Berikut ini tujuan bangsa Spanyol datang ke Indonesia kecuali

KOMPAS.com - Rempah-rempah menjadi salah satu alasan terbesar Bangsa Eropa datang ke Indonesia.

Rempah-rempah yang dijual ke Eropa asal Indonesia ternyata dijual sangat tinggi. Hal ini karena sudah melalui pihak ketika.

Untuk itu, Bangsa Eropa ingin mengambil rempah-rempah langsung dari wilayah Indonesia.

Diambil dari buku A History of Modern Indonesia since c. 1200 (2008) karya M C Ricklefs, Eropa langsung datang ke Maluku dan membuat Indonesia menjadi incaran para pedagang Bangsa Eropa.

Kedatangan mereka tidak hanya berdagang, melainkan juga mengambil alih perdagangan dan menguasai wilayah di Indonesia penghasil rempah-rempah.

Beberapa negara Eropa yang masuk ke Indonesia adalah:

Baca juga: Perjanjian Linggarjati: Latar Belakang, Isi, dan Dampaknya

Bangsa Portugis

Portugis menjadi negara yang pertama kali sampai di Indonesia. Terdapat tiga tujuan Portugis langsung ke Indonesia yang dikenal dengan gold, glory, dan gospel, yaitu:

  • Glory: Tujuan petualangan dengan mencari negara jajahan untuk mengharumkan nama, kejayaan, dan kekuasaan.
  • Gold: Tujuan ekonomi dengan mencari keuntungan dan hasil besar dalam perdagangan rempah-rempah. Memebeli dengan harga murah dan menjual dengan harga mahal.
  • Gospel: Tujuan agama dengan menyebarkan ajaran Nasrani.

Portugis sangat menggebu-gebu untuk mencapai tujuan tersebut, sehingga segera melakukan berbagai penjajahan. Di bawah pimpinan Afonso de Albuquerque berhasil menguasai Malaka pada 1511.

Kemudian 1512, Portugis berhasil menguasai Ternate dengan mengadakan perjanjian bersama Kerajaan Ternate.

Portugis dan Spanyol sama-sama ingin menguasai dunia. Ketika Portugis bersekutu dengan Kerajaan Ternate, Spanyol juga sudah bersekutu dengan Kerajaan Tidore. Mereka pun bermusuhan.

Baca juga: PETA, Pasukan Indonesia Bentukan Jepang

Perjanjian Saragosa dikeluarkan untuk membagi dua wilayah. Berikut isi perjanjiannya:

  1. Daerah utara garis Saragosa adalah kekuasaan Portugis
  2. Daerah selatan garis Saragosa adalah kekuasaan Spanyol.
  3. Dengan adanya perjanjian tersebut, Spanyol harus kembali ke Filipina dan melepaskan Kerajaan Tidore.

Setelah berhasil menguasai Malaka, Portugis ingin menguasai Sumatera dengan ladang lada terbesar. Namun, Kerajaan Aceh berhasil menggagalkan.

Di Pulau Jawa, Portugis mendapat sambutan baik di Pasuruan dan Blambangan. Di kawasan lainnya, Portugis hanya berhasil menetap di Timor.

Bangsa Spanyol

Kedatangan Spanyol ke Indonesia hampir sama dengan Portugis, yaitu mencari kekayaan, daerah jajahan, dan menyebarkan agama Nasrani.

Baca juga: Kerja Rodi dan Romusha, Kerja Paksa Zaman Penjajahan

Pada 8 November 1521, kapal dagang Spanyol tiba di Maluku setelah melewati Filipina, Kalimantan Utara, dan Tidore.

Di Tidore, Spanyol disambut baik. Hal ini karena Kesultanan Tidore terlibat persaingan ekonomi di bidang perdagangan rempah-rempah dengan Kerajaan Ternate.

Sehingga Kesultanan Tidore membutuhkan sekutu untuk mengimbangi Ternate yang sudah lebih dahulu bersekutu dengan Portugis.

