Di bawah ini yang termasuk unsur hasta swanda adalah 1 nada 2 pacak 3 imitative 4 gending

Efita Elvandari



Abstrak

Hastha Sawanda adalah delapan unsur dalam bidang seni tari yang merupakan syarat mutlak untuk diperhatikan oleh seorang penari. Dalam ensiklopedi Tari  Indonesia dijelaskan bahwa Hastha Sawanda adalah istilah dalam seni tari Jawa (Surakarta), terdiri atas kata Hastha yang berarti delapan  dan Sawanda yang berarti unsur. Hastha Sawanda terdiri dari (a) pacak, (b) pancat, (c) ulat, (d) wiled, (e) luwes, (f) lulut, (g) wirama, dan (h) gendhing. (Depdikbud Jakarta, 1985: 4)  Konsep Hastha Sawanda pertama kali muncul pada tahun 1950 dalam sarasehan tari yang dihadiri oleh dewan ahli tari Himpunan Budaya Surakarta. Dalam sarasehan tari yang diikuti oleh dewan ahli di organisasi kesenian tersebut, diduga oleh S. Ngaliman bahwa konsep Hastha Sawanda yang telah dikemukakan adalah konsep R.T. Koesumokesowo, karena ia paling banyak menjelaskan tentang Hastha Sawanda, bahkan menurut Ny. Sri Sutjiati Djoko Suhardjo, yang merupakan penari dan tokoh tari gaya Surakarta juga menyatakan bahwa pencetus konsep Hastha Sawanda adalah R.T. Koesumokesowo (mertuanya), mengingat yang menjelaskan pengertian Hastha Sawanda secara rinci kepadanya adalah R.T. Koesumokesowo. Kajian  ini bertujuan untuk menguraikan penerapan konsep Hastha Sawanda yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kemampuan (seseorang) dalam menari.

Kata kunci: konsep Hastha Sawanda, kemampuan menari


DOI: http://dx.doi.org/10.31851/sitakara.v2i1.866

Abstract view : 13 times
PDF - 0 times
  • There are currently no refbacks.

SITAKARA : Jurnal Pendidikan Seni & Seni Budaya dipublikasikan oleh:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

Jl. Jend. A. Yani, lrg. gotong royong 9/10 ulu, Kota PalembangTelp. 0711-510043

Homepage: https://sendratasik.univpgri-palembang.ac.id


Email: 

Di bawah ini yang termasuk unsur hasta swanda adalah 1 nada 2 pacak 3 imitative 4 gending

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


1.1.       Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap karya seni tari sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan.

2.1.       Menunjukkan sikap kerja sama, bertanggung jawab, toleran dan disiplin melalui aktivitas berkesenian

2.2.       Menunjukkan sikap santun, jujur dan cinta damai dalam mengapresiasi seni dan pembuatnya.

2.3.       Menunjukkan sikap responsif dan proaktif, peduli terhadap lingkungan dan sesame, serta menghargai karya seni dan pembuatnya.

3.1.    Memahami konsep, teknik, dan prosedur dalam meniru ragam gerak dasar tari

3.2.    Menerapkan symbol, jenis dan nilai estetis dalam meniru ragam gerak dasar tari.

4.1.    Menirukan ragam gerak dasar tari sesuai dengan hitungan/ketukan.

4.2.    Menampilkan ragam gerak dasar tari sesuai dengan iringan

A.    Fungsi, Jenis dan Unsur Tari

Seni tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. Tari adalah unsur dasar gerak yang diungkapkan atau ekspresi dalam bentuk perasaan sesuai keselarasan irama. Tari berupa gerak-gerak seluruh tubuh yang diselaraskan dengan music sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu. Tari juga bisa dikatakan sebagai ungkapan ekspresi perasaan manusia yang diubah oleh imajinasi dibentuk media gerak sehingga menjadi wujud gerak simbolis sebagai ungkapan koreografer.

Kegiatan berkesenian dalam hal ini seni tari merupakan salah satu carra untuk memenuhi sentuhan estetis dalam kehidupan manusia. Peranan seni tari untuk memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulant individu, sosial dan komunikasi. Kedua fungsi individu dan sosial merupakan ekspresi jiwa manusia. Dengan demikian, tari dalam rangka memenuhi kebutuhan individu dan sosial merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitan dengan kepentingan lingkungannya. Secara garis besar, Soedarsono mengelompokkan fungsi tari menjadi tiga yaitu sebagai berikut ;

a.      Sebagai Sarana Upacara

Fungsi tarai sebagai sarana upacara 9ritual) merupakan bagian dari tradisi masyarakat turun temurun. Tari sebagai sarana upacara ritual harus diselenggarakan pada saat tertentu disertai berbagai sesaji, diiringi tarian dan bunyi-unyian. Fungsinya untuk menambah kesakralan dan daya magis. Upacara ritual ini misalnya pada panen atau potong padi, peristiwa kelahiran, kesuburan, perkawinan, keagamaan dan adat. Contoh tari upacara adalah tari Rejang, Tari Debus dan lain-lain.

Apaun cirri-ciri tarian ini sebagai berikut :

1)      Hidup dan berkembang dalam tradisi yang kuat, sebagai sarana untuk persembahan.

2)      Sebagai sarana memuja dewa (keagamaan) yang berarti bersifat sacral.

