Berapa lama waktu pembuahan dalam rahim

Fertility atau pembuahan adalah salah satu proses yang terjadi sebelum kehamilan terjadi. Foto: Feeepik.com

Berapa lama sperma berjalan menuju rahim? Pertanyaan ini mungkin sering terbesit di benak orang-orang, terlebih bagi mereka yang sedang merencanakan kehamilan.

Seperti yang diketahui bersama, pembuahan merupakan proses pertama yang terjadi dalam rahim wanita sebelum kehamilan. Apabila pembuahan berhasil, wanita kemungkinan besar akan hamil.

Sebelum terjadinya pembuahan, sperma yang berhasil masuk ke rahim akan bergerak aktif menuju sel telur. Lantas, berapa lama waktu yang dibutuhkan sperma untuk mencapai sel telur? berikut penjelasannya.

Berapa Lama Sperma Berjalan Menuju Rahim?

Dikutip dari buku Modul Pembelajaran Psikologi Perkembangan Peserta Didik karya Dr. Yessy Yanita Sari, M.Pd, pembuahan adalah persatuan ovum dan sperma yang menghasilkan formasi, zigot bersel tunggal, yang kemudian menggandakan diri dengan melakukan pembelahan sel.

Proses pembuahan diawali dengan masuknya sperma ke rahim wanita yang kemudian bergerak aktif sel telur. Sel-sel sperma umumnya memiliki dapat bergerak dengan kecepatan kecepatan 2,5 cm tiap 15 menit.

Sel sperma menghabiskan waktu aelama 45 menit hingga 12 jam untuk mencapai sel telur. Foto: Freepik.com

Sebagian dari sel sperma dapat menghabiskan waktu 45 menit untuk mencapai sel telur. Tidak sedikit pula sel sperma yang dapat menghabiskan waktu setengah hari untuk mencapai sel telur.

Ketika satu sel sperma berhasil masuk ke dalam sel telur, sel telur secara alami akan berubah bentuknya dan memiliki dinding yang menghalau sperma lain agar tidak masuk.

Sel-sel sperma yang tidak berhasil atau gagal masuk ke dalam sel telur biasanya akan bertempat di tuba falopi selama tujuh hari setelah hubungan intim dilakukan.

Dengan begitu, proses pembuahan pun akan terjadi. Biasanya proses pembuahan menghabiskan waktu sekitar seharian atau 24 jam setelah sel sperma berhasil masuk.

Proses pembuahan ditandai dengan beberapa gejala, yakni merasa mudah lelah dan capek, gampang merasakan kram, munculnya flek dari vagina, dan sebagainya.

Namun, pada sebagian kasus, gejala-gejala ini bisa saja tidak dialami meskipun sedang terjadi proses pembuahan dalam rahim.

Apa yang Terjadi Setelah Pembuahan?

Setelah proses pembuahan terjadi, zigot akan berubah menjadi embrio. Embrio kemudian menjadi janin yang menempel di dinding rahim. Foto: Freepik.com

Proses pembuahan biasanya akan membuat seorang wanita kemungkinan besar hamil, tetapi pada beberapa kasus bisa saja pembuahan gagal karena beberapa sebab.

Sel telur yang telah dibuahi disebut sebagai zigot. Setelah proses pembuahan, zigot akan menuju ke tuba falopi dan dalam waktu sekitar tiga sampai empat hari, zigot akan berada pada bagian tuba falopi.

Dalam kurun waktu 24 jam, zigot tersebut kemudian membelah diri. Zigot-zigot yang sudah terbelah tersebut kemudian menjadi embrio.

Zigot akan tersebut membelah diri menjadi ketika bergerak perlahan dari tuba falopi menuju rahim. Ketika sampai di rahim, embrio akan menempel pada dinding rahim.

Proses penempelan embrio di dinding rahim disebut sebagai implantasi (penanaman). Seiring berjalannya waktu, embrio pun akan berkembang menjadi janin.

Memiliki keturunan sudah menjadi menjadi tujuan bagi semua pasangan suami istri. Tidak heran jika berbagai macam cara dilakukan agar bisa mendapatkan kehamilan mulai dari cara alami hingga menggunakan cara medis seperti bayi tabung. Namun pernahkah Anda  berpikir, bagaimana proses kehamilan setelah berhubungan terjadi? 

