Bukti pencatatan kejadian yang terjadi dalam perusahaan itu sendiri adalah

Bagi Anda yang berprofesi sebagai akuntan tentunya bukti bukti transaksi sudah sangat familiar bukan? Pasalnya dalam setiap transaksi selalu tidak dianggap sah jika tidak sertai bukti.

Bukti-bukti transaksi menjadi bukti autentik dari sebuah transaksi baik dalam kegiatan pribadi maupun perusahaan. Berlaku pada perusahaan dagang maupun perusahaan jasa yang membutuhkan dokumen asli yang merupakan alat rekam untuk keseluruhan transaksi yang terjadi.

[su_quote style=”default” cite=”” url=”” class=””]Dengan adanya bukti transaki maka, aktivitas ekonomi dalam perusahaan dapat diukura dan dapat dinilai dengan nilai mata uang. Nantinya hal ini juga akan memengaruhi laporang keuangan dalam sistem akuntansi. Mardi (2011)[/su_quote]

Jika dijabarkan lebih luas, bukti transaksi sendiri terdiri dari banyak jenis seperti nota kontan, faktur, kwitansi, nota, cek, dan bukti setoran bank, rekening koran, bukti memo, bilyet giro, nota debet, nota kredit, bukti kas masuk, bukti kas keluar.

Tujuan Mencatat Transaksi Keuangan Bagi Sebuah Perusahaan

  1. Menjadi sumber informasi yang terkait dengan modal perusahaan, sumber-sumber ekonomi, serta kewajiban perusahaan.
  2. Memberikan infromasi terkini mengenai sumber ekonomi pada suatu aktivitas usaha yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
  3. Menjadi informasi yang relevan bagi pengguna laporan, serta membantu perusahaan untuk melihat potensi di masa mendatang.

Macam-Macam Bukti Transaksi

Bukti Kwitansi

Kwitansi umumnya digunakan saat terjadi transaksi pada penerimaan sejumlah surat atau dokumen. Biasanya ditandatangani oleh pihak penerima uang dan diserahkan sebagai bukti dari pembayaran atau transaksi.

Baca juga: Tips Manfaatkan THR Agar Bisa Menguntungkan Di Kemudian Hari

Pada umumnya kwitansi terbagi atas dua bagian, dimana pada bagian pertama diberikan kepada pihak yang membayar untuk bukti pencatatan transaksi pengeluaran uang, yaitu bagaian kiri disebut dengan Sub Kwitansi yang digunakan untuk bukti bagi penerima uang, sedangkan bagian kanan diperuntukan kepada yang si pembayar.

Kwitansi berisi keterangan seperti

  1. Tanggal transaksi
  2. Pihak yang memberikan uang
  3. Nominal uang
  4. Tujuan dan maksud dari transaksi pembayaran uang tersebut
  5. Tanda tangan serta di materai yang diibutuhkan.

Nota Kontan

Pengertian Nota kontan adalah bukti pembayaran yang dibuat dan dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli. Nantinya lembar pertama atau lembaran asli ini akan diberikan kepada pembeli, sedangkan lembaran copy-anya disimpan sebagai bukti transaksi atas

Dalam nota kontan memuat informasi penting seperti

  1. Nama perusahaan yang berwenang untuk mengeluarkan nota
  2. Nomor seri nota
  3. Tanggal transaksi pembayaran atau penjualan
  4. Jenis barang
  5. Jumlah barang
  6. Harga satuan
  7. Jumlah harga

Invoice

Merupakan bukti tertulis yang terkait dengan barang yang dijual, baik dengan jumlah maupun harganya. Dengan adanya faktur nantinya akan digunakan sebagai bukti yang berisi jumlah pembayaran yang harus dibayar oleh pembeli.

Dikeluarkan oleh pihak yang bertransaksi kepada pihak pembeli, nantinya bukti ini diperlukan jika ingin melakukan retur pembelian atau retur penjualan. Faktur sendiri memuat informasi seperti

  1. Nama dan alamat penjual
  2. Nomor faktur
  3. Nama dan alamat pembeli
  4. Tanggal pesanan
  5. Syarat pembayaran
  6. Keterangan mengenai barang (jenis barang, harga satuan, barang kuantitas barang dan jumlah harga).

Bukti Nota Kredit

Merupakan bukti transaksi terjadinya pengurangan piutang usaha, karena adanya penerimaan kembali barang yang telah dijual oleh pihak penjual. Berfungsi sebagai alat bukti jika nantinya ada barang yang diterima mengalami kerusakan dan atau ketidak sesuaian kualitas barang yang dipesan.

Hal-hal yang tercantum pada nota kredit pada prinsipnya adalah sama, dan perbedaan keduanya terdapat pada informasi yang tercantum di dalam masing-masing nota.

Bukti Nota Debit

Dokumen transaksi pengembalian barang yang sudah dibeli dan dibuat oleh pihak pembeli, yang dikirimkan suatu perusahaan atau badan usaha kepada konsumen. Secara sederhana, nota debit digunakan untuk mengurangi dan berguna untuk mengurangi utang usaha pembeli yang harus dilunasi.