3)      Bersifat kebersamaan dan diulang-ulang.

b.      Sebagai Sarana Hiburan

Fungsi tari sebagai sarana hiburan artinya penciptaan tari ditujukan hanya untuk ditonton, untuk memenuhi konsumsi public saja

Tarian ini menitikberatkan pada segi keindahannya buka pada hiburannya. Tari yang termasuk tari pertunjukan yaitu tari rakyat, tari upacara dan tari hiburan yang sudah digarap dengan mengindahkan keindahan. Misalnya tari pendet, tari rejeng, tari lenggeran, tari gambyong, dan lain-lain.

Jenis-jenis tari di antaranya sebagai berikut :

a.       Jenis tari bedasarkan fungsinya

Dalam kehidupan masyarakat di nusantara, kegiatan upacara sudah dilaksanakan sejak dahulu. Biasanya dalam kegiatan upacara, tari dijadikan sebagai medianya. Upacara-upacara yang sering menggunakan tari sebagai media upacara, yaitu sebagai berikut.

a.       Upacara keagamaan, seperti tari sang hyang, tari gabor, tari wayang uwong, dan tari gambuh (Bali), tari ngalase (Jawa barat), tari sanyang (Jawa timur), serta tari Seblang (Banyuwangi).

b.      Upacara kebesaran keistanaan (keratin), seperti tari Bedaya Semang (Yogyakarta), tari Serimpi (Jawa Timur) dari tari Gending Sriwijaya (Palembang).

c.       Upacara penting dalam kehidupan manusia, seperti upacara panen dirayakan dengan tari Pakarena (Sulawesi Selatan), upacara Khitanan dirayakan dengan tari Sisingan 9Subang), upacara perkawinan dirayakan dengan tari Lawung (Yogyakarta) dan lain-lain

2)      Tari Pergaulan atau Hiburan

Beberapa jenis tari hiburan yaitu tari Bumbung dari Bali serta tari Ronggeng dan tari Rantak Kudo dari Sumatera

Tari pertunjukan sengaja digarap untuk dipertontonkan dan memerlukan penggarapan yang mantap. Namun, tari pertunjukan ada juga yang semula berfungsi sebagai tari upacara atau hiburan, kemudian berubah menjadi tari pertunjukan. Contoh tari pertunjukan diantaranya tari Pendet dari Bali, tari Tayuban dari Jawa Barat dan tari Ngremo dari Jawa Timur.

b.      Jenis Tari Berdasarkan Bentuk Penyajian

Berdasarkan bentuk penyajian, tari dibagi menjadi empat macam, yaitu tari tunggal, tari berpasangan, tari missal dan drama tari.

Tari tunggal adalah jenis tari yang dimainkan oleh seorang penari. Contoh tari tunggal yaitu tari Gatotkaca, tari Topeng Klana dan Tari Panji.

Tari berpasangan adalah jenis tari yang dimainkan oleh dua penari yang satu dengan lainnya saling melengkapi. Dua penari itu bisa wanita semua atau laki-laki semua, bisa satu wanita yang lainnya laki-laki. Jenis tari ini ada yang terdiri dari beberapa pasangan. Contoh tari yang dibawakan oleh sepasang penari, yaitu tari Damarwulan, tari Rara Mendut dan tari Perang Sugriwo-Subali.

Tari missal adalah tarian yang dibawakan oleh lebih dari satu orang penari tanpa ada unsur saling melengkapi. Beberapa contoh tari missal, yaitu tari Gambyong dari Surakarta, tari Golek dari Yogyakarta dan tari Mafia dari Irian Jaya.

Drama tari dibawakan oleh beberapa orang penari. Drama tari disajikan dalam bentuk cerita yang terbagi atas babak-babak atau adegan-adegan. Beberapa contoh drama tari yaitu Wayang Wong dari Jawa Tengah, Wayang Topeng dari Cirebon serta Randai dan Makyong dari Sumatera.

c.       Jenis Tari Berdasarkan Koreografinya

Tari tradisional merupakan sebuah bentuk tarian yang sudah lama ada. Tarian ini diwariskan secara turun temurun. Sebuah tarian tradisional biasanya mengandung nilai filosofis, simbolis dan religious. Semua aturan ragam fgerak tari tradisional, formasi, busana dan riasnya hingga kini tidak banyak berubah.

Tari tradisional dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.

a)      Tari Tradisional Klasik

Tari tradisonal klasik dikembangkan oleh para penari kalangan bangsawan istana. Aturan tarian biasanya baku atau tidak boleh diubah lagi. Gerakannya anggun dan busananya cenderung mewah. Fungsinya sebagai sarana upacara adat atau penyambutan tamu kehormatan. Contoh : tari topeng klana (Jawa Barat), tari bedaya serimpi (Jawa Tengah), tari sang hyang (Bali), serta tari pakarena dan tari pajaga (Sulawesi Selatan). Ciri-ciri tari tradisional klasik adalah sebagai berikut :

1)      Pola-pola gerak sudah ditentukan.