Kedatangan Spanyol tentu mengganggu Portugis, karena akan terjadi persaingan dalam perdagangan rempah-rempah dalam monopoli dunia. Sehingga terjadi konflik.

Portugis menuduh Spanyol telah melanggar Perjanjian Tordesillas pada 1494. Isi perjanjian tersebut:

Membagi dunia di luar Eropa menjadi duopoli eksklusif antara bangsa Spanyol dengan Prtugis. Wilayah Sebelah timur dimiliki Portugis sedangkan wilayah barat oleh Spanyol.

Baca juga: Sejarah Kerajaan Inggris: Awal Berdirinya dan Para Pewaris Takhta

Namun Spanyol tetap teguh bahwa Maluku kekuasaannya. Untuk menyelesaikan konflik tersebut Portugis melakukan perundingan di Saragosa pada 1529.

Perundingan itu membuahkan hasil Perjanjian Saragosa untuk memperjelas Perjanjian Tordesillas.

Bangsa Inggris

Perhatian Bangsa Inggris kepada Indonesia sudah dimulai oleh penjajah F. Drake singgah di Ternate pada 1579.

Kemudian datang ekspedisi lain yang dikirim pada abad ke-16 melalui kongsi dagang East Indian Company (EIC). Pemerintah Inggris memberikan hak istimewa kepada IEC.

Pada abad ke 18, para pedagang Inggris banyak melakukan perdagangan di Indonesia, seperti Ambon, Banda, Kalimantan, Makassar, dan Jakarta.

Bahkan sejak Belanda menjadi sekutu Perancis, Inggris selalu mengancam kedudukan Belanda di Indonesia.

Pada tahun 1811, Thomas Stamford Raflles berhasil merebut seluruh kekuasaan Belanda di Indonesia yang ditandai dengan Perjanjian Tuntang.

Baca juga: Perjanjian Senjata Nuklir: Isi, Pelanggaran, dan Posisi Indonesia

Perjanjian Tuntang dilakukan pada 18 September 1811 yang berisi sebagai berikut:

  1. Pemerintah Belanda menyerahkan Indonesia kepada Inggris di Kalkuta, India
  2. Semua tentara Belanda menjadi tawanan perang Inggris.
  3. Orang Belanda dipekerjakan dalam pemerintahan Inggris.
  4. Hutang Belanda tidak menjadi tanggungan Inggris.

Raffles yang berhasil merebut seluruh kekuasaan Belanda, memberikan kesempatan rakyat Indonesia untuk melakukan perdagangan bebas. Meski keberadaan Inggris tetap menindas rakyat Indonesia.

Bangsa Belanda

Tujuan Belanda datang ke Indonesia tentu sama dengan negara lainnya, yakni mencari kekayaan, monopoli perdagangan, dan mencari daerah jajahan.

Selain itu, perang Belanda dengan Spanyol selama 80 tahun, membuat Belanda mencari daerah jajahan ke nusantara.

Belanda datang pertama kali ke Indonesia pada 1596, pimpinan Cornelis de Houtman yang mendarat di Pelabuhan Banten.

Kedatangan Belanda diusir penduduk pesisir Banten karena bersikap sombong dan kasar.

Kemudian pada 1598, Belanda datang lagi yang dipimpin oleh Jacob van Heck. Pada 20 Maret 1602, Belanda mendirikan kongsi dagang bernama Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

Tujuan VOC adalah:

  • Menghilangkan persaingan yang merugikan pedagang Belanda
  • Menyatukan tenaga untuk menghadapi persaingan bangsa Portugis dan pedagang lainnya di Indonesia.
  • Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, guna membiayai perang melawan Spanyol.

VOC juga menerapkan aturan paksa yang harus dilakukan Indonesia. Aturan tersebut yaitu:

  1. Monopoli dagang
  2. Pajak dibayar dengan hasil bumi
  3. Penjualan paksa hasil bumi kepada VOC
  4. Pelayaran Hongi
  5. Penebangan tanaman rempah milik rakyat
  6. Wajib menanam kopi di wilayah Priangan
  7. Wajib menyerahkan upeti hasil bumi kepada kepala daerah yang sudah melakukan kerja sama dengan VOC.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Bangsa Spanyol emang terkenal sebagai bangsa yang suka melakukan ekspedisi laut.

