Berikut ini yang merupakan PEMISAHAN campuran berdasarkan sifat kimia adalah

Terdapat dua jenis perubahan; perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika tidak menghasilkan zat baru dan dapat kembali ke bentuk semula. Sebaliknya, perubahan kimia menghasilkan zat baru dan tidak dapat kembali ke bentuk semula. Kedua perubahan berkaitan dengan sifat zat, yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Ulasan berikut membahas mengenai pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika zat.

Metode Pemisahan Campuran Berdasarkan Sifat Fisika Zat

Filtrasi

Pemisahan campuran dengan filtrasi didasarkan pada perbedaan ukuran partikel setiap komponen campuran. Pemisahan ini umumnya digunakan untuk campuran padatan-cairan. Alat untuk melakukan filtrasi bernama filter. Zat yang lolos dari filter disebut filtrat, sedangkan zat yang tertinggal di filter disebut residu.

Distilasi

Pemisahan campuran dengan distilasi didasarkan pada perbedaan titik didih dari komponen campuran. Pemisahan ini biasanya digunakan untuk campuran cairan-cairan. Campuran dipanaskan hingga komponen yang titik didihnya lebih rendah menguap terlebih dahulu. Uap tersebut dikondensasi dan ditampung dalam suatu wadah.

Sentrifugasi

Jika ukuran partikel padatan dalam campuran berukuran sangat kecil dan sedikit, maka pemisahan campurannya menggunakan sentrifugasi sebagai pengganti filtrasi. Metode ini secara luas digunakan untuk memisahkan sel darah merah dan sel darah putih dari plasma darah. Sel darah merah dan sel darah putih akan mengumpul di dasar tabung reaksi, dan plasma darah berada di bagian atas tabung reaksi.

Kromatografi

Pemisahan campuran dengan kromatografi didasarkan pada perbedaan kecepatan rambatan partikel-partikel campuran dalam medium diam ketika dialiri medium gerak. Ada beberapa jenis kromatografi, yaitu kromatografi kertas, lapis tipis, dan gas. Namun jenis kromatografi yang paling banyak digunakan adalah kromatografi kertas.

Berikut ini yang merupakan PEMISAHAN campuran berdasarkan sifat kimia adalah

Pemanfaatann kromatografi umumnya untuk proses identifikasi. Contohnya untuk identifikasi hasil pertanian yang terkontaminasi pestisida, kandungan tertentu dalam makanan, dan lain sebagainya.

Sublimasi

Pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika zat selanjutnya adalah sublimasi yang didasarkan pada kemampuan menyublim dari komponen zat yang bercampur. Menyublim adalah perubahan dari zat wujud padat ke wujud gas. Untuk pemisahan campuran sublimasi, campurannya terdiri dari zat yang dapat menyublim dan tidak dapat menyublim.

Kristalisasi

Pemisahan campuran kristalisasi dilakukan dengan cara mengkristalkan kembali zat yang telah dipisahkan. Umumnya metode kristalisasi menggunakan suhu yang relatif rendah. Ini bertujuan agar terjadi endapan dari larutan dan bisa dipisahkan.

Berdasarkan pengurangan pelarutnya, kristalisasi terbagi menjadi dua macam, yaitu kristalisasi penguapan dan pendinginan. Kristalisasi penguapan dilakukan untuk zat yang titik bekunya yang lebih tinggi dibandingkan titik didih pelarut. Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan mendinginkan larutan yang dipisahkan.

Baca juga

Ekstraksi

Pemisahan campuran ekstraksi didasarkan pada perbedaan kelarutan dari zat yang bercampur. Ekstraksi biasanya digunakan untuk memisahkan campuran cairan yang tidak saling larut, seperti air dan pelarut organik.

Pada umumnya, pemisahan campuran menggunakan ekstraksi memanfaatkan kelarutan senyawa pada pelarut tertentu. Kelarutan senyawa pada suatu pelarut sendiri dikontrol oleh sifat senyawa tersebut. Oleh karena itu, metode ekstraksi dikembangkan untuk mendapatkan senyawa dengan kemurnian yang tinggi.

Ekstraksi juga dipengaruhi beberapa faktor, antara lain suhu, jenis pelarut, ukuran partikel, hingga teknik yang digunakan. Baca Belajar Pemisahan Campuran Ekstraksi

Itu dia beberapa pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika zat. Semoga bisa dimengerti ya.