Kehamilan merupakan proses berkembangnya janin di dalam rahim ibu. Akan tetapi sebelum itu, ada proses panjang yang harus dilalui hingga akhirnya terjadi kehamilan. Kehamilan juga hanya bisa terjadi jika pasangan memiliki kesuburan yang bagus sehingga bisa terjadi pembuahan. 

Secara singkat, terjadinya kehamilan dimulai dari adanya aktivitas seksual antara laki-laki dan perempuan. Pada proses tersebut, pria akan mengeluarkan sel sperma yang kemudian akan mencari sel telur untuk melakukan pembuahan. Jika pembuahan berhasil, maka perempuan akan hamil  dan ada janin yang berkembang di rahimnya selama kurang lebih 9 bulan sebelum akhirnya siap untuk melakukan persalinan.

Berikut ini 5 langkah proses terjadinya kehamilan pada wanita mulai dari berhubungan intim hingga janin berkembang sempurna di rahim ibu.

1. Perjalanan Sel Sperma

Proses terjadinya kehamilan dimulai ketika sepasang laki-laki dan perempuan melakukan aktivitas seksual atau hubungan intim. Pada saat tersebut, biasanya laki-laki akan mengeluarkan cairan mani yang mengandung sel sperma ke dalam vagina perempuan. Selanjutnya sel sperma dengan bantuan lendir dari vagina akan masuk ke dalam rahim untuk menemukan sel telur dan melakukan pembuahan.

Dalam satu kali ejakulasi sebelum proses kehamilan setelah berhubungan yang sering, pria bisa mengeluarkan 300 juta sel sperma. Akan tetapi hanya sedikit yang berhasil sampai ke leher rahim. Biasanya setelah melakukan perjalanan panjang, hanya tersisa 200 sel sperma yang siap bertemu sel telur. Dari jumlah tersebut nanti hanya ada satu sel sperma paling berkualitas yang akan berhasil untuk membuahi sel telur di rahim.

Perlu diketahui, seorang wanita hanya bisa menghasilkan sel telur sebanyak satu butir setiap bulannya. Selain itu, Anda juga tidak bisa memprediksi, di saluran mana yang berisi sel telur matang apakah kanan atau kiri. Hal inilah yang membuah sel sperma harus berjuang keras untuk bisa menemukan sel telur dan melakukan pembuahan.

Baca juga: Begini Cara Meningkatkan Kualitas Sperma Agar Cepat Hamil

2. Pembuahan

Setelah berjuang lewati rintangan dan perjalanan yang panjang, akhirnya sel sperma yang paling kuat akan bertemu dengan dengan sel telur yang sudah matang di tuba fallopi. Meskipun sudah bertemu, akan tetapi proses pembuahan belum tentu bisa terjadi karena sel sperma masih harus berjuang kembali untuk menembus sel telur.

Proses pembuahan bisa dikatakan berhasil jika sel sperma telah berhasil untuk menembus dinding sel telur. Biasanya proses pembuahan atau berapa lama proses kehamilan setelah berhubungan intim terjadi adalah  kurang lebih 24 jam. Akan tetapi jika pada waktu tersebut proses pembuahan tidak berhasil, maka sel telur akan melepaskan diri dari dinding rahim dan melebur keluar dari vagina atau biasa disebut dengan siklus menstruasi.

3. Pembentukan Zigot

Jika proses pembuahan sel telur oleh sel sperma berhasil, selanjutnya sel telur akan berkembang menjadi zigot. Pada tahap ini, sel akan berlipat ganda setiap dua belas jam sekali hingga zigot tersebut berhasil mencapai rahim. Terbentuknya zigot ini juga bisa menjadi salah satu ciri-ciri hamil setelah 4 hari berhubungan dan proses pembuahan berhasil.

Pada saat zigot berhasil berkembang, biasanya wanita akan mulai menunjukkan gejala kehamilan meskipun belum begitu terlihat. Selanjutnya zigot tersebut akan terus berkembang dan pada hari ke tujuh pembentukannya, ia akan sampai pada rahim dan berkembang hingga tumbuh menjadi janin yang sempurna.

4. Implantasi

Selanjutnya zigot yang telah sampai ke rahim akan terus berkembang hingga memiliki 500 sel serta lapisan berongga ini akan memulai proses implantasi. Ini merupakan proses menempelnya zigot pada dinding rahim. Pada proses penempelan zigot ini, biasanya akan menyebabkan dinding rahim mengalami peradangan dan terluka sehingga muncul perdarahan sebagai ciri fisik pembuahan berhasil tersebut.

