Di sebut apa market online shop

JAKARTA - Perbedaan e-commerce, marketplace dan online shop. Istilah e-commerce, marketplace dan online shop seolah terdengar serupa. Namun, sebenarnya ketiganya memiliki perbedaan, lho.

E-commerce merupakan website yang digunakan untuk menjual produk dari pemilik website. Jadi, produk yang dijual pun terbatas karena hanya dijual oleh satu penjual saja.

Baca Juga: Awasi E-Commerce, Ini Cara RI Cegah Pemalsuan Merek

Kemudian, Marketplace sebagai pernyedia website online yang bertindak sebagai perantara antara penjual dengan pembeli. Di mana banyak penjual dengan berbagai jenis produk dan masih berada dalam satu lokasi.

Sedangkan, online shop adalah bisnis yang fokus melakukan penjualan di media sosial seperti Facebook dan Instagram. Setidaknya, terdapat 5 perbedaan dari e-commerce, marketplace dan online shop, sebagai berikut:

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 6 Posisi Pekerjaan yang Dibutuhkan di E-Commerce

1. Biaya

E-commerce: di awal mengeluarkan uang, tapi bentuk investasi jangka panjang.

Marketplace: gratis (kecuali jika ingin menikmati fitur premium marketplace)

Online Shop: gratis (kecuali penambahan fitur berbayar sosial media, seperti Facebook Ads atau Instagram Ads)

2. Tingkat Kesulitan Pembuatan

E-commerce: proses pembuatan website cukup mudah dan cepat, apabila sudah terbiasa mengoperasikan website.

Marketplace: melakukan pendaftaran dan bisa digunakan langsung berjualan.

Online Shop: diperlukan mengubah ataupun membuat akun bisnis di media sosial yang akan dijadikan media penjualan.

3. Jenis Barang

E-commerce: cocok bagi barang bermerek atau brand awareness tinggi.

Marketplace: barang umum seperti perkakas dan aksesoris yang bisa dibeli dalam jumlah besar.

Online Shop: barang yang dijual bebas, biasanya dalam skala lebih kecil yang ditujukan untuk konsumsi pribadi.

4. Promosi

E-commerce: lebih fleksibel dan Anda bisa mengaturnya sendiri.

Marketplace: dikendalikan oleh marketplace.

Online Shop: sedikit usaha dan uang yakni dengan manfaatkan, Facebook Ads maupun Instagram Ads.

5. Persaingan

E-commerce: saingan yang diterima ini oleh sesama website untuk mendapatkan ranking pertama di hasil pencarian.

Marketplace: sangat ketat, antara satu marketplace dengan lainnya karena ada toko lain yang menawarkan produk dan platform yang sama.

Online Shop: sangat ketat, persaingan di satu media sosial.

  • #Inspirasi Usaha
  • #Belanja Online
  • #Marketplace
  • #online shop
  • #E-Commerce

Di sebut apa market online shop

Di sebut apa market online shop
Lihat Foto

Bidik layar Tokopedia

Apa itu marketplace? Marketplace adalah tempat perantara jual beli online (arti marketplace).

JAKARTA, KOMPAS.com - Marketplace adalah istilah yang sudah tak asing lagi bagi mereka yang terbiasa dalam jual beli online. Arti marketplace seringkali disamakan dengan toko online. Lalu apa itu marketplace?

Dikutip dari laman Shopery, marketplace adalah platform di mana penjual berkumpul dan bisa menjual barang atau jasa ke pelanggan meski tanpa bertemu secara fisik.

Perusahaan marketplace adalah menyediakan platform bertemunya penjual dan pembeli, di mana pembeli bisa melihat produk apa saja yang dijual, lalu perusahaan marketplace mengambil keuntungan melalui komisi dari setiap penjualan.

Plaform dalam marketplace adalah bisa berbentuk website maupun aplikasi. Semua operasional marketplace, termasuk pengelolaan wabsite hingga metode pembayaran difasilitasi oleh perusahaan penyedia marketplace.

Baca juga: Mengenal Arti Reseller dan Dropship

Konsep pada marketplace adalah sebenarnya kurang lebih sama dengan pasar tradisional. Di mana pemilik marketplace tidak bertanggung jawab atas barang-barang yang dijual.

Ini karena tugas perusahaan marketplace adalah hanya menyediakan tempat bagi para penjual yang ingin berjualan dan pelanggan yang mencari produk dengan transaksi yang mudah dan cepat.

Jika pembeli tertarik membeli, maka transaksinya akan diatur oleh marketplace, dari mulai pembayaran, hingga pengiriman barangnya hingga sampai ke tangan konsumen.

Marketplace adalah berbeda dengan toko online

Marketplace adalah berbeda dengan toko online. Toko online merujuk pada toko tunggal (bukan berkumpulnya penjual dalam satu platform), yang menjual produknya sendiri secara online.