2)      Memiliki nilai seni yang tinggi

3)      Gerak yang diciptakan melampaui kebutuhan minimal yang dibutuhkan oleh konteksnya

4)      Tumbuh dan berkembang dari kalangan bangsawan

5)      Ukuran-ukuran keindahannya melampaui batas-batas daerah

b)     Tari Tradisional Kerakyatan (Folkasik)

Berkembang dari kalangan rakyat biasa. Gerakannya cendrung mudah diotarikan bersama juga iringan music. Busananya relative sederhana. Sering ditarikan pada saat perayaan sebagai tari pergaulan. Contoh : tari jaipong (Jawa Barat), tari paying (Melayu), dan tari lilin (Sumatera Barat). Cirri-ciri tari tradisonal folkasik (Tari Rakyat) adalah sebagai berikut :

1)      pola-pola gerak sangat ditentukan dengan konteksnya, sehingga tari rakyat biasanya memiliki tema tertentu.

2)      Bersifat sosial dan memiliki nilai seni yang sedang

3)      Perbendaharaan geraknya terbatas sekadar cukup untuk memberikan aksen kepada peristiwa-peristiwa adat yang khas dari suku bangsa yang bersangkutan

4)      Berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat

5)      Terbatas pada wilayah adat tertentu

Tari kreasi baru merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Dirancang menurut kreasi piñata tari sesuai dengan situasi kondisi dengan tetap memelihara nilai artistiknya. Tari kreasi baik sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian latar hingga kini terus berkembang dengan iringan music yang bervariasi, sehingga muncul istilah tari modern. Pada garis besarnya tari kreasi dibedakan menjadi dua golongan, yaitu sebagai berikut:

a)      Tari Kreasi Baru Berpolakan Tradisi

Tari kreasi baru berpolakan tradisi yaitu tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, music/karawitan, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun ada pengembangan, tidak menghilangkan esensi ketradisiannya.

b)     Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi (Nontradisi)

Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (nontradisi) yaitu tari kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi, music, rias dan busana, maupun tatra teknik pentasnya. Walaupun tarian ini tidak menggunakan pola-pola tradisi, tidak berarti sama sekali tidak menggunakan unsur-unsur tari trasisi, mungkin saja masih menggunakannya bergantung pada konsep gagasan penggarapannya. Tarian ini disebut juga tari modern yang istilahnya berasal dari kata latin yaitu modo yang berarti baru saja.

Tari kontemporer adalah gerakan tari kontemporer simbolik terkait dengan koreografi bercerita dengan gaya unik dan penuh penafsiran. Sering kali diperlukan wawasan khusus untuk menikmatinya. Iringan yang dipakai juga banyak yang tidak lazin misalnya lagu dari yang sederhana hingga menggunakan program music komputer seperti Flutyloops. Contoh dari kontemporer adalah tari ciptaan Boy G. Sakti, Tom, Ibnur dan Sardono W. Kusuma. Cirri-ciri tari kontemporer adalah sebagai berikut.

a)      Pola-pola gerakanya lebih bebas dari tari modern

b)      Gerak yang digunakan tidak lagi mendasarkan pada gerak tari tradisional

c)      Tata tari diciptakan sesuai suasana saat itu

Tari modern adalah sebuah tari yang mengungkapkan emosi manusia secara bebeas atau setiap penari bebas dalam mewujudkan ekspresi emosionalnya yang tidak terikat oleh sebuah bentuk yang berstandar. Tari modern dikembangkan pada awal abad ke 20. Tari modern Indonesia sering kali ditampilkan dalam dunia industry hiburan dan pertunjukan Indonesia, misalnya tarian pengiring nyanyian, pergelaran music, atau panggung hiburan. Kini derasnya pengaruh budaya pop dari luar negeri beberapa tari jalanan (street dance) merebut perhatian kaum muda Indonesia. Contoh tari modern diantaranya cara, break dance, penari latar, samba, gangnam style dan harleem. Cirri-ciri tari modern yaitu sebagai berikut.

a)      Pola-pola gerak yang lebih bebas tetapi masih memperhatiakn keindahan.

b)      Gerak yang digunakan masih member penekanan pada gerak yang tumbuh dari gerak tari tradisional.

c)      Masih tetap berada dalam kerangka tradisi tari suatu suku bangsa.

Media tari memiliki dua pengertian yaitu bahan baku tari, gerak dan tubuh manusia sebagai alat untuk mengungkapkan ide, perasaan dan pengalaman. Gerak tari terbentuk dari kesatuan tenaga, ruang dan waktu. Adapaun unsur-unsur pokok yang ada dalam tari akan dijelaskan sebagai berikut.

Eleman dasar tari adalah gerak tubuh manusia. Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi unsure estetis. Gerak dalam tari berfungsi sebgai media untuk mengomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer. Keindahan tari terletak pada bentuk kepuasan,  kebahagiaan, baik dari koreografer, peraga dan penikmat atau penonton. Gerak secara actual tidak dapat dipisahkan dengan unsur ruang, tenaga dan waktu. Oleh sebab itu tari secara umum merupakan bentuk penjabaran dari gerak, ruang, tenaga dan waktu.

Gerak di dalam tari adalah gerak yang indah. Yang dimaksud dengan gerak yang indah adalah gerak yang telah diberi sentuhan seni. Gerak-gerak keseharian yang telah diberi sentuhan seni akan menghasilkan gerak yang indah. Misalnya gerak berjalan, lari, mencangkul, menimba air di sumur, memotong kayu dan sebagainya. Jika diberi sentuhan emosional yang mengandung nilai seni, maka gerak-gerak keseharian tersebut akan tampak lain.

Gerakan tari yang indah membutuhkan proses pengolahan atau penggarapan terlebih dahulu, pengolahan unsur keindahannya bersifat stilatif dan distortif.