Selanjutnya kantong berongga yang sudah terbentuk akan terus berkembang hingga menjadi kantung ketuban dan plasenta. Nantinya kantong ini akan menjadi tempat nutrisi bagi janin saat berkembang sehingga bisa tumbuh sehat dan sempurna.

5. Perkembangan Janin

Setelah melewati masa implantasi sebagai tanda hamil setelah berhubungan 1 minggu, dan proses pembentukan kantung ketuban dan plasenta, maka janin akan mulai berkembang di dalam rahim seiring bertambahnya usia kehamilan. Tahapan perkembangan janin ini biasanya dibagi menjadi tiga tahap sesuai usia kehamilan yaitu trimester pertama, trimester kedua dan trimester ketiga. 

Jika tidak ada tanda fisik pembuahan gagal, maka para trimester pertama atau minggu ke-3 kehamilan, sel darah janin mulai terbentuk dan sirkulasi darah juga sudah dimulai. Selanjutnya pada minggu ke-4, tabung jantung janin sudah mulai terbentuk dan bisa berdenyut. 

Pada minggu ke-6, bentuk wajah dan tenggorokan janin sudah mulai terbentuk. Sedangkan pada minggu ke-7,  tangan dan kaki janin juga mulai terbentuk sehingga rahim kini berukuran dua kali lipat. Minggu ke-8 hingga ke-10, janin telah berhasil melewati masa kritis dan struktur tubuhnya juga sudah lengkap. Selanjutnya pada minggu ke-11 hingga ke-13, otak bayi juga mulai berkembang dengan pesat. Jadi bisakah hamil setelah 2 bulan berhubungan? Jawabannya pasti tidak karena sel sperma hanya mampu bertahan 7 hari di dalam rahim.

Baca juga: Apa itu USG? Berikut Pengertian dan Penjelasan Lengkapnya

Pada trimester kedua, rata-rata kondisi janin dan kandungan ibu sudah cukup stabil dan kuat. Hal ini karena organ dan struktur janin juga sudah semakin sempurna sehingga lebih kuat. Pada minggu ke-14 hingga ke-15, indera perasa pada janin juga sudah mulai terbentuk. Di minggu ke-16 hingga ke-18, perkembangan janin akan sangat signifikan dimana alat kelaminnya juga sudah terbentuk dengan baik.

Memasuki minggu ke-20 hingga ke-27,  janin berkembang sangat pesat bahkan janin mulai aktif bergerak di dalam rahim ibu. Janin juga mulai belajar untuk membuka tutup mata, menghisap jari bahkan cegukan. Sensasi ini pastinya tidak akan bisa Anda rasakan dari apakah 1 hari setelah berhubungan bisa diketahui hamil. 

Pada trimester ketiga berat bayi biasanya sudah mencapai 1 kg. Tidak hanya itu, otot dan paru-paru bayi juga sudah berkembang dengan cukup baik. Memasuki minggu ke-31 hingga ke-33, bayi akan lebih aktif bergerak dengan memberikan tendangan bahkan ibu kerap mengalami kontraksi palsu. 

Memasuki minggu ke-34 hingga ke-35, otak dan organ vital bayi sudah cukup matang dan sempurna. Dari sini sudah tidak ada lagi kesempatan untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan karena dalam beberapa minggu lagi bayi sudah siap untuk dilahirkan ke dunia. Minggu ke-39 biasanya merupakan saatnya bayi untuk melihat dunia. Tanda akan adanya kelahiran biasanya dimulai dengan pecahnya ketuban dan kontraksi yang terus menerus. Jika mengalami hal demikian, maka segera datang ke rumah sakit untuk melakukan persalinan.

Proses terjadinya kehamilan memang cukup panjang dan rumit. Akan tetapi jika anda mengalami mual setelah 3 hari berhubungan, belum tentu artinya terjadi kehamilan. Jadi untuk memastikannya, akan lebih baik jika melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan secara langsung atau bisa juga melakukan tes kehamilan sendiri dengan menggunakan test pack terlebih dahulu.

Itulah proses terjadinya kehamilan yang perlu Anda ketahui. Seperti yang telah dijelaskan di atas, proses kehamilan setelah berhubungan cukup panjang, rumit dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Maka dari itu sudah sepantasnya kita merawat dan menjaga kehamilan dengan baik agar bayi bisa tumbuh dengan sehat dan sempurna.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA