Berapa PDB per kapita tenaga kerja tahun 1997 jika tenaga kerja itu adalah 55 dari populasi

Berapa PDB per kapita tenaga kerja tahun 1997 jika tenaga kerja itu adalah 55 dari populasi

Berapa PDB per kapita tenaga kerja tahun 1997 jika tenaga kerja itu adalah 55 dari populasi
Lihat Foto

freepik.com/tatoenjoy

Ilustrasi pendapatan per kapita

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai indikator untuk mengetahui tingkat kemajuan ekonomi suatu negara.

Mengutip buku Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X karya Sukardi, pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk per kapita (tiap orang) dalam suatu negara.

Pendapatan nasional dan jumlah penduduk merupakan dua hal yang saling mempengaruhi pendapatan perkapita suatu negara.

Baca juga: Pengertian Pendapatan Nasional, Rumus, dan Manfaatnya

Dalam rangka mencapai kemakmuran suatu negara, usaha peningkatan pendapatan nasional merupakan suatu keharusan. Namun, usaha pengingkatan pendapatan nasional harus disertai dengan pengendalian pertumbuhan penduduknya.

Meskipun pertambahan pendapatan nasional besar, tetapi pertambahan penduduknya juga besar, maka pendapatan perkapitanya tetap kecil.

Oleh karena itu, pertumbuhan penduduk harus dikendalikan agar tingkat pertumbuhannya tidak melebihi pendapatan nasional suatu negara dalam kurun waktu tertentu.

Cara Menghitung Pendapatan per Kapita
Pendapatan per kapita bisa dihitung dengan cara membagi pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduknya. Dengan begitu, maka bisa dilihat pendapatan tiap penduduk secara rata-rata dalam negara tersebut.

Misalnya, pada tahun 2021 suatu negara memiliki pendapatan nasional sebesar Rp 200 miliar dalam satu tahun dan jumlah penduduknya dalam tahun tersebut sebanyak 50.000. Maka, untuk mengetahui pendapatan per kapita adalah dengan membagi 200.000.000.000:50.000.

Hasilnya, pendapatan perkapita negara tersebut pada 2021 sebesar Rp 4.000.000.

Baca juga: Pemerintah Targetkan Pendapatan Negara Capai Rp 1.840,7 Triliun di 2022

Fungsi Pendapatan per Kapita

Berapa PDB per kapita tenaga kerja tahun 1997 jika tenaga kerja itu adalah 55 dari populasi

Berapa PDB per kapita tenaga kerja tahun 1997 jika tenaga kerja itu adalah 55 dari populasi
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi Indonesia

KOMPAS.com - Pendapatan nasional yang dibagi dengan jumlah penduduk adalah pendapatan per kapita.

Pendapatan per kapita merupakan salah satu istilah dalam bidang ilmu ekonomi dan tidak asing bagi masyarakat.

Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata semua penduduk di suatu negara. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendapatan per kapita merupakan pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk.

Dalam buku Successful Financial Planner (2009) karya Adler N. Manurung, pendapatan per kapita berfungsi untuk mengukur nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan ekonomi nasional.

Selain itu juga untuk mengukur kesehatan ekonomi suatu negara secara luas. Pendapatan per kapita dilaporkan sebagai bentuk nyata pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Apa itu Resesi Ekonomi?

Secara sederhana, pendapatan per kapita akan menunjukkan rata-rata pendapatan setiap warga Indonesia yang produktif (usia kerja) berdasarkan indikator ekonomi makro.

Pendapatan per kapita di dapatkan dari pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah pendudul di negara tersebut.

Pendapatan per kapita juga merefleksikan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita. PDB dan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) sangat diperlukan untuk menentukan besarnya pendapatan per kapita.

Tolak ukur kemakmuran dan pembangunan

Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara.

Naiknya pendapatan per kapita bisa mencerminkan bahwa negara atau lebih spesifiknya masyarakat lebih makmur dibandingkan masyarakat negara lain.

Baca juga: Pembangunan Ekonomi: Pengertian dan Elemen Pentingnya

Berapa PDB per kapita tenaga kerja tahun 1997 jika tenaga kerja itu adalah 55 dari populasi
Berapa pendapatan perkapita masyarakat Indonesia saat ini? anda mungkin pernah mengira-ngira. Untuk apa anda ingin mengetahuinya? Yah, mungkin anda hanya ingin membandingkan. Apakah pendapatan anda saat ini sudah berada di atas pendapatan per kapita rakyat Indonesia ataukah belum. Apakah hal ini menjadi penting? Bagi anda yang perduli akan jenjang karir dan jenjang kenaikan pendapatan jelas saja hal ini menjadi penting. Meski ada juga orang-orang tertentu yang tak peduli dengan jenjang karir namun tetap peduli dengan jenjang kenaikan pendapatan.

