Beredar kabar hasil autopsi brigadir j direkayasa dokter forensik, begini kata komjen susno duadji - seputar tangsel

Autopsi Ulang Brigadir J

Pemakaman Brigadir J. (Ist)

JAMBI - Autopsi ulang dinilai menjadi kunci terungkapnya fakta dan dalang kematian Brigadir J. Meski sebenarnya, kasus ini mudah diungkap. Hasil autopsinya baru keluar satu bulan.

Mantan Kabareskrim Polri Komjen (purn) Susno Duadji menilai, proses ekshumasi atau penggalian kembali jenazah yang telah dikuburkan dan autopsi ulang menjadi sangat penting. Hasilnya, akan menentukan jalan cerita dari kasus ke­matian Brigadir J.

“Ini akan menentukan, apakah jalan ceritanya atau kasusnya berubah atau tetap. Kan kasusnya ini kasus tembak-menem­bak. Kemudian apakah menjadi kasus penganiayaan? Apakah kasus pelecehan seksual? Jadi akan berubah, tergantung hasil pemeriksaan,” kata Susno.

Sejak awal, Susno menilai, kasus tewasnya Brigadir J mudah diungkap. Tidak perlu ada tim khusus, bahkan sampai Presiden, Menko Polhukam hingga Kapolri turun tangan.

“Kenapa saya katakan berkali-kali, TKP (Tempat Kejadian Perkara) jelas, yang meninggal jelas, yang mengaku tanda petik menembak jelas, barang bukti senjatanya juga jelas, handphone jelas, CCTV walaupun mati juga jelas, selongsong ada, proyektil ada, darah ada, luka-lukanya juga nanti tergantung hasil visum, jadi jelas ceritanya,” ungkap Susno.

Kendati demikian, Susno memahami kasus Brigadir J yang mestinya mudah, tapi justru lambat diungkap. Hal itu karena adanya hambatan, tidak hanya teknis tapi juga psikologis. Sebabnya, TKP berada di rumah seorang jenderal polisi, melibatkan istri jenderal, ajudan hingga sopir.

“Mereka polisi semua. Di rumah dinas polisi. Nah, ini yang menjadi hambatan psikologis sekitar. Tetapi semua ini akan terjawab manakala ada kejujuran dan moral,” ujarnya.

Susno meyakini, tim yang melakukan ekshumasi, autopsi dan visum Brigadir J benar-benar independen, kredibel dan berpengetahuan bagus. Bahkan, Panglima TNI sampai mengutus dokter forensik senior untuk bergabung dalam tim autopsi tersebut.

“Karena gali mayat ini akan sangat menentukan jalannya penyidikan. Ini bisa berubah 180 derajat,” imbuhnya.

Sementara, berdasarkan hasil autopsi ulang, tim gabungan forensik menemu­kan beberapa luka di jenazah Brigadir J. Namun, hal itu membutuhkan konfirmasi lebih lanjut.

“Dalam proses kami berhasil meya­kini adanya beberapa luka. Kami tetap harus melakukan penanganan lebih lanjut melalui pemeriksaan mikrosko­pik,” kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Ade Firmansyah Sugiharto.

Ade mengatakan, pada proses autopsi ulang, pihaknya fokus pada luka-luka pada jenazah Brigadir J yang berdasarkan kecurigaan keluarga bukan luka tembak. Ade memastikan, terkait adanya luka-luka di tubuh Brigadir J, akan diuji kembali karena kesulitan terlihat. “Akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan menggu­nakan alat mikroskopik,” ujarnya.

Netizen satu suara dengan Susno Duadji. Cerita akan berubah 180 derajat dari awal dan dalang kasus penembakan akan terung­kap setelah hasil autopsi selesai.

Akun @Ollan395 sangat penasaran dengan hasil akhir autopsi ulang jenazah Brigadir J. Dia berharap, dengan autopsi ulang bisa terang benderang dan dra­manya berakhir.

“Bagus dong Pak Susno, kalau berubah dari skenario persekongkolan jahat ke cerita fakta,” kata @Fbx_ar.

Akun @jojoe_gaza mengatakan, cerita dari kasus ini akan semakin menarik kar­ena akan melibatkan orang-orang besar di kepolisian. Kata dia, keterangan mereka akan berdampak besar dalam kasus ini. “Korban tidak bicara tapi hasil autopsi yang akan bicara,” ujarnya.

Akun @BiBi_FARaway berharap, kea­dilan datang untuk Brigadir Yosua dan keluarganya. Dia sangat kecewa dengan penegak hukum dan penegak keadilan yang dinilai terlalu lamban dalam me­nangani masalah ini.

“Apalagi pada awal-awal pascakeja­dian terkesan menutupi. Mau jadi apa negeri ini,” kata dia.

“Jangan kelamaan karena semakin liar info/spekulasi yang beredar di masyarakat,” ujar @AdPrabowoR1.

