Contoh faktor produksi yang berasal dari alam

Faktor produksi– Dalam ilmu ekonomi, faktor produksi merupakan sumber daya yang digunakan untuk memproduksi barang dan/atau jasa. Tanpa disadari, kemajuan teknologi dan zaman juga ikut mempengaruhi hal ini.

Di dunia ekonomi, ada 4 jenis faktor produksi, yaitu Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), modal, dan keahlian. Penjelasan lengkapnya tentang pengertian faktor produksi, tujuan, dan jenisnya bisa Anda simak dalam pembahasan di bawah ini.

BACA JUGA: Bauran Pemasaran 7P dan 4P, Apa Bedanya? Simak Pengertian dan Contoh Strateginya

Pengertian Faktor Produksi

Contoh faktor produksi yang berasal dari alam

Dalam dunia bisnis, istilah faktor produksi merupakan salah satu bentuk dari manajemen bisnis yang harus dilakukan oleh para pelaku bisnis. Hal ini meliputi serangkaian proses yang harus dilalui sebelum barang dan/atau jasa diproduksi.

Sebelum dikenal luas seperti saat ini, faktor produksi adalah sebuah pandangan ekonomi neoklasik yang menggabungkan pendekatan masa lalu terhadap teori ekonomi. Seperti menggabungkan faktor produksi dari sosialisme ke dalam satu definisi.

Awalnya, hanya ada tiga kategori penting dalam faktor produksi ini, yaitu tanah, tenaga kerja, dan modal. Lalu, beberapa ahli ekonomi politik seperti Adam Smith, Karl Marx, dan David Ricardo, menambahkan kewirausahaan sebagai kategori pelengkap.

Keempat kategori ini saling berkaitan satu sama lain untuk proses produksi barang dan/atau jasa untuk menghasilkan keuntungan. Sehingga barang dan/atau jasa yang diproduksi bisa memiliki nilai jual, nilai guna, dan nilai manfaat.

Jenis Faktor Produksi

Contoh faktor produksi yang berasal dari alam

Seperti yang disebutkan di atas, pengertian faktor produksi adalah beberapa sumber daya yang digunakan untuk memproduksi suatu barang dan/atau jasa. Ada empat kategori penting dalam hal ini, yaitu:

1. Tanah atau Sumber Daya Alam

Kategori yang pertama adalah tanah atau sumber daya alam. Artinya, semua sumber daya alam yang digunakan untuk memproduksi suatu barang dan/atau jasa. Termasuk air, minyak, tembaga, gas alam, batu bara, tanah, hingga hutan.

Jenis faktor produksi ini dibagi lagi menjadi sumber daya yang terbarukan seperti tanah atau hutan, dan sumber daya yang tidak terbarukan seperti minyak dan gas alam. Perlu diperhatikan bahwa, setiap perusahaan membutuhkan sumber daya alam yang berbeda-beda untuk proses produksinya.

2. Tenaga Kerja

Kategori yang kedua adalah tenaga kerja atau sumber daya manusia. Artinya, tenaga yang dibutuhkan untuk bisa memproduksi barang dan/atau jasa. Dalam menjalankan bisnis, tentu Anda harus membayar tenaga kerja untuk bisa memberikan yang terbaik untuk pelanggan.

Hal ini seperti ketika Anda membutuhkan pramusaji untuk membawakan pesanan kepada pelanggan atau membutuhkan seorang sopir untuk mengantar Anda pergi. Artinya, setiap orang yang Anda bayar untuk melakukan hal tersebut sudah menyumbangkan tenaga saat memproduksi barang dan/atau jasa.

3. Modal

Kategori yang ketiga adalah modal. Dalam hal ini, modal tidak selalu berbentuk uang meskipun kebanyakan seperti itu. Namun, investasi peralatan dan mesin-mesin canggih untuk mendukung proses produksi juga termasuk modal yang Anda miliki.

Modal berperan besar untuk bisa menghasilkan barang dan/atau jasa dengan kualitas terbaik. Selain itu, Anda juga memerlukan modal yang cukup untuk bisa menjalankan dan mengembangan bisnis agar bisa mendapatkan keuntungan yang tinggi.