Mereka mempunyai pelayar-pelayar handal yang mengurangi samudra buat mencari jalur pelayaran baru.

Bahkan, penemuan benua Amerika adalah hasil ekspedisi dari bangsa Spanyol yang saat itu dipimpin oleh Christopher Columbus.

Kepulauan Nusantara jadi salah satu tempat belabuhnya kapal-kapal Spanyol. Setelah tersebarnya berita kalo, Portugis behasil menemukan jalur pelayaran ke sumber rempah-rempah.

Pihak kerajaan Spanyol menugaskan dua orang pelayarannya Ferdinand Magellan dan d’Cano buat ikut menemukan jalur pelayaran rempah-rempah.

Penasaran, ingin tahu lebih lengkapnya tentang kedatangan bangsa Spanyol di Indonesia? Yuk simak ulasannya pada artikel berikut ini!

Berikut ini tujuan bangsa Spanyol datang ke Indonesia kecuali

Kedatangan bangsa Spanyol di Indonesia diawali oleh proses penjelajahan bangsa Spanyol yang dipimpin oleh Fernando de Maggellan’s.

Kapal-kapal mereka berhasil memasuki Asia Tenggara pada tanggal 10 Agustus 1519. Diperkirakan, ada 5 kapal dengan awak sejumlah 260 orang yang ikut dalam rombongan tersebut.

Bertindak sebagai wakil komandan yaitu Kapten Yuan Sebastian del Cano.

Kisah-kisah perjalanan mereka mengarungi samudra diabadikan oleh Pigafetta, seorang sastrawan Italia yang sejak awal ikut rombongan kapal Spanyol.

Belakangan, karya Antonio Pigafetta menjadi sumber rujukan utama buat para penulis sejarah lokal ataupun asing.

Baca juga : Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia

Setelah menyeberangi Samudra Pasifik, para pelaut Spanyol tiba di Kepulauan Massava pada tahun 1520. Lalu, kepulauan ini diberi nama Philipina, mengambil nama Raja Spanyol Philips II.

Di pulau tersebut, rombongan kapal Spanyol yang dikapteni Magellan’s mendapat serangan dari orang-orang Mactan (suku Cebu).

Akibat serangan tersebut, Magellan’s tercatat sebagai orang pertama yang belayar dari Eropa ke barat menuju Asia.

Wakilnya, Sebastian del Cano mengambil alih pimpinan ekpedisi. Makanya, pelayaran Magellan’s itu dikenal dengan nama ekpedisi “Magellan-Cano”.

Pada tahun 1521, Juan Sebastian del Cano berhasil membuka jalur laut baru.

Karena dalam pelayarannya kembali ke Spanyol, mereka terlebih dahulu singgah di Tidore, Maluku Utara, selanjutnya berlabuh di pulau Buru yang saat itu masih ada dalam jalur pelayaran Internasional.

Gak berapa lama kemudian, Spanyol menjalin hubungan perdagangan dengan Sultan Tidore Al Mansyur pada tahun 1512-1526.

Tujuan Kedatangan Bangsa Spanyol di Indonesia

Berikut ini tujuan bangsa Spanyol datang ke Indonesia kecuali

Tujuan kedatangan bangsa Spanyol di Indonesia dilandasi oleh Gold, Gospes, dan Glory serta ditambah dengan tujuan lainnya yaitu menyebarkan kebudayaan.

Berikut ini, ada beberapa tujuan kedatangan bangsa Spanyol di Indonesia, yaitu:

1. Mencari Kekayaan Rempah-Rempah (Gold)

Motivasi awal keberangkatan para pelaut Spanyol yaitu mencari kekayaan rempah-rempah langsung dari sumbernya.

Dari awal, kawasan Asia Tenggara dikenal sebagai sumber rempah-rempah yang mengisi pasir Eropa. Bangsa-bangsa yang mendiami Asia Tenggara diketahui penghasil rempah-rempah terbaik di Dunia.

