Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Tata cara pelaksanaan ibadah haji yang harus kita ketahui

Ibadah haji merupakan ibadah yang sangat penting bagi kebanyakan umat Islam. Haji merupakan rukun Islam ke 5 .Pelaksanaan ibadah haji hanya di wajibkan sekali seumur hidup.

Sembari menunggu giliran keberangkatan ke Tanah Suci, tak ada salahnya untuk memperbarui wawasan dan pengetahuan agama kita, khususnya tentang tata cara ibadah haji. Selain bisa datang ke pengajian, berguru pada ahli agama, juga mengikuti manasik haji yang memang diwajibkan beberapa bulan sebelum hari keberangkatan.

Berikut kami akan membuat ulasan tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji yang harus kita ketahui sebelum berangkat ke tanah suci.

RUKUN IBADAH HAJI

Rukun haji yaitu perbuatan yang wajib dlakukan dan tidak dapat diganti dengan membayar denda. Apabila seseorang meninggalkan satu rukun haji maka tidak sah hajinya. rukun haji ada 6 yaitu:

1. Ihram atau niat haji

2. Wukuf di padang Arafah

3. Tawaf (keliling ka’bah)

4. Sa’i (berlari-lari kecil antara bukit safa dan marwah)

5. Menggunting atau mencukur rambut

6. Tertib

WAJIB HAJI

Wajib haji yaitu perbuatan yang harus dikerjakan dalam ibadah haji. Apabila wajib haji dilanggar, maka hajinya tidak sah kecuali dengan membayar dam (denda) dengan cara menyembelih binatang.

Wajib haji ada enam yaitu;

1. Ihram atau niat berhaji mulai dari miqat (batas yang ditentukan)

2. Mabit (bermalam) di Muzdalifah pada malam hari raya haji

3. Melontar tiga jumrah, yaitu : jumrah ula, jumrah wusta, dan jumrah aqabah.

4. Mabit (bermalam) di Mina

5. Tawaf wada’ (tawaf perpisahan)

6. Menjauhkan diri dari larangan atau perbuatan yang diharamkan dalam ihram seperti:

a. Bagi pria dilarang memakai pakaian berjahit.

b. Menutup kepala bagi pria dan menutup muka bagi wanita

c. Membunuh hewan buruan.

d. Memotong kuku.

e. Memakai wangi-wangian.

f. Mengadakan aqad nikah.

g. Bersetubuh

h. Memotong rambut atau bulu badan yang lain.

TATA CARA PELAKSANAAN HAJI

1. Sebelum tanggal 8 Dzulhijjah, semua jamaah haji mulai untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjidil Haram (Makkah).

2. Tanggal 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyah) disebut dengan hari tarwiyah, karena para jama’ah haji menyiapkan bekal secukupnya untuk menuju mina dan padang arafah, karena kedua tempat tersebut tidak ada sumber air.

3. Jamaah haji melakukan ihram untuk ibadah haji, dimulai dengan mandi, memakai wewangian serta mengenakan pakaian ihram, sambil ber-talbiyah mengucapkan.

4. Berangkat menuju Mina dan setelah di Mina, mereka mendirikan shalat zhuhur, ashar, maghrib dan isya serta shalat subuh. Setiap shalat dikerjakan pada waktunya, namun shalat yang jumlah rakaatnya empat diqashar sehingga menjadi dua rakaat. Para jamaah tetap berada di Mina sampai matahari terbit pada tanggal 9 Dzulhijjah.

5. Tanggal 9 Dzulhijjah, pagi harinya semua jamaah haji menuju ke padang Arafah untuk melakukan wukuf. Kemudian semua jamaah haji melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang Arafah hingga Maghrib tiba. Disunnahkan bagi jama’ah untuk singgah di namirah dan jika memungkinkan berdiam di sana hingga matahari tergelincir, jika memungkinkan.

Namirah adalah sebuah tempat yang terletak dekat perbatasan arafah, apabila matahari tergelincir, dan masuk maktu zhuhur. Disunnahkan bagi imam atau orang yang diwakilkan untuk menyampaikan khutbah di hadapan para jama’ah, berkenaan dengan kondisi kaum muslimin, agar kembali memperbaharui tauhid.

6. Waktu wukuf di arafah mulai dari terbit fajar tanggal 9 dzulhijah hingga terbit fajar tanggal 10 dzulhijah. Barang siapa yang melakukan wukuf pada waktu tersebut walaupun sebentar, maka ia dianggap telah mengerjakan wukuf, dan hajinya sah.

Barang siapa yang tidak mengerjakan wukuf pada waktu tersebut maka hajinya tidak sah.

7. Tanggal 9 Dzulhijjah malam, semua jamaah haji menuju ke Muzdalifah untuk mabit (bermalam di muzdalifah) dan mengambil batu untuk melontar jumroh secukupnya.