4. Kewirausahaan

Kategori terakhir adalah kewirausahaan atau pengelolaan bisnis. Dalam faktor produksi, seorang wirausahawan adalah mereka yang menggabungkan keempat kategori ini untuk bisa mendapatkan keuntungan yang diinginkan.

Artinya, sebagai wirausahawan, Anda harus bisa menemukan cara baru untuk menghasilkan atau mengembangkan barang dan/atau jasa untuk dipasarkan ke masyarakat. Kategori terakhir ini juga merupakan hal paling penting untuk bisa mengikat ketiga kategori lainnya.

Meskipun keempat kategori ini sangat berkaitan satu sama lain, hal yang harus diperhatikan adalah setiap perusahaan membutuhkan jenis faktor produksi yang berbeda-beda.

Sebagai contoh, seorang petani membutuhkan sumber daya alam sebagai salah faktor produksi paling penting. Sedangkan perusahaan tekstil, membutuhkan tenaga kerja sebagai faktor produksi paling penting.

BACA JUGA: Apa Itu Plan Do Check Act (PDCA)? Ini Manfaat, Siklus, dan Plus Minusnya

Tujuan Faktor Produksi

Contoh faktor produksi yang berasal dari alam

Sebagai pelaku usaha, Anda harus bisa menggabungkan keempat kategori di atas sebagai sebuah cara atau solusi untuk bisa memproduksi barang dan/atau jasa yang berkualitas tinggi.

Hal ini tentu sejalan dengan tujuan perusahaan yang harus dicapai. Berikut penjelasannya:

1. Memperlancar Proses Produksi

Tujuan faktor produksi yang pertama adalah untuk memperlancar proses produksi barang dan/atau jasa. Artinya, jika semua faktor sudah dipenuhi, maka Anda bisa fokus pada masalah manajemen dan operasional lainnya.

Perlu diingat dan diperhatikan bahwa, keempat kategori faktor produksi yang sudah disebutkan sebelumnya sangat berperan penting untuk kelancaran proses produksi yang dimaksud.

2. Meningkatkan Kualitas Produk dan Keuntungan

Tujuan selanjutnya adalah untuk meningkatkan kualitas produk dan keuntungan. Faktor produksi bisa membantu sebuah usaha untuk tumbuh dan berkembang secara stabil dan memudahkan pelaku usaha untuk mengontrol setiap proses produksi.

Kualitas produk yang terbaik bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan dan brand usaha Anda. Sehingga hal ini bisa meningkatkan keuntungan Anda dengan optimal dan maksimal.

3. Menghasilkan Output

Satu lagi tujuan faktor produksi adalah untuk menghasilkan output. Artinya, faktor produksi memiliki peranan penting dalam kondisi finansial sebuah perusahaan. baik pada saat kenaikan atau penurunan biaya dalam jangka waktu tertentu.

Dalam hal ini, faktor produksi yang Anda miliki secara tetap bisa membantu untuk menstabilkan bisnis. Jadi, tidak hanya berperan pada proses produksi barang dan/atau jasa saja.

Contoh Faktor Produksi

Contoh faktor produksi yang berasal dari alam

Dari semua penjelasan diatas, tentu Anda sudah membayangkan apa saja yang menjadi contoh faktor produksi, bukan? Ketika Anda bisa memahami pengertian dari faktor produksi, maka hal ini bisa memudahkan Anda dalam menjalankan bisnis.

Berikut beberapa contoh faktor produksi yang harus Anda ketahui:

  • Tanah atau Sumber Daya Alam: berupa lahan pertanian atau perkotaan, hutan, air, minyak, gas alam, batu bara, dan sumber daya alam lainnya yang dibutuhkan untuk proses produksi.
  • Tenaga Kerja: mengacu pada semua kegiatan yang menghasilkan upah. Seperti para pekerja profesional, buruh, dan lainnya.
  • Modal: berupa investasi yang digunakan untuk keperluan proses produksi barang dan/atau jasa. Seperti uang, peralatan canggih, mesin-mesin dengan teknologi modern, dan investasi lainnya yang bisa mendukung proses produksi dalam jangka waktu panjang.
  • Kewirausahaan: anggota perusahaan yang memiliki andil untuk mengembangkan bisnis melalui sistem manajemen yang mumpuni.

