Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan tata cara mandi junub atau mandi besar sesuai sunnah. /tangkapan layar Youtube Khalid Basalamah Official/ Show DESKJABAR - Mandi junub, mandi besar atau bersuci adalah satu hal penting dalam kehidupan seorang muslim. Bersuci atau thaharah menjadi syarat yang harus dipenuhi ketika hendak menjalankan kegiatan ibadah termasuk puasa Ramadhan. Mandi besar atau mandi wajib setelah terkena hadas besar hukumnya wajib. Karena jika seorang muslim tidak melakukan mandi besar, maka dapat menghalangi dirinya melakukan beberapa ibadah. Salah satu bentuk thaharah yang dilakukan oleh umat muslim adalah mandi besar. Tujuan dari mandi besar untuk menghilangkan hadas besar setelah bersetubuh atau keluar mani. Baca Juga: HARTA MELIMPAH, Dapat Jodoh, Lamaran Kerja Diterima, Dosa Diampuni, Lakukan Ini Tiap Subuh - Syekh Ali Jaber Berikut niat mandi junub atau mandi wajib: "Bismillahirahmanirahim; Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardlon lillahi ta'ala". Artinya: "Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta'ala." >Terdapat sejumlah kondisi yang menuntut seorang Muslim harus melakukan mandi besar atau mandi junub. Ada beberapa penyebab seseorang memiliki janabat dan diwajibkan untuk mandi besar, di antaranya: 1. Keluarnya air mani. Cara keluarnya baik disengaja (masturbasi) atau mimpi, atau dengan cara hubungan suami istri, semua wajib mandi. Sumber: YouTube Atsar Muslim sumber lain
BERSUCI menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan seorang muslim. Bersuci atau thaharah bahkan menjadi syarat yang harus dipenuhi ketika hendak menjalankan kegiatan ibadah tertentu. Salah satu bentuk thaharah yang dilakukan oleh umat muslim adalah mandi besar. Dilansir dari NU Online, tujuan dari mandi besar untuk menghilangkan hadas besar setelah bersetubuh atau keluar mani. Mandi besar atau mandi wajib setelah terkena hadas besar hukumnya wajib. Karena jika seorang muslim tidak melakukan mandi besar, maka dapat menghalangi dirinya melakukan beberapa ibadah seperti salat, membaca Alquran hingga tawaf. Mandi besar atau mandi wajib pun kerap disebut mandi junub. Mandi besar tak hanya dilakukan oleh laki-laki saja, perempuan pun juga perlu melakukannya ketika mengalami kondisi tertentu. Nah berikut tata cara mandi junub beserta niat; Niat Doa Mandi Junub atau Wajib"BISMILLAHIRAHMANIRAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF'IL HADATSIL AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA'ALA." Artinya: Jika hadas besar pada perempuan disebabkan oleh keluarnya darah dari organ intim setelah melahirkan atau nifas, maka doa niat mandi junub yang harus dibaca adalah sebagai berikut: "BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITU GHUSLA LIRAF'IL HADATSIL AKBAR MINAN NIFASI FARDLON LILLAHI TA'ALA." Artinya: Baca juga: Tata Cara Wudhu Yang Benar, Kalian Harus Tau! Tata Cara Langkah-Langkah Mandi Junub yang BenarLalu bagaimana tata cara mandi junub yang benar, simak berikut langkah-langkahnya: • Diawali membaca doa niat mandi wajib. Doa niat inilah yang membedakan mandi wajib dan mandi biasa. Cara membaca doa niat mandi wajib ini bisa dalam hati atau bersuara. • Cuci tanga sampai bersih setidaknya tiga kali • Membersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor dan tersembunyi menggunakan tangan kiri. Bagian tubuh yang biasanya kotor dan tersembunyi tersebut adalah bagian kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar, dan lain–lain. • Mengulangi mencuci kedua tangan. Setelah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi, tangan perlu dicuci ulang. Caranya, mengusap-usapkan tangan ke tanah/tembok kemudian dibilas air langsung atau dicuci dengan sabun baru dibilas. • Berwudu. Setelah itu berwudu seperti tata cara wudu saat akan melakukan salat. Baca juga: Ini Keutamaan Doa Setelah Wudhu • Menyela pangkal rambut dengan jari-jari yang sudah dicelup ke air sampai menyentuh bagian kulit kepala. • Membasahi kepala dengan mengguyurnya tiga kali hingga seluruh permukaan pada kulit dan rambut basah oleh air. • Setelah itu membasahi tubuh secara merata dengan mengguyurnya dari ujung rambut hingga ujung kaki, dimulai bagian kanan terlebih dahulu kemudian bagian kiri. • Pastikan untuk membersihkan seluruh area lipatan kulit atau area mana saja dari tubuh yang tersembunyi pada saat melaksanakan mandi junub.(OL-5)