Baca juga: Aturan COD: Pembeli Wajib Bayar ke Kurir Sebelum Buka Paket

Ciri lain dari marketplace adalah perusahaan marketplace tidak menyedian barang atau jasa, karena persediaan produk disediakan oleh penjual yang menggunakan marketplace tersebut.

Contoh marketplace

Ada banyak perusahaan marketplace di dunia. Beberapa perusahaan marketplace besar seperti Amazon, Rakuten, Alibaba, dan eBay.

Proses transaksi jual beli yang dilakukan saat ini banyak menggunakan sebuah perangkat dengan memanfaatkan jaringan internet. Sehingga, proses pembayaran maupun pengiriman barang dapat dilakukan hanya dengan menggunakan perangkat elektronik. Marketplace adalah salah satu peran utama dalam bisnis pada platform e-commerce saat ini.

Dimana, setiap orang banyak sekali melakukan aktivitas jual beli dengan memanfaatkan website e-commerce karena memiliki berbagai fitur dan kemudahan dalam sisi penggunaan dan efektivitas dalam memperoleh sebuah produk atau jasa.

Pada artikel kali ini, kami akan membahas lebih detail mengenai apa itu marketplace serta jenis dan contoh platform dari marketplace. Sehingga, anda dapat mengetahui dengan lebih jelas mengenai fungsi dan penggunaannya, serta perbedaan dari online shop. 

Apa itu Marketplace

Marketplace adalah suatu platform dimana memiliki tugas sebagai perantara antara penjual dan pembeli untuk melakukan proses transaksi produk secara online. Marketplace atau pasar daring juga menyediakan berbagai fasilitas seperti metode pembayaran, estimasi pengiriman, pemilihan produk sesuai kategori, dan fitur yang lainnya.

Jenis Marketplace

Marketplace juga terbagi menjadi dua bagian sesuai dengan fungsinya. Berikut merupakan penjelasan mengenai jenis – jenisnya.

      1. Marketplace murni

Jenis yang pertama adalah marketplace murni, dimana mempunyai peran penting sebagai fasilitator antara penjual dan pembeli. Disini, penjual bebas untuk melakukan berbagai transaksi produk, serta mengelola pembayaran, menampilkan informasi mengenai produk, dan lainnya.

Pasar online hanya berperan sebagai perantara dan mengirim produk kepada pembeli. Jadi, penjual barang dapat mengurus dan mengelola berbagai aktivitas dengan lebih fleksibel sesuai dengan peraturan dari platform yang berlaku. Pembeli juga dapat melakukan proses penawaran harga kepada penjual produk secara bebas dan tanpa aturan mengikat dari platform.

Penjual juga berkewajiban untuk menyertakan informasi dan data terkait produk yang dipasarkan secara lengkap dan detail. Supaya dapat memudahkan dan meyakinkan pembeli untuk membeli produk tersebut. Deskripsi barang juga harus sesuai dengan kondisi dan bentuk barang, sehingga kredibilitas toko atau brand anda tetap terjaga dengan baik.

      2. Marketplace konsinyasi

Selanjutnya, terdapat jenis marketplace konsinyasi yang merupakan jenis pasar daring dimana penjual hanya memiliki akses untuk menitipkan produk saja. Maksudnya adalah, dari pihak penjual hanya dapat menyediakan barang serta mengirimkan deskripsi informasi detail dari barang tersebut.

Tugas dari marketplace disini adalah sebagai perantara, sekaligus mengatur urusan pembayaran, pengiriman barang, foto produk, dan lain sebagainya. Jadi, untuk jenis yang satu ini, segala macam bentuk transaksi jual beli diserahkan kepada platform. Penjual hanya sekedar menyediakan barang.

Untuk proses penetapan harga akan dilakukan oleh pihak platform sendiri. Contoh platform yang telah menerapkan marketplace konsinyasi adalah Zalora dan Berrybenka. Untuk perbedaan yang mendasar dengan pasar daring murni terletak pada tanggung jawab dari penjual produk, serta proses transaksi jual beli.

Contoh Marketplace

Nah, selanjutnya kita masuk pada pembahasan mengenai contoh marketplace yang berada di Indonesia, maupun di luar Indonesia. Sehingga, anda dapat mengetahui beberapa jenis platform yang sering digunakan untuk transaksi jual beli online.

      1. Pasar daring di dunia

Saat ini, persaingan pasar online di seluruh dunia sangatlah ketat. Salah satunya yang paling banyak digunakan adalah platform ecommerce. Banyak sekali platform yang bermunculan karena semakin banyaknya minat konsumen untuk membeli produk barang atau jasa melalui online, daripada menggunakan transaksi konvensional. 

Hal yang paling mendasari mengapa banyak konsumen beralih untuk melakukan menggunakan marketplace karena di dalam pasar daring tersebut biasanya menyediakan berbagai diskon atau potongan harga. Kemudian, juga terdapat filter terkait produk kategori untuk memudah pembeli dalam memilih barang sesuai kebutuhannya.