Demikian penjelasan tentang pengertian faktor produksi, tujuan, dan jenis-jenisnya. Keempat jenis faktor produksi sama-sama krusial bagi kemajuan perusahaan, sehingga perlu sama-sama dimaksimalkan potensinya dan dirawat dengan baik.

Perusahaan Anda sedang membutuhkan tenaga kerja? Maka Anda bisa menaruh informasi lokernya di KitaLulus. Saat ini, KitaLulus sudah beroperasi di di Jabodetabek, Bandung, Gowa, Makassar, Medan, Semarang, dan Surabaya.

Cukup dengan mendaftarkan diri Anda untuk memasang iklan lowongan pekerjaan di KitaLulus secara gratis. Dapatkan karyawan terbaik dan berpotensi dan terbaik dengan #LebihMudah bersama KitaLulus!

Faktor produksi dapat diartikan sebagai serangkaian proses produksi itu sendiri. Faktor produksi dapat pula diartikan sebagai banyak hal yang masih ada hubungannya dengan proses produksi. Mulai dari input, produksi barang/jasa dan segala hal yang sifatnya melancarkan proses produksi.

Sebelumnya kita sudah bahas mengenai apa itu produksi dan juga contoh kegiatan produksi. Yuk, pahami detailnya pada pembahasan contoh kegiatan produksi.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produksi. Dimana setiap faktornya memiliki peranannya masing-masing. Sebelum fokus mengulas faktor produksi dan manfaatnya, yuks simak pengertian faktor produksi terlebih dahulu. 

Pengertian Faktor Produksi

Pengertian faktor produksi sebagai proses perusahaan menghasilkan barang ataupun jasa yang melalui beberapa tahap yang panjang.

Secara umum, faktor produksi diartikan sebagai upaya perusahaan untuk menciptakan produk barang ataupun jasa. Sementara ada banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, yang akan kita ulas lebih spesifik di sub di bawah. 

Faktor produksi itu sendiri menjadi pembahasan menarik bagi para politik ekonomi seperti Adam Smith dan tokoh-tokoh lain. Dari perkembangan dan percampuran pandangan Karl Marx terkait kritikannya tentang akumulasi kapital dan nilai tambah terhadap tenaga kerja.

Dipadukan dengan kritik dari David Ricardo terkait prinsip politik ekonomi dan perpajakan yang dapat mempengaruhi produk. Maka pandangan-pandangan tersebut melebur yang akhirnya menciptakan pandangan terhadap perekonomian.

Dimana saat membicarakan perekonomian tidak sekedar membicarakan tentang proses produksi saja. Tetapi juga membicarakan keuntungan, pemasaran, segmentasi pasar, kualitas produk dan masih banyak lagi. 

5 Faktor Produksi dan Contoh Masing-Masing

Setelah mengetahui sekilas tentang pengertian faktor produksi, lantas apa saja sih hal-hal yang mempengaruhi proses produksi? Setidaknya ada lima faktor yang mempengaruhi secara mendasar, sebagai berikut. 

Contoh faktor produksi yang berasal dari alam

1. Faktor Tenaga Kerja (SDM)

Faktor produksi yang paling dasar keberhasilan adalah faktor tenaga kerja atau faktor Sumber Daya Manusia. Proses produksi tidak akan dihasilkan jika tidak ada tenaga manusia. Apalagi jika bentuk usaha nya adalah skala besar. 

Beberapa tahun terakhir, tidak dipungkiri banyak terobosan dan kecanggihan teknologi. Dimana memproduksi barang dapat digantikan menggunakan mesin robot. Sehingga pihak perusahaan tidak perlu membutuhkan SDM. Meskipun pihak perusahaan  tidak merekrut banyak orang, tetap saja Sumber Daya Manusia tetap dibutuhkan untuk menjadi operator mesin robot itu sendiri. 

Misalnya seperti Karyawan yang bekerja sebagai HRD yang mengelola karyawan masuk keluar. Atau bagian marketing yang fokus pada strategi dan analisis pasar.

Bahkan menurut Kominfo (2020), Indonesia membutuhkan sebanyak 129.465 pekerja yang ahli di bidang digital. Artinya, banyak yang mulai digantikan dengan robot tetapi banyak juga pekerjaan baru yang muncul dan menyerap tenaga kerja manusia.