Niat Mandi Wajib Setelah Mimpi Basah – Mimpi basah merupakan suatu hal yang alami terjadi pada kalangan anak remaja atau pemuda, meskipun tidak menutup kemungkinan juga dialami oleh kalangan orang tua yang telah berkeluarga. Terkhusus untuk laki-laki, peristiwa mimpi basah adalah sebuah tanda bahwa dia telah baligh sehingga sejak itu dia mulai terbebani kewajiban-kewajiban syariah dalam ajaran agama Islam. Kaum hawa juga mengalami mimpi basah, tetapi hal itu bukanlah sebagai pertanda bahwa dia telah baligh seperti halnya pria, akan tetapi tanda bahwa wanita telah akil balig adalah dengan keluarnya darah haid. Dalil yang menerangkan mengenai wanita juga mengalami mimpi basah yakni hadis yang dari Ummu Salamah rha., dia berkata, “Ummu Sulaim, istri Abu Thalha datang kepada Nabi SAW lalu berkata, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu menerangkan kebenaran. Apakah kaum wanita juga harus mandi jika mimpi basah?’ Nabi SAW mengatakan, ‘Ya, jika dia melihat air.‘” (HR. Muttafq Alaih) Dari Anas ra pernah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah menjelaskan mengenai seorang wanita yang mengalami mimpi basah sebagaimana yang dialami oleh laki-laki, “Dia harus mandi.” (Muttafaq Alaih) Imam Muslim menambahkan, “Ummu Salamah rha berkata, ‘Apakah dia juga mengalaminya?’ Beliau menjawab, ‘Ya, dari mana adanya kemiripan?‘” Tata Cara dan Niat Mandi Wajib Setelah Mimpi BasahUntuk laki-laki maupun perempuan yang mengalami mimpi dengan lawan jenisnya kemudian disertai dengan air mani, maka dia wajib mandi. Lalu, bagaimana tata cara niat mandi wajib setelah mimpi basah yang diperintahkan Rasulullah SAW? Berdasarkan penjelasan dari Syeikh Utsaimin ra dalam salah satu fatwanya, bahwa mandi wajib/junub mempunyai dua bentuk, yakni bentuk yang sempurna/lengkap dan bentuk yang mencukupi. Baca juga: Gambaran Neraka Jahanam dan Penghuninya Yang Mengerikan Bentuk yang mencukupi dilakukan hanya berkumur-kumur, memasukkan air ke dalam hidung kemudian mengeluarkannya (beristinsyaq) lalu membasahi semua bagian tubuh meskipun hanya sekali, bahkan bisa juga hanya dengan menyelam (menceburkan diri) ke dalam air yang cukup dalam. Kemudian bentuk yang sempurna yakni dengan mencuci kemaluan serta bagian tubuh yang terkena air dari mimpi, setelah itu berwudhu sebagaimana tata cara berwudhu sebelum melakukan sholat. Lalu menyiram air ke bagian kepala sebanyak tiga sampai membasahi seluruh rambut hingga ke bagian pangkalnya. Dilanjutkan dengan membasahi dan membasuh anggota tubuh dengan mendahulukan yang kanan kemudian kiri. Tata cara niat mandi wajib setelah mimpi basah yang sempurna di atas berdasarkan atas beberapa hadis Rasulullah SAW berikut ini.
Baca juga: Adab Menjenguk Orang Sakit Serta Hikmah dan Keutamaannya Urutan Mandi WajibBerdasarkan kedua hadits tersebut di atas maka dapat diambil kesimpulan urutan tata cara niat mandi wajib setelah mimpi basah atau karena hadas besar lainnya sebagai berikut.
Tata cara mandi wajib perempuan tidaklah berbeda dengan cara niat mandi wajib setelah mimpi basah bagi laki-laki. Namun, kalau perempuan memiliki rambut yang panjang dan dikepang maka ia tidak perlu membasahi semuanya. Tetapi dia hanya cukup meratakan air pada pangkal rambut. Ketentuan tersebut di atas berdasarkan dari Maimunah rha., “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku adalah wanita yang mengepang rambutku apakah aku harus melepaskannya untuk mandi junub?” Beliau SAW menjawab, “Tidak, cukup bagimu menyiramkan air di kepalamu sebanyak tiga kali cidukan, lalu engkau guyurkan air ke seluruh tubuhmu. Dengan demikian engkau telah suci.” (HR. Muslim). Kemudian perihal mandi sesudah haid, bagi wanita lebih dianjurkan untuk melepaskan ikatan rambutnya. Karena Rasulullah SAW pernah memerintahkan kepada Aisyah saat mendapat haid ketika menuanaikan ibadah haji. “Tinggalkanlah (rangkaian tertentu ibadah) umrahmu, lepaskan ikatan rambutmu (ketika mandi) dan sisirlah rambutmu.” (HR. Bukhari). Syaikh bin Bazz menjelaskan dalam ta’liqnya atas Muntaqa Al-Akhbar karya Ibnu Taimiyah, “bagi wanita haid lebih dianjurkan untuk melepaskan ikatan rambutnya ketika mandi setelah haid, tetapi tidak dianjurkan untuknya melepaskannya ketika mandi junub.” Nah, demikianlah penjelasan mengenai doa niat mandi wajib setelah mimpi basah dan cara mandi wajib bagi perempuan setelah haid. Semoga bermanfaat dan dapat diamalkan. |