Baca juga: Pertimbangkan Hal ini Sebelum Resign

Biasanya dibuat minimal dua rangkap, dimana lembar aslinya akan dikirimkan kepada pembeli serta penjual secara bersamaan. Sedangkan lembar lainnya disimpan pembeli sebagai bukti pencatatan.

Bukti Cek

Voucher cek yang menyatakan alasan pembayaran, dibuat oleh pihak yang memiliki rekening di bank tertentu. Bertujuan agar bank yang ditunjuk membayarkan sejumlah uang yang tertulis kepada orang yang membawa surat atau yang namanya tertulis di surat cek tersebut.

Setelah transaksi dilakukan maka Anda bisa menyimpan potongan sebagai bukti pembayaran; baik dalam penjualan secara kredit, maupun nominal uang yang tertera pada potongan cek.

Terdiri dari dua bagian yaitu bukti arsip yang mengeluarkan dan menandatangi cek, yaitu dimana terletak pada sebelah kiri. Sedangkan pada bagian kanan adalah pihak yang menerima pembayaran cek tersebut.

Rekening Koran

Bukti mutasi kas di bank yang telah disusun secara mendetail seperti transfer uang, debit atau kredit, yang diperlukan kreditur sebagai bukti jika pemegang rekening telah memiliki penghasilan dan arus kas.

Bukti Bilyet Giro

Merupakan mekanisme pembayaran atau pencairan uang pada rekening giro dari salah satu rekening nasabah kepada penerima yang ditentukan. Perlu diingat jika penerima bilyet giro tidak dapat menukarkan dengan uang tunai kepada bank yang terkait.

Demikian beberapa penjelasan tentang beberapa bukti-bukti transaksi secara singkat yang sering digunakan dalam dunia bisnia. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda lebih lagi.

Kesimpulannya dengan adanya bukti-bukti transaksi, nantinya akan menjadi bukti autentik dari sebuah transaksi baik dalam kegiatan pribadi maupun perusahaan, dan dainggap sebagai dokumen yang sah hingga alat rekam terhadap suatu transaksi yang terjadi. Penting dilakukan bagi semua perusahaan karena akan memberikan efek positif di masa mendatang. Hal ini berlaku bagi semua perusahaan berskala kecil maupun besar.

Tags :

Bukti pencatatan kejadian yang terjadi dalam perusahaan itu sendiri adalah

Ajaib.co.id – Tak hanya bagi perusahaan, pencatatan transaksi keuangan juga penting bagi individu yang menjalankan usaha. Transaksi keuangan yang tercatat diperlukan untuk dimasukkan ke laporan keuangan, termasuk bukti transaksi. Bukti transaksi terdiri dari berbagai macam. Bukti apa sajakah yang berlaku? 

Transaksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu yang menimbulkan perubahan terhadap harta atau keuangan dalam lingkup perusahaan, organisasi, atau individu itu sendiri. Dalam transaksi, terdapat sebuah administrasi transaksi.

Dalam konteks ini, administrasi bermakna suatu kegiatan yang bertujuan mencatat perubahan keuangan. Pencatatan tersebut harus dilakukan secara teliti serta menggunakan suatu metode tertentu. Sebagai pendukung pencatatan itu, diperlukan bukti transaksi.

bukti transaksi merupakan komponen penting yang harus dimiliki setiap pelaku bisnis. Dokumen-dokumen ini ada berbagai bentuk, manual maupun elektronik.

Sebagian perusahaan atau pelaku bisnis mulai memanfaatkan biaya, yaitu berupa software atau platform berbasis digital untuk keperluan pencatatan transaksi. Penggunaan software atau platform tersebut mampu menjaga kerapian dan keamanan data hingga hitungan tahun.  

Bukti transaksi digunakan untuk mendata seluruh transaksi yang terjadi. Data ini dapat disimpan oleh perusahaan atau individu sebagai salah satu materi penyusunan laporan keuangan. 

Di bawah ini adalah beberapa manfaat bukti transaksi:

  • Mengetahui bagian atau pihak mana yang bertanggung jawab terhadap terjadinya suatu transaksi keuangan 
  • Mengetahui nominal suatu transaksi keuangan 
  • Sebagai dasar pencatatan akuntansi 
  • Meminimalisir kesalahan pencatatan laporan keuangan 
  • Menghindari duplikasi pada suatu transaksi keuangan
  • Membantu proses audit yang dilakukan di dalam perusahaan atau organisasi

Terdapat berbagai macam bukti transaksi yang saat ini masih berlaku dan digunakan oleh perusahaan maupun individu. Namun, sebelum membahas satu per satu, mari kenali jenis transaksi terlebih dahulu. Jenis bukti transaksi terbagi menjadi dua apabila dibedakan berdasarkan sumbernya, di antaranya: 