Gerak stilatif adalah gerak yang telah mengalami proses pengolahan (penghalusan) yang mengarah pada bentuk-bentuk yang indah.

Gerak distorsif adalah pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslainya dan merupakan salah satu proses stilasi.

Dari hasil pengolahan gerak yang telah mengalami stilasi dan distorsi lahirlah dua jenis gerak tari yaitu gerak murni (pure movement) dan gerak maknawi.

Gerak murni adalah gerak yang digarap untuk mendapatkan bentuk yang artistic dan tidak dimaksudkan untuk menggambarkan sesuatu. Dalam pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian tertentu yang dipentingkan faktor keindahan gerak saja.

Gerak maknawi merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna dalam pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu, disamping keindahannya. Gerak maknawi disebut juga gerak gesture, bersifat menirukan (imitative dan mimitif).

a)      Imitative adalah gerak peniruan dari binatang dan alam

b)      Mimitif adalah gerak peniruan dari gerak-gerik manusia

Ruang dalam tari mencakup semua gerak yang diungkapkan oleh seorang penari. Gerak tari berbentuk melalui perpindahan gerak tubuh, posisi yang tepat dan ruang gerak penari itu sendiri. Ruang gerak penari merupakan batas paling jauh yang dapat dijangkau penari. Di sisi lain, ruang menjadi salah satu bentuk dari imajinasi penari dalam mengolah ruang gerak menjadi bagian yang berpindah tempat, posisi dan kedudukan

Gerak tari yang diperagakan menunjukkan intensitas gerak. Tenaga yang diwujudkan oleh gerakan berhubungan dengan kualitas gerak. Hal ini dapat tercermin pada tenaga yang disalurkan oleh penghasil gerak dalam mengisi gerak menjadi dinamis, berkekuatan, berisi dan menjadi antiklimaks dari tensi dan relaksasi gerak secara keseluruhan.

Ekspresi tari merupakan daya ungkap melalui tubuh ke dalam aktivitas pengalaman seseorang dalam bentuk gerakan jiwa, kehendak dan emosi atas penghayatan peran yang dilakukan. Dengan demikian, daya penggerak diri penari ikut menentukan penghayatan jiwa ke dalam gereget (dorongan perasaan, desakan jiwa dan ekspresi jiwa dalam bentuk tari yang terkendali

Iringan dan tari memiliki hubungan yang sangat erat karena membentuk kesan sebuah tarian, selalin itu, iringan dapat membantu gerak lebih teratur dan ritmis. Music yang dinamis dapat menggugah suasana, sehingga penonton memperoleh sentuhan rasa atau pesan tari. Music dalam tari member keselarasan, keserasian dan keseimbangan yang terpadu melalui alunan keras lembut, cepat lambat melodi lagu. Pada dasarnya tari membutuhkan iringan sebagai pengatur gerak.

Sebuah tarian akan dikatan menarik jika tarian tersebut dapat sebagai media untuk mengungkapkan ide-ide, perasaan dan pengalaman. Dengan bahasa tari diperlukan pemahaman mengenai komposisi tari, sehingga menari bukan hanya mengenai kesenangan bergerak. Komposisi tari adalah pengetahuan yang berhubungan dengan bagaimana memilih dan menatar gerakan menjadi sebuah karya tari. Pengetahuan yang berkaitan dengan jenis-jenis komposisi tari dapat dijelaskan sebagai berikut.

1)      Bentuk (pose), yaitu posisi tubuh sebelum bergerak. Terbagi menjadi empat, yaitu terbuka, tertutup, asimetris dan simetris.

2)      Pola lantai, yaitu arah atau garis langkah yang dilalui oleh penari. Pola lantai terbagi menjadi dua, yaitu lurus dan lengkung.

3)      Arah hadap, yaitu rah posis tubuh penari.

4)      Tataran atau level, yaitu tingkatan posisi tubuh penari. Terbagi menjadi tiga, yaitu bawah, tengah dan atas

5)      Ekspresi atau penjiwaan

1.      Bentuklah kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa!

2.      Buatlah makalah mengenai jenis, fungsi dan unsur tari salah satu tari tradisional di daerah anda!

3.      Presentasikan makalah anda di depan kelas untuk ditanggapi kelompok lain!

4.      Buatlah simpulan diskusi yang telah kelompok anda laksanakan!

Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat!

1.      Mengapa gerak dikatakan sebagai media utama tari ?

2.      Bagaimana perbedaan antara fungsi tarai sebagai hiburan dan sebagai pertunjukan ?

3.      Menurut anda jenis tarian seperti apakah yang menarik ?

4.      Sebutkan contoh jenis tari tunggal dan tari berpasangan dari daerah anda !

5.      Jenis manakah yang anda suka di antara tari tradisional, kontemporer dan modern? Berikan alasan mengapa anda memilih tarian tersebut!

6.      Setujukah anda bahwa tari modern akan menggerus dan menghilangkan tari tradisional ? berikan alasan yang logis dan mendukung !

7.      Sebutkan cirri-ciri tari kontemporer!

8.      Apakah yang membedakan antara gerak murni dan gerak maknawi ?

9.      Bagaimana peran penting iringan dalam sebuah tari ?

10.  Indonesia kaya akan keragaman tari. Bagaimana peran generasi muda seperti anda dalam menjaga kelestarian tari tersebut ?

Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat!