8. Tanggal 9 Dzulhijjah tengah malam atau setelah melakukan mabit, jamaah haji meneruskan perjalanannya ke Mina untuk melaksanakan ibadah melontar Jumroh.

9. Pada Tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah haji melaksanakan ibadah melempar Jumroh yaitu sebanyak 7x ke Jumrah Aqabah sebagai simbol untuk mengusir setan. Dilanjutkan dengan tahalul yaitu mencukur rambut atau sebagian rambut.

10. Jika jamaah mengambil nafar awal maka dapat dilanjutkan perjalanannya ke Masjidil Haram untuk Tawaf Haji atau menyelesaikan Haji.

11. Sedangkan jika mengambil nafar akhir, jamaah haji tetap tinggal di Mina dan dilanjutkan dengan melontar jumrah sambungan, yaitu jumrah ‘Ula dan jumrah Wustha.

12. Tanggal 11 Dzulhijjah, jamaah haji melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.

13. Tanggal 12 Dzulhijjah, jamaah haji melempar jumrah sambungan (wusta) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.

14. Kemudian yang terakhir Jamaah haji kembali ke Makkah untuk melaksanakan Tawaf Wada’ yaitu Tawaf perpisahan sebelum pulang ke negara masing-masing.

Ilustrasi Ibadah Haji Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Macam Haji penting diketahui seluruh umat Islam. Haji merupakan rukun Islam yang kelima. Haji wajib dilaksanakan bagi seluruh umat Islam yang memenuhi syarat wajib. Dalam pelaksanaannya, Haji dibagi menjadi beberapa macam.

Macam Haji dibagi sesuai dengan pelaksanaannya di tanah suci. Macam Haji ini tentunya harus memenuhi syarat dan rukun Haji. Semua macam Haji akan diterima sebagai ibadah jika dilaksanakan dengan benar sesuai tata cara yang berlaku.

Maka dari itu, penting mengetahui macam Haji yang bisa dilakukan. Anda bisa memiliki satu dari tiga macam Haji sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Berikut macam Haji dan cara pelaksanaannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(29/06/2021).

Ilustrasi Ibadah Haji Credit: pexels.com/pixabay

Kata qirān berarti berteman atau bersamaan. Macam Haji ini artinya melaksanakan haji dan umrah secara bersamaan dengan sekali niat untuk dua pekerjaan, tetapi diharuskan membayar dam. Membayar dam adalah amalan ibadah yang wajib dilakukan oleh orang yang melakukan ibadah haji atau umrah akibat sebab-sebab tertentu, baik sebagai konsekuensi dari suatu ketentuan tata cara beribadah haji yang dipilih oleh jemaah (tamattu’ dan qirān) atau akibat suatu elanggaran yang dilakukannya karena meninggalkan sesuatu yang diperintahkan atau justru mengerjakan sesuatu yang diharamkan dalam ibadah haji dan umrah.

Haji qirān dapat dipilih apabila karena sesuatu hal, seorang jemaah tidak dapat melaksanakan umrah, baik sebelum maupun sesudah haji, termasuk jemaah haji yang masa tinggalnya di Makkah sangat terbatas.

Ilustrasi Menunaikan Ibadah Haji Credit: pexels.com/pixabay

Pelaksanaan Haji Qiran pertama dengan berihram untuk umrah dan berihram untuk haji, sebelum memulai tawaf. Kemudian saat memasuki kota Makkah jemaah melakukan tawaf qudum (tawaf di awal kedatangan di Mekkah), lalu kemudian salat dua rakaat di belakang maqam Ibrahim.

Setelah itu melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah, dilakukan untuk umrah dan hajinya sekaligus dengan satu sa’i (tanpa bertahallul). Tetap masih dalam kondisi berihram dan tidak halal baginya untuk melakukan hal-hal yang diharamkan ketika ihram hingga datang masa tahallulnya di tanggal 10 Zulhijjah.

Sejumlah jemaah saling jaga jarak saat melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah di dalam Masjidil Haram saat melakukan rangkaian ibadah haji di Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, Rabu (29/7/2020). Karena pandemi virus corona COVID-19, pemerintah Arab Saudi hanya membolehkan sekitar 10.000 orang. (AP Photo)

Kata tamattu’ berarti bersenang-senang. Macam Haji ini berarti melaksanakan umrah terlebih dulu pada bulan-bulan haji, lalu ber-tah}allul, kemudian berih}rām haji dari Makkah atau sekitarnya pada 8 Dzulh}ijjah (hari Tarwiyah) atau 9 Dzulh}ijjah tanpa harus kembali lagi dari miqat semula.

Selama jeda waktu tah}allul itu, jamaah bisa bersenang-senang karena tidak dalam keadaan ihrām dan tidak terkena larangan ihrām tapi dikenakan dam.