Bukti Internal

Bukti internal dibuat oleh perusahaan atau organisasi. Bukti transaksi ini hanya diperuntukkan keperluan internal perusahaan atau organisasi tersebut. Jenis bukti transaksi transaksi internal antara lain:

  • Bukti kas masuk, yakni bukti bahwa perusahaan atau organisasi telah menerima sejumlah uang. Bukti kas masuk nantinya bisa berguna dalam proses penyusunan jurnal kas masuk atau jurnal penerimaan kas.
  • Bukti kas keluar, yakni bukti bahwa perusahaan atau organisasi telah mengeluarkan sejumlah uang, misalnya untuk membayar gaji, utang dan lain-lain. Bukti kas keluar dapat berguna untuk penyusunan jurnal pengeluaran kas.
  • Memorandum, yaitu bukti tertulis yang diterbitkan oleh pimpinan perusahaan atau seseorang yang diberikan wewenang dalam perusahaan. Memorandum atau memo bisa dijadikan bukti transaksi untuk peristiwa yang terjadi dalam internal perusahaan, misalnya pencatatan gaji yang masih harus dibayar pada akhir periode.
  • Struk belanja, yakni bukti transaksi pembelian untuk berbagai kegiatan operasional maupun penunjangnya, misalnya struk makan di restoran oleh karyawan perusahaan yang sedang dinas di luar kota. Struk belanja ini juga bisa dijadikan bukti bagi karyawan sebagai reimbursement.

Bukti Eksternal

Bukti eksternal berkaitan dengan pihak di luar perusahaan. Jenis bukti eksternal antara lain:

  • Faktur (invoice), yakni surat bukti adanya transaksi pembelian atau penjualan. Biasanya, faktur dibuat rangkap dua. Pertama asli dan kedua salinan (copy). Keberadaan faktur makin penting jika terjadi retur pembelian maupun retur penjualan. Faktur dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni faktur penjualan dan faktur pembelian (purchase order). Baik pada faktur penjualan maupun pembelian umumnya tercantum nama dan alamat penjual; nama dan alamat pembeli; nomor faktur; tanggal pemesanan; jenis barang/jasa; kuantitas barang/jasa; keterangan barang/jasa; syarat pembayaran; dan harga barang/jasa.
  • Kuitansi, yaitu bukti penerimaan uang atas pembayaran sesuatu. Kuitansi dibubuhi tanda tangan kedua belah pihak, baik pihak yang menerima uang maupun pihak yang sudah melakukan pembayaran. Biasanya, kuitansi berisikan tanggal transaksi; nama pemberi uang; tujuan pembayaran; jumlah uang; dan tanda tangan yang disertai dengan meterai bila dibutuhkan.
  • Nota kontan, yakni bukti transaksi dari penjual kepada pembeli. Nota ini akan disimpan oleh penjual sebagai bukti telah terjadi penjualan secara tunai.
  • Nota debit, yaitu bukti transaksi sebagai permintaan pengurangan harga kepada pihak penjual karena ada suatu barang atau jasa yang tidak sesuai dengan pesanan. Oleh sebab itu, nota debit dikeluarkan oleh pembeli.
  • Nota kredit, yakni bukti pengembalian atau penerimaan kembali barang yang telah dijual. Nota kredit berguna sebagai alat persetujuan penjual terhadap permohonan pengurangan harga dari pembeli.
  • Cek, yakni surat perintah dari pihak yang mempunyai rekening di bank. Bank tersebut diminta oleh pemilik rekening bank untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan dalam cek. 
  • Bilyet giro, yaitu surat perintah dari nasabah bank kepada bank. Perintah tersebut berisikan pemindahbukuan sejumlah uang dari rekening nasabah ke rekening penerima yang namanya tercantum dalam bilyet giro. Nama penerima bisa berasal dari bank yang sama atau bank yang lain.
  • Rekening koran, yakni bukti mutasi kas di bank. Rekening koran disusun oleh bank untuk para nasabahnya. Rekening koran digunakan sebagai dasar penyesuaian pencatatan antara saldo kas menurut perusahaan dan saldo kas menurut pihak bank.
  • Setoran bank, yaitu catatan transaksi yang disediakan oleh pihak bank. Setoran bank bisa  digunakan ketika melakukan setoran uang ke bank. Penting untuk menyimpan bukti yang satu ini dengan baik. Hal itu karena bukti setoran bank sangat dibutuhkan bila terjadi kesalahan saat akan membuat rekonsiliasi bank.

Sumber: Kenali Ragam Bukti Transaksi yang Berlaku di Indonesia dan Pentingnya Bukti Transaksi dalam Pencatatan Keuangan, dengan perubahan seperlunya.

Bukti pencatatan kejadian yang terjadi dalam perusahaan itu sendiri adalah

Dapatkan Profit Lebih Tinggi

dengan investasi saham & reksa dana

Tanpa minimal investasi, bebas tarik uang kapanpun. Dipercaya 1 juta++ pengguna

Investasi Sekarang