1.      Bagaimana hubungan seni dengan perkembangan zaman?

2.      Bagaimana cara manusia memaknai symbol ?

3.      Apakah yang dimaksud dengan estetika?

4.      Tarian bagaimanakah yang menurut anda memiliki nilai keindahan (estetika) tinggi?

5.      Apa makna sebuah tarian bagi anda ? identifikasikan nilai-nilai yang dapat anda ambil dari sebuah tarian !

1.      Tarian manakah yang menarik perhatian anda, kemudian cari rekaman tari tersebut! Anda dapat mengunduh di media online pemutar video.

2.      Pelajari tari tersebut dengan beberapa teman anda!

3.      Berlatihlah menirukan tiap gerakannnya dengan benar!

D.    Menirukan Ragam Gerak Dasar Tari Sesuai dengan Hitungan / Ketukan

Pada pelajaran kali ini anda akan dikenalkan dengan tari dari Lampung yaitu tari Bedana.

1.      Gerak Dasar Tari Bedana

Tari bedana adalah salah satu kesenian tradisional masyarakat Lampung. Tari ini dibawa oleh orang Arab sekitar tahun 1930-an yang kemudian diajarkan keapda tiga orang anaknya bernama Ma’ruf, Amang dan Abdullah. Mereka lalu menyebarkan tarian ini keseluruh pelosok daerah Lampung. Tari Bedana adalah tari tradisional yang telah berakar serta dirasakan sebagai suatu symbol tradisi yang sangat luas tentang pandangan hidup serta alam lingkungan yang ramah dan terbuka.

Tari Bedana adalah kesenian rakyat yang akrab dan salah satu nilai budaya untuk mengintrospeksikan pergaulan, kasih saying dan persaudaraan yang tulus dan ikhlas sebagai cirri ketradisionalan yang masih kental. Tari Bedana hidup dan berkembang di daerah Lampung seiring dengan masuknya agama islam. Pada mulanya tari Bedana ditarikan oleh laki-laki secara berpasangan atau kelompok dan hanya dapat disaksikan oleh keluarga saja. Tari Bedana ditarikan pada saat anggota keluarga khatam Alquran. Melalui perkembangan zaman, sekarang tari Bedana dapat ditarikan oleh laki-laki dan perempuan secara berpasangan atau kelompok dan dapat disaksikan oleh masyarakat umum.

Satu keunikan bernilai plus dari tari berpasangan ini adalah bahwa ragam gerak tari Bedana tidak memperkenankan penari bersentuhan dengan pasangannya. Hal itu merupakan refleksi sebuah pergaulan masyarakat dan muda-mudi yang harus penuh kehati-hatian dan saling menjaga kehormatan diri untuk tidak bersentuhan dengan orang yang bukan mahramnya. Filosofi tersebut tidaklah mustahil ada, sebab tari Bedana ini memang dibawa oleh orang Arab yang memiliki budaya demikian. Tari bedana memiliki keunikan atau cirri khas lainnya yaitu sebagai berikut.

Lagu dalam tari Bedana merupakan keharusan karena lagu yang dilantunkan dapat merupakan panduan untuk perubahan gerak atau komposisi. Biasanya lagu yang mengiringi tari Bedana bersifat gembira yang bersumber dari selawat nabi, sagata, adi-adi, wayak atau pantuk seperti lagu Penayuhan, lagu mata kipat, lagu bedana dan lain-lain.

b.      Alat Musik Pengiring Tari

Alat music pengiring tari Bedana yang lazim dipakai adalah sebagai berikut.

c.       Tata Rias dan tata busana

1.      Busana tari bedana wanita

a.       Sanggul malang atau belattung tebak.

c.       Gaharu kembang goyang atau sual kira.

d.      Kembang melati atau kembang melur.

e.       Subang giwir atau anting-anting.

f.       Buah jukum atau bulan termanggal.

g.      Bulu serattei atau bebiting.

h.      Gelang kano atau gelang bibit.

2.      Busana tari bendana pria

a.       Kilat akinan atau peci sebagai ikat kepala atau ikat pujuk.

b.      Kawai teluk belangga atau belah buluh atau kakalah bangkang.

c.       Kain bidak gantung atau betumpal sebatas lutut.

d.      Bulu serattei atau bebiting.

f.       Celana panjang atau pangal.

g.      Kalung atau buah jukum

2.      Menirukan ragam gerak dasar tari

Tari bedana adalah tari yang relative mudah ragam geraknya untuk dikuasai sehingga jenis tari tradisional ini sangat familier di kalangan masyarakat lampung. Dewasa ini, tari bedana sudah dikreasikan seperti tari bedana ganta, tari bedana maramis, dan tari bedana lunik. Ragam gerak tari bedana dapat dijelaskan sebagai berikut.

Hitungan 1 kaki kanan melangkah ke depan.

Hitungan 2 kaki kiri melangkah ke depan.

Hitungan 3 kaki kanan melangkah ke depan, kaki kiri di angkat.

Hitungan 4 kaki kiri balik ke badan ke kiri.

Hitungan 5 kaki kanan melangkah.

Hitungan 6 maju kaki kiri diikuti kaki kanan jinjit sebelah kiri.

Hitungan 7 maju kaki kanan sebelah kaki kiri langsung menarik jongkao (sumpah). Pada hitungan 1 melangkah setengah meloncat posisi badan tegap, gerakan tangan mengayun berlawanan dengan gerak kaki, pandangan ke depan mengikuti arah gerakan kaki.

