Senin, 4 Juni 2018 | 12:00 WIB
Bobo.id – Bernapas adalah aktivitas yang paling penting dan sering kita lakukan setiap harinya. Untuk itu, kita perlu bernapas dengan benar, agar manfaatnya bisa kita dapat. Kita dirancang untuk bernapas melalui hidung, tapi banyak juga yang bernapas lewat mulut. Sebenarnya, mana yang lebih baik, bernapas lewat hidung atau mulut? BACA JUGA : Agar Tidak Mudah Lelah, Inilah Tips dan Trik Mengatur Pernapasan Saat Lari Pernapasan yang Lebih Baik Hidung kita merupakan jalur pertahanan utama untuk melawan bakteri dan racun di udara yang kita hirup. Ada banyak sistem penyaringan yang bekerja di hidung, yang berfungsi untuk menghangatkan, menyaring, dan melembapkan udara yang dihirup. Bernapas melalui hidung juga bisa membantu menurunkan tekanan darah dalam tubuh. Sedangkan kalau bernapas melalui mulut, kita tidak bisa mendapatkan semua manfaat di atas. Hal ini juga bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari alergi rhinitis sampai sleep apnea atau gangguan pernafasan saat tidur. Tentunya ini menunjukkan bahwa bernapas melalui hidung lebih baik daripada bernapas lewat mulut. Di bawah ini adalah manfaat lainnya dari bernapas melalui hidung. BACA JUGA : Kita Hanya Bernapas Melalui Satu Lubang Hidung Saja, Benarkah? Page 2
Page 3
Bobo.id – Bernapas adalah aktivitas yang paling penting dan sering kita lakukan setiap harinya. Untuk itu, kita perlu bernapas dengan benar, agar manfaatnya bisa kita dapat. Kita dirancang untuk bernapas melalui hidung, tapi banyak juga yang bernapas lewat mulut. Sebenarnya, mana yang lebih baik, bernapas lewat hidung atau mulut? BACA JUGA : Agar Tidak Mudah Lelah, Inilah Tips dan Trik Mengatur Pernapasan Saat Lari Pernapasan yang Lebih Baik Hidung kita merupakan jalur pertahanan utama untuk melawan bakteri dan racun di udara yang kita hirup. Ada banyak sistem penyaringan yang bekerja di hidung, yang berfungsi untuk menghangatkan, menyaring, dan melembapkan udara yang dihirup. Bernapas melalui hidung juga bisa membantu menurunkan tekanan darah dalam tubuh. Sedangkan kalau bernapas melalui mulut, kita tidak bisa mendapatkan semua manfaat di atas. Hal ini juga bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari alergi rhinitis sampai sleep apnea atau gangguan pernafasan saat tidur. Tentunya ini menunjukkan bahwa bernapas melalui hidung lebih baik daripada bernapas lewat mulut. Di bawah ini adalah manfaat lainnya dari bernapas melalui hidung. BACA JUGA : Kita Hanya Bernapas Melalui Satu Lubang Hidung Saja, Benarkah? Liputan6.com, Jakarta Perbedaan bernapas lewat hidung dan mulut perlu dikenali efeknya. Manusia bernapas lewat hidung dengan menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Namun, tidak jarang seseorang bernapas lewat mulut karena berbagai alasan, seperti hidung sedang tersumbat ataupun selepas olahraga. Bernapas lewat mulut dianggap kurang baik untuk kesehatan. Hal ini tentu bukan tanpa alasan, karena hidung adalah benteng pertahanan pertama tubuh untuk menyaring berbagai benda asing dari luar, seperti kuman, polusi, dan racun dari udara yang kamu hirup. Perbedaan bernapas lewat hidung dan mulut harus kamu ketahui untuk menjaga kesehatan pernapasan. Apalagi, kecenderungan bernapas lewat mulut merupakan salah satu tanda adanya sumbatan pada jalur napas lewat hidung, seperti alergi, pilek, sinusitis, polip hidung, hingga asma. Orang yang terbiasa bernapas lewat mulut walaupun tidak sedang pilek biasanya menunjukkan gejala seperti tidur mendengkur, mulut cepat kering, bau mulut, suara serak, dan mudah lelah. Jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan ke dokter agar mendapat penanganan medis yang tepat. Berikut Liputan6.com rangkum tentang perbedaan bernapas lewat hidung dan mulut dari berbagai sumber, Senin (17/2/2020). Scroll down untuk melanjutkan membaca
Kamis, 11 Jul 2019 16:41 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah baby led weaning (BLW), penyanyi Andien lagi-lagi mencuri perhatian lewat praktik menempel plester mulut saat tidur. Hal itu dilakoninya demi bernapas melalui hidung.Melalui akun media sosialnya, ibu dari Anaku Askara Biru ini berbagi pengalamannya tentang tidur dengan mulut diplester. Sang suami dan putera semata wayangnya pun turut mempraktikkan hal serupa."Sudah selama beberapa bulan terakhir kita kalau tidur [mulut] diplester. Setelah saya menjalankan tidur dengan diplester, ada beberapa kualitas baik yang saya rasakan," tulis Andien di Instagram Story miliknya. 1. Kondisi udara yang kotor Meski tak tampak, udara yang dihirup manusia sebenarnya membawa kotoran, debu, dan kuman. Bernapas lewat mulut hanya membuat segala partikel di udara masuk begitu saja ke dalam tubuh.Faisal mengatakan, kondisi ini diperparah dengan letak mulut. Jika diperhatikan, lubang hidung menghadap ke bawah, sedangkan lubang saat mulut dibuka menghadap langsung ke depan.Dengan bernapas melalui hidung, partikel yang turut terbawa udara tak mudah memasuki tubuh lantaran lubangnya yang menghadap ke bawah.2. Hidung punya 'penyaring' Dalam sehari, seseorang kerap merasa perlu membersihkan hidung. Wajar saja, udara Jakarta atau kota besar lain cepat membuat hidung kotor.Namun, kata Faisal, hal itu menjadi bukti bahwa hidung memiliki mekanisme untuk menyaring udara yang masuk ke dalam tubuh. "Hidung punya bulu-bulu basah, makanya kotoran nempel dan tidak masuk [ke tubuh]," kata dia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (11/7). 3. Diameter 5. Penyesuaian suhu Suhu tubuh normal berada di angka 36-37 derajat Celcius. Namun, udara luar kadang memiliki suhu cukup ekstrem. Di negara empat musim, suhu bisa mencapai minus 10 derajat Celcius sehingga ada perbedaan sekitar 40 derajat Celsius dengan tubuh.Sedangkan di lingkungan yang panas, misal Timur Tengah, suhu bisa mencapai 60 derajat Celcius. Jika udara bersuhu ekstrem masuk melalui mulut, maka akan timbul gangguan pernapasan."Kalau lewat hidung, hidung punya banyak pembuluh darah. Udara masuk, kemudian dihangatkan. Udara yang masuk ke paru-paru itu bukan udara dengan suhu luar," kata Faisal.6. Mekanisme pertahanan tubuh Dalam situasi tertentu, seseorang kerap bersin meski tak diiringi sakit flu. Menurut Faisal, hal itu merupakan mekanisme tubuh saat merespons keberadaan benda atau partikel yang dianggap berbahaya di dalam tubuh. Mekanisme seperti itu tidak dimiliki mulut.[Gambas:Video CNN] (els/asr)
LIVE REPORT Ketika bernapas, baiknya dilakukan lewat hidung dibandingkan mulut karena beberapa alasan, yaitu:
|