan Pengawet Sintetis
Beberapa zat pengawet berikut diindikasikan menimbulkan efek negatif jika dikonsumsi oleh individu tertentu, semisal yang alergi atau digunakan secara berlebihan. Adapun beberapa pengawet sintetis tersebut yaitu : Asam benzoat adalah bahan pengawet yang sering dipakai dalam pembuatan makanan. Penggunaan bahan pengawet ini cukup banyak mendominasi produk makanan. Bahan pengawet ini dicampurkan dalam suatu produk makanan dengan tujuan untuk mempertahankan bahan pangan dari serangan mikroba. Mikroba merupakan sel mikroorganisme seperti jamur, kapang, bakteri maupun kuman. Sel mikroorganisme ini dapat mempercepat pembusukan makanan. Akan tetapi, asam benzoat dapat mencegah atau menghentikan proses pertumbuhan bakteri dalam suatu produk makanan. Benzoat sebenarnya bisa ditemukan secara natural pada buah dan rempah, cengkeh, cinnamon, dan buah berry mengandung benzoat yang dapat mempertahankan daya tahan kesegarannya. Baca Juga: Penjelasan Fungsi Lemak Beserta Jenisnya
Baca Juga: Pengertian Dan 10 Macam Serta Efek Samping Zat Aditif Makanan
Bahan Pengawet Yang Tidak Aman Dalam Makanan/Minuman
Baca Juga: Penjelasan Protein Serta Fungsi, Sumber Dan Akibat Kekurangannya Lengkap
BHA merupakan pengawet semacam antioksi dan sintetis. Contoh antioksidan sintetis antara lain :
Antioksidan juga termasuk bahan pengawet. Zat ini ditambahkan untuk mencegah timbulnya bau tengik pada makanan yang mengandung lemak/minyak, seperti minyak goreng, keju, margarine, saus tomat, sirup, roti, daging sapi olahan, dan sereal. Antioksidan sebenarnya dapat diperoleh secara alami pada lesitin, Vitamin E, Vitamin C (asam askorbat) merupakan bentukan garam kalium, natrium, dan kalsium. Baca Juga: Protein Hewani Ambang Batas Pengawet Sintetis Dalam Tubuh ManusiaPengawet merupakan bahan yang ditambahkan untuk mencegah atau menghambat terjadinya kerusakan/pembusukan makanan/minuman. Dengan penambahan pengawet tersebut, produk makanan/minuman diharapkan dapat terpelihara kesegarannya. Akan tetapi, penggunaannya tentu harus mengikuti takaran yang dibenarkan. Lantaran itu masyarakat perlu memahami label yang tertera pada kemasan. Sayangnya, pada label kemasan produk banyak yang tidak dicantumkan atau dijelaskan tentang komposisi bahan pengawet yang digunakan. Kalaupun dicantumkan, penjelasan biasanya ditulis dengan huruf yang sangat kecil sehingga sulit dibaca, atau menggunakan bahasa asing sehingga tidak mudah dipahami oleh konsumen. Setiap bahan pengawet pasti memiliki ambang batas minimal dan maksimal untuk dikonsumsi. Hal ini bertujuan agar bahan-bahan pengawet tersebut tidak sampai membahayakan kesehatan tubuh manusia bila dikonsumsi. Menurut Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Pangan Badan POM, Sukiman Said Umar, berdasarkan nilai Acceptable Daily Intake (ADI), maka takaran ambang batas pengawet sintetis adalah sebagai berikut :
Apabila kita mengkonsumsi bahan-bahan pengawet di atas itu tidak secara berlebihan/masih di bawah ambang batas, maka kita tidak perlu khawatir karena tubuh kita memiliki detoksifikasi (perombak) bahan pengawet sintetis yang sangat efektif. Sistem detoksifikasi manusia terdapat pada ginjal dan hati. Bahan pengawet yang ada dalam tubuh manusia akan disaring pada ginjal dan dikeluarkan ureter yang akan ikut terbuang melalui urin. Sekitar 75-80% zat-zat tersebut dikeluarkan dalam jangka waktu 6 jam dan seluruh dosis akan dikeluarkan dari dalam tubuh dalam jangka waktu sekitar 10 jam. Dan di dalam tubuh, bahan-bahan pengawet di atas akan tergabung dengan glisin di dalam hati dan membentuk asam hippurat yang akan dikeluarkan lewat urin. Jika masih ada yang tertinggal, bahan-bahan pengawet ini akan bergabung dengan asam glukuronat yang termetabolisme lewat urin. Baca Juga: Pengertian Jaringan Gabus Pengaruh Bahan Pengawet Sintetis Terhadap KesehatanBeberapa zat pengawet di bawah ini merupakan zat pengawet yang diizinkan oleh BPOM tetapi bila digunakan secara berlebihan bisa mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Diantara bahan pengawet tersebut adalah :
Sulfur dioksida beresiko mempercepat serangan asma; mutasi genetik karena bisa mempengaruhi DNA/gen; menyebabkan kanker karena di dalam tubuh bisa menjadi zat radikal bebas pemicu kanker; dan juga menyebabkan alergi (gatal-gatal dsb).
Sedangkan zat pengawet di bawah ini merupakan zat pengawet yang tidak aman untuk dikonsumsi. Adapun efek negatif dari bahan pengawet itu adalah sebagai berikut : Baca Juga: Protein Adalah – Pengertian, Fungsi, Struktur, Manfaat, Jenis Dan Contohnya
Demikianlah pembahasan mengenai Pengawetan Bahan Pangan – Pengertian, Cara, Tujuan, Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. |