Berikut merupakan nama tarian sekaligus properti yang digunakan kecuali

Jakarta -

Detikers, pernahkah kalian menyaksikan pertunjukan tari, yang dalam penampilannya penari menggunakan tambahan alat? Misalnya, pada pertunjukan tari topeng, pasti kita akan melihat para penari menggunakan topeng.

Hal itulah yang dimaksudkan dari properti dalam suatu tarian.

Unsur pendukung adalah elemen yang penting dalam seni tari. Keberhasilan dalam suatu pertunjukan tari, sangatlah dipengaruhi oleh unsur-unsur pendukungnya.

Berikut adalah penjelasan mengenai properti tari, yang dilansir dalam e-modul Seni Budaya dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Pengertian Properti Tari

Properti adalah peralatan yang digunakan untuk sebuah pertunjukan tari. Properti tari pada dasarnya difungsikan untuk memberikan keindahan bentuk dalam pertunjukan tari. Hal ini diharapkan pertunjukan tari nantinya akan terlihat lebih sempurna.

Penggunaan properti tari haruslah mempertimbangkan jenis, bentuk, fungsi, dan ketepatan. Hal itu dimaksudkan karena dalam penggunaan properti tari, seorang penari membutuhkan penguasaan dan juga keterampilan.

Contoh properti tari di antaranya adalah selendang, keris, topeng, topi, payung, piring, pohon-pohonan, panah, tombak, dan masih banyak lagi.

Keterampilan seorang penari atas properti tari yang digunakannya, telah menjadi salah satu teknik tari yang dibutuhkan dalam format garapan tari yang berkualitas. Lalu, apa fungsi properti pada sebuah tarian?

Fungsi Properti Tari

Fungsi properti tari dalam seni tari adalah sebagai berikut:

Ciri khas perlengkapan dari suatu tarian.

Menambah nilai estetika (keindahan), dan daya tarik
pada tarian.

Membantu memperkuat karakter dalam sebuah tarian.

Media pembantu dalam dalam penyampaian makna maupun pesan dari tari yang ditampilkan.

Penggunaan Properti Tari Pada Tarian Tradisional Nusantara

Penggunaan properti tari juga sering kita jumpai dalam tarian-tarian adat daerah atau tarian tradisional di Indonesia.

Misalnya, pada tari Piring atau tari Piriang. Properti yang digunakan tari piring adalah piring. Tari piring merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Minangkabau. Dalam pertunjukannya, para penari akan mengayunkan piring-piring yang dipegangnya, dengan mengikuti gerakan teratur maupun cepat tanpa terlepas dari tangan mereka.

Tari Topeng Betawi merupakan tarian tradisional masyarakat Betawi di Jakarta. Sesuai dengan namanya, tari ini menggunakan topeng sebagai properti tari ciri khasnya.

Selain contoh di atas, masih banyak sekali contoh properti tari yang digunakan dalam tarian tradisional di setiap daerah yang ada di Indonesia.

Beberapa daftar contoh properti tari dalam tarian tradisional Indonesia adalah sebagai berikut:

Tari Pakarena merupakan tari klasik asal Sulawesi Selatan, properti tari yang digunakan adalah kipas.

Tari Caci asal Nusa Tenggara Timur, properti yang digunakan adalah cambuk sebagai senjata dan perisai untuk pelindung diri.

Tari Jaran (Kuda) asal Pulau Jawa, properti yang digunakan adalah kuda kepang (ebeg), yang biasanya
terbuat dari bambu.

Tari Baksa Dadap asal Kalimantan Selatan, properti tari yang digunakan adalah panah.

Tari Saureka-reka asal Maluku, properti yang digunakan adalah bilah pohon sagu.

Tari Cangget asal Lampung, properti yang digunakan adalah tombak, jepana, keris talam emas, dan payung.

Tari Kancet Papatai asal Kalimantan Timur, properti yang digunakan adalah mandau dan perisai.

Tari Payung asal Sumatera Barat, sesuai dengan namanya properti yang digunakan adalah payung yang mencerminkan suatu sikap melindungi dan selendang sebagai simbol penerimaan cinta sekaligus janji suci dalam kesetiaan.

Nah, itu tadi penjelasan lengkap mengenai properti tari dan fungsinya. Apakah detikers sudah pernah menggunakan salah satunya dalam pertunjukan tari?