2. Faktor Sumber Daya Alam (SDA)

Terutama untuk pelaku usaha yang membutuhkan bahan baku dari Sumber Daya Alam. Mereka pasti akan bergantung. Coba bayangkan jika sumber daya alam tidak tersedia lagi, maka proses produksi akan berhenti. 

Sementara kita tahu, sumber daya alam ada yang dapat dihasilkan secara continue. Namun ada juga SDA yang tidak mampu mencukupi atau memenuhi permintaan akibat proses regenrasi bahan dasarnya memakan waktu lebih lama dibandingkan permintaan atauppun proses produksi. 

Contoh faktor produksi yang berasal dari alam

Contoh : Pabrik gerabah, yang mengandalkan bahan baku dari tanah liat. Saat tanah liat yang disediakan alam semesta berkurang, maka proses produksi pun juga akan mengalami keterlambatan. 

3. Faktor Modal

Faktor produksi yang ketiga masalah modal. Ada yang bilang modal uang tidak penting, yang penting adalah modal dengkul. Saya rasa itu setengah benar dan setengah salah. Tergantung dari konteks dan peruntukannya. 

Jika konteksnya adalah menghasilkan produk untuk dijual belikan, atas nama sendiri bukan karena reseller ataupun dropship, maka modal uang itu penting. Bahkan pelaku usaha makanan pinggir jalan yang kecil-kecilan sekalipun mereka butuh modal awal demi mendapatkan keuntungan yang diharapkan. 

Sementara untuk mendapatkan modal uang itu sendiri pun sekarang ada banyak cara yang bisa dilakukan. Mulai mengajukan pinjaman ke bank, menawarkan proposal kepada para investor, dan bisa dengan hasil uang tabungan. 

Contoh : Anak orang kaya mudah jika ingin menjalankan usaha, karena uang mudah didapatkan. Sementara bagi orang biasa akan kesulitan mendapatkan modal untuk merintis usaha yang mengharuskan mengeluarkan modal uang.

Perlu diketahui juga, bahwa faktor produksi modal dapat berupa uang, mesin, dan gedung.

4. Faktor Kewirausahaan

Faktor produksi yang keempat adalah faktor kewirausahaan. Ternyata tidak semua orang memiliki jiwa entrepreneur yang tinggi. Tidak semua orang memiliki perspektif menjadi jiwa kewirausahaan. Maka dari itu, jika kamu ingin menjalankan sebuah bisnis yang langgeng, perlu sekali memahami dan mempelajari konsep kewirausahaan. 

Kewirausahaan tidak melulu berbicara tentang modal awal berupa uang. Tetapi juga berbicara tentang mentalitas dalam menghadapi berbagai masalah. Termasuk bagaimana mengolah perspektif dan sudut pandang terhadap peluang. 

Buat kamu yang merasa tidak memiliki jiwa kewirausahaan, kamu bisa mempelajari prinsip dasarnya. Setidaknya dengan demikian kamu bisa menstimulus dan berlatih. Ingat, menjadi orang sukses itu tidak selalu karena privilege keluarganya yang kaya. Tetapi juga karena memiliki kemauan dan semangat untuk berubah. 

5. Faktor Teknologi Informasi

Faktor teknologi informasi menjadi menjadi rahasia kesuksesan di era sekarang. kenapa demikian? Karena sekarang segala sesuatu bergantung pada teknologi. Tidak hanya dari segi kesadaran masyarakat dalam menggunakan teknologi informasi. 

Dalam segi kelancaran internal, faktor produksi juga banyak yang terintegrasi langsung dengan teknologi. Apalagi untuk perusahaan besar, yang segala sesuatunya dilakukan menggunakan robot dan bersifat komputer. 

Alasan kenapa harus menguasai teknologi informasi dalam proses produksi, karena lebih memudahkan, menghemat waktu, menghemat tenaga atau menghemat beban biaya tenaga kerja. Jadi saat proses produksi berjalan dan telah terprogram oleh teknologi, tenaga manusia bisa langsung fokus pada manajemen. 

Itulah beberapa faktor produksi, baik dalam skala industri maupun skala kecil seperti UKM/UMKM.  Dari beberapa ulasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor produksi sebagai faktor penentu sebuah produk barang/jasa dapat disajikan secara efisien dan efektif. 