Akun @henbur75 yakin, skenario ka­sus pembunuhan ini akan menemui akhir cerita dan orang/oknum lainnya yang membantu pembunuhan dinonaktifkan. Semua yang terlibat bakalan terproses hukum. Mulai dari Kapolres hingga Bharada E.

“Semoga kasus ini terungkap dengan terang benderang. Agar masyarakat per­caya kepada Polri dan seluruh instansi penegak hukum di negeri ini,” ujar @BuhaHtBalian.

Akun @old_jis percaya masih banyak petinggi Polri yang ingin pensiun den­gan hati damai, sejahtera, tenang tanpa menyimpan rasa bersalah seumur hidup karena menutupi fakta kebenaran. Kata dia, kasus ini tentang nyawa manusia.

“Semoga ke depannya kasus polisi tem­bak polisi dapat selesai dengan terang bend­erang,” ujar @ElfridaHutabar5. (rm id)

Beredar kabar hasil autopsi brigadir j direkayasa dokter forensik, begini kata komjen susno duadji - seputar tangsel

We’ve detected that JavaScript is disabled in this browser. Please enable JavaScript or switch to a supported browser to continue using twitter.com. You can see a list of supported browsers in our Help Center.

Help Center

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

SEPUTARTANGSEL.COM - Kematian Brigadir J alias Brigadir Yosua di rumah Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo masih meninggalkan misteri.

Terlebih, sejak awal kasus ini diumumkan ke publik, banyak pihak yang menilai kematian Brigadir J dipenuhi kejanggalan.

Keluarga Brigadir J melalui kuasa hukum mereka, Kamaruddin Simanjuntak dan Johnson Panjaitan juga telah melaporkan dugaan pembunuhan berencana ke Bareskrim Polri pada Senin, 18 Juli 2022 lalu.

Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Tidak Diumumkan oleh Polri, Tetapi Pihak Ini

Baca Juga: Komjen Susno Duadji: Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Bisa Ubah Cerita, Tapi Bharada E Wajib Jadi Tersangka

Untuk mengusut tuntas kasus ini, Polri mengutus tim kedokteran forensik independen untuk mengautopsi ulang jenazah Brigadir J Selasa, 27 Juli 2022 kemarin.

Sampel jenazah Brigadir J pun dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diteliti. Hasilnya kemungkinan baru akan keluar dalam 4-8 minggu mendatang.

Di tengah kemelut kasus ini, beredar informasi yang mengatakan bahwa hasil autopsi jenazah Brigadir J yang pertama telah direkayasa oleh dokter forensik di media sosial.

Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Ini Kata Kapolri


Page 2

Baca Juga: Sampel Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Tak Dijaga Personel Polisi, Ini Alasan Polri

Salah satunya adalah video berjudul "Ulah Dokter gadungan || Hasil otopsi Brigadir J dipalsukan?" yang diunggah oleh kanal YouTube 212 TV pada Selasa, 26 Juli 2022.

Faktanya, informasi yang ada di dalam video tersebut belum terbukti.

Sementara itu, mantan Kabareskrim Polri, Komjen (Purn) Susno Duadji menduga dokter forensik yang pertama kali mengautopsi jenazah Brigadir J bekerja di bawah tekanan.

Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Diyakini Bongkar 5 Kejanggalan Ini

Baca Juga: Irjen Aryanto Sutadi Sebut Bharada E Lebih Sakti dari Jenderal dalam Kasus Brigadir J: Kemarin Hilang, Eh...

Susno Duadji mendesak agar dokter forensik yang pertama kali melakukan autopsi terhadap jenazah Brigadir J diperiksa.

Apabila terbukti bersalah, mantan Kapolda Jawa Barat itu menuntut agar sang dokter diberi sanksi dan dinonaktifkan.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso. Ia menduga, dokter forensik yang pertama kali mengautopsi jenazah Brigadir J tidak bekerja secara profesional.


Page 3

Baca Juga: Polwan Cantik AKP Rita Yuliana yang Dikaitkan dengan Insiden di Rumah Dinas Kadiv Propam, Ini Foto-fotonya

Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Susno Duadji: Kemungkinan Ada Tersangka Baru Selain Bharada E

Karenanya, Sugeng mendukung pendapat Susno Duadji agar dokter forensik tersebut diperiksa dan kalau perlu dinonaktifkan apabila terbukti melanggar kode etik.

Sebelumnya, Brigadir J dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022 sekitar pukul 17.00 WIB.

Baca Juga: Ada Apa Ahok Dikaitkan Kamaruddin Simanjuntak dengan Tewasnya Brigadir J?

Baca Juga: Iwan Fals Dinasihati Netizen Usai Komentari Kamaruddin Simanjuntak, Pengacara Keluarga Brigadir J

Brigadir J diduga masuk ke kamar istri Ferdy Sambo untuk melakukan pelecehan seksual dan menodongkan senjata.

Panik karena ketahuan, Brigadir J disebut langsung menembakan peluru ke arah Bharada E sehingga insiden tersebut tak dapat terhindarkan.***