Simak Video "Unjuk Kebolehan Seniman Tari Lintas Negara di Gelaran 'Asia Tri 2021'"



(nwy/nwy)

Ilustrasi tari kipas yang menggunakan properti. Sumber: Flickr.com

Properti dalam penampilan tari merupakan pelengkap untuk mendukung sajian pementasan yang disesuaikan dengan tema, gerak, dan tujuan tarian. Dengan properti yang memadai, tari yang ditampilkan mampu menyampaikan pesan dengan baik dan dapat diterima oleh penikmatnya.

Jika dilihat dari jenisnya, properti tari dibagi menjadi dua yakni setproperti dan handproperti. Sebagaimana dikutip dari artikel ilmiah Makna Properti Tari Bakoncong Dalam Ritual Adat Suku Dayak Badamea oleh Trivena Melina, dkk.

Setproperti adalah properti yang digunakan dalam tari namun tidak disentuh oleh penari dan tidak menyatu dengan penari tetapi ada di dalam panggung tari. Sedangkan handproperti adalah properti yang digunakan penari dan menyatu dengan tubuh penari.

Contoh set properti yang biasa digunakan dalam pementasan tari adalah kursi, meja, pohon buatan, dipan, lampu, dan lain sebagainya. Sedangkan handproperti yang digunakan berbeda-beda sesuai dengan tema yang diusung dalam tarian tersebut.

Ilustrasi tari lilin yang menggunakan properti. Sumber: Flickr.com

10 Tarian yang menggunakan properti

Selain sebagai pendukung dalam menyampaikan pesan yang terkandung dalam sebuah tari, handproperti juga berfungsi untuk memperindah penampilan penari. Oleh karenanya, warna dan keselarasan dibutuhkan saat memilih properti yang digunakan.

Dikutip dari buku Seni Budaya oleh Eko Purnomo, berikut adalah 10 tari tradisional beserta properti tari yang digunakan.

  1. Tari Payung dari Sumatra Barat. Seperti namanya, properti yang digunakan sebagai ikon utama tari adalah payung. Tarian ini bertemakan pergaulan muda-mudi, dan penggunaan payung bertujuan untuk melindungi mereka dari hal-hal negatif.

  2. Tari piring dari Sumatra Barat. Properti utamanya adalah piring. Jika dilihat dari sejarahnya, piring merepresentasikan wadah untuk meletakkan hasil panen sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan.

  3. Tari Lawung dari Yogyakarta. Properti yang digunakan adalah Lawung (tombak). Tarian ini dulunya merupakan siasat yang dilakukan oleh Sultan untuk mengalihkan perhatian Belanda terhadap kegiatan kemiliteran Keraton Yogyakarta. Tombak yang digunakan merepresentasikan sebuah semangat peperangan untuk kemerdekaan Indonesia.

  4. Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan. Properti utama yang digunakan adalah kipas. Jumlah kipas yang digunakan dua buah di tangan kanan dan kiri. Umumnya, kipas ini berwarna cerah, seperti merah, putih, kuning dan ungu.

  5. Tari Merak dari Jawa Barat. Properti yang digunakan adalah selendang bermotif seperti bulu merak. Selendang tersebut menyatu dengan kostum yang dikenakan sebagai implementasi keindahan merak. Cerita yang disampaikan pun merepresentasikan kehidupan seekor burung merak.

  6. Tari Serimpi dari Yogyakarta atau Surakarta. Properti yang digunakan bermacam-macam, ada yang menggunakan kipas maupun keris.

  7. Tari Tani berasal dari Jawa Barat. Tari Tani menggambarkan petani kopi yang memetik hasil panen dengan menggunakan caping sebagai properti.

  8. Tari Lilin berasal dari Sumatra Barat. Properti yang digunakan adalah lilin dan piring. Penari akan membawa piring dan lilin tersebut dengan tangan mereka.

  9. Tari eko prawiro berasal dari Jawa Tengah. Properti utama yang digunakan adalah pedang dan tameng. Sebab, tema dalam tari ini juga adalah peperangan.

  10. Tari topeng dari Jawa Barat. Properti utama yang digunakan adalah topeng dan berkaitan erat dengan roh-roh leluhur yang dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. Pada beberapa suku, topeng masih menghiasi berbagai kegiatan seni dan adat sehari-hari.


Page 2