Dan yang terpenting adalah, pengiriman barang serta transaksi yang lebih efektif, cepat, dan tidak terlalu sulit membuat konsumen semakin nyaman untuk berinteraksi dengan platform ecommerce melalui aplikasi yang dapat diakses pada perangkat elektronik tanpa batasan tempat dan waktu.

Untuk contoh marketplace di dunia yang paling terkenal dan memiliki jaringan yang luas adalah Amazon. Salah satu situs pasar daring terbesar di dunia, yaitu Amazon berdiri pada tahun 1995. Pendiri dari situs ini adalah Jeff Bezos, dimana pertama kali hanya menjual produk seperti makanan, minuman, buku, alat elektronik, dan masih banyak yang lainnya. Hingga saat ini dapat menampung berbagai macam brand serta kategori barang yang lebih kompleks. 

Kemudian, contoh kedua marketplace terbesar asal China adalah Alibaba. Platform tersebut didirikan oleh salah satu orang terkaya di dunia, yaitu Jack Ma. Ratusan juta konsumen telah menjadi pelanggar dari Alibaba, sehingga membuat Alibaba dapat menguasai hampir 80% pasar online di daratan China. 

Baca juga: 15 Peluang Usaha Bisnis Online dan Baru di Dunia IT

      2. Pasar daring di Indonesia

Kemudian, kita lanjut pada pembahasan contoh marketplace di Indonesia. Banyak sekali startup yang mengembangkan produk dalam bidang industri ecommerce. Karena target pasar di Indonesia mengenai pasar online sangat besar. 

Contoh platform pasar online asal Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, Shopee, dan masih banyak lagi platform yang lainnya. Saat ini, Tokopedia telah menjadi salah satu startup yang berkembang menjadi perusahaan kelas Unicorn, dimana memiliki valuasi yang besar. 

Perkembangan ecommerce di Indonesia cukup signifikan, sehingga menimbulkan banyaknya aplikasi untuk mengelola pasar online. Faktor dari teknologi dan kondisi sosial di Indonesia yang membuat pertumbuhan marketplace mengalami kenaikan yang pesat. Banyak sekali konsumen yang membutuhkan produk impor, hanya dengan mencari di platform jual beli online, konsumen dapat mendapatkan produk impor secara cepat, tanpa perlu memesan dan pergi ke luar negeri. 

Perbedaan ecommerce dan marketplace

Setelah mengetahui apa itu marketplace, selanjutnya kita masuk pada pembahasan mengenai perbedaan ecommerce dan marketplace. Perbedaan yang paling mendasar disini adalah dari sisi platformnya. Untuk ecommerce sendiri, lebih berfokus pada menjual barang dari website itu sendiri. Sedangkan platform dari pasar online berfokus pada penjualan barang dari berbagai toko dan penjual yang telah mendaftar pada website tersebut. 

Baca juga: Mengenal Website E-Commerce Beserta Manfaatnya

Perbedaan marketplace dengan online shop

Perbedaan yang selanjutnya antara marketplace dengan online shop. Perbedaan yang mendasar dari kedua platform tersebut adalah dari sisi perantaranya. Marketplace adalah platform yang berperan sebagai fasilitator antara penjual dan pembeli. Sedangkan online shop tidak memerlukan perantara antara penjual dan pembeli dalam proses transaksi.

Jadi, jika anda menggunakan online shop, maka anda dapat berkomunikasi langsung dengan penjual melalui website tersebut. Namun, apabila anda menggunakan marketplace, maka harus proses transaksi jual beli akan dilakukan dengan bantuan pihak ketiga sebagai media atau wadah dalam bentuk aplikasi berbasis web untuk memudahkan dalam proses jual beli online.

Kesimpulan

  • Marketplace adalah platform yang berperan sebagai pihak ketiga atau perantara antara penjual dan pembeli untuk mempermudah transaksi jual beli secara online. Jenis –  jenis dari marketplace terbagi menjadi dua, yaitu murni dan konsinyasi.
  • Contoh marketplace di dunia adalah Amazon, Alibaba, Ebay, dll. Sedangkan platform pasar dari di Indonesia seperti Tokopedia, Blibli, Bukalapak, Shopee dan masih banyak lagi.
  • Platform ecommerce berfokus pada menjual barang dari produk websitenya sendiri. Sedangkan, online shop tidak memerlukan perantara untuk melakukan transaksi jual beli, sehingga konsumen dapat berkomunikasi langsung dengan penjual melalui website tersebut.

Sekawan Media menyediakan jasa pembuatan website ecommerce dan custom terbaik di Kota Malang. Apabila anda memiliki proyek terkait pengembangan website, silahkan hubungi kami dengan mengirim pesan melalui kontak pada situs kami.