Di bawah ini ada beberapa bacaan izhar syafawi kecuali

Pengertian hukum bacaa izhar syafawi dan contohnya. Foto: Unsplash

Dalam Alquran, terdapat salam satu hukum bacaan tajwid yaitu Izhar Syafawi. Jelaskan pengertian hukum bacaan izhar syafawi dan tulislah salah satu contohnya!

Tidak hanya izhar syafawi, hukum bacaan juga sudah terdapat izhar halqi. Jika dilihat dari bahasanya, izhar memiliki arti sebagai menjelaskan atau menerangkan.

Namun, izhar memiliki arti lain jika dilihat dari hukum bacaan, yakni sebagai cara untuk melafalkan huruf-huruf izhar tanpa disertai dengan dengung atau menyamarkannya.

Pengertian dan Huruf dari Izhar Syafawi

Mengutip dari buku Dasar-dasar Ilmu Tajwid yang ditulis Dr Marzuki, MAg, dkk, izhar syafawi merupakan situasi ketika mim sukun bertemu semua huruf hijaiyah kecuali mim ( م ) dan ba ( ب ).

Cara untuk membaca hukum bacaan izhar syafawi ini dengan menyuarakan mim mati ( مْ ) dengan jelas di bibir serta mulut tertutup.

Izhar syafawi bisa terjadi di dalam satu kalimat atau di luar kalimat yang sudah terpisah. Berikut adalah huruf yang termasuk ke dalam izhar syafawi:

Contoh dari hukum bacaan izhar syafawi. Foto: Unsplash

Contoh dari Hukum Bacaan Izhar Syafawi

Untuk mengetahui lebih jelas apa yang dimaksud dengan hukum bacaan izhar syafawi, berikut adalah contoh dari hukum bacaan izhar syafawi dari Al-Quran:

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

Bacaan latin, shirootholladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhollin.

Artinya, "Jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (QS. Al Fatihah: 7)

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ عَلَيْكُمْ أَنفُسَكُمْ ۖ لَا يَضُرُّكُم مَّن ضَلَّ إِذَا ٱهْتَدَيْتُمْ ۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Bacaan latin, yā ayyuhallażīna āmanụ 'alaikum anfusakum, lā yaḍurrukum man ḍalla iżahtadaitum, ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum ta'malụn.

Artinya, "Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan," (QS. Al-Maidah: 105)

أَمْ جَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكَاءَ خَلَقُوا كَخَلْقِهِ فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْ

Bacaan latin, am ja'aluu lillahi syurakaa a kholaquu kakhalqihi fatasyaabahal kholqu 'alaihim.

Artinya, "Apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" (QS. Ar-Ra'd: 16)

Ilustrasi hukum izhar syafawi. Foto: pixabay

Sebagai kitab umat Muslim yang mulia, Alquran haruslah dibaca dengan tartil. Artinya membaca Alquran tidak boleh sembarangan, harus disertai dengan ilmu tajwid yang baik dan benar.

Terdapat 12 hukum tajwid yang harus dipelajari, salah satunya adalah izhar syafawi. Mengutip buku Aku Cinta Islam oleh A. Rofiq (2016: 118), izhar syafawi ialah hukum bacaan di mana mim mati atau mim sukun bertemu dengan semua huruf hijaiyah selain mim (م)dan ba (ب).

Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang izhar syafawi lengkap dengan contoh bacaannya dalam Alquran.

Hukum Izhar Syafawi dan Contohnya

Secara bahasa, izhar syafawi berasal dari kata “idzhar” yang berarti jelas dan “syafawi” yang berarti bibir. Dikatakan demikian karena huruf mim dalam hukum bacaan ini makhrajul hurufnya berada pada pertemuan bibir bagian bawah dan atas.

Mengutip buku Modul Praktikum Pembelajaran Tilawatil Qur’an oleh Moh. Afandi, M.HI dkk, cara membaca idzhar syafawi adalah jelas atau terang, tidak dengan ghunnah atau dengung. Agar lebih memahaminya, simak contoh bacaannya berikut ini:

Ilustrasi hukum izhar syafawi. Foto: pixabay

وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ (Al-Lahab: 4)

Dibaca wa amroatuhu hammaa latalhatob

وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (Al-Kafirun: 3)

Dibaca wa laa anntum ‘aabiduuna maa a’bud

إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْف (Al-Quraisy: 2)

Dibaca iilaafihim rihlatas syitaai washoiif

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (Al-Ikhlas: 3)

Dibaca lam yalid walam yuulad

وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (Al-Ikhlas: 4)

Dibaca wa lam yakulahu kufuwan ahad