Jadi, sebenarnya apa pengertian dari pendapatan per kapita?

Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk di negara tersebut. Pendapatan per kapita juga merefleksikan PDB per kapita.

Dimana dalam bidang ekonomi PDB atau Produk Domestik Bruto merupakan nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB digunakan sebagai salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional.

Sehingga karena PDB berkaitan erat dengan Pendapatan Nasional, maka ia juga terkait erat dengan refleksi pendapatan per kapita di Indonesia.

Apa pentingnya mengetahui pendapatan per kapita suatu negara?

Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolok ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara. Semakin besar pendapatan per kapitanya, maka negara tersebut akan dipandang sebagai negara yang makmur oleh negara-negara lainnya di dunia.

Cara Menghitung Pendapatan per Kapita

Ada dua cara yang dapat kita gunakan untuk menghitung pendapatan per kapita, yaitu :

  • Berdasarkan harga yang sedang berlaku atau disebut juga dengan pendapatan per kapita nominal.
  • Berdasarkan harga tetap (konstan) diambil dari tahun acuan atau disebut juga dengan pendapatan per kapita riil.

Contoh perhitungan keduanya akan menggunakan angka PNB dimana menuru wikipedia Produk Nasional Bruto (Gross National Product) merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama kurun satu tahun. Ini termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri. Tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah tersebut.

PNB dan PDB berbeda karena PNB memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri, sedangkan PDB hanya menghitung total produksi suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi tersebut dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri ataukah tidak.

  • Contoh perhitungan pendapatan per kapita secara nominal :

Misalkan :

PNB (Produk Nasional Bruto) untuk harga yang sedang berlaku adalah : 1.300.567 miliar rupiah, dengan Jumlah penduduk : 262.000.000 Kita bisa mendapatkan pendapatan perkapita dengan rumus

PNB Harga yang sedang berlaku : Jumlah Penduduk

Sehingga

= 1.300.567 miliar rupiah : 262.000.000 = Rp 0.0049639961832061 miliar rupiah

= Rp.4.963.996 juta

  • Sedangkan Untuk contoh perhitungan pendapatan per kapita riil misalkan

PNB (Produk Nasional Bruto) untuk harga yang konstan adalah : 400.000 miliar rupiah, dengan jumlah penduduk Rp.262.000.000

Kita bisa mendapatkan pendapatan perkapita dengan rumus :

PNB Harga yang konstan : Jumlah penduduk

Sehingga

= 400.000 miliar rupiah : 262.000.000 = 0.0015267175572519 miliar rupiah

= Rp.1.526.717 juta

Sehingga dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2017, pendapatan per kapita nomina adalah sebesar Rp.4.963.996 juta dan pendapatan per kapita riil adalah Rp.1.526.717 juta, atau jumlah pendapatan per kapita nomina sekitar tiga kali lebih besar jumlah nya daripada pendapatan per kapita riil.

Lalu bagaimana dengan pendapatan per kapita di Indonesia?

Dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, pendapatan per kapita Indonesia memang masih tergolong sangat rendah. Tercatat pendapatan per kapita rakyat Indonesia masih tertinggal jauh dari tiga negara terdekat yaitu Singapura, Malaysia bahkan Brunei Darussalam. Singapura menjadi negara yang pendapatan per kapitanya paling tinggi di wilayah Asean.

Dilansir dari website indonesia-investment.com yang menyatakan bahwa PDB per kapita Indonesia sebenarnya telah naik tajam selama satu dekade terakhir. Meski demikian, masih dipertanyakan apakah PDB per kapita merupakan alat ukur yang layak untuk Indonesia karena penduduknya memiliki karakteristik ketidaksetaraan yang tinggi dalam distribusi pendapatan.

Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa kekayaan 43.000 orang terkaya di Indonesia (yang hanya mewakili 0.02% dari total penduduk Indonesia) setara dengan 25% PDB Indonesia. Sementara kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia setara dengan 10.3% PDB (yang merupakan jumlah yang sama dengan kombinasi harta milik 60 juta orang termiskin di Indonesia)

Sehingga perhitungan terhadap pendapatan per kapita di Indonesia masih perlu ditelaah lebih jauh keakuratannya berdasarkan komposisi distribusi pendapatan rakyat Indonesia. Pertanyaannya : termasuk di golongan yang manakah anda?

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang cara menghitung pendapatan per kapita, semoga bermanfaat bagi Anda semua.