Dapatkah ananda memprediksi, apa yang terjadi jika jarum bergeser ke angka 30?

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

32 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

You're Reading a Free Preview
Page 10 is not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 16 to 33 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 39 to 49 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 55 to 82 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 91 to 94 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 99 to 107 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 120 to 139 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 143 to 147 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 156 to 169 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 175 to 194 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Page 199 is not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 204 to 213 are not shown in this preview.

Mungkin kamu terheran-heran karena merasa tidak makan berlebihan, tetapi setiap menimbang berat badan, jarum timbangan selalu terus bergerak ke kanan. Tentu saja kamu berpikir keras apa yang jadi penyebabnya.

Mulai dari kebiasaan, gaya hidup, hingga masalah kesehatan, inilah beberapa penyebab berat badanmu gampang naik.

Dapatkah ananda memprediksi, apa yang terjadi jika jarum bergeser ke angka 30?
Dapatkah ananda memprediksi, apa yang terjadi jika jarum bergeser ke angka 30?
unsplash.com/Marcel Heil

Melansir Verywell Fit, jenis makanan tertentu dapat memengaruhi tubuh kita untuk memproses kalori, mengatur nafsu makan, hingga mengatur metabolisme. 

Contohnya saja makanan dengan indeks glikemik (IG) tinggi seperti makanan olahan dan makanan tinggi gula. Makanan dengan IG tinggi dapat meningkatkan pelepasan insulin, yang mana hormon tersebut dapat mengunci lemak dalam sel dan mengganggu proses pembakarannya.

Hal senada juga disampaikan oleh penelitian dalam Journal of Nutrition tahun 2000, yakni IG merupakan salah satu faktor makanan yang dapat memengaruhi pengendalian berat badan.

Di samping itu, penelitian dalam jurnal Archives of Endocrinology and Metabolism tahun 2015 membuktikan bahwa konsumsi makanan dengan IG rendah sebanyak dua kali sehari selama 45 hari berturut-turut memberikan dampak baik pada pengendalian obesitas, sementara mengonsumsi makanan IG tinggi berdampak sebaliknya.

Kalau selama ini kamu sering makan makanan dengan IG tinggi, apalagi disertai surplus kalori, jangan heran berat badan naik!

Baca Juga: Ternyata, 5 Aktivitas Malam Hari Ini Bisa Bantu Turunkan Berat Badan!

Dapatkah ananda memprediksi, apa yang terjadi jika jarum bergeser ke angka 30?
Dapatkah ananda memprediksi, apa yang terjadi jika jarum bergeser ke angka 30?
unsplash.com/Proxyclick Visitor Management System

Apakah pekerjaanmu menuntutmu untuk banyak duduk dan menatap layar komputer? Selain bikin kamu mudah gemuk, mengutip Healthline, kurang gerak rupanya juga dapat memperbesar peluang terserang penyakit kronis, lho.

Penelitian dalam jurnal PloS One tahun 2018 yang melibatkan 317 pekerja selama 3 bulan membuktikan jika mengubah kebiasaan 1 jam duduk dengan 1 jam berdiri saat hari kerja mampu mengurangi massa lemak dan lingkar pinggang, serta meningkatkan massa otot tanpa lemak.

Selain itu, juga usahakan olahraga. Tak hanya dapat membakar kalori secara langsung, olahraga juga dapat meningkatkan metabolisme. Dengan begitu, di sela-sela sesinya, kalori tetap dapat terbakar.

Dapatkah ananda memprediksi, apa yang terjadi jika jarum bergeser ke angka 30?
Dapatkah ananda memprediksi, apa yang terjadi jika jarum bergeser ke angka 30?
cocoro-nishiki.net

Kurang tidur dapat menyebabkan mudah gemuk lantaran dapat mengganggu keseimbangan hormon leptin (pengontrol rasa lapar) dan grelin (perangsang nafsu makan). Jadi, makan dengan porsi berlebihan akibat kurang tidur bukanlah hal yang tak mungkin.

Hal itu telah terbukti melalui penelitian dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America tahun 2013, yang melaporkan jika kurang tidur berkaitan dengan kelebihan berat badan dan obesitas.

Dapatkah ananda memprediksi, apa yang terjadi jika jarum bergeser ke angka 30?
Dapatkah ananda memprediksi, apa yang terjadi jika jarum bergeser ke angka 30?
Unsplash/Anthony Tran

Mungkin kamu sudah tidak asing jika kortisol merupakan hormon yang dilepaskan ketika sedang stres. Lalu, apa hubungannya dengan kenaikan berat badan?

Melansir Orlando Health, kortisol dapat meningkatkan nafsu makan, bahkan makanan yang dipilih cenderung manis, berlemak, hingga asin. Tak sampai di situ, kelebihan kortisol juga dapat memperlambat produksi testosteron yang berujung pada berkurangnya massa otot hingga lambatnya kalori yang terbakar.

Dampak buruk ini juga telah disampaikan melalui penelitian dalam jurnal Nutrition tahun 2007, yang melaporkan bahwa makan karena stres dapat menjadi salah satu faktor pemicu obesitas.

Baca Juga: 6 Kunci Keberhasilan Diet Mayo agar Berat Badan Cepat Turun

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.