Hitungan 1 kaki kanan melangkah ke depan.

Hitungan 1 kaki kiri melangkah ke depan.

Hitungan 3 ayun kaki kanan geser ke samping kanan 30 derajat.

Hitungan 4 tarik kaki kanan merapat kaki kiri (angkat).

Gerak kaki kanan bisa dilakukan dengan kaki kiri atau sebaliknya gerak tangan berkelai.

Hitungan 1 kaki kanan melangkah.

Hitungan kaki kiri melangkah.

Hitungan 3 mengakat kaki kanan diletakkan sebelah kanan kaki kiri jinjit (badan merendah).

Hitungan 4 mengayun kaki kanan ke samping kanan 30 derajat (gerak tangan berkelahi).

Hitungan 1 kaki kanan melangkah

Hitungan 2 kaki kiri melangkah.

Hitungan 3 kaki kanan mundur.

Hitungan 4 kaki kiri melangkah ke kiri (gerak tangan kimbang).

Hitungan 5 kaki kanan melangkah.

Hitungan 6 putar kaki kiri ke samping kiri.

Hitungan 7 diikuti kaki kanan balik putar ken kanan (sembokh).

Hitungan 8 angkat kaki kiri ke samping kiri kaki kanan dengan pasti kaki kiri jinjit (gerak angan kimbang).

Hitungan 1 kaki kanan ke samping kanan.

Hitungan 2 kaki kiri melangkah.

Hitungan 3 kaki kanan ke samping kanan.

Hitungan 4 kaki kiri ayun ke depan.

Hitungan 5,6,7,8, kebalikan hitungan 1,2,3,4, (gerak angan kimbang).

Hitungan 1 kaki kanan melangkah.

Hitungan 2 kaki kiri melangkah.

Hitungan 3 kaki kanan melangkah.

Hitungan 4 angkat (ayun) kaki kiri (gerak tangan kimbang).

g.      Hitungan 1 angkat/ayun kaki kiri.

Hitungan 2 kaki kanan merendah.

Hitungan 3 angkat/ayun kaki kiri.

Hitungan 4 kaki kanan merendah (gerak tangan berkalahi).

Hitungan 1 kaki kanan melangkah silang ke kiri.

Hitungan 2 diikuti kaki kiri di belakang kaki kanan.

Hitungan 3 kaki kanan melangkah silang ke kiri.

Hitungan 4 kaki kanan maju.

Hitungan 5 silang kaki kiri ke kanan putar badan.

Hitungan 6 kaki kanan mundur.

Hitungan 7 ayun kaki kiri ke depan.

i.        Hitungan 1 ayun angkat kaki kanan.

Hitungan 2 kaki kanan melangkah.

Hitungan 3 kaki kiri melangkah.

Hitungan 4 kaki kanan melangkah.

Hitungan 5 kaki kiri mundur.

Hitungan 6 kaki kanan melangkah samping ke kiri.

Hitungan 7 silang kaki kiri ke depan.

Hitungan 8 ayun kaki kanan kde depan (gerak tangan kimbang).

Jawablah soal-soal berikut ini dengan singkat dan tepat!

1.      Sebutkan beberapa contoh tarian tradisional dari daerah anda!

2.      Sebutkan gerak dasar tari tradisional daerah anda!

3.      Sebutkan iringan tari yang digunakan!

4.      Apa keunikan tari tradisional dari daerah anda?

5.      Adakah filosofi yang menyertai tari tradisional tersebut?

1.      Peragakan gerak tari bedanaaaa bedasarkan hitungan yang telah dijelaskan di depan dengan bimbingan guru anda!

2.      Rangkaian gerak tari tersebut menjadi tari secara utuh!

3.      Berikan saran perbaikan untuk peragaan gerak tari teman anda!

E.     Menampilkan ragam gerak dasar tari sesuai dengan iringan

Music dan tari merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dengan adanya music, dapat mengatur tempo dalam satu gerakan, memberikan suasana dalam tarian baik suasana sedih, gembira, tegang, ataupun marah.

            Menari adalah menyusun gerak ritmis tubuh menjadi satu kesatuan yang utuh dan harmonis. Susunan unsure gerak tersebut bersifat ritmis yang sangat ditentukan oleh keberaturan tempo (waktu) dan ditentukan dengan ketukan. Dalam menari juga dibutuhkan music pengiring yang berfungsi memberi irama atau keberaturan ketuka sebuah tari yang diiringinya.

            Music dalam tari adalah suatu pola ritmis yang dapat memberikan makna, struktur, dinamika. Serta kekuatan gerak tari. Gerak tanpa music rasanya belum lengkap, walau music yang dihadirkan adalah unsurnya saja.

            Ada dua macam iringan dalam tari, yaitu iringan internal dan iringan eksternal. Dalam bentuk eksternal music hadir dari luar diri penari, sedangkan internal music datan dari tubuh penari misalnya dengan tepukan, vocal, dan sebagainya. Contohnya pada tari kecak dan tari saman.

Oha graham mengungkap beberapa  fungsi music dalam tari, di antaranya sebagai berikut.

1.      Memberi irama (membantu mengatur waktu)

Tari terdiri dari gerak-gerak yang berirama, tanpa music yang mengatur atau menentukan irama sangat sulit untuk menari, irama dalam tari adalah pengatur waktu (tempo) cepat dan lambatnya dari suatu rangkaian gerak. Dengan irama, maka tari dan music saling mengisi dan saling mengiringi.

