Berikan 3 contoh wujud perilaku hidup rukun di masyarakat

Amirul Nisa Rabu, 10 November 2021 | 10:30 WIB

Berikan 3 contoh wujud perilaku hidup rukun di masyarakat

Saling tolong menolong untuk menciptakan hidup rukun antar masyarakar. (freepik)

Bobo.id - Teman-teman pasti tahu, bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman suku dan ras.

Karena itu, hidup dengan rukun penting untuk dilakukan baik di sekolah maupun di masyarakat seperti materi pada kelas 3 SD tema 4.

Sebelum mengetahui cara hidup rukun di masyarakat dan sekolah, teman-teman perlu tahu pengertian dari rukun.

Baca Juga: Cara Menunjukkan Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia, Materi Kelas 3 SD Tema 4

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rukun merupakan baik dan damai atau tidak bertengkar.

Sedangkan pada pengertian lain, hidup rukun merupakan pola hidup seseorang atau kelompok yang saling menghormati antar sesama manusia.

Dengan hidup rukun, akan tercipta lingkungan yang aman dan tentram.

Kerukunan ini akan membuat setia orang memiliki rasa tanggung jawab dan saling menjaga lingkungan tempatnya tinggal.

Selain itu, hidup rukun akan membuat setiap orang tidak sungkan untuk saling tolong-menolong.


Page 2


Page 3

Berikan 3 contoh wujud perilaku hidup rukun di masyarakat

freepik

Saling tolong menolong untuk menciptakan hidup rukun antar masyarakar.

Bobo.id - Teman-teman pasti tahu, bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman suku dan ras.

Karena itu, hidup dengan rukun penting untuk dilakukan baik di sekolah maupun di masyarakat seperti materi pada kelas 3 SD tema 4.

Sebelum mengetahui cara hidup rukun di masyarakat dan sekolah, teman-teman perlu tahu pengertian dari rukun.

Baca Juga: Cara Menunjukkan Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia, Materi Kelas 3 SD Tema 4

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rukun merupakan baik dan damai atau tidak bertengkar.

Sedangkan pada pengertian lain, hidup rukun merupakan pola hidup seseorang atau kelompok yang saling menghormati antar sesama manusia.

Dengan hidup rukun, akan tercipta lingkungan yang aman dan tentram.

Kerukunan ini akan membuat setia orang memiliki rasa tanggung jawab dan saling menjaga lingkungan tempatnya tinggal.

Selain itu, hidup rukun akan membuat setiap orang tidak sungkan untuk saling tolong-menolong.

Berikan 3 contoh wujud perilaku hidup rukun di masyarakat

Ilustrasi guru, mengajar, ruang kelas. (Photo by Tima Miroshnichenko from Pexels)

Bola.com, Jakarta - Hidup rukun adalah hidup dalam suasana yang baik, damai, saling menyayangi, tidak bertengkar satu sama lain, bersatu hati, dan selalu menjaga hubungan baik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rukun adalah baik dan damai, tidak bertengkar. Bisa hidup rukun dengan sesama tentu menjadi keinginan setiap orang.

Hidup rukun di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting. Hal itu karena manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, sehingga membutuhkan bantuan dan pertolongan orang lain.

Terlebih lagi Indonesia terdiri atas beragam suku, budaya, agama yang berbeda-beda dan rentan akan perselisihan. Dengan hidup rukun akan tercipta suasana kehidupan yang lebih harmonis, damai, dan membahagiakan.

Maka itu sudah seharusnya kita selalu mengupayakan untuk menciptakan kerukunan di lingkungan sekolah atau satuan pendidikan.

Berikut ini beberapa contoh perilaku hidup rukun di lingkungan sekolah, yang bisa dipraktikkan, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Selasa (29/3/2022).

Saling membantu di lingkungan sekolah merupakan satu di antara wujud kerukunan yang dapat diterapkan di satuan pendidikan. Adakalanya teman-teman tidak memahami atau belum mengerti materi pelajaran yang disampaikan guru.