Faktor Produksi Asli dan Turunan

Dari 5 Faktor produksi diatas, terdapat pembagian lagi yang disebut juga faktor produksi asli dan turunan. Faktor produksi asli merupakan faktor minimal yang bisa menghasilkan uang, yaitu faktor SDM dan Sumber daya alam. Dengan minimal dua faktor ini saja, manusia sudah bisa menghasilkan uang.

Nah, sedangkan yang sisanya termasuk kedalam faktor produksi turunan karena sifatnya sebagai pendukung untuk proses akselerasi dan juga memperbesar sebuah produksi.

Sebelum ke manfaat, alangkah lebih baiknya mengetahui terlebih dahulu 4 Masalah dalam Ekonomi Produksi.

Manfaat Faktor Produksi 

Siapa sih yang menjalankan bisnis tanpa berharap pada keuntungan usaha? Pasti semua pelaku usaha berharap mendapatkan keuntungan dari proses produksi usaha mereka. Nah, berikut beberapa faktor produksi yang sering dijadikan alasan pelaku usaha menjalankan bisnisnya. 

1. Menghasilkan output 

Manfaat hadirnya faktor produksi adalah menghasilkan output yang diinginkan. Sudah menjadi rahasia umum bagi pelaku usaha. Ada masa kadang berjaya dan ada pula masa lesu.

Sebagai pelaku usaha dalam situasi apapun tetap harus memproduksi barang-barang tersebut. Dengan kata lain, faktor produksi membantu menghasilkan output dalam situasi yang paling susah. 

Saat permintaan banyak dan perekonomian baik-baik saja, tentu tidak akan menjadi permasalahan. Namun, ketika terjadi penurunan biaya dan terjadi ketidakstabilan permintaan dan harga, maka pelaku usaha juga perlu memikirkan jangka panjang dan jangka pendeknya. 

Jadi, dengan kata lain perusahaan harus memiliki cara permanen demi menjaga stabilitas iuran dalam menjalankan usaha dan bisnis mereka. Sehingga ketika dalam situasi yang jatuh sekalipun, akan tetap survive dan tidak mengalami masalah yang begitu berarti.

2. Membantu proses produks lebih lancar 

Salah satu rahasia dan kunci untuk memperoleh keuntungan dan omset keuntungan adalah memiliki produk yang akan dijual belikan. Coba bayangkan, jika perusahaan tidak memiliki barang atau jasa yang dijual, keuntungan apa yang akan diperoleh perusahaan? Tidak ada. 

Maka karena itulah butuh proses produksi. Sementara proses produksi itu sendiri tidak akan berjalan lancar tanpa faktor produksi yang disebutkan di atas.

Ketika sebuah perusahaan mampu memproduksi barang/jasa, maka pihak perusahaan bisa tinggal fokus pada manajemen ataupun pada penjualan, termasuk fokus pada target sasaran. 

3. Mendukung kualitas produk dan keuntungan

Ketika produk sudah diproduksi dalam jumlah yang aman. Maka pihak perusahaan bisa tinggal fokus pada kualitas manajemen. Misalnya manajemen marketing, dimana setiap tim marketing dibekali ilmu bagaimana melayani konsumen secara berkualitas.  

Meskipun kelihatan kurang menarik, tim marketing sebagai penentu utama usaha akan mencapai target keuntungan perusahaan. Termasuk juga memperhatikan manajemen distribusi, manajemen kualitas barang dan masih banyak hal yang bisa dioptimalkan secara teknisnya. 

4. Membantu Menaikan Target Keuntungan

Ketika pihak perusahaan mampu membenahi kualitas seluruh faktor produksi. Maka target keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan sangat mungkin terjadi. Bahkan pihak perusahaan bisa meningkatkan target keuntungan lebih tinggi dibandingkan target sebelum-sebelumnya. 

Itulah empat manfaat faktor produksi. Jadi buat kamu yang punya mimpi menjadi seorang pengusaha, namun usaha kamu masih skala UKM/UMKM itu tidak masalah. Karena semua juga butuh proses dan butuh sarana pembelajaran.  (Irukawa Elisa).

Kenali dan baca juga artikel penting lainnya mengenai produksi dan ilmu ekonomi lainnya.

Rekomendasi Buku