Ribuan jemaah melakukan tawaf dan memadati sekitar Kakbah di Masjidil Haram, kota suci Makkah, Arab Saudi pada Rabu (7/8/2019). Kondisi Masjidil Haram menjelang puncak ibadah haji kian dipadati jemaah dari berbagai negara. (Photo by FETHI BELAID / AFP)

Saat mengerjakan ibadah haji tamattu’, jemaah haji mengerjakan umrah pada bulan haji terlebih dulu, baru kemudian mengerjakan haji. Dengan cara ini jemaah wajib membayar dam.

Pelaksanaan haji Tamattu’, yakni jemaah berihram untuk melaksanakan umrah pada bulan-bulan haji (bulan Syawwal, Zulqaidah, 10 hari pertama dari bulan Zulhijjah).

Kemudian jemaah dari macam-macam haji seperti Tamattu’ menyelesaikan rangkaian umrah dengan melaksanakan thawaf umrah, sa’i umrah, kemudian bertahallul dari ihramnya, dengan cara memotong pendek atau mencukur sebagian rambut kepalanya.

Setelah tahallul, jemaah sudah terlepas dari kondisi ihram, hingga nanti datangnya hari Tarwiyah, yakni tanggal 8 Zulhijjah. Pada hari Tarwiyah ini (tanggal 8 Zulhijjah) jamaah berihram kembali dari Makkah untuk melaksanakan haji hingga sempurna.

Bagi yang melaksanakan macam-macam haji seperti Tamattu’, wajib baginya menyembelih hewan qurban (seekor kambing/ sepertujuh dari sapi/ sepertujuh dari unta) pada tanggal 10 Zulhijjah atau di hari-hari tasyrik (tanggal 11, 12, 13 Zulhijjah).

Umat muslim mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Senin (5/8/2019). Saat haji atau umrah, umat muslim akan berputar tujuh kali mengelilingi Kakbah berlawanan arah jarum jam. (AP Photo/Amr Nabil)

Secara bahasa Ifrad berarti menyendirikan. Macam Haji ini artinya melaksanakan ibadan Haji tanpa melaksanakan umrah. Haji Ifrad adalah proses melakukan ibadah haji yang terpisah antara ibadah haji dan ibadah umrah.

Haji Ifrad bisa dilaksanakan dengan melakukan haji saja tanpa melakukan umrah atau melaksanakan Haji dulu baru melaksanakan umrah. Dengan cara ini seorang jemaah haji tidak wajib membayar dam. Pelaksanaan haji dengan cara ifrād ini dapat dipilih oleh jemaah haji yang datang mendekati waktu wukuf, sekitar lima hari sebelum wukuf.

Jemaah haji di Masjid Nabawi, Madinah. Nurmayanti/Liputan6.com

Pelaksanaan Haji Ifrad yakni setiba di Mekkah, jemaah melakukan tawaf qudum (tawaf diawal kedatangan di Makkah), kemudian salat dua raka’at di belakang maqam Ibrahim.

Setelah itu melakukan sa’i antara bukit Shofa dan Marwah untuk hajinya tersebut (tanpa bertahalul), lalu menetapkan diri dalam kondisi berihrom. Dalam keadaan ini, jemaah haji tidak boleh melakukan segala hal yang diharamkan ketika berihram.

Jadi tetap dalam keadaan berihram hingga datang masa tahallul yakni pada tanggal 10 Zulhijjah. Setelah haji Ifrad, jemaah melepas pakaian ihramnya dan boleh menggunakan pakaian lainnya. Jika jaemaah ingin melakukan ibadah umrah, ia harus kembali lagi dengan ihram.

Ilustrasi Berdoa Credit: freepik.com

Sembari menunggu kesempatan, ada doa yang bisa dipanjatkan agar segera bisa melaksanakan ibadah Baji. Berikut doa agar segera melaksanakan Haji:

Rabbana taqabbal minna innaka anta sami'ul alim rabbana waj’alna muslimaini laka wamin zurriyatina ummatam muslimatan laka wa’arina manasikana wa tub’alaina innaka anta tawwabur rahim.

Artinya:

"Ya Tuhan kami semoga Engkau menerima (amalan ibadah kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Salawat haji

Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammadin tuballighuna biha hajja baitikal haram wa ziyarata qabri nabiyyika 'alaihi afdlalus shalatu was salamu fi luthfin wa 'afiyatin wa salamatin wa bulughil maram wa ‘alaa alihi wa shahbihi wa barik wa sallim.

Artinya:

" Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas junjungan kami Muhammad dengan berkah shalawat yang dapat menyampaikan kami dengannya untuk berkunjung ke rumah Mu yang mulia dan mengunjungi makam nabi-Mu, atasnya shalawat dan salam yang paling utama dalam kelembutan, sehat, selamat, dan tercapai cita-citanya, serta berkahilah dan salam untuk keluarganya dan sahabat-sahabatnya."

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?

Cara mengerjakan haji dimana dalam pelaksanaannya mengerjakan haji dahulu baru mengerjakan umrah tata cara mengerjakan haji yang demikian disebut dengan cara?