2.      Memberi ilustrasi atau gambaran suasana.

Suasana atau ilustrasi dalam tari erat hubungannya dengan watak penari, terutama pada tari tradisional yang sangat memerlukan berbagai suasana. Adapun watak dalam suasana tari antara lain watak lugu/halus, watak lenyap/ganjen, dan gagah.

3.      Membantu mempertegas ekspresi gerak

Dalam tarian mempunyai tekanan-tekanan gerak yang di atur oleh tenaga. Untuk mempertegas ekspresi gerak agar lebih sempurna, maka perlu diiringi atau dipertegas oleh entakan instrument music sebagai pengiring tari.

4.      Rangsangan bagi penari

Sudarsono mengatakan elemen dasar dari tari adalah gerak dan ritme. Maka elemen dasar dari music adalah nada ritme dan melodi. Sejak zaman prasejarah sampai sekarang tari tidak bisa dilepaskan dari music. Music bukan hanya sekedar pengiring tari. Tetapi menjadi partner tari yang tidak boleh ditinggalkan. Music memberi irama yang selaras, sehingga membantu mengatur ritme atau hitungan dan memberikan gambaran ekspresi suatu gerak.

Music iringan tari bebas sesuai dengan sifat seni itu sendiri yang juga bersifat bebas. Akan tetapi, ada peraturan yang ditaati karena menyangkut kemantapan rasa estetis (keindahan) dari kelompok pemilik tari tersebut. Ada bentuk tari yang hanya diiringi dengan music sederhana, tetapi ada juga yang diiringi music kompleks dan rumitm misalnya angklung dan gamelan. Gamelan yang barlaraskan slendro dan pelog ini terdiri dari berbagai versi, bentuk, dan garapan. Gamelan sering digunakan untuk mengiringi suatu tarian, baik lepas, tunggal, kelompok, maupun missal.

Istilah sederhana dan kompleks disini adalah bahasa lain untuk menyembutkan tingkat kemantapan yang berbeda dalam menggunakan instrument music tari dari masing-masing suku. Instrument adalah salah satu dari banyak jenis, bentuk dan, dan fungsi music suatu alat music etnis. Isntrumen menjadi tidak terpisahkan oleh kelompok besarnya yaitu ansambel (perangkat). Pada umumnya, ansambel music digunakan dalam kesenian tari rakyat daerah atau tradisi.

Telah dijelaskan bahwa gerak adalah bahan buku utama tari. Untuk itu, sebelum membuat sebuah karya tari dipelajari seluk-beluk gerak. Gerak ini nantinya akan disusun menjadi  tarian yang indah dipandang. Pertama-tama buatlah gerakan untuk tari tunggal. Jika dirasa sudah baik, kembangkan menjadi gerak tari berpasangan atau kelompok. Dalam menyajikan sebuah taria, diperhatikan dan terapkan hal-hal berikut.

1.      Penguasaan materi gerak dan ekspresi yang akan di tarikan.

2.      Ketepatan gerak dengan iringan.

3.      Penguasaan ruang pentas.

Buatlah tulisan pendek ( makalah) mengenai peran dan pentingnya music sebagai iringan tari! Bagaimana iringan tari yang digunakan dalam tari tradisional daerah anda? Galilah informasi yang relevan dari berbagai sumber! Kemudian, kumpulkan kepada guru anda!

Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat!

1.      Bagaimana peran music dalam tari?

2.      Apa saja jenis iringan dalam tari? Jelaskan!

3.      Sebutkan contoh tari tradisional yang menggunakan iringan internal!

4.      Sebutkan contoh tari tradisional yang menggunakan iringan eksternal!

5.      Apakah yang dimaksud dengan ansambel music?

A.    pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1.      Tari yang terkait adegan-adegan dalam cerita disebut . . .

2.      Tari yang mempunyai standar estetika yang baku disebut tari . . .

3.      Berikut bukan landasan kreativitas seni tari adalah . . .

E.     Peniruan alam dan binatang

4.      Irama dalam tari berfungsi untuk . . .

B.     Memberi ekspresi gerak

C.     Memberi ilusi gambaran suasana

5.      Gerak patah-patah menyiku mempunyai kesan . . .

6.      Tari yang ditarikan secara berpasangan disebut . . .

7.      Tari gambyong adalah tari tunggal yang berasal dari . . .

8.      Tari kelompok yang terkenal di aceh yaitu . . .

9.      Tara rias dalam berfungsi untuk . . .

B.     Memperjelas karakter tokoh

10.  Gangnam style termasuk ke dalam jenis tari . . .

11.  Nilai yang muncul ketika menangkap dan merasakan symbol-simbol estetika dari penggubah seni disebut dengan nilai . . .