Setelah mendengar keberhasilan Portugis menemukan jalur pelayaran rempah-rempah, Spanyol tertarik buat ikut mencoba.

Mereka menugaskan para pelaut terbaiknya mengarungi Samudra buat mencari jalur pelayaran baru, seperti yang dilakukan oleh Portugis. Rombongan ekspedisi tersebut dipimpin oleh Magellan’s.

Di tahun 1521, sisa-sisa armada Magellan’s yang dipimpin oleh Sebastian del Cano tiba di Tidore. Mereka diterima dengan baik oleh masyarakat dan pihak kerajaan.

Spanyol dianggap bisa dijadikan sebagai sekutu buat menghadapi Kerajaan Ternate yang bersekutu dengan Portugis.

Sebagai balasannya, Spanyol diberikan hak buat melakukan aktivitas perdagangan rempah-rempah di Tidore.

2. Menyebarkan Agama Katholik (Gospel)

Masuk dan berkembangnya agama katolik bersamaan dengan masuk dan berkembangnya penjelajahan dan pelayaran dunia yang dilakukan oleh bangsa Portugis, Spanyol, dan Belanda di Indonesia.

Dengan melaksanakan aktivitas perdagangan rempah-rempahnya, bangsa Spanyol juga melakukan kegiatan penyebaran agama katolik.

Sejak awal didalam rombongan bangsa Spanyol, ikut juga para pastor dan misionaris buat menyebarkan agama katolik pada penduduk yang disinggahi para pelayar.

3. Mencari Kebanggaan dan Kejayaan (Glory)

Abad ke-16, bangsa-bangsa Eropa saling bersaing buat menjadi bangsa paling unggul. Keunggulan itu diukur dari seberapa banyak wilayah yang berhasil ditaklukkan.

Mereka berlomba buat mencari daerah-daerah baru buat menancapkan kekuasaan. Keberhasilan mendapatkan wilayah baru dianggap sebagai sebuah kebanggaan dan kejayaan.

Mereka melihat peluang buat menjalin hubungan dengan Kerajaan Tidore setelah mengetahui kalo kerajaan tersebut sedang terlibat perang dengan Kerajaan Ternate.

Mereka menjadikan hubungan tersebut sebagai pembuka jalan buat menguasai seluruh Kerajaan Tidore.

4. Menyebarkan Kebudayaan

Meski keberadaan bangsa Spanyol di Indonesia dianggap relatif singkat pada tahun 1521-1529.

Tapi, mereka berhasil menyebarkan beberapa kebudayaannya yang peninggalannya masih bisa kita saksikan sekarang.

Beberapa peninggalan-peninggalan budaya bangsa Spanyol di Indonesia, diantaranya yaitu:

  • Malaga yaitu suatu merk minuman campuran beralkohol, konon nama Malaga tersebut mengambil nama suatu tempat di kota Spanyol yaitu kota di pesisir pantai selatan Spanyol.
  • Nama marga di Minahasa yaitu kalo seorang perempuan menikah, nama keluarga Damongilala, keluarga itu disebut keluarga Assa-Damongilala.
  • Kuliner Panda yaitu makanan ringan khas Manado. Konon kue pastel berisi ikan cakalang ini yaitu modifikasi makanan khas Amerika Selatan “Empanada” yang dipopulerkan orang Spanyol di tanah Minahasa.
  • Vihuela (semacam gitar klasik) yang dipakai sampai saat ini.
  • Orang Spanyol suka menanam cabai, jahe, dan kunyit di wilayah logistik mereka seperti di Minahasa.
  • Kosakata dalam bahasa Spanyol masih kita jumpai saat ini, contohnya tornado, bonanza, matador, patio, grand supreme, dan lainnya.

Gimana tuh pembahasannya tentang kedatangan bangsa Spanyol di Indonesia? Mudah dipahami kan?

Semoga bisa membantu, dan jangan lupa share ke teman-teman kalian yak! 😀