Suatu zat pada dasarnya memiliki dua sifat, yakni sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika/sifat fisik merupakan sifat yang tidak terkait dengan reaksi kimia. Sifat fisika suatu zat, seperti wujud, warna, bau, titik leleh dan didih, dan lainnya. Sedangkan sifat kimia dapat diamati ketika terjadi reaksi kimia. Sifat kimia, seperti energi ionisasi, elektronegativitas, dan ikatan kimia. Lalu bagaimana pemisahan campuran berdasarkan sifat kimia zat?

Dalam campuran, sebenarnya masing-masing zat masih mempertahankan sifat aslinya, salah satunya sifat kimia zat tersebut. Atas dasar itu, pemisahan campuran dapat dilakukan dengan memanfaatkan perbedaan sifat kimia zat. Caranya, misal dengan menambahkan reaktan yang hanya bereaksi dengan salah satu komponen dalam campuran namun tidak bereaksi dengan yang lain.

Baca juga Pemisahan Campuran Berdasarkan Sifat Fisika Zat

Metode Pemisahan Campuran Berdasarkan Sifat Kimia Zat

Pemisahan campuran berdasarkan sifat kimia zat yang dapat dilakukan antara lain:

Elektroforesis

Elektroforesis merupakan mengalirnya partikel koloid menuju elektrode yang menunjukkan bahwa partikel koloid memiliki muatan. Untuk mengamati peristiwa tersebut, dapat digunakan alat bernama sel elektroforesis.

Cara menggunakan sel tersebut sebagai berikut.

Koloid dimasukkan ke tabung U dan elektrode dicelupkan ke mulut tabung. Jika kawat dihubungkan dengan sumber arus DC dan terjadi aliran arus listrik, maka partikel koloid akan mengikuti aliran tersebut. Partikel yang bermuatan positif menuju ke elektrode negatif, dan partikel yang bermuatan negatif menuju ke elektrode positif.

Salah satu penerapan elektroforesis pada alat Cottrel. Partikel koloid yang beruba karbon  dan debu dari asap hasil pembakaran akann ditarik oleh aliran listrik. Partikel dari asap akan mengendap di lempengan listrik sehingga akan dihasilkan asap yang bersih.

Berikut ini yang merupakan PEMISAHAN campuran berdasarkan sifat kimia adalah

Koagulasi

Definisi koagulasi adalah penggumpalan koloid karena penambahan larutan elektrolit. Penggumpalan akan efektif jika dilakukan oleh ion yang muatannya berlawanan dengan muatan koloid. Contohnya, pencampuran koloid Fe(OH)3 dengan As2S3,

Di alam, koagulasi terjadi pada pembentukan delta di muara sungai. Lempung pada air sungai merupakan koloid bermuatan negatif. Ketika di muara bertemu dengan air laut yang bersifat elektrolit, maka terjadilah koagulasi.

Pemanfaatan koagulasi dalam kehidupan sehari-hari contohnya untuk menggumpalkan karet dalam lateks dengan menambahkan asam cuka. Selain itu, pemanfaatan ini juga ada pada penjernihan air.

Ketika koloid berada dalam air, maka air akan tampak keruh. Jika ingin mendapatkan air yang kembali jernih, ada zat tertentu yang ditambahkan. Zat itu disebut tawas. Tawas biasa digunakan untuk menjernihkan air yang mengandung ion besi.

Ketika di dalam air, ion besi akan membentuk koloid Fe(OH)3 yang kecokelatan. Jika ditambahkan tawas ke air tersebut, maka Fe(OH)3 akan mengendap dan dapat dipisahkan dengan air.

Baca juga

Pemisahan campuran seperti ini umumnya dilakukan oleh perusahaan PAM untuk kebutuhan air di perkotaan. Air tersebut biasanya mengandung ion besi sehingga memiliki sifat sadah, sehingga harus dijernihkan dahulu sebelum digunakan. Tetapi sebelum dijernihkan, berbagai kotoran yang ada di air disaring terlebih dahulu. Prosesnya seperti pada bagan di bawah ini.

Berikut ini yang merupakan PEMISAHAN campuran berdasarkan sifat kimia adalah

Itu dia jenis pemisahan campuran berdasarkan sifat kimia zat yang saat ini cukup banyak digunakan. Semoga dapat dimengerti ya.