12.  Symbol paying pada tari paying adalah . . .

13.  Berikut adalah fungsi music sebagai iringan tari, kecuali . . .

C.     Mempertegas ekspresi gerak

D.    Merangsang gerak penari

14.  Watak tari bedaya ketawang adalah . . .

15.  Berikut contoh tari tradisional yang menggunakan music internal adalah . . .

16.  Iringan tari yang digunakan pada bedana adalah music . . .

17.  Gerak tari yang mengalami proses pengolahan disebut . . .

18.  Tari merak merupakan jenis tari menggunakan gerak . . .

19.  Pengertian dari level dalam tari adalah  . . .

20.  Terjadinya kota bayuwangi di ujung timur jawa, dikisahkan dalam sebuah tari yaitu . . .

B.     Jawablah soal-sola berikut dengan singkat dan tepat !

1.                  Sebutkan ciri-ciri tari tradisional folkasik (tari rakyat)!

2.         Sebutkan contoh tari modern

3.         Bagaimana perbedeaan antara gerak murni dan gerak maknawi?

4.         Sebutkan ciri yang menonjo tari dunia timur dan tari dunia barat berdasarkan

5.         Buatlah contoh deskripsi tari tradisional!

Simbol Dan Nilai Estetis Gerak Tari Tradisional

            Kelahiran seni tari tidak bisa dilepaskan dari zamannya dan mencerminkan situasi, kondisi dan budaya saat itu. Seni tari sebagai bagian kesenian tidak terlepas dari symbol yang digunakan untuk mewujudkannya. Bahkan, hamper setiap kegiatan manusia selalu menggunakan symbol karena mausia meruapakan animal simbolicum atau mahkluk yang bermain dengan symbol-simbol. Selain itu, manusia adalah homo estheticus, yaitu setiap manusia memiliki rasa indah meskipun keindahan tidak memiliki bentuk mutlak. Oleh Karena itu, manusia selalu bermain dengan symbol yang sesuai dengan pengelaman keindahannya masing-masing. Manusia dapat menggunakan akal budi dan pikirannya untuk memahami symbol dan menjadikannya sebuah sarana untuk merespons terhadap segala sesuatu yang dihadapai dalam hidupnya.

            Hubungan antara symbol dan seni sangat erat kerna biasanya berkaitan dengan pemujaan terhadap sesuatu atau yang sifatnya religious dan di wujudkan berupa tarian, patung, lukisan, dan nyanyian dalam bentuk symbol-simbol. Symbol selalu mencerminkan apa yang sedang dirasakan sang creator yang sebelumnya melalui proses kreatif sehingga orang lain yang melihat ataupun mendengarkannya dapat merasakan hal yang sama.

            Berbicara mengenai symbol akan berkaitan dengan estetika. Estetika diartikan indah. Pada awalnya estetika mencakup seluruh nilai seperti nilai seni, alam, moral, dan intelektual. Perkembangan  berikutnya, definisi estetika (keindahan) adalah kesatuan dari hubungan bentuk yang terdapat di antaran kesadaran kita. Demikian, estetika bukan bagian dari kualitas atau peristiwa, tetapi cara kita menangkapnya atau mengacu pada selera. Symbol dan estetika tari dapat diamati melalui wirama (irama), wirga (keterampilan gerak), wirasa (rasa), serta unsur-unsur yang mendukungnya seperti music.

            Hasil karya seni merupakan ungkapan perasaan yang dibentuk dari unsur-unsur yang dipadu menjadi satu kesatuan yang utuh untuk dapat dinikmati secara estetis. Seorang seniman mengomunikasikan pikiran dan perasaannya dalam bentuk karya seni untuk dinikmati nilai-nilai keindahannya oleh para penikmat seni. Untuk memahami keindahan hasil karya seni, masing-masing mempunyai tolok ukur atau criteria sendiri. Misalnya pada gaya sukarta nilai-nilai keindahan tari terangkum dalam hasta sawanda serta wiraga, wirama, dan wirasa. Adapun sawanda berarti delapan ketentuan normative yang menajdi satu-kesatuan untuk diterapkan bagi seorang penari agar membawakan suatu tarian dengan baik. Unsur-unsur pada hasta sawanda yaitu sebagai berikut.

1.      Pacak : suatu norma atau ketentuan yang meliputi keseluruhan ekpresi gerak setiap tarian yang harus diterapkan dan ditaati. Misalnya dalam membawkan tokoh srikandhi pacaknya berbeda dengan tokoh shinta meskipun karakter tarinya sama-sama tari putri.

2.      Pancat : pola kesinambungan antara motif gerak satu dan motif gerak lainya yang dirngkai secara berurutan, serasi, dan menyatu

3.      Ulat : sikap pandangan, polatan, atau ekspresi wajah ketika menari supaya mencapai dramatic peran yang dibawakan, seperti ekspresi gembira, sedih, gelisah, dan sebagainya.

4.      Ulat : hafal secara keseluruhan dengan insting sehingga gerakan-gerakan tarinya akan keluar dengan sendirinya tanpa harus mengingat atau menghafal.

5.      Wiled : kreatifitas yang menjadi ciri (gaya) setiap penari yang diterapkan saat melakukan gerakan tari.

6.      Luwes : gerakan tari yang luwes dan enak dipandang yang biasanya dipengaruhi factor penbawaan atau bakat seorang.

7.      Irama : ketukan-ketukan tertentu yang mengatur cepat lambatnya gerkan tari. Penari harus dapat menepati irama artinya tidak boleh mendahului ataupun ketinggalan dalam irama tersebut.

8.      Gending : seorang penari harus memahami dan mampu menerapkan bentuk-bentuk gending sebagai iringan tari dan dapat mengatahui saat jatuhnya ketuk, kenong, kempul, dan gong.

Perhatikan contoh analisis symbol dan nilai estetis tari tradisional ( tari paying) dari aspek secara keseluruhan mulai dari gerak, busana, iringan, hingga property yang digunakan!