Membantu memberikan penjelasan kepada teman yang kesulitan memahami materi merupakan contoh kerukunan yang dapat diterapkan. Saling membantu juga dapat diwujudkan ketika ada teman yang lupa membawa alat tulis, seperti pensil, penghapus, penggaris, dan lainnya.

Jika kita memiliki alat tulis lebih, kita dapat meminjamkannya kepada teman yang tidak membawa.

Perbedaan pendapat atau pandangan merupakan hal yang tidak dapat dihindari dan sering kali terjadi dalam pergaulan di masyarakat.

Akan tetapi, perlu dijaga agar perbedaan pendapat tersebut tidak menimbulkan pertentangan, pertengkaran, atau perselisihan yang berkepanjangan.

Harus ada sikap saling menghargai dan mau menerima perbedaan serta mengambil jalan atau keputusan yang terbaik sebagai sebuah kesepakatan bersama. Jika terjadi pertengkaran antarteman, sedapat mungkin segera dilerai.

Tindakan ini merupakan cerminan hidup rukun, rasa empati, perhatian, dan solidaritas antarteman di sekolah. Saling memberikan perhatian perlu dilakukan agar tercipta hidup rukun di sekolah.

Adapun contoh perhatian yang bisa diberikan antara lain, menjenguk teman yang sakit, mengibur teman yang sedang berduka, memberi bantuan kepada teman yang dilanda musibah, ikut berdukacita jika ada teman yang kehilangan keluarganya yang meninggal dunia.

Di dalam lingkungan sekolah pasti terdiri dari warga yang berbeda-beda karakter, latar belakang sosial ekonomi, suku bangsa ataupun agama.

Saling menghormati kepada sesama teman, guru, maupun anggota sekolah merupakan satu di antara bentuk kerukunan di satuan pendidikan.

Semua orang yang di lingkungan sekolah harus menghargai perbedaan pendapat dan pandangan serta selalu dapat bekerja sama.

Belajar bersama merupakan satu di antara bentuk kerukunan di satuan pendidikan. Siswa dapat membentuk kelompok untuk belajar bersama dan mengerjakan tugas bersama.

Di dalam kelompok, setiap anggota dapat saling membantu satu sama lain sehingga kompetensi yang dipelajari bisa dipahami.

Contoh-contoh perilaku yang tidak mencerminkan kerukunan, antara lain::

• Tidak menghargai teman yang berbeda suku, agama atau latar belakang ekonomi.

• Tidak mau bekerja sama, tidak mau belajar bersama, selalu menyendiri.

• Datang terlambat mengikuti kegiatan di satuan pendidikan, seperti kegiatan tatap muka dengan tutor.

• Egois, hanya memikirkan diri sendiri, bekerja hanya untuk diri sendiri.

• Sombong dan tidak peduli terhadap keadaan teman.

Sumber: Kemdikbud

Berikan 3 contoh wujud perilaku hidup rukun di masyarakat

Ilustrasi hidup rukun di lingkungan keluarga. /Pexels

Bola.com, Jakarta - Hidup rukun adalah hidup dalam suasana yang baik, damai, saling menyayangi, tidak bertengkar satu sama lain, bersatu hati, dan selalu menjaga hubungan baik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rukun adalah baik dan damai, tidak bertengkar. Bisa hidup rukun dengan sesama tentu menjadi keinginan setiap orang.

Sikap rukun perlu ditanamkan sejak dini, terlebih lagi Indonesia terdiri atas beragam suku, budaya, agama yang  berbeda-beda dan rentan akan perselisihan. Perilaku hidup rukun bisa dimulai dari lingkungan keluarga.

Kerukunan dalam keluarga merupakan cara yang bisa dilakukan seluruh anggota untuk mengatasi segala perbedaan-perbedaan karakteristik, pandangan, pendapat, dan kebiasaan dari masing-masing individu.

Kerukunan harus dijaga bersama-sama agar tidak terjadi pertentangan dan permusuhan. Kerukunan menciptakan persatuan dan kesatuan keluarga untuk bersama-sama mencapai keluaga yang harmonis.

Berikut ini beberapa contoh sikap dan perilaku hidup rukun di lingkungan keluarga, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Jumat (25/3/2022).

Berikan 3 contoh wujud perilaku hidup rukun di masyarakat

Ilustrasi berkumpul bersama keluarga. Credit: pexels.com/Lisa

Menghargai pendapat setiap anggota keluarga merupakan satu di antara perilaku untuk menciptakan kerukunan di rumah. Di dalam keluarga sering terjadi diskusi untuk menentukan pilihan atau untuk mengambil keputusan.

Setiap anggota keluarga tentu memiliki pendapat yang berbeda satu sama lainnya, tetapi setiap anggota keluarga harus mau mendengarkan dan menghargai pendapat anggota keluarga yang lain, dan bersama-sama membuat keputusan terbaik.

Perilaku seperti ini merupakan perilaku yang menciptakan kerukunan di dalam keluarga.

Berikan 3 contoh wujud perilaku hidup rukun di masyarakat

Ilustrasi hidup rukun di lingkungan keluarga. Credit: pexels.com/Craig Adderley

Sebagai anak atau orang yang lebih muda, sudah menjadi kewajiban untuk menghormati ayah dan ibu atau anggota keluarga yang lebih tua di rumah. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menaati aturan-aturan di rumah, tidak membantah, dan lainnya.

Dengan menghormati ayah, ibu atau orang yang lebih tua, kerukunan di rumah atau di keluarga akan tetap terpelihara.

Berikan 3 contoh wujud perilaku hidup rukun di masyarakat

Ilustrasi hidup rukun di lingkungan keluarga. Credit: pexels.com/fauxels

Makan bersama bisa menjadi satu di antara cara untuk membina kerukunan dalam keluarga. Jika hal ini secara rutin dilakukan akan tercipta kerukunan di antara anggota keluarga dengan anggota keluarga lainnya.

Berikan 3 contoh wujud perilaku hidup rukun di masyarakat

Ilustrasi hidup rukun di lingkungan keluarga. /Pexels

Setiap anggota keluarga memiliki kewajiban untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah, seperti menyapu, mengepel, membersihkan taman, menyuci piring, dan lainnya. Akan lebih baik lagi apabila dilakukan pembagian pekerjaan.

Dengan demikian pekerjaan rumah yang begitu banyak dapat diselesaikan dengan baik dan tidak melelahkan karena dikerjakan bersama-sama.

Berikan 3 contoh wujud perilaku hidup rukun di masyarakat

Ilustrasi hidup rukun di lingkungan keluarga. Credit: pexels.com/Anthony

Kerukunan di dalam lingkungan rumah atau di keluarga dapat diciptakan dengan cara belajar bersama. Seorang adik dapat meminta bantuan kakaknya atau orang tua untuk mengerjakan PR atau mengajari materi sekolah yang tidak dimengerti.

Kakak dengan senang hati dan dengan penuh kesadaran harus membantu adiknya.

Di samping sikap dan perilaku yang mencerminkan kerukunan, ada juga sikap yang tidak mencerminkan kerukunan di rumah atau di dalam keluarga seperti:

  • Terlalu egois atau mementingkan diri sendiri.
  • Mengabaikan aturan yang telah disepakati.
  • Tidak mau menerima pendapat yang berbeda.
  • Tidak mau bekerja sama.

Perilaku atau sikap yang seperti itu akan mengakibatkan munculnya perselisihan, percekcokan, dan perpecahan dalam keluarga.

Sebagai bagian dari keluarga, sudah seharusnya kita selalu mengupayakan kerukunan dalam keluarga agar kehidupan menjadi lebih harmonis, bahagia, damai, dan segala persoalan yang dihadapi dapat diselesaikan bersama.

Sumber: Kemdikbud